Simpulan Tausiyah KH. Abd. Hamid Wahid di Acara Silaturohmi PANJY

nuruljadid.net – Manusia itu ada yang biasa, ada yang tidak biasa (luar biasa). Ada manusia yang hanya mengurus dirinya sendiri tanpa peduli kepada nasib orang lain, ada yang disamping mengurus kepentingannya sendiri dia juga peduli kepada nasib orang lain (menjadi bermanfaat bagi orang lain).

Dalam hidup itu, manusia harus pandai mencari teman. Eksklusif dalam bersahabat itu penting, jadi diri santri sebagai duta masa depan bagi keberlangsungan berbangsa dan bernegara harus menjadi luar biasa (hidup harus punya makna).

Kalau hidup itu hanya biasa biasa saja, berarti hidup hanya sekedar hidup. Namun bagaimana kita sebagai santri menjadi nilai dan makna yang berarti bagi orang lain.

Ada orang yang menutup diri terhadap nilai fakta yang ada (menutup diri /tidak mau peduli dengan fakta yang ada). Bagi santri harus mampu menempatkan dan memposisikan diri sebagai manusia yang bernilai manfa’at.

Kita harus mampu membedakan diri kita terlebih dahulu, oleh karena itu kita berangkat harus membawa obor sebagai pengemban amanah warosatul anbiya’.

Harus ada hipotesa dalam menemukan kebenaran. Hipotesa itulah yang harus kita cari sebagai bentuk mencari jati diri kita terlebih dahulu sebelum menjadi penerang(teruslah mengasah diri dalam belajar).

Perubahan yang akan dan terjadi itu memerlukan upaya kolektif tidak sendiri sendiri, perlu ada pendorong, perekat dan eksutor.

Nurul Jadid menjadi salah satu pendorong mewujudkan perubahan perubahan lebih baik melalui riyadloh hadiran dan wiridan, dari situlah akan muncul keberkahan yang Alloh berikan pada para santri ketika sudah pulang ke masyarakat.

menjadilah eksklusif (proses seleksi) dengan menyaring informasi informasi yang mendukung kearah kebaikan, janganlah mengambil hal hal yang tidak mengetuk dan mengajak kepada kedekatan kepada Allah.

Marilah kita berproses melalui belajar dengan sungguh sungguh, kebaikan kebaikan itu tidak muncul secara spontanitas tetapi melalui riyadloh yang istiqomah dan panjang. (hambali)

 

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *