Pos

Panitia Pekan Mandaris Gelar Lomba Musabaqah Syarhil Quran

Panitia Pekan Mandaris Gelar Lomba Musabaqah Syarhil Quran

nuruljadid.net – Dalam rangka menyongsong haul ke-70 Pondok Pesantren Nurul Jadid, pada 30 Maret 2019 nanti, panitia pekan mandaris mengadakan lomba Musabaqah Syarhil Quran (MSQ) tingkat SLTP dan SLTA, yang bertempat di Mushola Az-Zainiyah, Paiton, Probolinggo, Senin malam (04/02/2019) lalu.

Kegiatan lomba tersebut merupakan kegiatan rutin dalam rangka menyongsong haul Pondok Pesantren Nurul Jadid yang tiap tahun di selenggarakan.

Kriteria penilaian dalam lomba ini, qori 25%, syarah 30 %, sari tilawah 25% dan kekompakan 20 %. Berdasarkan keputusan juri; Ustad Aji, Ustad Ilyas dan Ustad Syaari, pemenang lomba MSQ tingkat SLTP dan SLTA.

Juara 1 diraih oleh Hifni Hazimah delegasi SMP Nurul Jadid, dengan nilai 76. Juara ke-2 diraih oleh Munira delegasi MTS Nurul Jadid dengan nilai 75 dan juara ke-3 diraih oleh Jihan Atika delegasi MTSN 1 Probolinggo dengan nilai 74.

Di tingkat SLTA, juara 1 diraih oleh Siti Aisyah delegasi dari MA Nurul Jadid dengan nilai 92. Juara ke-2 diraih oleh Nurul Fadhilah delegasi dari MAN 1 Probolinggo dengan nilai 87 dan juara ke-3 diraih oleh Nur Afnani delegasi dari MAN 1 Probolinggo dengan skor nilai 87.

Menurut Fitri Ningsi anggota panitia lomba MSQ, “tujuan di adakan-nya lomba ini untuk meningkatkan skil dan talenta yang dimiliki setiap lembaga,” pungkasnya.

Penulis : Hakimah SJ

Editor : Rahmat Hidayat

Wilayah Az Zainiyah Merayakan Hari Ibu

nuruljadid.net – Organisasi Santri Intra Az Zainiyah, Memperingati Hari Ibu yang dihadiri oleh Kepala Wilayah Az Zainiyah, Ustadzah Farha beserta ketua Panitia dan segenap para Pengurus Asrama, yang di ramaikan oleh Seluruh Santriwati Wilayah Az Zainiyah yang bertempat di Aula Wilayah Az Zainiyah.

Acara ini di kemas dengan beberapa ceremonial, serta Penampilan dari perwakilan daerah atau asrama yang dalam hal ini yang menambah semangat dalam kegiatan pada malam ini 21/12/2017, yang mana tepat pada malam hari ini adalah memperingati hari Ibu.

Sebelum beranjak ke inti kegiatan terlebih dahulu di bacakan ayat-ayat suci al Qur’an yang dibacakan oleh saudari (), setalah pembacaan selesai dilanjutkan dengan mbebebrapa pemanamoilan dari pemenang audisi lomba yang dilaksanakan sebelum kegiatan ini diakan.

Nurul Khomariah, ketua panitai, menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua para hadirin yang sudah berkenan hadir dalam kegiatan ini, dan ucapan maaf yang sebesar-besarnya apa bila banyak ke kurangan dalam pelaksanaan kegiatan, mulai pertama diadakannya perlombaan sampai tepat pada kegiatan penutupan malam ini, kegiatan ini bertujuan Memperingati Hari Ibu, sebagaimana kita sebagai anaknya dapat mengenang jasa jasa seorang ibu yang sudah beliau berikan kepada kita.

“kasih ibu sepanjangn jalan, kasih anak sepanjang galah”., Imbuh Ketua Panitia.

Kepala Wilayah Ustadzah Farha dalam sambutannya , menyampaikna ungkapan kata sangat berterima kasih atas di laksaknannya kegitaan pada malam ini yang di laksakan oleh Organisasi santri Intra Az Zainiyah, (ORIZA), kegiatan yang Memeringati Hari Ibu ini sebenanrnya banyak tujuan, kekgiatan ini juga sebagai ajang bagaimaana kita mengenang jasa seorang ibu, yang sudah membesarkan kita dengan susah, mulai kecil hingga kita di Pondokkan di Pondok Pesanteren Nurul Jadid,merupakan Bukti kasih sayangnya terhadap kita semua,karena menjadi seorang ibu tidak lah mudah , harus banyak tau tentang bagaimana selalu membuat anaknya bahagia, harapannya kedepan dengan diadakkannya kegiatan memperingati hari Ibu, kita lebih baik lagi, mengaca betapa susah membesarkan kita sampai sebesar kini.

“Peran seorang Ibuk tidak hanya sampai kita dewasa, melainkan sampai hembusan terakhirnya beliau”,. kata Ustadzah farha.

Setelah sambutan dari kepala Wilayah dilanjutkan dengan Pembacaan pemenang Lomba sekaligus Pembagian hadiah, yang dibacakan Oleh Ustadzah ulfa.

Sebelum Kegiatan ditutup dengan pembacaan yang bacakan oleh Ustadzah Ira Amiroh, terlebih dahulu ada penampilan kreasi santriwati, perwakilan dari masing- masing Asrama di Pondok Puteri. (Ns)

Menyambut Maulid Nabi, Wilayah Az Zainiyah adakan Ajang Kreasi Santri

nuruljadid.net – Di sela – sela padatnya kegiatan dalam rangka menyambut Hari Santri Nasional (HSN) 2017, Pondok Pesantren Nurul Jadid Wilayah Az Zainiyah menyempatkan diri untuk melaksanakan pembukaan kegiatan Kreasi Lomba Islam Pesantren Az Zainiyah atau yang dikenal dengan sebutan KLIP AZ.

Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin tahunan yang diselenggarakan dalam rangka menyambut kelahiran Nabi Muhammad SAW yang akan jatuh pada bulan mendatang, November. Selain itu, kegiatan ini juga sebagai ajang bergengsi untuk unjuk kompetisi antara daerah yang berada di Wilayah Az Zainiyah. Kegiatan perlombaan ini dilaksanakan sejak tanggal 19 Oktober s/d 23 November 2017 dengan tema kegiatan “Fastabiqul Khairot atau Berlomba Lomba Dalam Kebaikan”.

Ketua Panitia Pelaksana Kegiatan, Ustadzah Nur Hakiki menyampaikan harapan yang diantaranya adalah tetap bersaing dengan sehat agar seluruh perlombaan berjalan dengan baik. Hal itu senada dengan apa yang disampaikan oleh Kepala Wilayah Az Zainiyah, Ustadzah Farhah. Dalam sambutannya, dia menyampaikan ketika pelaksanaan lomba, diharapkan semua peserta untuk tetap bersaing dan menerima apapun hasil perlombaan. Jangan sampai terjadi permusuhan antar daerah. Karena tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah sebagai wadah bagi seluruh santri untuk menunjukkan kreatifitasannya.

“Perlombaan ini merupakan tempat untuk menunjukkan kreasi dan bakat kalian (santri). Silahkan kalian berkreasi semaksimal mungkin. Jadikan ajang ini sebagai perlombaan dalam kebaikan, dan jangan jadikan ini sebagai ajang permusuhan antar daerah” tambah Kepala Wilayah Az Zainiyah.

Kepala Badan Koordinasi Pondok Puteri (BKPP), Ny. Hj. Hanunah Nafi’iyah juga turut serta menyemarakkan pembukaan KLIP AZ ini. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang telah berlangsung beberapa tahun terakhir dan juga sebagai ajang untuk mencari bibit unggul dan potensi yang tersimpan dalam diri santri agar bisa dikembangkan lebih maksimal dan optimal.

“karena pada hakekatnya manusia memilki keistimewaan dan kelebihan masing masing dalam bidang yang beraneka ragam. Walaupun dalam tugas utama kita sebagai seorang muslimah dan lebih khusus sebagai santri adalah kholifatullah terutama di Pondok Pesantren bahwa keberadaan kita di Pesantren ini adalah niat untuk mengaji dan membina akhlakul karimah” tambah beliau.

Ny. Hj. Hanunah Nafi’iyah menyampaikan mengalahkan lawan itu merupakan hal yang wajar dalam perlombaan namun kita kemas hal tersebut dengan tetap menjaga akhlakul karimah yang merupakan ciri khas utama santri khususnya santriwati.

“Sepanas apapun dan sekeras apapun persaingan dalam perlombaan ini kita harapkan tetap dalam bingkai ukhuwah persaudaraan sesama santri” tambah beliau, kepala BKPP.

Pembukaan secara simbolis kegiatan ini dilakukan dengan pemotongan pita oleh Kepala BKPP dan dilanjutkan dengan lomba yel – yel islami oleh masing – masing daerah. (Qz)

Laporan Akhir Periode ORIZA (Organisasi Santri Intra Az-Zainiyah)

nuruljadid.net – wilayah az-zainiyah pondok pesantren nurul jadid puteri kemarin siang (06/10/2017) telah melangsungkan acara program akhir tahunan yaitu Laporan Akhir kepengurusan atau laporan pertanggung jawaban bagi pengurus ORIZA (organisasi santri intra az-zainiyah) yang bertempat di mushollah az-zainiyah sejak pukul 09.30 s/d 11.30 WIB.

ORIZA adalah kepengurusan santri yang dibawah kepengurusan wilayah bagian KABID IV. Tugas pengurus oriza adalah membantu dan merealisasikan program-program yang ada wilayah, khusunya di wilayah az-zainiyah sendiri. Oriza adalah organisasi perdana sejak tahun 2016 yang dibentuk oleh kepala wilayah demisioner Ustadzah Wahadatul Kholisoh untuk wilayah az-zainiyah, dimana anggotanya dari anak-anak siswi tingkat SLTA dan SLTP yang berada di wilayah az-zainiyah.

Setalah satu tahun periode kepengurusan sejak tahun 2016 hingga 2017, sampailah sudah titik akhir dari kepengurusan oriza yaitu melaksanakan kegiatan LPJ (Laporan Pertanggung  Jawaban), yang tujuannya melaporkan hasil kerja program oriza selama satu periode kepada kepala wilayah atau pengurus Daerah.

Dari hasil laporan pertanggung jawaban, kegiatan oriza masih banyak kegiatan yang belum terealisasi diantaranya LKD sebagai kegiatan umum dan BAKSOS yang berada dibawah devisi sosial lingkungan.Dari dua kegiatan ini kendalanya tidak mempunyai waktu yang luang, dimana waktu kegiatan ini selalu bertepatan dengan kegiatan acara pesantren.

Untuk kegiatan oriza yang telah terealisasi diantaranya  Perpisahan Kelas Akhir, Peringatan Hari Santri Nasional (HSN), Peringatan HUT RI, Az-Zainiyah Pos, kotak saran dan banyak lainnya. Dari hasil laporan pertanggung jawaban kegiatan oriza selama satu periode ini menghasilkan nilai akhir sebesar “72” dari rata-rata penilaian kepala wilayah, pengurus daerah dan perwakilan santri per daerah. (MF)

 

 

Kewaliasuhan Bentuk Dedikasi Pengurus Sebagai Fasilitator Santri

nuruljadid.net – kegiatan diklat pengurus dan mahasiswi yang diselenggarakan oleh pengurus wilayah az-zainiyah ini telah selesai melewati berbagai macam pelatihan, salah satunya materi kepemimpinan dan untuk kegiatan diklat pengurus dan mahasiswi selanjutnya ialah kegiatan pelatihan tentang kewaliasuhan.

Materi kewaliasuhan ini sangat urgent dibutuhkan oleh banyak pengurus  wilayah terutama wilayah az-zainiyah, karena adanya kewaliasuhan ini masih baru di wilayah kami. Di wilayah kami tidak hanya tidak tau akan apa itu kewaliasuhan, namun tugasnya, koordinasinya, bahkan konsepnya pun wilayah kami juga masih kebingungan, oleh karena itu didalam diklat pengurus dan mahasiswi ini kita menjadwalkan untuk adanya pelatihan kewaliasuhan.

Pelatihan kewaliasuhan ini diselenggarakan di Aula SMP Nurul Jadid yang dibimbing oleh Ibunda Kita Ny. Hj. Hamidah Wafie pada waktu malam hari (28/09) tepat jam 20.00 WIB – 22.00 WIB. Pelatihan ini hanya diikuti oleh semua peserta yang menjadi kepengurusan waliasuh di daerah dan juga setiap kepala daerah, dan juga dihadiri langsung oleh ketua BKPP Nurul Jadid Ny. Hj. Hanunah Nafi’iyah dan Bendahara BKKP Ny. Hj. Ummi Hani’ah.

Sebelum penyaji memaparkan materi, penyaji menanyakan terlebih dahulu bagian pendahulu dari materi, “Apa yang kalian tau tentang kewaliasuhan, apa tujuan diadakan kewaliasuhan, Manfaat dari kewaliasuhan?”, berikut pertanyaan dari beliau, untuk mengambil suasana ruangan dalam dialog penyaji.

Setelah banyak dialog dari peserta, penyaji kemudian menjelaskan secara detail jawaban dari pertanyaan pendahuluan tadi. Kewaliasuhan adalah sesorang fasilitator antara anak dengan pengurus, antara anak dengan guru. Antara anak dengan orang tua wali. Wali asuh juga sebagai pengganti dari kedua orang tua kita di pondok, sebagai tempat untuk curhat, motivator dalam belajar dan memacu semangat  anak.

Tujuan diadakan wali asuh ini untuk lebih mudah dalam pengontrolan kegiatan, baik dari perkembangan santri, perkembangan belajar dan  wali asuh juga bisa sebagai proses pembelajaran diri untuk lebih sabar dalam mendidik anak. Manfaat adanya wali asuh ini bisa manajemen waktu, manajemen emosi, bisa mengenal karakter setiap anak, dan lebih bertanggung jawab.

Beberapa hal yang harus dimiliki oleh wali asuh antara lain memiliki jiwa kepemimpinan, menjadi teladan baik, memiliki komitmen, empati, peduli, dan respect, mengayomi & mendampingi, membantu mencari alternatif solusi saat dad problem, sigap & cekatan, memiliki skill of people.

langkah-langkah dalam menjalankan fungsi kewaliasuhan adalah yang pertama melakukan pendekatan personal yang dimana dalam pendekatan ini dapat membangun pendekatan emosional dan emmbuat anak asuh nyaman serta aman, yang kedua bangun komunikasi efektifitas dan berkualitas, yang ketiga fahami karakter, latar belakang dan kebiayasaannya, yang keempat fahami kemauan dan arah pemikirannya, yang kelima bangun pemahaman dan kesadaran dalam melakukan pembinaan & pendampingan, yang keenam jika ada perilaku atau sifat yang unik, pahami dan sebabnya kenapa, yang ketujuh jalin hubungan baik dengan orang tua anak asuh.

Dari banyaknya materi yang telah disampaikan oleh penyaji, harapan beliau untuk wali asuh di wilayah az-zainiyah ini “wali asuh adalah cermin, dan anak asuh yang akan menjadi orang pengacanya, oleh karena itu wali asuh harus mempunyai komitmen yang tinggi dan pendekatan moral dengan ikhlas untuk mengontrol dan membimbing perkembangan santri atau ruhul jihad yang tinggi” dan tak lupa penyaji juga memberikan motivasi kepada pengurus wali asuh di wilayah az-zainiyah “keinginan yang bermuncul dari dalam akan menjadi lebih berkomitmen dan ruhul jihad” begitu dawu terakhir dalam bagian penutup penyajiannya. (MF)

Membentuk Manajemen Pondok Pesantren yang Intens

nuruljadid.net –  Kegiatan dalam diklat pengurus dan mahasiswi selanjutnya setelah pelatihan tentang administrasi, ialah pada waktusore harinya dilaksanakan kegiatan pelatihan dan pendalaman materi tentang Manjemen Pesantren yang disampaikan langsung oleh Kepala Pesantren Nurul Jadid, yaitu Bapak KH. Abdul Hamid Wahid, M.Ag yang bertempat di Aula SMP Nurul Jadid, dengan berkisar waktu selama dua jam lamanya mulai dari jam 14.30 WIB atau Ba’da Ashar sampai jam 16.30 WIB. Dalam pelatihan manajemen pesantren ini semua peserta dari pengurus pesantren, pengurus daerah hingga mahasiswi diwajibkan untuk hadir.

