KH. Abdul Hamid Wahid Raih Anugerah “Positive News Maker” 2021
nuruljadid.net – Kepala Pondok Pesantren Nurul Jadid sekaligus Rektor Universitas Nurul Jadid KH. Abdul Hamid Wahid dinobatkan sebagai peraih anugerah kategori “Positive News Maker 2021” Kabupaten Probolinggo bersama dua sosok lainnya di kategori yang berbeda oleh TIMES Indonesia. Anugerah Times Indonesia (ATI) tahun ketiga ini mengangkat tema “Endurance di Tengah Puncak Pandemi Covid” (21/01/2022).
Mengangkat tema yang berfokus pada endurance to fight (daya tahan untuk berjuang) bermaksud memicu daya tahan untuk bangkit keluar dari situasi serba sulit tidak hanya skala nasional melainkan juga dunia akibat pandemi covid-19. Semangat tema ini selain itu juga untuk membangun kekuatan untuk bangkit dari keterpurukan dan melakukan recovery di berbagai bidang serta survive (bertahan) sampai kondisi kembali stabil dan memberikan dampak positif kepada masyarakat luas.
Tokoh yang mendapatkan penghargaan ATI Award 2021 ini telah melalui berbagai pertimbangan yang matang baik dari redaksi TIMES Indonesia maupun dari biro-biro seluruh Indonesia khususnya di Kabupaten Probolinggo, serta juga melibatkan pandangan beberapa praktisi yang akhirnya memilih KH. Abd. Hamid Wahid sebagai penerima penghargaan Positive News Maker salah satu dari tiga kategori ATI Award 2021.
(Penganugerahan Times Indonesia 2021 Kabupaten Probolinggo)
Tidak hanya Kyai Hamid, beberapa tokoh yang mendapatkan penghargaan Anugerah Times Indonesia (ATI) 2021 Kabupaten Probolinggo berdasarkan SK Anugerah TIMES Indonesia Nomor: 001/ATI-2021/TIN/XII/2021 diantaranya, Gus Hafidzul Hakim Nur (Pimpinan Majelis Shalawat Syubbanul Muslimin) sebagai peraih penghargaan Man of The Year, Mirrah Samiyah (Ketua FKPS dan Founder Namira School Foundation) penerima penghargaan Women of The Year.
Kyai Hamid, yang juga merupakan Kepala Pondok Pesantren Nurul Jadid ini dinilai memiliki peran penting dalam penanggulangan Covid-19 di wilayah kabupaten melalui keterlibatan santri, pengurus, mahasiswa dan dosen sebagai sukarelawan di beberapa pos gugus tugas pencegahan penyebaran covid-19 khususnya di Pondok Pesantren Nurul Jadid serta agresif mengampanyekan pentingnya mengikuti protokol kesehatan dengan berbagai platform daring dan digital yang menjadi beberapa pertimbangan TIMES Indonesia dalam memutuskan.
Pertimbangan tersebut berdasar kepada tema yang mereka angkat pada tahun ini. Fokusnya pada tokoh-tokoh yang memiliki endurance to fight (daya tahan untuk berjuang). Sosok kyai Hamid adalah figur sentral setelah pengasuh yang dinilai berhasil melakukan berbagai upaya untuk terus berjuang, bertahan dan agresif melakukan pembenahan untuk kembali bangkit memberi pelayanan terbaik kepada santri dan masyarakat sekitar pesantren.
(Humas Infokom)