Kegiatan Peminatan Qiro'ah

Kegiatan Peminatan di Hari Pengembangan Diri Santri

nuruljadid.net  – Pengembangan diri di Pondok Pesantren Nurul Jadid menjadi kegiatan rutin yang telah tercantum dalam jadwal harian santri. Sesuai dengan jadwal, pengembangan diri bagi santri dilaksanakan pada hari Selasa dan Jum’at. Namun, waktu pengembangan diri santri yang sangat panjang adalah hari Jum’at. Pasalnya pada hari tersebut mereka (santri) mendapatkan waktu yang panjang sejak selesai jamaah subuh hingga pukul 17.00 WIB.

Di hari Jum’at, banyak kegiatan yang dilakukan oleh santri. Contohnya adalah mengikuti kegiatan peminatan Qiro’ah di Masjid Jami’ Nurul Jadid. Kegiatan tersebut dapat diikuti oleh seluruh santri yang berminat untuk mendalaminya. Tak hanya itu, kegiatan tersebut didampingi langsung oleh Ustad Sa’ari, salah satu pembina Qiro’ah di PP. Nurul Jadid.

“Kegiatan Qiro’ah ini biasa dilaksanakan pada hari Jum’at setelah selesai shalat jum’at sampai pada pukul 14.00 WIB. Kegaitan ini berlaku untuk umum, artinya semua santri bisa mengikutinya,” terang Ust. Sa’ari kepada wartawan nuruljadid.net, Jum’at (12/01/2018).

Peminatan Qiro’ah ini memiliki target yang telah disepakati oleh segenap para pembina Qiro’ah PP. Nurul Jadid. Target mereka adalah seluruh santri yang mengikuti peminatan ini mampu menguasai 7 jenis lagu salam Qiro’ah.

“kami sudah memiliki target bagi mereka (santri). Target kami, mereka mampu menguasai 7 lagu dalam setahun. Jenis lagunya adalah Lagu Bayati, Hijaz, Nahawan, Rost, Sika, Jiharka dan Sobah. Untuk 1 semester ini, target kami adalah mereka mampu memahami dan menguasai Lagu Bayati, Hijaz dan Nahawan,” tegas Ust. Sa’ari.

Alhasil, kegiatan yang telah berjalan sebanyak 5 kali ini membuahkan hasil. Potensi yang terpendam dalam diri mereka sudah mulai nampak. Perkembangan ini menjadi buah bibir dari kalangan pembina Qiroah terutama Ust. Sa’ari yang menjadi pembina Qiroah Jum’at (12/01/2018).

“dari 5 kali pertemuan, ternyata banyak sekali potensi mereka yang bermunculan. Suara mereka juga bagus tinggal bagaimana membina dan mengembangkan potensi yang mereka miliki. Ini tugas kami selaku pembina untuk membuat potensi mereka dapat terbina dengan baik. Sehingga, ketika ada kegiatan – kegiatan pesantren, mereka sudah siap untuk ditampilkan dihadapan seluruh santri bahkan para dewan pengasuh” cakap Ust. Sa’ari dengan wajah penuh gembira.

Memaksimalkan pendampingan dalam peminatan menjadi titik kesuksesan dalam membina santri. Oleh karenanya, segenap pengurus harus mampu memberikan pelayanan yang baik, baik dari pendampingan dan penyediaan kebutuhan lainnya. Hal itu disampaikan oleh Ust. Sa’ari, pembina Qiro’ah sekaligus santri aktif PP. Nurul Jadid yang berasal dari pulau Ra’as Madura.

“banyak sekali potensi santri yang masih terpendam, ini PR bagi kita selaku pembina dan pengurus untuk selalu membina dan mengembangkan bahkan memunculkan potensi santri. Tentunya dengan fasilitas yang memadai pula. Saya menginginkan ada tempat khusus bagi para Qiro’ah untuk membina mereka dalam setiap harinya,” ujar Ust. Sa’ari dengan wajah penuh harap. (Qz)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *