Berbondong-bondong, 2 Ribu Lebih Santri Baru Mondok ke Bumi Nurul Jadid

nuruljadid.net – Sejak Penerimaan Santri Baru (PSB) satu atap dibuka, santri barupun berbondong-bondong tiba di bumi Nurul Jadid. Tercatat lebih dari 2.000 santri baru yang telah melakukan daftar ulang dan terverifikasi ke aplikasi Pangkalan Data Pesantren (Pedatren).

Pusat layanan PSB terpadu tahun ini seperti tahun sebelumnya terpusat di Aula II Pondok Pesantren Nurul Jadid. Jadwal Penerimaan Santri Baru (PSB) Terpadu berlangsung selama tujuh hari sebagaimana jadwal yang sudah tertulis di brosur dan tersebar di media sosial pesantren.

Santri baru tampak begitu semangat, walau terik matahari begitu menyengat. Pasalnya cuaca di sekitar pesantren memang cukup panas saat menjelang siang hari. Semangat untuk mondok itu terlihat sejak hari pertama pendaftaran dibuka.

(Suasana Pelayanan Penerimaan Santri Baru (PSB) Satu Atap tahun 2022 Pondok Pesanten Nurul Jadid di Aula II Pesantren)

Suasana Pondok Pesantren Nurul Jadid mulai ramai sejak hari pertama dibukanya daftar ulang santri dan puncaknya di hari Rabu menembus angka hampir 500 pendaftar.

Lapangan parkir pesantren nampak penuh dipadati oleh mobil dan kendaraan wali santri yang mengantarkan putra-putrinya untuk mondok. Mereka datang dari berbagai daerah di pulau Jawa dan tidak sedikit dari luar pulau Jawa seperti Bali, Sulawesi, Kalimantan, Kepulauan Riau, Nusa Tenggara dan Sumatera.

Kedatangan santri baru sangat bervariasi. Ada yang datang sejak malam hari sehingga menginap di sekitar pesantren, pagi , siang dan sore hari. Hal itu disinyalir menyesuaikan dengan ketersediaan waktu masing-masing wali santri, terutama yang dari jauh. Sementara itu, jam layanan pendaftaran dibuka mulai pukul 08.00 pagi hingga pukul 16.00 WIB.

(Kondisi Lapangan Parkiran Umum Pesantren yang nampak dipadati oleh kendaraan roda empat wali santri)

Di lain sisi, walaupun pesantren sudah mulai terbuka pasca pandemic covid-19, namun tetap berlaku pembatasan bagi wali santri yang akan mengantarkan putra-putrinya. Karena pihak pesantren hanya memperbolehkan dua orang wali saja yang masuk ke dalam pesantren untuk menemani proses herregistrasi putra-putrinya.

Di balik terik matahari, ada sendu dan haru nampak terpancar dari raut wajah wali santri dan santri baru yang menghiasi suasana saat santri harus berpamitan dengan orang tuanya dan keluarga yang turut mengantarnya. Perpisahan sementara untuk tujua mulia tersebut banyak mengundang air mata yang insyaallah berisikan doa dan harapan terbaik untuk putra dan putri agar mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan barokah.

 

 

(Humas Infokom)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *