Pos

KH. Zuhri Zaini: Jaga dan Peliharalah Nikmat yang Allah Berikan Jangan Sampai Rusak dan Musnah, Gunakanlah untuk Kebaikan dalam Hidup

nuruljadid.net- Minggu (19/02/2023) pagi 08.30 WIB. Pada kesempatan acara haul masyayikh Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo yang dihelat pada pukul 07.30 – selesai. Pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini berpesan kepada seluruh tamu undangan santri dan simpatisan agar selalu menjaga dan memelihara nikmat yang allah berikan kepada kita semua jangan sampai rusak dan musnah serta gunakanlah untuk kebaikan dalam hidup.

“Tetapi yang terpenting bagaimana nikmat yang diberikan allah itu dijaga dan dipelihara jangan sampai rusak jangan sampai musnah dan abis” pesan kiai Zuhri kepada seluruh tamu undangan santri dan simpatisan pada acara haul masyayikh Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Sebagaimana yang didawuhkan oleh pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid kiai Zuhri Zaini bahwa ungkapan rasa syukur tidak hanya melantunkan ucapan Alhamdulillah dan menggelar tasyakuran serta walimah sekalipun itu sesuatu yang baik. Tetapi bagaimana nikmat yang allah berikan kepada kita dimanfaatkan untuk kebaikan dalam kehidupan kita sehari – hari sesuai dengan tujuan allah memberikan nikmat dan fasilitas hidup kepada kita.

(Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid Kiai Zuhri Zaini pada saat menyampaikan sambutannya pada acara haul masyayikh yang digelar Minggu, 19 Februari 2023, pagi.)

“Tentu mensyukuri nikmat tidak cukup hanya tasyakuran dan ucapan Alhamdulillah merayakan perayaan seperti ini atau kendurian, sekalipun itu sesuatu yang baik dan itu dicontohkan oleh nabi besar Muhammad saw dengan adanya walimah – walimah. Bagaimana nikmat yang ada itu digunakan dimanfaatkan untuk kebaikan sesuai dengan tujuan Allah memberikan nikmat dan fasilitas hidup kepada kita.” sambung Kiai yang ramah dan akrab dengan penampilan pakaian sederhana serba putih tersebut.

Tak lupa ucapan selamat datang dan terima kasih beliau sampaikan kepada para Kiai, habaih, santri dan simpatisan telah meluangkan waktunya untuk bisa hadir dalam haul masyayikh mengenang jasa para almarhumin Pondok Pesanytren Nurul Jadid.

Ahlan wasahlan marhaban Bihudhurikum terima kasih atas kehadiran para kiai dan para habaib terkhusus kepada Habib Abdullah almasyhur habib Muhammad bin hasan al ba’aly KH. Mutawakkil alallah pengasuh Ponpes Zainul Hasan Genggong, KH. Mutamakin  wakil Syuriah PWNU Jawa Timur tamu undangan yang tidak bisa saya sebut satu persatu pada acara haul pendiri dan almarhumin.” Tutur beliau saat membuka sambutannya.

Sebelum menutup sambutannya tak lupa pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid Kiai Zuhri Zaini beliau memberikan penghargaan kepada seluruh pengurus dan simpatisan yang berjasa baik dari internal Pondok Pesantren Nurul Jadid maupun dari luar pesantren dari  masa lampau hingga sekarang atas partisipasinya dalam mengembangkan Pondok Pesantren Nurul Jadid sampai saat ini. Acara berjalan dengan lancar, seluruh tamu undangan santri dan simpatisan menyaksikan serta menyimak sambutan pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid dengan penuh khidmat sampai selesai.

(Humas Infokom)

Kiai Zuhri Zaini: Penguatan Akidah Itu Penting Agar Tidak Bingung di Tengah Perkembangan Zaman

nuruljadid.net – Globalisasi dan digitalisasi merupakan kepastian dewasa ini yang menuntut sebuah perubahan di berbagai bidang, mulai dari teknologi, ekonomi, pendidikan sampai dengan sosial budaya. Perubahan adalah sebuah keniscayaan, karena zaman tidak bergerak stagnan. Perubahan multi sektor itu terjadi dan membawa perubahannya sendiri.

Sebagaimana yang didawuhkan oleh pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid kiai Zuhri Zaini pada kesempatan halaqah internasional alumni 2023 lalu. Bahwa perubahan saat ini semakin cepat termasuk perubahan dalam etika dan tatakrama manusia.

“perubahan itu terjadi semakin cepat. Bukan hanya dalam hal teknologi. Tapi juga tatakrama, etika dan akhlaqul karimah” tutur pengasuh yang syarat dengan pakaian serba putihnya.

