Malam Puncak Peringatan Haul Pendiri dan Harlah ke 68 Tahun Pondok Pesantren Nurul Jadid

nuruljadid.net – Malam puncak kegiatan Haul Pendiri dan Harlah ke 68 Pondok Pesantren Nurul Jadid pun digelar malam hari ini (23/04). Ribuan orang memadati lingkungan Pondok Pesantren Nurul Jadid. Beberapa fasilitas telah disiapkan oleh panitia. Tempat istirahat walisantri dan alumni pun juga telah disiapkan. Bazar pun ikut menyemarakkan peringatan Haul Pendiri dan Harlah ke 68 Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Ramainya acara betambah ketika pelaksanaan pengajian umum di malam hari. Puncak pelaksanaan ini merupakan inti dari kegiatan tahunan pesantren ini. Pada acara malam hari ini banyak undangan VIP yang hadir ke acara pengajian ini. Pengasuh Pengasuh Pondok Pesantren sekitar nampak menduduki kursi VIP. Tak hanya itu, anggota pemerintahan juga tampak di acara ini, Bapak Koramil Paiton, Anggota DPR, Bapak Malik Haromain dan masih banyak yang lainnya. Sampai sampai, kursi undangan VIP yang telah disiapkan oleh panitia tak dapat menampung undangan VIP yang hadir pada malam hari ini. Membludaknya undangan juga terjadi, lokasi acara tak dapat menampung undangan yang ada, mereka hanya bisa menyaksiakan acara ini dengan berdiri dan memanfaatkan LCD yang telah disiapkan oleh panitia.

“Saya hanya bisa menonton harlah dengan streaming di youtube karena lokasi acara sudah full dan akses masuk ke lokasi acara juga macet. Sehingga terpaksa hanya bisa menonton dengan memanfaatkan media yang seadanya” ujar Dewi, salah satu alumni PP Nurul Jadid tahun 2013.

Ribuan pasang mata tertuju pada satu sosok tamu yang hadir pada malam hari ini. Tamu yang dikawal ketat oleh 6 anggota polisi dan petugas keamanan pesantren menjadi sorotan publik. Ternyata tamu itu adalah Bapak Wakil Gubernur Jawa Timur, KH. Syaifullah Yusuf atau yang akrab dikenal dengan panggilan Gus Ipul.

Tak hanya wakil gubernur saja yang hadir dalam acara ini, Habib Abdullah bin Muhammad bin Ahmad Al Masyhur yang berasal dari Makkah dan merupakan cicit dari Imam Abdullah bin ‘Alawi Al – Haddad (Pengarang Kitab Ratibul Haddad) juga rawuh dalam acara Peringatan Haul Pendiri dan Harlah Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Jalannya Acara

Lagi dan lagi penampilan FIHRAZ menjadi salam pembuka dari Panitia dalam pelaksanaan Haul Pendiri dan Harlah ke 68 Pondok Pesantren Nurul Jadid. Penampilan FIRHAZ kali ini berbeda dengan penampilannya di pagi hari. Malam hari ini adalah ajang reuni personil FIHRAZ yang sudah terdata sebagai alumni. “Rata rata yang tampil pada pembuka malam  ini adalah alumni FIRHAZ sekaligus Pondok” cakap Rofiqi Zayyad yang merupakan salah satu personil FIRHAZ yang masih berstatus santri aktif.

Acara yang dimulai pada pukul 20.00 WIB diawali dengan pembacaan rundown acara oleh Ust. Hidayatullah selaku Master of Ceremony (MC). Dilanjutkan dengan pembacaan Ayat Suci Al Qur’an oleh Ust. Khadarisman. Lalu sambutan sambutan menempati rangkaian acara selanjutnya.

Sambutan pertama disampaikan oleh Ketua Umum Panitia Pelaksana Haul Pendiri dan Harlah ke 68 Tahun Pondok Pesantren Nurul Jadid, Ust. Badrul Qomar. Dalam sambutannya, dia mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah banyk membantu terlaksananya kegiatan kali ini dan juga dia menyampaikan permohonan maaf atas kekurangan baik dalam hidangan maupun pelakasanaan acara.

“Acara Peringatan Haul Pendiri dan Harlah ke 68 Tahun Pondok Pesantren Nurul Jadid ini merupakan kegiatan rutin tahunan yang diselenggarakan oleh Pondok Pesantren Nurul Jadid dan bertujuan untuk mengenang kembali perjuangan para almarhumin” ujar Badrul Qomar dalam sambutannya.

Setelah sambutan oleh Ketua Umum Panitia, selanjutnya sambutan Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid. Yang disampaikan oleh KH. Moh. Zuhri Zaini. Beliau yang dalam sambutannya menyampaikan banyak terima kasih kepada seluruh pengurus, panitia dan semua pihak yang sudah berpartisipasi dalam upaya mensukseskan acara Harlah Pondok Pesantren Nurul Jadid. Acara ini merupakan ungkapan syukur kepada para pendiri dan almarhumin yang telah berjuang untuk Pondok Pesantren Nurul Jadid. Dan acara ini dilaksanakan rutin setiap tahun sekali.

Dan dalam sambutannya beliau juga memberikan selayang pandang Pondok Pesantren Nurul Jadid yang didirikan oleh KH. Zaini Mun’im. Dimulai dari perjuangan KH. Zaini Mun’im yang mendapat titah dari salah satu guru beliau, KHR. As’ad Syamsul Arifin (PP. Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo). Sampai pada akhirnya beliau berhasil menamai Pondok Pesantren dengan nama “Nurul Jadid”.

Setelah sambutan dari Pengasuh, tausiyah oleh Penceramah pertama, Habib Ali Zainal Abidin (Banyuwangi) menempati acara selanjutnya. Dalam tausiyah beliau, beliau menyampaikan secara lantang dan tegas bahwa kita memiliki 2 kewajiban, kewajiban yang pertama adalah kewjiban seorang muslim yang harus menghamba kepada Allah SWT dan kewajiban kedua adalah kewajiban kepada makhluk-Nya. Bersosial dan saling tolong menonolong antar sesama. Dan beliau menceritakan beberapa kisah sahabat sahabat nabi dengan singkat dan jelas yang bertujuan sebagai motivasi diri.

Namun ditengah tengah tausiyah beliau, beliau berhenti sejenak dikarenakan seorang pejabat tinggi pemerintahan hadir memasuki acara pelaksanaan haul dan harlah pendiri pondok pesantren nurul jadid yang ke 68, Gus Ipul dengan nama lengkap KH. Syaifullah Yusuf (Wakil Gubernur Jawa Timur).

Gus Ipul pun diberikan kesempatan untuk memberikan sambutan kepada para undangan yang hadir. Dalam kesempatan ini beliau menyampaikan bahwa peran alumni sangatlah penting bagi kemajuan dan perkembangan Pondok Pesantren berserta santrinya.

“alumni mempunyai peran sampai 30 % dan sisanya baru dorongan motivasi dari orang tau karena mungkin dulunya orang tuanya mondok disini  kemudian anaknya juga dimondokkan di Nurul Jadid, itulah peran para alumni dan kiai.” Ujar Gus Ipul.

“Kalo kita lihat dari sebuah Pondok Pesantren Nurul Jadid jangan lihat Nurul Jadid sekarang tapi lihatlah KH Zaini Mun’im menjadi muassis yang memulai selangkah demi selangkah dalam perjuangannya dan pada akhirnya sampai sebesar ini. Saya menjadi saksi bahwa alumni Nurul Jadid tersebar dimana-mana, dibergai tempat, umumnya dapat berkiprah di masyarakat. Pondok Pesantren Nurul Jadid sangat diperhitungkan bukan hanya di daerah Jawa Timur,melainkan sampai kancah nasional dan  Internasional” tambah Bapak WaGub Jatim.

Ceramah Agama oleh DR. KH. Imam Mawardi (Surabaya) menempati acara selanjutnya. Beliau yang merupakan sahabat akrab dari Gus Ipul memberikan tausiyah dengan humor dan candaan yang berhasil menghipnotis undangan. Seluruh penontoh terbahak bahak dengan beberapa cerita humor yang beliau berikan. Terutama ketika beliau menceritakan sesuatu yang berkaitan dengan pembangunan di daerah Jawa Timur sambil menyebut jabatan Wakil Gubernur Jawa Timur.

“Ujian sangatlah luar biasa tapi semua harus kita jalani, tidak ada manusia tanpa ujian. Tapi, ujian tidak untuk dikeluhankan karna keluhan tidak akan pernah menyelesaikan sebuah masalah, keluhan justru akan menjadikan sebuah keluhan  kedua dan akhirnya akan menambah musibah yang memuncak” dawuh beliau

Acara pada malam hari ini ditutup dengan doa oleh Habib Abdullah bin Muhammad bin Ahmad Al Masyhur. (Q2/red)

Dokumentasi Foto Oleh bagian Dokumentasi, Publikasi dan Informasi Pondok Pesantren Nurul Jadid

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *