Pos

Dies Maulidiyah ke-28 : PPIQ Nurul Jadid Hadirkan Qori’ Internasional

nuruljadid.net – Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an (PPIQ) kembali menyelenggarakan Dies Maulidiyah yang ke-28 (28/01/2022) bertempat di Aula 1 Pondok Pesantren Nurul Jadid. Kegiatan ini merupakan agenda rutin tahunan yang telah menjadi kegiatan wajib. Dies Maulidiyah digelar sebagai bentuk syukur pengurus terhadap eksistensi Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an yang masih istiqomah menjadi penggerak utama dalam pengembangan keilmuan Al-Qur’an di lingkungan Pondok Pesantren Nurul Jadid. Tahun ini PPIQ Nurul Jadid menghadirkan para qori’ internasional untuk mengisi acara puncak Dies Maulidiyah ke-28 ini.

Rangkaian kegiatan Dies Maulidiyah tahun ini diawali dengan kegiatan Pelatihan Metode Tartila (14/01/2022) yang bekerjasama dengan JQH (Jamiyatul Qurro’ Wal Huffadz) Kota Kraksaan. Peserta dari kegiatan ini adalah seluruh santri peserta didik Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an (PPIQ) dan perwakilan Muallim Al-Qur’an seluruh wilayah di Pondok Pesantren Nurul Jadid. Pada kegiatan ini, seluruh peserta dibekali dengan beberapa materi Tahsinul Qiro’ah, Ilmu-ilmu Tajwid, Musykilatul Ayat dan metode bagaimana menjadi seorang pengajar Al-Qur’an yang baik. Kegiatan ini sekaligus menjadi jawaban dan langkah awal untuk mewujudkan amanah pesantren yang diberikan kepada PPIQ untuk bisa menjadi leading sector dalam pengawalan kegiatan pembinaan Al-Qur’an di lingkungan pesantren.

Selanjutnya pengarahan Direktur Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an (PPIQ) ustaz H. Rusydi Aziz menyampaikan harapannya, “saya berharap seiring dengan bertambahnya usia ke-28 ini, seluruh elemen yang ada di PPIQ terus meningkatkan kekompakan dan kekeluargaan untuk selalu mematuhi sistem yang ada.” H. Rusydi Aziz menuturkan.

Setelah pengarahan usai, kegiatan prosesi pemotongan tumpeng oleh Direktur PPIQ yang didampingi oleh Wakil Direktur dan seluruh kepala-kepala bagian Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an menjadi pusat perhatian para undangan dan peserta yang ikut hadir pada acara Dies Maulidiyah tersebut.

(Potret pelaksanaan Yaumul Qiro’ah Wal Ijtima’ pada rangkaian acara Dies Natalis Ke-28 asrama PPIQ Nurul Jadid)

Pada sesi siang, kegiatan diisi dengan Yaumul Qiro’ah Wal Ijtima’ yang dihadiri oleh tiga Qori’ ternama baik di tingkat regional hingga internasional, diantaranya adalah KH. Faiqun Nuha Mubarok, Lc selaku Qori’ Internasional Afganistan dan Pengasuh Pondok Pesantren Burhanul Abror Besuki Situbondo, dihadirkan pula Ust. Supriadi, S.Pd dan Ust. Sa’ari, M.Pd, beliau berdua merupakan Qori’ tingkat regional dan nasional yang kerap menjuarai ajang perlombaan MTQ tingkat Provinsi dan Nasional.

Penyelenggaraan kegiatan ini bertujuan untuk memberikan motivasi kepada seluruh peserta didi PPIQ Nurul Jadid agar tergugah untuk mengembangkan bakat dan minat mereka dalam hal Qori’ bil Ghina’  karena Al-Qur’an merupakan kalam Ilahi dan petunjuk sekaligus obat hati manusia dalam mencari ridho-Nya.

 

(Humas Infokom)

Bekali Muallim Al-Qur’an, PPIQ Nurul Jadid Gelar Pelatihan Tartila Pra-Dies Maulidiyah

nuruljadid.net – Guna meningkatkan kompetensi muallim Al-qur’an Pondok Pesantern Nurul Jadid, Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an (PPIQ) bekerjasama dengan Tim Jam’iyyatul Qurro’ wal Huffadz (JQH) Kota Kraksaan menggelar Pelatihan Metode Tartila di Aula II Pondok Pesantren Nurul Jadid pada Jum’at (14/01). Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan pra-acara Dies Maulidiyah ke-28 Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an (PPIQ) Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo.

Salah satu pengurus Badan Otonom (Banom) PPIQ Ust. Bakron menyampaikan bahwa output dari terlaksananya kegiatan pelatihan ini juga merupakan jawaban dan langkah awal untuk mewujudkan amanah pesantren yang diberikan kepada PPIQ sebagai leading sector dalam mengawal kegiatan pembinaan Al-Qur’an di Pondok Pesantren Nurul Jadid.

“Berdasarkan poin-poin Arah Kebijakan Umum Pesantren (AKUP) salah satunya yaitu memaksimalkan kegiatan pembinaan Al-Qur’an di Pondok Pesantren Nurul Jadid. Maka kami sebagai banom yang melakukan pengembangan di bidang pendidikan khusus ilmu Al-Qur’an ditunjuk menjadi pioneer sekaligus leading sector dalam pengawalan realisasi poin AKUP Al-Qur’an tersebut,” ungkap Ust. Bakron saat diwawancarai oleh tim nuruljadid.net.

Pasalnya, peserta kegiatan ini awalnya hanya untuk santri peserta didik Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an (PPIQ), namun karena pada tahun 2022 PPIQ mendapatkan amanah untuk mengawal kegiatan pembinaan Al-Qur’an, maka pada pelatihan tartilla tahun ini melibatkan perwakilan Muallim Al-Qur’an dari setiap wilayah di Pondok Pesantren Nurul Jadid.

(Narasumber nampak seru menyampaikan pematerian di depan Muallim Al-Qur’an Nurul Jadid dan Santri Asrama PPIQ)

Di sela-sela kegiatan, Ketua Jam’iyyatul Qurro’ wal Huffadz (JQH) Kota Kraksaan Habib Anis bin Hamid Al-Habsy menjelaskan beberapa materi yang diajarkan pada pelatihan tersebut, beliau juga mengungkapkan bahwa metode tartila merupakan metode pengajaran Al-Qur’an yang paling mudah dipelajari.

“Dalam kegiatan ini seluruh peserta dibekali dengan beberapa materi Tahsinul Qiro’ah, Ilmu-ilmu Tajwid, Musykilatul Ayat dan metode bagaimana menjadi seorang pengajar Al-Qur’an,” ungkap Habib Anis bin Hamid Al-Habsy.

Sementara itu, dalam acara tersebut turut hadir membuka acara, Kepala Biro Pendidikan K. Mohammad Imdad Rabbani, demikian pula Ketua Jam’iyyatul Qurro’ wal Huffadz (JQH) Kota Kraksaan Habib Anis bin Hamid Al-Habsy, Tim JQH Kota Kraksaan, Direktur PPIQ H. Rusydi Aziz, dan sejumlah tamu undangan serta seluruh peserta didik PPIQ Putra.

Kepala Biro Pendidikan K. Mohammad Imdad Rabbani dalam sambutannya mengungkapkan rasa syukur atas terealisasinya pelatihan ini sebagai langkah-langkah untuk melaksanakan amanah yang telah diberikan kepada PPIQ.

“Alhamdulillah, saya sangat bersyukur PPIQ sudah mengawali pelaksanaan amanah yang telah diberikan dengan terlaksananya Pelatihan Metode Tartila ini,” tutur beliau dalam sambutannya.

Ustaz Bakron menambahkan bahwa pelatihan ini sangat dibutuhkan dan diharapkan dapat diikuti oleh seluruh santri Nurul Jadid. “Acara ini sangat dibutuhkan oleh kami peserta didik PPIQ, terlebih bagi para muallim dan santri yang sangat antusias dalam belajar Al-Quran. Semoga pelatihan ini bisa terus terlaksanan sehingga nantinya akan lebih banyak santri yang dapat mengikuti pelatihan ini dan dapat meningkatkan kemampuan serta mencerdaskan kader bangsa dengan Al-Quran,” tutup Ust. Bakron.

 

(Humas Infokom)

Galeri Foto: Pemilu Raya Ittihadun Nasyi’in PPIQ Nurul Jadid

Lagi, Aziz Jadi Bintang Pelajar LPBA

nuruljadid.net – Sorak soray gembira di acara stadium general yang diselengggarakan oleh Lembaga Pengembangan Bahasa Asing (LPBA) menambah meriahnya acara tersebut. Acara yang digelar di Auditorium SMA Nurul Jadid pada Jumat pagi (23/08/2019) itu menyisakan rasa bahagia, terharu dan bangga.

Adalah Rifqi Aziz, remaja kelahiran pulau dewata itu kembali terpilih sebagai bintang pelajar arab Lembaga pengembangan Bahasa asing semester genap tahun pelajaran 2018/2019. Dimana sebelumnya pernah dinobatkan juga sebagai bintang pelajar arab semester ganjil. Bagi seorang ajiz, sapaan akrabnya, capaian prestasi ini merupakan sesuatu yang tak terbayangkan bisa dinobatkan kembali sebagai bintang pelajar Bahasa arab. Ini merupakan kali kedua bagi seorang aziz dinobatkan sebagai bintang pelajar Bahasa arab selama satu tahun.

“sesuatu yang tak pernah terbayangkan sebelumnya oleh saya sendiri, alhamdulillah saya terpilih lagi sebagai bintang pelajar,” Tutunya dengan penuh senyum.

Selain itu, capaian prestasi ini sebagai ia hadiahkan kepada orang tuanya, karena mereka adalah sang motivator bagi aziz sendiri. “Satu kata yang tidak bisa dilupakan dari orang tua saya; jangan kamu terlalu bangga dengan apa yang kamu raih. Karena ketika kita bangga, itu akan timbul rasa cukup belajar, maka dari itu tingkatkan belajar dan raih prestasi,” Tambahnya.

Sedangkan menurut Fajar Hadi, wali asuh dari aziz sekaligus bendahara di LPBA, mengakui akan prestasi yang diraih oleh anak didiknya. “prestasi aziz ini bisa dijadikan contoh kepada peserta didik yang lain. Karena sebelumnya, belum ada siswa yang terpilih dua kali selama satu tahun sebagai bintang pelajar di LPBA,” ungkapnya saat ditemu setelah acara selesai.

Fajar sapaan akarabnya, juga berpesan kepada aziz agar bisa memperthankan prestasinya ini. “saya berpesan kepada aziz, agar prestasi ini dipertahankan dan selalu ditingkatkan”, pesannya kepada anak didiknya itu.

Pewarta : byhq

Editor : Ponirin Mika

Adakan Tartil Tajwid, Ppiq Undang Imam Besar Masjid Jabal Arofah, Nagoya, Batam

Adakan Tartil Tajwid, PPIQ Undang Imam Besar Masjid Jabal Arofah, Nagoya, Batam

nuruljadid.net – Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an (PPIQ), Pondok Pesantren Nurul Jadid, mengadakan Diklat Tartil bersama KH. Zainuddin Adnan, Imam besar Masjid Jabal Arofah, Nagoya, Batam yang bertempat di Auditorium Universitas Nurul Jadid, Jum’at (25/01/19).

Mu’tasim Billah, selaku ketua panitia menyampaikan bahwa tujuan dari kegiatan ini sebagai ajang silaturrahim antara peserta didik PPIQ dengan KH. Zainuddin Adnan.

“Juga sebagai media pembelajaran, pengalaman dan ilmu untuk peserta didik PPIQ,” ungkapnya dalam sambutan.

Selain itu, H. Rusdi Aziz, Direktur PPIQ menyampaikan bahwa, kegiatan ini adalah salah satu kegiatan yang pertama kali diadakan oleh PPIQ untuk memberikan stimulus kepada peserta didik agar lebih cinta pada Al-Qur’an.

“Karena Al-Qur’an sebagai pembimbingnya serta untuk memberikan pelatihan kepada peserta dalam pembacaan Al-Qur’an dengan menggunakan lagu-lagu qiro’ah,” katanya.

“Harapan dari kegiatan ini, semoga kedepannya bisa dikembangkan sehingga menjadi qori’ yang handal,” tambahnya

Hadir pula dalam acara ini segenap pengurus PPIQ, dan 350 peserta didik putra-putri PPIQ.

Penulis: Badrus Sholeh

Editor: Jawahir

Lpba Putra Adakan Pekan Bahasa dan Pelantikan.

LPBA Putra Adakan Pekan Bahasa dan Pelantikan

nuruljadid.net- Lembaga Pengembangan Bahasa Asing (LPBA) melaksanakan pekan bahasa dan pelantikan Organisasi Siswa Intra Lembaga (Osil),  masa bakti 2019-2020 di Wilayah Sunan Bonang (N) Senin, (14/01/19).

Ahmad Dafa Assyaddad, ketua panitia menyampaikan bahwa kegiatan pekan bahasa ini sudah menjadi agenda rutin LPBA setiap tahun dengan tujuan, peserta didik mampu bersaing secara kebahasaannya antar kamar.

Selain itu, Dafa juga mengucapkan terimakasih kepada semua peserta didik yang telah ikut berpartisipasi untuk mensukseskan acara tersebut.

“saya berharap kepada semua peserta didik yang ikut berkompetesi untuk terus belajar dengan tiada henti,” kata Dafa.

Dalam kesempatan ini juga, Muhammad Alfayyadl, direktur LPBA menyampaikan agar kegiatan pekan bahasa ini tidak hanya menjadikan bahasa sebagai basa basi.

“Namun dengan bahasa yang kita milliki bagaimana kita bisa meraih prestasi,” Dawuh beliau.

Diakhir kegiatan ini dilaksanakan serah terima jabatan dan dilanjutkan dengan sambutan demisioner lama kepada devisioner baru. Anika Hikamul Asror sebagai mantan Gubernur inggris menuturkan, siapa peduli jika satu cahaya jatuh di antara beribu bintang di langit, maka saya peduli, jika cahaya itu kalian.

Penulis: Yahya

Editor: Jawahir

LPBA; Pesta Demokrasi, Pentingnya Memilih Pemimpin Di Kalangan Teman

LPBA; Pesta Demokrasi, Pentingnya Memilih Pemimpin Di Kalangan Teman

nuruljadid,net – Menjelang akhir tahun, Lembaga Pengembangan Bahasa Asing (LPBA) gelar pesta demokrasi di Auditorium SMA Nurul Jadid, Jum’at (21/12/18) dalam rangka memilih Presiden Nahdlatut Tholabah (NATO) dan Pimpinan Redaksi Badan Penerbitan Majalah Bahasa Asing (BPMA).

Pemilihan tersebut digelar ala pemilu langsung, dimana sebelum pencoblosan para calon diberi kesempatan melakukan debat kandidat, serta menyampaikan visi dan misi di depan teman-temanya.

Wakil Direktur LPBA Putera, Taufiq Hidayah menyampaikan bahwa, pemilihan ini dilaksanakan setiap tahun. Tujuannya, mengenalkan sistem demokrasi, agar mereka memahami pentingnya memilih pemimpin dikalangan teman-temannya.