Kiai Zuhri Zaini menyadari bahwa perubahan zaman juga merupakan wujud pola bagaimana manusia berinteraksi satu dengan yang lain. Perubahan tersebut juga membawa bersamanya nilai-nilai baik positif maupun negatif termasuk dalam hal akidah atau keyakinan.

Perihal akidah, kiai Zuhri mengajak kita semua untuk terus memperkuat iman dan keyakinan kita kepada Allah SWT. “Terutama masalah penguatan akidah. Bagaimana kita tidak bingung dalam perkembangan zaman agar kita tidak kehilangan pegangan. Di barat sudah tidak lagi mempedulikan agama. Banyak ateis dan tidak peduli Tuhan” pesan kiai Zuhri kepada alumni pada forum halaqah.

Namun, meskipun banyak tantangan yang ummat hadapi, kiai Zuhri menguatkan agar kita tetap optimis dan bersikap positif. Menurut beliau kondisi carut-marutnya ummat saat ini perlu dilihat sebagai peluang untuk membumikan akidah ahlussunnah wal jamaah (ASWAJA) an-nahdliyah.

“Kondisi begitu, adalah peluang bagi kita untuk berdakwah. Banyak muallaf, bagaimana muallaf itu kita arahkan biar akidahnya sesuai dengan yang kita jalankan. Jangan sampai yang muallaf itu menjadi radikal. Mereka sangat militan. Sekarang banyak muallaf center dan sejenisnya.” Beliau menekankan dalam sambutannya.

“Minimal santri kita dan alumni itu tidak terbawa dengan radikalisme. Harus berakidah aswaja an-nahdliyah. Kita tidak boleh menghilangkan tradisi lama, tapi, perlu juga mengambil tradisi baru yang baik” imbuh kiai Zuhri.

 

 

(Humas Infokom)

 

 

Maknai liburan, Kiai Zuhri Sebut Santri Adalah Duta Pesantren di Tengah Masyarakat

nuruljadid.net – Dalam tausyiahnya untuk seluruh santri sebelum libur maulid, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid, KH. Moh. Zuhri Zaini menyampaikan arti penting dari liburan maulid yang dilaksanakan di Masjid Jami’ Nurul Jadid untuk putra, dan melalui audio speaker di wilayah masing-masing untuk putri.

Dalam tausiah yang digelar pada Senin (3/10/2022) malam itu, kiai Zuhri menyampaikan beberapa hal penting. Mulai dari memaknai hari libur santri, pesan kepada santri ketika dirumah, harapan kepada orang tua, dan aturan pesantren yang harus diikuti.

”Libur itu istilahnya break sebentar, selama sepuluh hari untuk menghilangkan kejenuhan dari rutinitas kita di pondok. Sebab kalau jenuh kita akan kehilangan semangat dan motivasi. Tapi harapan kita dengan adanya libur ini, kita akan segar kembali. Sehingga ketika balik ke pondok akan lebih semangat lagi,” dawuh Pengasuh.

KH. Zuhri dalam tausiahnya menyebut santri sebagai duta pesantren di masyarakat.

“Para santri ini adalah Duta-duta dari pondok ini. Yang artinya, adalah perwakilan yang mencerminkan pondok, bagaimana bisa menjaga nilai kesantriannya, mulai dari ibadah, hingga akhlaknya,” tuturnya.

 

Suasana ketika Tausiah Pengasuh di dalam Masjid Jami’ Nurul Jadid

Oleh karena itu, beliau berpesan agar santri bisa mengisi liburan dengan hal yang bermanfaat. Mulai dari pekerjaan rumah, hingga aktif dalam kegiatan kemasyarakatan.

“Isilah libur ini selain dengan ibadah yang wajib, juga dengan kegiatan yang bermanfaat. Paling tidak ikut membantu pekerjaan dirumah. Menyapu umpamanya,”

Di sisi lain, beliau juga berharap kepada wali santri agar turut mengawasi putra-putrinya ketika pulang di rumah.

“kepada keluarga khususnya orang tua, saya berharap, agar lebih menyempatkan diri untuk ikut mengawasi putra putri kita,” pinta pengasuh.

Berulang kali Pengasuh menyampaikan dalam tausiahnya agar santri harus memiliki akhlak yang baik.

“Jadi sekali lagi, jagalah akhlak dengan berperilaku yang baik dan hindari perilaku yang buruk,” beliau menegaskan.

Di akhir tausiahnya, beliau berharap agar aturan-aturan pesantren harus tetap dilaksanakan dan diikuti dengan baik, termasuk ketentuan kapan santri harus pulang dan kembali.

Setelah tausiah usai, dilanjutkan dengan sesi penyampaian ketentuan Puber (Pulangan Bersama) yang disampaikan oleh bapak Rahmat.

 

 

(Humas Infokom)