Pos

Galeri Quotes: Alm. KH. Zaini Abdul Mun’im

KH. Abdul Hamid Wahid: Membenahi Niat Untuk Hidup Lebih Bermakna

KH. Abdul Hamid Wahid: Membenahi Niat Untuk Hidup Lebih Bermakna

nuruljadid.net – KH. Abdul Hamid Wahid, Kepala Pesantren PP. Nurul Jadid mengucapkan selamat atas terlantiknya pengurus Kepala Wilayah dan Wali Asuh, beliau juga berharap untuk mengemban amanah tersebut dengan penuh makna. “Selamat kepada saudara-saudara yang telah diberi kesempatan untuk mengemban amanah ini, merupakan peluang bagi kita semua untuk membuka gerbang keberkahan di dalam hidup kita,” Tutur beliau saat Sambutan. Jum’at (03/01/2019)

 “Hidup itu Bermakna atau tidaknya tergantung kita yang memaknainya, beribadah kepada Allah adalah tujuan hidup kita dan menjadi khalifah adalah tugas kita, kita semua pemimpin semua akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinan yang kita lakukan,” tambah beliau.

Selain itu, Kiai Hamid menyampaikan untuk membenahi terlebih dahulu niatan mengabdi semata-mata karena Allah, agar pengabdian ada maknanya. Dengan demikian, pintu keberkahan akan terbuka, keberkahan adalah bertambahnya kebaikan. “Kalau dalam rumus matematika 1 + 1 = 2, maka dalam rumus keberkahan adalah 1 + 1 = 1000, atau bahkan lebih dari, 1 kebaikan, dapat ataupun tidak akan tetap dihitung, nilai itulah yang akan mempengaruhi hasil dari nilai kita,” Jelas beliau.

Beliau juga mengajak kepada seluruh yang hadir agar menempatkan niat terlebih dahulu sebelum melaksanakan tugas dan amanah pengabdian di pesantren. Sehingga mendapatkan hasil yang bermakna, itulah alasannya mengapa pendiri dulu membuat sebuah slogan “jika kita hanya mementingkan diri sendiri niscaya kita sudah berbuat maksiat kepada allah”.

 “Sebenarnya, apapun yang diniatkan sebagai penghambaan kepada Allah dan diniatkan karena Allah maka akan bernilai ibadah. Jika memaknai hidup ini dengan niat maka hidup akan berkah karena seluruh hidup akan ada nilainya,” Ungkap beliau.

Harapannya dengan terlebih dahulu menata niat, hasil yang akan didapatkan akan berbeda.

 “Sekarang kita berkesempatan sebagai mengisi diri, sekaligus isi itu sudah dilatih untuk kita keluarkan seberapun isinya,” Pungkas Kiai Hamid.

Penulis : Nuris

Editor : Rahmad Hidayat

KH. Khalilurrahman wafi; Jadikan Perjuangan Alm, KH. Hasan Abdul Wafi Sebagai Cerminan

KH. Khalilurrahman Wafi; Jadikan Perjuangan Alm, KH. Hasan Abdul Wafi Sebagai Cerminan

nuruljadid.net- KH. Khalilurrahman Wafi, putra pertama dari alm. KH. Hasan Abd Wafi menghadiri acara peringatan haul yang ke 18 tahun di Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo, Kamis (27/12/18).

Dalam kesempatan ini, beliau sangat bersyukur bisa hadir bersama keluarga, “Alhamdulillah malam ini, kami sekeluarga sangat bersyukur kepada Allah SWT,” dawuh beliau.

Selain itu, beliau juga menyampaikan bahwa, acara haul ini sebagai ajang silaturrahmi terhadap tokoh dan masyarakat agar perjuangan Alm KH. Hasan Abdul Wafi sebagai cerminan.

“Sehingga kami semua mampu meneruskan perjuangannya dimasa hidupnya dengan semampu kami,” tambah beliau.

