Santri Nurul Jadid, Satu-satunya dari Probolinggo Penyumbang Medali Pertama untuk Jatim pada POSPENAS IX Tahun 2022 di Jateng
nuruljadid.net – Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia (RI) kembali menggelar perhelatan akbar Pekan Olahraga dan Seni antar Pondok Pesantren tingkat Nasional (POSPENAS) ke-IX yang dilaksanakan setiap tiga tahun sekali. Kali ini Jawa Tengah menjadi tuan rumah tepatnya di Kota Surakarta sejak tanggal 23 s.d 27 November 2022. Kegiatan ini berkerjasama dengan Kemenpora, Kemdikbud dan beberapa pihak terkait yang diikuti oleh seluruh provinsi se Indonesia.
Dari total 2000 lebih santri atlet dan peserta POSPENAS dari 34 provinsi se Indonesia, kontingen Kemenag Jatim mengutus sekitar 101 atlet dan peserta salah satunya santri Pondok Pesantren Nurul Jadid atas nama Mohammad Hengki Fernando.
Hengki sapaan akrabnya mengikuti cabang seni lomba Stand Up Comedy ala santri. Berdasarkan pengakuannya, dia mengatakan bahwa tidak mengetahui jika dirinya didaftarkan oleh pembina sekaligus pelatihnya ustaz Mujiburrohman ke POSPENAS melalui Kanwil Kemenag Jatim
(Potret wajah sumringah Hengky saat penobatan pemenang lomba Stand Up Comedy Pospenas IX )
“Jujur awalnya saya tidak tau kalau diri saya didaftarkan POSPENAS, lomba stand up comedy lagi, karena saya merasa tidak berbakat dalam bidang tersebut,” ungkapnya.
Ketika dimintai keterangan, ustaz Mujiburrohman membenarkan hal tersebut disebabkan saat itu yang bersangkutan (red. Hengki) sedang pulang atau tidak ada di pesantren, sedangkan data harus segera masuk ke panitia POSPENAS hari itu juga.
Diketahui bahwa momentum seleksi POSPENAS tahun 2022 ini mendadak dan berbarengan dengan libur Maulid Pondok Pesantren Nurul Jadid sehingga tidak sempat melakukan seleksi dan melengkapi berkas persyaratan yang cukup rumit. Sehingga Pondok Pesantren Nurul Jadid tidak mendelegasikan santrinya untuk ikut seleksi kecuali Stand Up Comedy karena ditunjuk seminggu sebelum keberangkatan menuju POSPENAS di Surakarta Jawa Tengah.
Mengetahui hal tersebut, awalnya Hengki terkejut dan ragu untuk berpartisipasi pada lomba Stand Up Comedy karena latar belakangnya adalah keterampilan ilmiah dan sastra puisi, sehingga tidak ada material lawak sama sekali.
“Ketika tau saya didaftarkan saat balik dari rumah, spontan saya kaget dan menghadap ustaz Mujib menyampaikan keraguan saya dan menanyakan pertimbangan kenapa saya didaftarkan'” jelas Hengki kepada Tim Nurul Jadid Media.
Usai bertemu ustaz Mujib, Hengki akhirnya dapat menerima pertimbangan yang diberikan dan berusaha untuk mempersiapkan yang terbaik dalam kurun waktu kurang dari satu minggu tanpa pendampingan intensif.
Berdasarkam keterangan yang diberikan, Ustaz Mujib menerangkan kenapa Hengki dipilih,
“Saya memilih Hengki karena sudah kenal sejak lama dan anaknya aktif ikut lomba meskipun bukan lawak. Tapi paling tidak ada tiga hal yang memantapkan saya memilih Hengki yaitu mentalitas, kemandirian, dan sikap positifnya sebagai modal utama bertanding,” imbuh ustaz Mujib.
(Hengki saat dikalungkan medali perak oleh juri Stand Up Comedy pada POSPENAS IX Jawa Tengah Tahun 2022)
Alhasil persiapan singkat dan pendampingan di penginapan Asrama Haji Donohudan Bonyolali, Jawa Tengah selama dua hari itu berbuah manis. Sambil menyusun materi dan berlatih siang malam hasilnya cukup memuaskan dengan menyumbangkan medali perak pertama di hari perdana untuk kontingen Jawa Timur.
Sedangkan juara satu diraih oleh Jawa Barat yang sebelumnya pernah menjuarai lomba serupa di Bandung tingkat provinsi, sedangkan juara tiga jatuh pada tuan rumah yaitu Jawa Tengah. Pemenang mendapatkan medali, piagam penghargaan dan maskot POSPENAS IX tahun 2022.
Kunci keberhasilan dari kisah Hengki adalah kerja keras dan kesungguhan jiwa serta ketawaddu’an dalam menjalankan setiap arahan dari ustaz atau pelatih melahirkan komitmen kuat dan terarah untuk mencapai sebuah tujuan. Tentunya harus diiringi dengan doa dan tawakkal kepada Allah SWT atas segala usaha dan upaya yang telah dilakukan.
“Saya bangga bisa mengharumkan nama Nurul Jadid dan menjadi satu-satunya santri Probolinggo di level nasional yang berhasil menyumbangkan medali pertama untuk Jatim meskipun harapannya adalah emas, saya sangat bersyukur Alhamdulillah ini tidak lepas berkat barokah dan doa para majelis keluarga masyayikh Nurul Jadid,” tutup Hengki dengan bangga dan senyum yang lebar.
(Humas Infokom)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!