“Melalui kegiatan ini, mereka dapat menggunakan hak suaranya dalam menentukan pemimpin, dalam hal ini Presiden NATO dan Pimred BPMA di LPBA,” kata Taufiq.

Setelah debat kandidat, dilaksanakan pencoblosan oleh seluruh peserta didik putra-putri yang berdomisili di LPBA. Dari 4 calon presiden, yang terpilih Faidatul Jannah sebagai presiden NATO dan Laili Maratus Sholiha untuk yang Pimred BPMA.

Penulis : Yahya

Editor : Jawahir

20180817_asosiasi-mahad-aly-indonesia-adakan-rapat-di-pp.-nurul-jadid

Asosiasi Ma’had Aly Indonesia Adakan Rapat di PP. Nurul Jadid

nuruljadid.net – Asosiasi Ma’had Aly Indonesia(AMALI)mengadakan rapat Pimpinan Ma’had Aly se provinsi jawa timur dengan tema “Menuju Ma’had Aly sebagai perguruan tinggi perguruan tinggi pesantren yang unggul dan kompetitif dijawa timur” yang dipimpin oleh KH. Abdul Jalal, Ketua AMALI.

Dalam pelaksanaannya, KH. Abdul Jalal menuturkan bahwa tujuan utama diadakannya rapat tersebut adalah untuk menyatukan pendapat tentang prospek perkembangan Ma’had Aly se-jawa timur yang akan disampaikan kepada Gubernur Jawa Timur, Dra. Hj. Khofifah Tegistha Indar Parawansa, M.Si. yang salah satu diantaranya terkait dengan beasiswa.

“Oleh karena itu, pada pertemuan ini kita godok tentang kebutuhan dan kehendak kita secara tertulis untuk disampaikan kepada Ibu Gubernur Jawa Timur,”

Beliau mengimbuhkan bahwa beberapa masa yang lalu AMALI diundang oleh Lembaga Pengembangan Pendidikan Diniyah(LPPD) provinsi jawa timur terkait dengan beasiswa Madrasah Diniyah(MADIN) yang akan direalisasikan pada tahun 2019.

Bertempat di Ruang pertemuan PP. Nurul Jadid, KH. Abdul Hamid Wahid, Kepala Pesantren PP. Nurul Jadid mengungkapkan perasaannya bahwa suatu kehormatan dan kebanggaan bagi PP. Nurul Jadid yang ditunjuk sebagai tempat terselenggarakannya Rapat tersebut, Jum’at (17/08/2018) siang.

Kyai Hamid, sapaan akrab Kepala Pesantren berharap agar pengembangan ilmu dan intelektualitas pesantren bisa terasa dan terlahir dari proses yang berlangsung di Ma’had Aly.

“bagi kami, Ma’had Aly adalah satu hal yang penting sebagai khazanah bangsa ini yang lahir dalam dinamika didalam pesantren,” jelas beliau.

Selain itu, Kyai Hamid menyampaikan, dengan diakuinya Ma’had Aly sebagai Lembaga Formal oleh pemerintah tentunya kita tidak ingin watak dan karakter pesantren menjadi hilang, tapi bagaimana kita diberi lebih peluang dan peluang. Oleh karena itu, forum ini adalah forum yang tepat untuk menggagas hal yang strategis hingga hal yang teknis.

Rapat yang berlangsung selama 7 jam sejak pukul 15.30 WIB hingga 22.30 WIB dihadiri oleh 12 pimpinan(mudir) ma’had aly se jawa timur yang menghasilkan 3 hal kemufakatan antara lain; beasiswa bagi mahasantri, infrastuktur(fisik dan non fisik) dan kelengkapan struktur kepengurusan Ma’had Aly wilayah jawa timur.

Adapun struktur kepengurusan ialah sebagai berikut :

Ketua : Dr. K. Musholli(Ma’had Aly Nurul Qodim)

Sekretaris : KH. Badruttaman(Ma’had Aly Nurul Qonain)

Bendahara : KH. Romzi Al amiri Mannan(Ma’had Aly Nurul Jadid)(Zaki/Ahmad)

Tingkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat, Klinik Az Zainiyah Gandeng Fatayat NU Kraksaan

Membangun Keluarga SAMARO

nuruljadid.net – Pernikahan yang sakinah adalah dambaan bagi setiap pasangan yang telah menikah. Namun kehidupan dalam pernikahan tidaklah selalu seindah seperti yang diharapkan karena memang tidak mudah untuk menyatukan dua orang pribadi yang berbeda. Oleh karena itu diperlukan komitmen dari setiap pasangan untuk memelihara pernikahannya.

Berangkat dari hal itu, KH. Moh. Romzi Al-Amiri Mannan, penyaji kedua dalam kegiatan dialog ini menyampaikan tentang bagaimana mewujudkan rumah tangga SAMARO (Sakinah, Mawaddah dan Rohmah), Minggu, (25/03/2018) di Aula Mahrom Al Hasyimiyah.