Diadakannya pelatihan manajemen pesantren ini, agar semua pengurus dan mahasiswi mengetahui semua tujuan dan harapan dari pesantren untuk menyatukan prinsip manajemen diantara berbagai wilayah menjadi satu kesatuan prinsip manajemen. Yang dimana manajemen terdahulu memiliki khas manajemen masing-masing di setiap wilayah dalam satu pondok, namun sekarang ekspektasi dari pesantren kita, di dalam satu pondok memiliki satu khas manajemen yang sama walaupun terdiri dari berbagai wilayah.

Menyatukan berbagai manajemen yang sudah menjadi tradisi tidaklah mudah, namun harus memiliki semangat yang kuat dan prinsip yang konsisiten untuk sebuah perubahan. Perubahan manajemen pesantren saat ini sudah sebagian kita rasakan, mulai dari perubahan kegiatan, perubahan struktural, perubahan pola pendidikan dan pola bimbingan, perubahan keamanan dan ketertiban serta perubahan – perubahan lainnya. Semua perubahan ini semata hanya untuk mengefektifkan kegiatan santri dengan tersistem dan lebih intens.

Perubahan kegiatan salah satunya dengan menerapkan kegiatan belajar selama 2 jam dan wajib istirahat pada jam 22.00 WIB tujuannya dalam proses kegiatan  belajar ini bisa me recall kembali materi pembelajran yang ada di sekolah atau kampus. Perubahan pendidikan salah satunya yaitu dengan di pindahnya waktu kegiatan diniyah di pagi hari mulai dari jam 07.30 WIB sampai 08.45 WIB, tujuannya lebih mengefektifkan kegiatan pembelajaran diniyah dan pendalaman dalam agama. Perubahan keamanan dan ketertiban salah satu contoh ialah diadakannya zona portal untuk akses masuk, mulai dari zona 1 untuk tempat parkir umum, zona 2 hanya untuk wali santri dan santri sedangkan zona 3 hanya untuk santri, jadi saat ini akses keluar masuknya pondok diatur oleh zona dengan tujuan untuk menertibkan dan lebih mengawasi dalam keamanan santri lebih mudah dan perubahan-perubahan yang lain.

Dari sekian plat form yang telah terealisasi dalam perubahan manajemen pesantren ini, dapat kita lihat dan rasakan bersama bahwa perubahan yang dulunya semua kegiatan masih belum terkondisikan atau terkontrol dengan baik dan membuat lambat keefektifan kegiatan santri, kini telah tidak lagi kita rasakan. Yang kita rasakan saat ini ialah lebih mudah dalam mengontrol, dalam memonitoring kegiatan perkembangan santri, dan lain sebagainya. Semua ini dapat kita rasakan dari kooperatif kita semua, mulai dari Kepala pesantren, pengurus, wali asuh dan semua santri.

Seperti yang dijelaskan diatas, Salah satu yang membantu perubahan manajemen ini adalah pengurus. Pengurus adalah sebagai jembatan, sebagai wadah yang menyambungkan dari pengasuh kepada santri. Menjadi pengurus harus mempunyai standar kemampuan dan standar keterampilan baik dalam hal mendidik, mengayomi dan membimbing santri dalam perkembangannya. Motivasi dari kepala pesantren oleh KH.Abdul Hamid Wahid, M.Ag untuk kita semua sebagai pengurus di Wilayah Az-zainiyah yakni “Bismillah Mengabdi, dan Niat untuk Beramal” begitu tutur beliau setelah menutup materi manajemen pesantren ini. (MF)

 

Baik Buruknya Organisasi Dilihat Dari Administrasinya

nuruljadid.net – Kegiatan Diklat Pengurus dan Mahasiswi selanjutnya setelah materi Kewaliasuhan ialah kegiatan Pelatihan  Administrasi pada hari jum’at pagi (29/09/2017). Kegiatan ini bertujuan untuk memperbaiki adminitrasi yang belum tepat dan menata ulang administrasi yang benar. Dalam pelatihan administrasi kita di bimbing dalam dua hal materi yaitu materi administrasi kantor dan administrasi keuangan yang dimana untuk administrasi kantor diikuti peserta dari delegasi setiap sekretaris daerah dan sekretaris wilayah, untuk administrasi keuangan pesertanya diikuti oleh delegasi bendahara daerah dan bendahara wilayah.

Pelatihan administrasi ini dilaksanakan di ruang kelas SMP Nurul Jadid putri, yang setiap ruangannya di tempati satu ruang pelatihan dalam waktu yang sama dengan kurun waktu satu setengah jam (09.00 -10.30) WIB, ruang paling selatan ditempati oleh pelatihan administrasi keuangan, dan ruang dekat kantor guru ditempati pelatihan administrasi kantor/sekretaris. Dalam pelatihan administrasi keuangan di bimbing oleh Bapak Haris dari Biro Keuangan Nurul Jadid dan untuk pelatihan administrasi sekretaris dibimbing oleh ustadz Zaky Ghufron dari Sekretariat Nurul Jadid.