Acara yang bertempat di mosholla selatan PP, Nurul Jadid, berlangsung pada jam 19:30 WIB itu, dihadiri oleh KH. Fadlurrahman Zaini, KH Hefni Mahfud, KH Zuhri Zaini beserta keluarga besar dan seluruh jajaran pengurus wilayah Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Penulis: Yahya

Editor : Jawahir

KH. Moh. Zuhri Zaini: Nabi Muhammad Idola yang Sempurna

KH. Moh. Zuhri Zaini: Nabi Muhammad Idola yang Sempurna

nuruljadid.net – Kamis malam (06/12/2018), Pondok Pesantren Nurul Jadid mengadakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang bertempat di halaman Kantor Pusat Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Acara yang diikuti seluruh santri putra dan putri ini merupakan kegiatan rutin yang diadakan oleh pondok pesantren setiap tahun sebagai media silaturahim sekaligus kaderisasi dalam berorganisasi.

KH. Moh. Zuhri Zaini, selaku Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid mengingatkan, meski kegiatan peringatan Maulid Nabi dilakukan secara rutin, kita sebagai umat Nabi Muhammad jangan sampai terjebak pada formalitas belaka, melainkan kita bisa mengambil hikmah dan bersyukur atas kelahiran Nabi dengan membaca sholawat padanya secara khusuk dan khidmat.

“Marilah kita jadikan kegiatan rutin ini untuk mensyukuri nikmat Allah SWT dan mensyiarkan kembali kelahiran beliau yang merupakan suatu syairollah,” tutur beliau dalam sambutannya.

Selain dengan harapan bertambahnya ketaqwaan kita kepada Allah, kegiatan ini sejatinya dimaksudkan untuk lebih mengenal Nabi Muhammad. Karena dengan mengenallah kita bisa lebih mencintai beliau sebagai pengikutnya.

Lebih pada itu, beliau menyampaikan bahwa Nabi Muhammad merupakan panutan yang paling sempurna untuk disebut idola yang bisa dijadikan teladan dalam mengarungi hidup. “Sebab sekarang yang diidola banyak, tapi yang dapat dijadikan teladan itu yang kurang,” tambah beliau.

“Melalui kegiatan ini kita hadirkan beliau meski tidak secara fisik dengan bersholawat. Mengingat kita ada di akhir zaman, maka kehadiran beliau sangat diperlukan ditambah banyaknya bencana yang terjadi,” kata beliau pada seluruh jama’ah yang hadir.

Penulis : Soni Hakim

Editor : Mahrus Syamweil

Rapat wali santri 2018

Nuruljadid.net- Dalam acara Rapat Wali Santri 2018 Selasa (11/09/2018), Pengasuh ponpes Nurul Jadid, KH. Moh.  Zuhri Zaini Menyampaikan Banyak terima kasih kepada seluruh wali santri sudah berpartisipasi hadir dalam rapat wali santri 2018, yang mana kegiatan Rapat Wali Santri merupakan agenda rutin yang dilaksanakan setiap Tahun dan khusus pada Tahun sekarang rapat wali santri dilaksanakan lebih awal,

“Mengingat ada beberapa perubahan terkait beberapa program kegiatan pelayanan yang terhubung dengan perkembangan pendidikan santri serta pelayanan kepada wali santri di Pondok Pesantren Nurul Jadid tahun ajaran 2018/2019 yang harus kita ketahui dan pahami seluruh wali santri.” Dawuh Pengasuh.

Ada tiga poin penting tentang Tujuan dan Harapan dalam Rapat Wali Santri yang disampaikan oleh pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid.

  1. Sebagai Media Silaturahmi antara pengelolah pesantren dengan seluruh wali santri sehingga diharapkan pula dengan dilaksanakannya silaturahmi akan menjadikan Pondok pesantren Nurul jadid menjadi lebih baik.
  2. Sebagai Media Sosialisasi Informasi dan Perubahan pelayanan yang berhubungan dengan perkembangan Santri dan pelayanan kepada Wali santri di Pondok Pesantren Nurul Jadid, kepada seluruh wali santri diharapkan dengan sosialisasi tersebut wali santri dapat mengetahui perkembangan dan kebijakan program di Pondok Pesantren Nurul Jadid secara umum.
  3. Sebagai wahana dan dialog bersama antara pengelola Pesantren dan Wali Santri, sehingga melalui dialog tersebut diharapkan ada ide–ide baru yang mendukung terhadap visi dan misi pondok Pesantren Nurul Jadid secara umum.