Diawal pelaksanaan, Kiyai Romzi (sapaan akrab penyaji kedua) menyampaikan tentang lima hikmah pernikahan dalam perspektif islam, yaitu: agar manusia memperoleh keturunan, tersalurkan hasrat biologis secara benar dan sah, mengoptimalkan diri dalam beragama, menemukan ketenangan jiwa; diberi kecukupan rizqi yang halal.

“karena dengan pernikahan akan memperoleh keturunan. Kalau sudah ada keturunan, bahagia akan tersalurkan,” ujar Kiyai Romzi

Untuk mewujudkan keluarga yang SAMARO, kiyai Romzi berkata, setiap pasangan suami istri harus mengetahui hak dan kewajiban masing- masing, ada 3 hal yang harus diperhatikan, yaitu:

  1. Hak Istri dan kewajiban suami.
  2. Hak Suami dan kewajiban Istri.
  3. Hak dan Kewajiban bersama.

Tak hanya sekedar menyampaikan, kiyai Romzi juga menjelaskan dan memberikan contoh kehidupan suami dan istri yang benar menurut islam. Adapun penejelasan dari poin diatas ialah:

  1. Hak Istri yang Menjadi Kewajiban Suami
  • Tidak memukul
  • Jangan mencaci maki
  • Memberi makan
  • Memberikan pakaian yang layak kepada istrinya
  • Tidak berpergian

“yang dikatakan keluarga Romantis dan SAMARO bukan berarti didalamnya tidak ada pertengkaran, pasti ada pertengkaran,” ujar Kiyai Romzi

“Apabila suami sedang marah, bacakanlah sholawat. Ketika marah, suami tidak boleh mencaci maki istrinya. Jikalau lagi marah, jangan pergi meninggalkan rumah. Membiasakan memanggil panggilan istri dengan nama yang indah.,” tambah beliau.

  1. Hak Suami yang Menjadi Kewajiban Istri
  • Menyenangkan apabila dipandang
  • Tidak membangkang kepada suaminya (taat)
  • Tidak melakukan ulah yang dapat membuat benci suami

“pakaiannya yang diberikan oleh suami, sekalipun tidak senang dengan pemberiannya tapi harus dipakai dengan niatan untuk membahagiakan suami. Dan apabila memanggil pasangannya tidak boleh mengucapkan namanya. Menurut dari Imam Al Ghazali, memanggil pasangan tidak boleh memanggil dengan Namanya, karena tidak barokah,” jelas Kiyai Romzi

  1. Hak dan Kewajiban Bersama
  • Adanya perselisihan bukan permusuhan

“perbedaan itu bikin indah dan kokoh dalam rumah tangga,” cakap Kiyai Romzi

“Rumah tangga itu seperti bangunan yang berdiri kokoh dengan bahan yang berbeda dan tertata. Dalam rumah tangga, perbedaan harus ditata dengan baik, kapan istri harus ikut suami, kapan suami harus ikut istri,” tambah Kiyai Romzi (Qz)

Tingkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat, Klinik Az Zainiyah Gandeng Fatayat NU Kraksaan

Wujudkan GERMAS dengan Pola Hidup Sehat

nuruljadid.net – Sehat itu bukan hanya sehat jasmani dan rohani, namun sehat itu sebenarnya adalah suatu kesatuan antara sehat jasmani, rohani, sosial dan spiritual. Jika hanya sehat jasmani saja tetapi stres itu tidak bisa dibilang sehat. Apabila semuanya sudah terpenuhi, maka itu adalah sehat yang sempurna. Begitulah kata dr. Nina Kartika mengawali pembicaraannya sebelum berkata lebih jauh tentang GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat), Minggu, (25/03/2018) di Aula Mahrom Al Hasyimiyah.

“sehat itu keadaan yang sempurna baik fisik, mental maupun sosial, tidak hanya terbebas dari penyakit atau kelemahan/cacat,” cakap dr. Nina menjelasakan definisi sehat menurut WHO.

dr. Nina juga menyampaikan, gerakan sehat jasmani bisa dimulai dari masing-masing individu, kemudian keluarganya. Apabila masing-masing individu dan keluarga sudah bisa menjaga kesehatan jasmani, maka akan membentuk masyarakat yang sehat, masyarakat yang sehat akan membentuk negara yang sehat.

Terdapat 2 jenis penyakit yang harus diwaspadai bersama yaitu; Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular. Tercatat sejak abad ke 21 terjadi pola perubahan penyakit terkait dengan perilaku manusia.

“sejak 30 tahun terakhir, terjadi pergeseran penyakit. Di tahun 1990-an yang paling banyak adalah penyakit menular. Sedangkan sejak tahun 2010, penyebab terbesar kesakitan dan kematian itu sudah mulai bergeser yang disebabkan oleh Penyakit Tidak Menular” jelas dr. Nina.

Dalam peyampaiannya, dr. Nina Kartika juga memaparkan tentang persentase jenis penyakit yang dialami oleh masyarakat Indonesia pada abad ke 2001. Tercatat, terdapat 57% jenis penyakit tidak menular, 30% penyakit menular dan sisanya dialami akibat cidera.