Dalam pelatihan administrasi sekretaris, sebelum ustadz Zaky menyampaikan materi, dia lebih dulu menanyakan “apa itu sekretaris, apakah tugas sekretaris, apa perbedaan sekretaris, sekretariat dan kesekretariatan,  mengapa harus ada administrasi?”. Sangat penting memberikan pendahuluan lebih dulu sebelum masuk pada materi, terbukti peserta yang ikut pelatihan belum banyak mengetahui apa itu sekretaris?.

Sekretaris adalah seseorang yang membantu pimpinan agar pimpinan kantor atau perusahaan dapat melaksanakan tugasnya secara efektif dan efisien, dalam hal penyelenggaraan program dan juga administrasi kantor. Untuk sekretariat itu adalah kantor dari sekretaris dan kesekretariatan itu adalah aktivitas tata usaha kerja atau pelaksana proses kerja sekretaris.

Sama halnya dalam pelatihan administrasi keuangan, sebelum penyampaian materi administrasi keuangan, ustadz Haris menanyakan terlebih dahulu, “apa itu Bendahara, apakah tugas bendahara, dan bagaimana menyusun keuangan?”.

Bendahara adalah orang yang bertugas untuk membuat pembukuan dan mengatur keuangan dalam sebuah organisasi atau kepanitaan, sedangkan tugas dari bendahara adalah membuat Rencana Anggaran Pengeluaran Belanja (RAPB) untuk satu periode dalam suatu kepengurusan, untuk menyusun keuangannya maka dibuatlah dalam setiap kepengurusan, membuat RAPB kegiatan sehingga laporan keuangan lebih efektif, jelas dan efisien.

Dari kedua pembimbing dalam pelatihan administrasi ini sangatlah membantu kepengurusan wilayah az-zaninyah dalam mengolah administrasi data, keuangan wilayah dan lainnya. Dari kegiatan pelatihan ini, pengurus wilayah bisa sharing dari pengalaman kerja pengurus yang lalu, sehingga memfollow up dari kegiatan pelatihan ini dari pekerjaan kemarin yang belum tepat kini bisa diperbaiki dan menjadi lebih efektif serta efisien, baik dari segi administrasi sekretaris dan administrasi keuangan. ”Organisasi yang baik karena administrasinya baik pula” begitulah teori umum dari organisasi yang disampaikan ustadz Zaky dalam penutup pelatihannya. (MF)

Stimulus Materi Kepemimpinan Untuk Menciptakan Mindset Leadership yang Baik

nuruljadid.net – setelah pasca diresmikan pembukaan diklat pengurus dan mahasiswi wilayah az-zainiyah pondok pesantren nurul jadid putri, kemarin malam (25/09/2017) di Aula SMP Nurul Jadid dilangsungkan kegiatan pembinaan dan materi kepemimpinan yang di bimbing oleh Bapak Rojabi Azzarghany dari Biro Kepesantrenan Nurul Jadid. Adanya materi pembinaan kepemimpinan ini bertujuan untuk semua pengurus bisa menanamkan rasa kepemimpinan dalam diri, mulai dari memimpin diri sendiri, sampai memimpin orang lain dan juga dapat mengubah mindset diri kita menjadi seorang pemimpin yang baik.

Pemimpin dibagi menjadi dua yakni pemimpin struktural dan pemimpin cultural. Pemimpin yang struktural yaitu pemimpin aslinya yang berstatus gelar contohnya kepala wilayah, kepala daerah, presiden dan lain lain, sedangkan untuk pemimpin cultural yaitu pemimpin yang tidak memiliki gelar namun mempunyai sifat atau peran sebagai seorang pemimpin. Jadi pemimpin struktural belum tentu pemimpin cultural. Yang menjadi pertanyaan bagi semua pengurus, bagaimana cara menjadi pemimpin yang struktural sekaligus menjadi pemimpin yang cultural?

Menjadi pemimpin yang struktural dan sekaligus pemimpin cultural tidaklah mudah butuh strategi dan konsep yang matang. Yaitu pertama pemimpin butuh Persiapan. Seorang pemimpin harus siap segalanya, harus mempunyai bekal dan skill untuk dalam persiapan segala keadaan, misalkan secara tidak terjadwal dia harus mempimpin acara, jika pemimpin belum mempunyai bekal apakah dia akan mampu mengerjakannya.

yang kedua Pemimpin Lahir Dari Organisasi. Seorang pemimpin pasti akan lahir dari organisasi, karena dari organisasi pemimpin akan belajar dari pengalamannya, pengalaman dalam menghadapi berbagai macam permasalahan, diuji dengan karakter yang bermacam-macam, dan lain sebagainya. Pak Rojabi juga menambahkan sepatah kata bijak dalam penjelasannya ”Seorang Nahkoda yang handal bukan terlahir dari gelombang yang tenang namun terlahir dari gelombang yang terjal”.

Seorang pemimpin juga perlu menata kepribadian cara yang ketiga, mulai dari ilmu, seni, pengalaman, dan pengabdian. 4 elemen ini harus dimiliki baik oleh jiwa pemimpin. Tanpa ilmu orang tidak bisa mempin, baimana bisa mendapatkan wawasan tanpa ilmu. Seni sangat dibutuhkan mulai dari seni emosi, seni ritme antara mengatur sikap tegas, sopan, lemah lembut dan lain lain. Tanpa pengalaman kita tidak bisa memimpin seperti yang dijelaskan di point kedua. Dan elemen keempat yaitu pengabdian atau ruhul jihad, ini adalah sifat yang sangat urgent harus dimiliki oleh jiwa pemimpin. Pemimpin memiliki jabatan yang tinggi namun juga memiliki amanah yang tinggi pula oleh karena itu jadilah pemimpin yang tidak menjadikan kepemimpinannya menjadi kesempatan atau kebutuhan pribadi harus memikirkan kebutuhan bersama.