lewat pertemuan ini kita memohon kepada allah SWT, Semoga Segala Upaya yang dilakukan Pondok Pesantren Nurul jadid, selalu bersamaaan Maunah,Ridho, diharapkan Pondok pesantren Nurul Jadid dari tahun ke tahun selalu memberikan pengabdiannya kepada umat didalam bangsa, lebih-lebih kepada Agama Amin ya robbalalamin, Mewakili Keluarga Pesantren Nurul jadid kurang lebihnya mohon maaf dan hanya kepada allah kami berpasrah atas segala urusannya. (NS/Red)

K.H. Abdul Hamid Wahid Gelar Tasyakkuran Karena Dua Hal Sekaligus

Nuruljadid.net-Kepala Pesantren PP Nurul Jadid K.H. Abdul Hamid Wahid mengadakan acara Tasyakkuran, Walimatus shafar wal Hajj, Hal ini dimaksudkan untuk putra sulung beliau, Gus Tomy Lutfan AM yang akan berangkat menunaikan ibadah haji pada hari Minggu (12/08/18).

Acara yang dimulai Ba’da Maghrib tersebut dihadiri oleh Pengasuh PP Nurul Jadid K.H Zuhri Zaini, Pengasuh PP Mambaul Ulum Paiton K.H. Shidiq Humaidi serta seluruh majlis keluarga PP Nurul Jadid, Rombongan keluarga dari PP Bahrul Ulum Jombang, Pengurus, Dosen serta Dewan guru PP Nurul Jadid.

“Kebetulan dan tanpa diduga-duga Ivan (Panggilan Gus Tomy Lutvan AM) memperoleh kesempatan undangan dari saudi melalui dubes yang kebetulan kemaren mengisi acara di UI (Universitas Indonesia)”. Ungkap K.H. abdul Hamid Wahid

Keberangkatan Gus Ivan memang dinilai sangat singkat, Melalui Proses yang hanya berjalan sekitar 2 Minggu dan melengkapi dokumen selama 2 hari, beliau beserta 19 orang lainnya (5 Dosen dan 15 Mahasiswa) akhirnya terpilih untuk berangkat melaksanakan rukun islam yang kelima tersebut.

“Alhamdulillah atas anugerah dan izin Allah, karena mungkin memang mendapat panggilan akhirnya termasuk yang mendapat kesempatan untuk berangkat. Tanpa antri dan mendapat fasilitas haji plus”. Imbuh Putra Alm. K.H. Abdul Wahid Zaini tersebut.

Dalam Sambutannya, K.H. Zuhri Zaini Berpesan kepada Gus ivan “Orang haji dan Umroh adalah tamu yang diundang oleh Allah, maka dia akan diampuni (Dosanya) oleh Allah dan puncaknya ampunan adalah surga dari Allah. Namun Begitu, tentu sebagai tamu Allah untuk Anugrah-anugrah itu akan diberikan kalau kita bisa menjaga Adab dan Tatakrama sebagai tamu Allah.” Tutur Putra ke-5 pendiri PP Nurul Jadid tersebut.

Gus Ivan akan menunaikan Ibadah Haji selama 20 hari. Diperkirakan akhir Agustus beliau beserta rombongan sudah tiba kembali di Tanah Air.

Selain karena keberangkatan Gus Ivan, Tasyakkuran itu digelar juga sebagai wujud rasa syukur karena Gus Ivan yang tercatat sebagai Mahasiswa Aktif Universitas Indonesia semester akhir tersebut telah dinyatakan lulus Tugas Akhir (TA) dan akan segera diwisuda dalam waktu dekat. (Hasyim As’ari SJ)

20180705_pengarahan-kosmara

Bakar Semangat Setelah Pulangan, PP Nurul Jadid Adakan Tausiah

nuruljadid.net – Salah satu cara yang ditempuh oleh Pondok Pesantren Nurul Jadid untuk membakar semangat belajar para santrinya ialah dengan mengadakan kegiatan Tausiyah Pengasuh yang diwakilkan kepada Wakil Kepala Pesantren, KH. Najiburrahman, Kamis (05/7/2018).