Hal tersebut terjadi karena pertumbuhan ekonomi yang meningkat sehingga penyakit infeksi mulai menurun. Faktor risiko perilaku penyebab terjadinya PTM (Penyakit Tidak Menular) yang harus diperbaiki menurut sumber Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) tahun 2017 & 2013 adalah:

  1. Penduduk kurang aktifitas fisik.
  2. Penduduk >10th kurang buah dan sayur.
  3. Penduduk usia >15th (laki-laki) dan >10th (perempuan) merokok.
  4. Penduduk usia >10th minuman beralkohol.

Untuk menanggulangi dan mengurangi angka PTM, dr. Nina berbagi 7 bentuk kegiatan GERMAS, diantaranya:

  1. Melakukan aktifitas fisik.
  2. Mengkonsumsi sayur dan buah.
  3. Tidak merokok.
  4. Tidak mengkonsumsi alkohol.
  5. Memeriksa kesehatan secara rutin.
  6. Membersihkan lingkungan.
  7. Menggunakan jamban.

Untuk mewujudkan keluarga yang sehat, maka diperlukan batin yang sehat tentunya dengan membiasakan diri dengan pola hidup sehat. (Qz)

KH. Abdul Hamid Wahid

KH. Abdul Hamid Wahid; Hanya dengan Berkhidmah Kita bisa Membuat Hidup Kita Lega

nuruljadid.net – Penandatangan Nota Kesepahaman atau yang lebih dikenal dengan Memorendum of Understanding (MoU) antara Klinik Az Zaniyah dan Fatayat NU Kraksaan, Minggu, (25/03/2018) di Aula Mahrom Al Hasyimiyah tentang Peningkatan Kesehatan Masyarakat dan Kesehatan Spiritual Kerohanian dihadiri dan disaksikan oleh Kepala Pesantren Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo, KH. Abdul Hamid Wahid.

Selain itu, Kegiatan tersebut juga dikemas dengan acara Dialog Interaktif dengan tema “Merenda Cinta Kasih Membangun Rumah Tangga Bahagia, Sehat Lahir Batin”. Selain hadir sebagai saksi, Kiyai Hamid (sapaan akrab Kepala Pesantren) juga turut memberikan sambutan serta menyambut dengan positif atas terlaksanakannya kegiatan dimaksud.

“Kami sebagai pengurus pesantren menyambut dengan baik kegiatan ini dan kita berharap dapat berlanjut dalam kesempatan – kesempatan yang lain,” cakap Kiyai Hamid.

Diawal sambutan, beliau menyampaikan, memiliki kekuatan dalam membina generasi – generasi kita merupakan sebuah potensi. Apabila kita berjalan bagaimana memahami keluarga, maka energinya tidak hanya menyebar bagi dirinya saja tapi nantinya akan terpancar, meluas dan menular karena kebahagiaan, kesedihan, optimisme, pemahaman dan keilmuan itu menular.

“Kalau pengurus fatayat aktif dan konsen mengurusi masyarakat dengan semangat yang masih energik maka kita akan menyebarkan itu kepada masyarakat kita. Itu yang saya harap dari pertemuan kali ini. Kita menggagas pemahaman tentang apa arti rumah tangga bahagia sehat lahir dan batin dan apa lagi nanti bisa disebarkan dan menular dalam arti energi positif,” tambah beliau.

Sebelum beliau mengakhiri sambutan, Kyai Hamid menyampaikan, hanya dengan pengabdian (berhikmah) kepada masyarakat, bangsa, negara, agama dan kemanusiaan kita bisa membuat hidup kita lega. Walaupun kita hilang secara fisik tetapi jasa, nama dan aroma dari kita masih bisa dikenang dan pahalanya terus bisa mengalir sebagaimana yang disampaikan salah satu dari tiga yang bisa mengkekalkan hidup, mati tapi tetap menyambung amal jariyah. Jadi, aspek pemanfaatan dari ini sebagai tindak lanjut dari pemahaman kita sebagai pengurus dan kader tentu menjadi penting untuk membawa semangat dan energi ini kepada pengabdian kita didalam kehidupan kita sehari – hari.

Diakhir, dengan mengucapkan basmalah, beliau membuka kegiatan Dialog Interaktif yang dilaksankan oleh Klinik Az Zainiyah Bersama Fatayat NU Kraksaan dan berharap kegiatan ini bersamaan dengan Rahmat Allah SWT. (Qz)

Tingkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat, Klinik Az Zainiyah Gandeng Fatayat NU Kraksaan

Tingkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan, Klinik Az Zaniyah Menambah Pelayanan Preventif

nuruljadid.net – Direktur Klinik Az Zainiyah Nurul Jadid, Ny. Hj. Khodijatul Qdoriyah turut memberikan sambutan dalam kegiatan Dialog Interaktif, Minggu, (25/03/2018) di Aula Mahrom Al Hasyimiyah. Neng I’ah (sapaan akrab Direktur Klinik Az Zaniyah Nurul Jadid) mengawali sambutannya dengan menyampaikan beberapa bentuk pelayanan dan program yang telah dilakukan oleh Klinik Az Zaniyah selama 3 bulan dimasa kepemimpinannya.

Diantara program yang telah dilakukan adalah melayani BPJS Ketenagakerjaan dan Kesehatan bagi guru, dosen dan karyawan di lingkungan Pondok Pesantren Nurul Jadid yang jumlahnya mencapai 906 orang. Selain itu, Klinik juga melayani BPJS Kesehatan bagi 11.000 siswa/i dan mahasiswa/i di PP. Nurul Jadid.

