Pos

Dahlan Iskan Apresiasi Pengembangan Bisnis Nurul Jadid

nuruljadid.net – Dalam rangka menyongsong Indonesia Emas 2045 salah satunya dengan meningkatkan jumlah pengusaha di Indonesia. Oleh karena itu, Pondok Pesantren Nurul Jadid melakukan penguatan dan percepatan di bidang ekonomi mandiri pesantren. Pesantren Nurul Jadid memberi materi dan membelajarkan kepada para pembisnis pemula baik di lokal pesantren maupun di luar pesantren yang ingin memulai bisnis khususnya yang ikut serta dalam webinar “Pesantren dan Santri Entrepreneur” bersama Bapak Dahlan Iskan (Menteri BUMN periode 2011-2014) yang diadakan oleh Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo Tahun 2021. Dalam rangka menjalankan program kerja, kegiatan ini merupakan wadah bagi pengurus aktif, alumni dan masyarakat luas untuk saling bersilaturrahmi dan menambah ilmu tentang kewirausahaan. Kegiatan ini ditujukan untuk meberikan pengetahuan mengenai dunia wirausaha kepada masyarakat terutama pesantren dan santri agar menjadi insan yang mandiri secara finansial.

Tergabungnya Pondok Pesantren Nurul Jadid dalam komunitas Hebitren (Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren) dan juga ditunjuk menjadi salah satu dari 3 pesantren di Indonesia oleh Bank Indonesia (BI) sebagai pesantren pilot project penguatan ekonomi masyarakat berbasis pesantren dengan didirikannya Distribution Center (DC). Hal ini seiring dengan semakin meningkatnya minat masyarakat pesantren dalam berbisnis dan juga sebagai bentuk inkubasi bisnis pesantren dalam menciptakan generasi yang kreatif inovatif dan mandiri dalam menjalankan bisnis. Komitmen ini disampaikan oleh Kepala Pondok Pesantren Nurul Jadid, KH. Abd. Hamid Wahid dalam sambutannya sebelum webinar entrepreneur dimulai.

Bapak Dahlan Iskan selaku keynote speaker menyampaikan kekagumannya dengan potensi besar yang dimiliki Pondok Pesantren Nurul Jadid. Dahlan juga mendorong agar santri terlibat aktif dalam kegiatan kepanitiaan dan kewirausahaan pesantren secara langsung, “meskipun penguatan secara kelembagaan penting, namun yang tidak kalah penting adalah penguatan individu ummat atau santri itu sendiri dalam menjalankan bisnis secara mandiri,” tambah Dahlan. Selain itu, Dahlan juga menyampaikan penting pesantren melakukan pemetaan komptensi keahlian santri yang harus ditingkatkan dan dibekali dalam menjawab kebutuhan zaman khususnya di era serba sulit di tengah pandemi dewasa ini, beberapa diantaranya adalah sarjana Teknik, akuntansi dan marketing.

Webinar yang dimoderatori oleh Ahmad Sahidah, Ph.D berjalan dengan lancar dan khidmat. Peserta sangat antusias menyimak pemaparan dari narasumber dan aktif bertanya serta berdialog seputar pengembangan bisnis dan penguatan jiwa kewirausahaan pesantren dan santri di masa pandemi covid-19. Kurang lebih dua jam webinar berlangsung, banyak nutrisi kewirausahaan yang telah diberikan untuk menggugah semangat berbisnis di kalangan pesantren dan santri, akhirnya kegiatan webinar ini diakhiri dengan kesimpulan dan salam.

 

(Humas NJ)