Dalam kegiatan yang dilaksanakan menjelang satu minggu setelah hari kembalian santri tersebut, KH. Najiburrahman  menguraikan betapa ruginya jika seseorang menganggap bahwa kehidupan didunia ini sebagai haluan akhirnya.

“Hidup didunia ini, menurut ajaran islam bukan kehidupan yang menjadi tujuan akhir, bukan kehidupan yang satu-satunya, tapi hidup didunia ini dalam hadist diibaratkan laksana “mampir” sebentar yang kemudian melanjutkan perjalanan yang jauh yakni ke akhirat,” jelas beliau.

Selain itu, beliau menerangkan hal minimal yang bisa diketahui oleh para santri PP. Nurul Jadid secara khusus.

“Seseorang yang menginginkan kebahagiaan didunia dan kebahagiaan di akhirat ialah dengan ilmu dan Pondok Pesantren Nurul Jadid ini berupaya untuk mewujudkan hal tersebut, dan setidak – tidaknya santri PP. Nurul Jadid ini mengemban misi Tafaqquh fiddin” tuturnya.

Beliau melanjutkan bahwa tujuan dari seorang santri mondok itu pasti tidak luput dari mengaji dan membina akhlakul karimah serta betapa urgensinya seorang santri PP. Nurul Jadid memegang teguh trilogi santri dan panca kesadaran santri.

“PP. Nurul Jadid itu konsepnya jelas dalam hal prioritas itu ada trilogi santri  dalam hal perkembangan  itu ada penca kesadaran santri karena dua hal itu (trilogi santri dan panca kesadaran santri) itu merupakan standart minimal yang harus diketahui oleh para santri,”

“Ketika kita terus menempa diri, membiasakan diri dengan kebaikan hakikatnya kita ini menyiapkan diri untuk masa depan dan insyaallah kumpulan – kumpulan yang ada di Pesantren ini termasuk dalam hadist Nabi Muhammad SAW yang disebut sebagai kumpulan Riyadul Jannah (Taman Surga),” imbuhnya.

Diakhir tausiyah, beliau menasihatkan kepada para santri untuk lebih semangat lagi dalam menuntut ilmu.

“Mari dibulan syawal kita ini, setelah libur panjang mari kira kobarkan semangat kita untuk menempa diri dipondok ini agar kita terbiasa melakukan hal yang baik yang nantinya kebiasaan baik itu bisa dibawa pulang dengan demikian kita bisa menjadi manusia yang siap menyongsong masa depan apa pun itu,” lirih beliau. (Ahmad/Qz)

Soal Aksi Teror, KH. Moh. Zuhri Zaini: Kedepankan Sikap Rahmah Ala NU

Nuruljadid.net- KH Moh Zuhri Zaini, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo, turut perihatin atas terjadinya aksi teror bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya  (Minggu 13/5/2018) dan Rusunawa depan Mako Polresta Surabaya (Senin, 14/5/2018). “Kita turut berbela sungkawa kepada korban,” dawuhnya.

Kiai Zuhri sangat menyayangkan aksi bom bunuh diri itu terjadi dalam suasana yang hampir memasuki bulan ramadhan. “Tentu kita mengutuk aksi teror itu. Karena itu suatu kedhaliman yang menyebabkan bencana,” sesal beliau.

Oleh karenanya, beliau menghimbau agar umat harus waspada dan jangan terus larut dalam suasana seperti ini.“Selain itu kita jangan terpancing, sehingga siapapun orangnya, jangan sampai menyeret-nyeret kelompok atau agama tertentu,” pesan beliau.

“Mereka (pelaku bom bunuh diri) mungkin punya agama tertentu, semisal Islam. Tapi Islam tidak menyuruh seperti itu (melakukan teror). Ini hanya kelompok yang mungkin punya pemahaman keliru terhadap agama,” jelas Kiai Zuhri.