“adanya Klinik Az Zainiyah yang kurang lebih selama 2 bulan kemarin sudah memiliki kamar rawat inap khusus putera dan puteri yang diresmikan langsung oleh Pengasuh PP. Nurul Jadid, KH. Moh. Zuhri Zaini,” ujar Neng I’ah

“kemudian kita juga telah membuka Poligi Gigi (jam pelayanan 09.00 WIB hingga maghrib), Poli Umum (24 Jam) dan Apotik (24 Jam),” tambah beliau.

Terus meningkatkan pelayanan terhadap kesehatan masyarakat, Senin, (01/04/2018) Klinik Az Zainiyah akan membuka pelayanan Poli Spesialis Obgyn (kandungan), Poli Spesialis Anak, Konsultasi Psikolog Putera dan Puteri, Medis Komplementer yang terdiri dari: Bekam, Akupuntur, Akupresure, dan Herbal.

Adanya penambahan pelayanan tersebut didasari oleh mindset yang telah tertera dalam hadist nabi tentang mempersiapkan 5 hal sebelum 5 hal yaitu:

  1. Sehatmu sebelum sakitmu
  2. Masa mudamu sebelum tuamu
  3. Kayamu sebelum miskinmu
  4. Masa senggangmu sebelum sibukmu
  5. Hidupmu sebelum matimu

Dalam mewujudkan pelayanan dan peduli akan kesehatan masyarakat terutama masyarakat PP. Nurul Jadid yang berasaskan mindset tersebut, Klinik Az Zaniyah terus melakukan pencegahan dan menigkatkan kepeduliannya dengan mengadakan kegiatan penyuluhan kesehatan tentang penyakit tertinggi santri berikut dengan definisi sekaligus cara pencegahannya kepada Poskestren (Pos Kesehatan Pesantren) dan UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) bekerjasama dengan Lembaga – lemabaga dibawah naungan Yayasan PP. Nurul Jadid.

Selain itu, dalam merealisasikan mindset promotif dan preventif, Klinik Az Zainiyah telah mencanangkan beberapa program kesehatan tentang mindset pola hidup sehat menjelang peringatan Hari Lahir (HARLAH) PP. Nurul Jadid yang ke 69.

mindset yang kita bangun adalah promotif dan preventif bukan hanya kuratif atau rehabilitasi. Kita lebih mengedepankan pola hidup sehat. Insya Allah menjelang Harlah, kita juga akan mengadakan penyuluhan kepada walisiswa TPQ, MI dan TK tentang penyuluhan pola hidup sehat dan bersih bagi anak-anak baik makanan dan seterusnya,” ujar Direktur Klinik Az Zaniyah.

Tak hanya itu, beberapa program lainnya adalah khitan masal, baksos, pemeriksaan gratis gigi, pembagian sembako untuk kaum dhuafa. (Qz)

Tingkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat, Klinik Az Zainiyah Gandeng Fatayat NU Kraksaan

Klinik Az Zainiyah Tingkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat

nuruljadid.net – Klinik Az Zainiyah, Lembaga kesehatan pesantren mendapatkan amanah dari pesantren untuk memperhatikan kesehatan santri, guru dan karyawan. Dalam menjalankan tugasnya, Klinik Az Zainiyah terus melakukan perubahan dan perkembangan agar mampu menjadi sebuah layanan kesehatan yang lebih peduli terhadap lingkungan, masyarakat, pasien dan client. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya kerjasama antara Klinik Az Zainiyah dengan Fatayat NU Kraksaan.

“Latar belakang kita menggandeng Fatayat NU Kraksaan adalah untuk menggalang kemitraan dalam hal potensi kemasyarakatan,” ujar Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah, Direktur Klinik Az Zainiyah dalam sambutannya, Minggu (25/03/2018).

Menuju ke sasaran tersebut, Direktur Klinik Az ZAiniyah menjelaskan bahwa yang akan dilakukan Klinik Az Zainiyah bersama Fatayat NU Kraksaan adalah melakukan penyuluhan kesehatan, motivasi kerohanian dan hal ke-kifayah-an.

“Kita gandeng Fatayat NU Kraksaan dalam hal program penyuluhan kesehatan. Karena setiap satu hingga dua bulan sekali Klinik Az Zainiyah rutin melakukan penyuluhan kesehatan ke Poskestren dan UKS tentang penyakit tertinggi yang dialami oleh santri. Dalam penyuluhan itu, kita biasanya menjelaskan tentang penyakit dan cara mencegahnya,” cakap Neng I’ah (sapaan akrab Direktur Klinik Az Zainiyah).

“sebagai salah satu organisasi kemasyarakatan yang peduli terhadap lingkungan dan secara sosial, Klinik Az Zainiyah menggandeng Fatayat NU Kraksaan dalam hal motivasi kerohanian. Bagaimana para pasien dapat diberikan suntikan motivasi untuk semangat sembuh. Tak hanya itu, kita juga menggandeng dalam hal kifyah,” tambah Neng I’ah.