Metode  menjadi pemimpin yang baik yaitu haruslah memiliki sifat yang bersahabat terutama kepada rakyat, jangan ngawur dan harus teladan untuk menjadi panutan, membaur atau merasakan bersama, dan yang terakhir adalah tut wuri handayani. Dalam penjelasannya beliau juga menyampaikan kutipan yang disampaikan oleh pengasuh kita KH.Zuhri Zaini yang dicatat dalam bukunya yakni “Kemampuan dan Keahlian yang luas tidak cukup untuk mempunyai tempat di masyarakat tanpa didasari pengabdian” sebagai kata terakhir sebelum menutup materi beliau. (MF)

Ruhul Jihad di Penanaman Pada Pengurus Sejak Dini Sangat Signifikan

nuruljadid.net – setelah sebulan dilantik menjadi pengurus pondok pesantren nurul jadid khususnya di wilayah az-zainiyah,  kemarin malam (25/09) di Aula SMP Nurul Jadid telah dilaksanakan pembukaan acara diklat pengurus dan mahasiswi wilayah az-zainiyah dengan tema membangun manajemen pesantren efektif dan sistemis. Kegiatan Diklat pengurus dan mahasiswi ini berlangsung selama 1 minggu kedepan, sejak tanggal 25 September – 02 Oktober 2017, kegiatan ini adalah awal kegiatan umum kami, sebagai langkah awal untuk mengefektifkan sistem kinerja pengurus selama satu periode di wilayah kami.

Pondok pesantren nurul jadid saat ini dalam era revolusi untuk menata sistem yang lebih baik dari sebelumnya, sistem manajemen pesantren dulu yang dikenal memiliki banyak sistem di setiap wilayahnya, sekarang kita menata untuk menyatukan sistem dari berbagai wilayah untuk menjadi satu sistem yakni sistem manajemen di pondok pesantren nurul jadid, baik dalam hal sistem pembinaannya, sistem kegiatannya, dan yang lain-lain. oleh karena itu sangat signifikan sekali untuk kita sebagai pengurus membantu dan mendukung perubahan sistem yang ada dipesantren ini. menata dan menyatukan banyak sistem itu bukanlah pekerjaan yang mudah, diperlukan dukungan semangat yang tinggi dan rasa ruhul jihad dalam diri kita terutama sebagai pengurus yang akan banyak membantu untuk perubahan sistem ini.

Kegiatan diklat pengurus dan mahasiswi ini diwajibkan hadir untuk semua pengurus pesantren, pengurus wilayah, pengurus daerah dan mahasiswi baru yang sejak saat ini akan menjadi kader pengurus. Kegiatan ini bertujuan untuk mengingatkan bagi pengurus yang lama, dan menanamkan bagi pengurus yang baru dan mengenalkan bagi calon pengurus, apa dan bagaimana menjadi pengurus?

Pekerjaan menjadi pengurus bukanlah pekerjaan yang mudah, dengan mengemban banyak amanah dan tanggung jawab yang besar, namun dari pengurus kita bisa belajar menata diri sejak dini, dengan menanamkan rasa pengabdian, mengontrol rasa emosi, dan menata serta membimbing diri untuk lebih baik lagi. Rasa pengabdian atau ruhul jihad adalah hal yang utama kita tanamkan sejak dini, karena tanpa semangat dan niat pengabdian yang tinggi, kita tidak akan maksimal dalam bekerja dan melaksanakan tanggung jawab serta mengemban amanah sebagai pengurus, terutama saat ini pondok pesantren kita sedang dalam penataan sistem manajemen yang lebih baik, yang membutuhkan aktor pengurus untuk mendukung kinerja dalam penataan sistem manajemen ini.

Dalam kegiatan diklat pengurus dan mahasiswi kemarin, kepala wilayah az-zainiyah, ustadzah Farhah,S.Pd.I menghimbau untuk semua pengurus tetap semangat dalam mengikuti kegiatan diklat ini dari hari pertama hingga terakhir nanti, dan  harapan dari ketua BKPP Nurul Jadid, Ny. Hj. Hanunah Nafi’iyah,M.Pd dalam sambutannya untuk segenap pengurus, “diklat ini adalah langkah awal yang baik untuk pengurus, dalam menanamkan rasa ruhul jihad kita sebagai personal untuk menanamkan keterampilan, mengembangkan skill agar tugas-tugas dan amanah pengurus bisa dijalankan dengan baik, mulai dari pengurus wilayah hingga pengurus daerah yang akan melaksanakan tugas haruslah seirama dan sejalan untuk pelaksanaan kegiatannya” demikian tutur kata beliau dalam penutup sambutannya. (MF)

Tanam Akhlak Baik Untuk Melahirkan Santri Teladan

nuruljadid.net – Santri yang memiliki akhlak yang baik adalah salah satu tujuan kedua orang tuanya dalam memondokkan putra putrinya di pondok pesantren. anak mondok di pondok pesantren mendapatkan dua keuntungan yang tidak bisa dimiliki oleh anak yang tidak mondok yakni bisa mempelajari ilmu umum dan ilmu agama atau penanaman karakter.