Meskipun tujuan teror ingin memberantas kemungkaran, tetapi menurut Kiai Zuhri pemboman itu tetap keliru. “Ini bukan pembinaan, tapi pembinasaan karena tidak memberikan kesempatan kepada orang untuk bertobat. Oleh karenanya, kita harus tetap berpegang pada prinsip yang sudah diyakini dan diamalkan ulama terdahulu, yakni ahlussunnah wal jamaah ala NU, yang mengedepankan sikap rahmah dan tidak mudah menyalahkan orang lain,” pesan beliau.

Kiai Zuhri berharap agar pemerintah dan aparat yang berwenang sigap melakukan upaya-upaya preventif, tetapi hati-hati agar tepat sasaran. “Jangan seperti dulu, karena ketakutan yang berlebihan, sehingga para ulama didata. Nah, ini kan menjadi teror juga pada ulama,” dawuh beliau.

Padahal ulama dan pesantren tidak akan menjadi sarang paham-paham radikal. Karena paham keagamaan pesantren mengikuti NU yang tawasuth, i’tidal, tasamuh atau toleransi. “Insyaallah pesantren tidak mengkhawatirkan,” tegas beliau.

Selain itu, sebagai upaya pencegahan teror beliau berharap kepada umat agar melakukan pendidikan karakter, menjaga ketakwaan kita kepada tuhan, serta mengembangkan akhlakul karimah antar sesama manusia sehingga kita selalu menghargai orang lain. (Sholehuddin)

Pondok Ramadhan di Mabes Raudlatul Jannah

nuruljadid.net – Takmir dan Remaja Masjid Besar (Mabes) Raudlatul Jannah Banyuanyar Probolinggo, mengadakan kegiatan Pondok Ramadhan 1439 H yang di gelar selama 20 hari menjelang hari Raya Idul Fitri, hari Kamis (17/05/2018) di Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Acara tersebut di kemas dengan Pengajian sekaligus Buka Puasa bersama dengan para Penceramah beserta kaum muslimin maaupun muslimat. Setiap Penceramah yang mengisi Pengajian tersebut diberikan peran atau tema yang berbeda-beda setiap harinya.

Tujuan diadakan kegiatan tersebut untuk meningkatkan pemahaman dan pahala ibadah dibulan suci ramadhan kaum muslimin, dengan tausiyah yang disampaikan oleh penceramah sekaligus buka bersama,”kami mengadakan kegiatan ini menyambut bulan ramadhan dengan pengajian sekaligus buka bersama, agar dapat meningkatkan pemahaman dan ibadah di bulan ramadhan,” ujar ust. Abd. Hamid ketua panitia dalam sambutannya.

KH. Moh. Zuhri Zaini, Pengasuh PP. Nurul Jadid Paiton diundang sebagai penceramah pertama dalam acara pengajian tersebut  yang bertemakan “Keutamaan dan Hikmah Bulan Ramadhan”, beliau menyampaikan bahwa bulan ramadhan membawa semangat umat muslim dalam beribadah.

“Bulan suci Ramadhan ini membawa berkah dan anugerah bagi umat muslim, waktu yang sangat tepat untuk meningkatkan keimanan, karena di dalamnya banyak di buka pintu kebaikan dan ditutup nya pintu kejelekan,” Dawuh beliau.

Di sisi lain, beliau juga menyampaikan hikmah dibulan Ramadhan adalah untuk mencapai ketaqwaan pada Allah SWT. “puasanya orang muslim dituntut untuk menahan hawa nafsu, dan juga melatih seseorang untuk kuat, sabar dan tabah dalam menjalani puasa selama bulan ramadhan ini”, imbuh beliau

Penulis : Sukron-SJ.

Editor : Nuris

penutupan bulan lomba harlah 69

Lora Maimun : Gali Potensi Diri dan Pantang Menyerah

NurulJadid.net Kamis (12/4/18). Ratusan santri Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo, menggelar acara penutupan bulan lomba.