Diharapkan, lanjut Neng I’ah, kita bisa menjadi pengganti orang tua mereka di rumah dengan memberikan pelayanan yang terbaik demi kebaikan mereka.

Pimpinan Fatayat NU Kraksaan, Ny. Hj. Lathifah Wafie juga turut merespon positif atas kerjasama ini.

“Semoga dengan kegiatan ini Fatayat NU Kraksaan tetap bisa berkiprah dan bisa menjadi Khoirunnas Anfa’uhum Linnas,” ujar Pimpinan Fatayat NU Kraksaan dalam sambutannya.

Penanda tanganan nota kesepahaman atau Memorendum of Understanding (MoU) dilakukan oleh pimpinan dari kedua belah pihak dengan disaksikan oleh Kepala Pesantren Pondok Pesantren Nurul Jadid, KH. Abdul Hamid Wahid, dr. Nina Kartika (Klinik Az Zainiyah), S. Aisyah (Fatayat NU Kraksaan) dan Luluk Mudzakiroh (Fatayat NU Kraksaan).

Selain itu, acara ini juga dikemas dengan kegiatan Dialog Interaktif yang bertemakan “Merenda Cinta Kasih Membangun Rumah Tangga Bahagia, Sehat Lahir Batin”. (Qz)

Laziskaf Azzainiyah Luncurkan Program Perdana Santuni Mustahiq

Laziskaf Azzainiyah Luncurkan Program Perdana Santuni Mustahiq

nuruljadid.net – Senin, (19/02 s.d 01/03/2018), Lembaga Amil Zakat Infaq Shodaqah dan Wakaf (Laziskaf) Azzainiyah, lembaga Laziskaf PP Nurul Jadid, memulai kegiatannya pada tahun pertama ini dengan membagikan santunan bagi lansia (lanjut usia) di sekitar Pondok pesantren dan beasiswa pendidikan bagi putra-putri almarhum pengabdi Ponpes Nurul Jadid.

Santunan lanjut usia (lansia) diberikan kepada Ibu Hana salah seorang warga Desa Gerinting yang berusia 90 tahun dan berkebutuhan khusus. Sedangkan beasiswa pendidikan bagi putra-putri almarhum pengabdi Ponpes diberikan kepada keluarga-keluarga alm. Bapak Baidhowi (guru SMANJ), alm. Bapak Farid Murdianto (guru SMANJ), keluarga alm. Bapak Sanusi (karyawan UNUJA), dan keluarga alm. Bapak K.Hazin (dosen IAINJ dan kerabat keluarga Ponpes Nurul Jadid).

“Program ini merupakan bentuk kepedulian Ponpes Nurul Jadid terhadap para pengabdi dan masyarakat sekitar. Kita berharap program ini bisa terus berlanjut kita jalankan, insya Allah,” tutur K. Muhammad Al-Fayyadl selaku Ketua Laziskaf Azzainiyah.

Bapak Ilham juga menyampaikan bahwa selain santunan bagi lansia dan beasiswa pendidikan bagi yatim-piatu pengabdi Ponpes Nurul Jadid, Laziskaf Azzainiyah juga mencanangkan program bantuan modal bagi usaha kecil dan bidang pertanian. (Red)

Meriahkan Dies Maulidiyah dengan Seminar Ruqyah Masal

Meriahkan Dies Maulidiyah dengan Seminar Ruqyah Masal

nuruljadid.net – Setelah seremonial acara Ruqyah Hilal kemudian dilanjutkan dengan Seminar Ruqyah Masal yang diadakan untuk mengobati santri dengan ayat-ayat AlQur’an dalam memperingati Dies Maulidiyah Pusat Pendidikan Ilmu AlQur’an (PPIQ) Pondok Pesantren Nurul Jadid pada Jum’at (16/03).

Kegiatan tersebut dipimpin langsung Oleh Ust. Gufron, Salah satu Dewan Asatid Wilayah PPIQ yang memulainya dengan Pembacaan AlFatihah kemudian yang dilanjutkan dengan Penyajian dari beberapa penyaji pada acara tersebut.

Ruqyah Masal adalah Kegiatan yang mulia karena mengandung ayat-ayat alQuran. “Sebenarnya kegiatan ini sangat mulia dilakukan oleh para santri untuk mengobati penyakit-penyakit yang masuk dalam tubuh kita,” ungkap Ust. Hasan Ahmad Basri saat memberikan penyajian di depan peserta Ruqyah Massal.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Empat penyaji dari beberapa daerah, yang pertama Hasan Ahmad Basri, Alumni MAK berasal dari daerah Bondowoso . Yang disebut dengan julukan Joyoleno. Kemudian dilanjutkan dengan Penyaji kedua yakni dari Alumni PPIQ, Ust. Rizqullah, Ketua Keluarga Besar Ruqyah Aswaja Lumajang.

Dilanjutkan dengan Penyaji Ketiga yakni dari Ketua Jam’iyah Ruqyah Aswaja Probolinggo, Ust. Iqbal. Dan kemudian diakhiri oleh Ust. Imam Supriadi, S.H.I, M.A, Ketua Jam’iyah Ruqyah Aswaja Bondowoso yang dijuluki oleh KJRA Gerbong Maut.