Penanaman karakter di dalam pondok lebih di tekankan pada pembinaan akhlaknya, dimulai dari berakhlak kepada sesama teman, guru, kedua orang tua dan kepada pesantren. Akhlak kepada teman harus menyayangi yang lebih muda dan menghormati yang lebih tua, akhlak kepada guru harus menghormati dan mendengarkan penjelasan guru saat didalam kelas, dan akhlak kepada kedua orang tua yakni membantu semua pekerjaan dan mengurangi beban kedua orang tua. Akhlak kepada pesantren yakni dengan mematuhi segala peraturan pesantren dan meninggalkan larangan pesantren.

Di Wilayah Az-Zainiyah PP Nurul Jadid pada hari Jum’at malam sabtu kemarin (08/09/2017) setelah sholat maghrib diadakan kegiatan penanaman karakter dengan mengadakan tausiyah akhlak kepada semua santri setiap 3 bulan sekali pasca penobatan santri teladan per daerah. Jadwal tausiyah kemarin disampaikan oleh kepala wilayah az-zainiyah sendiri yakni “ustadzah Farhah,S.Pd.I”. kegiatan ini bertujuan untuk mengingatkan santri dan memberikan ilmu bagaimana contoh  akhlak yang baik itu.

 “Contoh akhlak yang baik yaitu santri saat berjamaah tidak boleh rame dan bicara sendiri karena akan menganggu kekhusyuk’an teman dalam sholat, santri juga harus membersihkan dan menjaga kebersihan diri dan lingkungan, serta santri harus saling menjaga fasilitas pondok yang telah ada” berikut salah satu penyampaian tausiyah ustadzah farhah. Menanamkan akhlak serta memberikan hal contoh yang kecil dan perbedaan akhlak yang baik dan akhlak yang buruk di sekitar kita akan mempermudah santri dalam mengontrol perbuatannya dan akan lebih berhati-hati lagi dalm bertindak, dengan begitu akan terciptalah santri yang teladan. (MF)

Pengurus Baru Melahirkan Cahaya Baru

nuruljadid.net – Di penghujung acara kepanitiaan reformasi, senin malam selasa (28/08) telah dilaksanakan pelantikan pengurus wilayah az-zainiyah setelah melalui proses laporan pertanggung jawaban dan kampanye sebelumnya. Alhamdulillah, acara pelantikan pengurus wilayah az-zainiyah masa khidmat 2017-2019 berjalan dengan lancar.

Sebanyak 100 orang pengurus wilayah yang telah terlantik di wilayah az-zainiyah dengan struktutral yang dikepalai oleh Ustadzah Farhah,S.Pd.I, Sekretaris, Bendahara, Tata Usaha (TU), Kabid I (Tarbiyah Wat Ta’im), Kabid II (Kesejahteraan Santri), Kabid III (BK dan ketertiban), dan Kabid IV (Bakat Minat & Diklat). acara pembacaan ikrar yang dipimpin oleh kepala BKPP Nurul Jadid, Ny. Hj. Hanunah Nafiiyah, M.Pd adalah menjadi saksi bahwa telah terlantiknya pengurus baru di wilayah az-zainiyah pada malam hari ini yang bertempat di mushollah az-zainiyah.

Setelah pelantikan, tak lupa pesan kesan atau sekapur sirih dari masing masing  kepala wilayah demisioner dan kepala wilayah terlantik, yang disampaikan ustadzah Afifah,S.Kom dan Ustadzah Farhah, S.Pd.I. Harapan dari pengurus demisoner kepada pengurus terlantik, bisa melaksanakan program kerja kepengurusan dengan maksimal dan menjadi wilayah yang lebih baik dari kemarin untuk az-zainiyah khususnya dan nurul jadid pada umunya, serta dari pengurus terlantik meminta bantuan dan arahan kepada pengurus demisioner, ustadzah mukhorijin dan keluarga pengasuh untuk mensukseskan dan memaksimalkan program kerja di wilayah az-zainiyah kedepan.

Kepengurusan akan menjadi sukses dalam mengerjakan amanah apabila dikerjakan dengan team work. Dari kepala wilayah hingga kepengurus di daerah apabila sama-sama bergerak dalam satu badan insya allah akan menjadi lebih mudah untuk kita mengemban amanah atau tugas untuk memberikan pelayanan kepada santri dalam memaksimalkan program dan menanamkan rasa pengabdian untuk pondok pesantren nurul jadid serta melahirkan cahaya baru diselanjutnya. (MF)

Pengurus Az Zainiyah Akhiri Jabatan dengan Pertanggung Jawaban Program Kerja

nuruljadid.net – Satu periode kepengurusan telah berlalu, beberapa program kerja dan kegiatan telah dilaksanakan dengan maksimal oleh Pengurus Wilayah Az Zainiyah. Hari ini (11/08/2017) adalah akhir dari jabatan meraka di periode 2015 – 2017. Mengakhiri dengan pertanggung jawaban adalah sebuah kewajiban yang harus dilaksanakan oleh pengurus Wilayah Az Zainiyah.

Kegiatan Lembar Pertanggung Jawab (LPJ) dilaksanakan di Mushala Wilayah Az Zainiah serta disaksiakan oleh seluruh kepala-kepela daerah.

Mereka (pengurus Wilayah Az Zainiyah) mempertanggung jawabkan di depan para pengurus senior dengan harapan Wilayah Az Zainiyah dapat berkembang dengan baik dan terus lebih baik kedepannya. Dalam pelaporan (LPJ) ini, telah mendapatkan beberapa evaluasi yang akan dijadikan pijakan untuk melangkah bagi pengurus wilayah di periode selanjutnya.

Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) kali ini dilaksanakan di depan para pengurus senior yang  selama ini ikut mengawal dan mengkontrol kegiatan dan perkembangan wilayah Az Zainiyah (Dalbar).  LPJ ini diawali dengan penyampaian laporan dari beberapa kegiatan yang disampaikan oleh Kepala Wilayah Az Zainiyah, Ustdzah Wahdatul Kholisoh dan dilanjutkan Penyampaian Laporan kegiatan dan keuangan oleh masing masing Kepala Daerah.

“Program Kerja Wilayah yang sudah dilaporkan oleh Kepala Wilayah di awal kegiatan ini, saat ini adalah penyampaian laporan kegiatan dan keuangan oleh masing masing Kepala Daerah” ujar Mila selaku Sekretaris Wilayah Az Zainiyah. (Zaky/Red)

 

POMAS Putri, Ajak Santri Untuk Berkreasi

nuruljadid.net – Untuk melatih dan mengasah keterampilan serta kekreatifitasan santri putri, hari ini (11/08/2017) Pondok Mahasiswa atau yang sering dikenal dengan POMAS mengadakan pelatihan pembuatan Tas dan Lampion berbahan sederhana. Kegiatan ini dikoordinir langsung oleh Ketua POMAS Puteri, Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah beserta beberapa anggota POMAS Puteri lainnya.

Dalam kegiatan kali ini santri yang mempunyai kreatifitas dapat ditumbuh kembangan dengan memanfaatkan barang sederhana, mereka (peserta pelatihan) diajarkan untuk menciptakan sebuah barang yang istimewa dan berkualitas sesuai dengan hasil imajinasi dan kreatifitas mereka masing masing.

Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini dilakukan dengan cara membagi dua kelompok. Pembagian kelompok ini bertujuan untuk membedakan objek yang akan dibuat. Satu kelompok bertugas untuk membuat tas sedangkan kelompok yang satunya membuat lampion dari bahan balon dan benang jahit.

“kegiatan pelatihan ini didampingi oleh masyarakat sekitar yang juga merupakan anggota POMAS Puteri.” Cakap Qinas, salah satu peserta pelatihan. (Zaky/red)

Evaluasi Pengurus, Upaya Peningkatan Mutu Pesantren

nuruljadid.net – Sebagai pelayan atau khadim dalam melayani santri untuk mendapatkan haknya sebagai penuntut ilmu seorang pengurus mempunyai tanggung jawab besar di dalamnya. Peranan ini mempunyai dampak yang besar bagi kesejahteraan santri. Tidak hanya itu, sebagai pengurus kewajiban yang sangat penting adalah memberikan moral dan uswah yang baik.

Demi meningkatkan dan kualitas kesejahteraan santri. Malam ini (05/08/2017) pengurus wilayah Az Zainiyah mengadakan rapat evaluasi. Bersama Kiyai Abdul Hamid selaku Kepala Pesantren. Beliau  juga turut memberikan arahan dan nasihat kepada seluruh pengurus. Beberapa evaluasi yang dilakukan berkaitan dengan beberapa persoalan yang telah terjadi.

Mulai dari masalah kebersihan santri hingga uswah dan penanaman moral etis pengurus yang sudah mulai berkurang. Banyaknya akses masuk ke wilayah menjadi kendala serius yang perlu dicarikan solusi. Dalam hal ini beliau menyampaikan bahwa sebagai salah satu tugas besar yang perlu diperhatikan adalah kedisiplinan. “Ada beberapa poin yang harus diperhatikan di Wilayah Az Zainiyah ini yakni yang pertama adalah kedisiplinan, keindahan kemudian kebersihan,” tutur beliau menyampaikan nasihatnya.

Selain itu, dalam menanggulangi benyaknya pintu masuk yang menjadi kendala di wilayah Az Zainiyah untuk segera ditangani. “Saya harap pengurus sudah mulai mengatur penanganan akses masuk ke pesantren. Atau kalau perlu ditutup saja dan beri satu pintu masuk utama,” imbuh beliau.

Minimnya minat baca yang terjadi juga menjadi hambatan di wilayah Az Zainiyah. Hasil evaluasi yang telah dipaparkan bahwa tidak adanya tambahan konsumsi buku menjadi faktor utama turunya minat baca santri. Dalam hal ini beliau menyampaikan bahwa fasilitas juga harus melalui kerjasama dengan beberapa lembaga formal yang ada. Sebab motivasi membaca santri bisa dibangun dengan nasihat oleh guru-guru serta fasilitas yang lebih memadai di sekolah.

Bahwa perubahan yang baik bila terus menerus dilakukan akan menjadi watak. Termasuk kebersihan terutama beberapa sampah yang berserakan sehingga membuat lingkungan menjadi tidak elok dilihat. Hal ini sekaligus menjadi bahan evaluasi yang dilakukan oleh pengurus. Tentu yang harus dilakukan adalah melalui pembiasaan.

Satu catatan penting yang disampaikan beliau bahwa “Anda itu digugu dan ditiru sebagai panutan!”. Sebagai pengurus kewajiban beretika baik ini adalah sikap penting dalam melayani orang lain. “Pengurus harus bisa menfasilitasi anak didiknya untuk mengembangkan diri. Dalam melayani orang lain kita harus lebih keras terhadap diri sendiri untuk berbuat lebih baik,” papar beliau.

Diakhir sebagai penutup kata kunci yang menjadi kesimpulan adalah mengabdi dan berorganisasi dengan baik serta penuh kerja keras. “Mari kita mengabdi dengan baik berorganisasi dengan dan kita kawal bersama program pesantren yang telah kita tetapkan bersama,” pungkas beliau. (DL,zaky/red)