Acara ini digelar secara outdoor di halaman gedung SMPNJ. Sebuah ajang adu kreatifitas santri ini dihadiri Kepala Bagian Koordinasi Olahraga Santri (BKOS), KH. Makki Maimun Wafi.

Dalam sambutannya, Lora Maimun, sapaan akrab KH. Makki Maimun Wafi, sangat apresiasi panitia dan para santri. Ajang ini terselenggara dengan baik, lancar dan kreatif.

“Apresiasi sebesar-besarnya kepada panitia dan seluruh peserta lomba, yang bekerjasama mengawal dan mengikuti acara bulan lomba ini hingga tuntas terselenggara dengan lancar”, katanya.

“Memang dalam setiap lomba tentu akan ada yang berhasil menjadi juara, dan juga ada yang tidak berhasil meraih juara. Seperti ini adalah hal yang sudah biasa dalam setiap lomba-lomba”, imbuhnya.

Dihadapan hadirin, figur kiai muda ini berpesan. Santri tidak boleh menyerah, harus terus menggali potensi dan kreatifitasnya. Meski dalam satu kesempatan lomba gagal meraih juara, pasti pada kesempatan berikutnya akan sukses.

“Kepada seluruh peserta lomba yang telah berhasil menang harus pandai bersyukur. Tapi bagi yang belum beruntung menjadi juara, untuk tetap semangat, dan terus menggali potensi diri serta pantang menyerah. Agar dapat mewakili pesantren Nurul Jadid di ajang yang lebih bergengsi, baik tingkat lokal maupun nasional”, katanya dengan nada semangat.

Ajang penutupan bulan lomba ini memang rutin digelar santri menjelang puncak acara Haul Pendiri dan Harlah Pondok Pesantren NurulJadid Paiton ke 69, yang akan dihelat Minggu 15 April besok.

Berbagai kegiatan dan perayaan dilakukan santri. Salah satunya acara penutupan bulan lomba, yakni sebuah ajang adu kreatifitas diantara para santri untuk menunjang beragam skill yang mereka miliki.

KH. Moh. Zuhri Zaini

P4NJ | KH. Moh. Zuhri Zaini; Berjamaah Merupakan Perintah Agama

Nuruljadid.net – Untuk menggapai cita-cita besar kita tidak mungkin bisa sendiri-sendiri atau kelompok-kelompok oleh karena itu kita harus bersama-sama (berjamaah), itulah pesan yang disampaikan Pengasuh ketika Pelantikan Pembantu Pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid (P4NJ) Kecamatan Se-kabupaten Situbondo di Masjid Jami’ Nurul Jadid. Minggu (28/01/2018)

Pengasuh menyampaikan satu ayat Alquran Wa’tashimu Bi Hablillahi Jamian, “Berpegang-teguhlah kamu pada tali Allah, dan jangan bercerai-berai”? (Ali Imran 3:103) perintah tersebut untuk berpegang teguh pada agama Allah, tapi dilakukan secara bersama-sama.

“Sebab tidak mungkin kita sendiri-sendiri, untuk sholat saja kalau kita sendirian itu kurang sempurna, begitu juga didalam keluarga kalau sendirian ya tidak bisa, pasti ada suami dan istri, jadi semua ini serba berjamaah,” Dawuh Pengasuh dihadapan ratusan pengurus P4NJ yang akan dilantik ini

Pangasuh mengharapkan bahwa P4NJ bukan hanya merupakan Organisasi Alumni, tapi siapapun bisa ikut didalamnya dan sesuai dengan namanya Pembantu Pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid

“Siapapun orangnya dengan senang hati yang ingin membantu pesantren baik alumni maupun simpatisan ya monggo dipersilahkan” harapnya kepada masyarakat umum

Menurut beliau tentu kita ingin bermanfaat pada diri kita, keluarga, masyarakat, bahkan kepada bangsa dan Negara, sesuai dengan panca kesadaran santri anatara lain kedaran bermasyarakat, berbangsa dan bernegara “Untuk itu kita tidak mungkin untuk sendiri-sendiri” tegas KH. Zuhri pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid

Penulis : Yani

Editor : Muhammad Nuris