Pos

Fesban Nasional ke-VI Nurul Jadid Tahun 2023 Resmi Berakhir, Berikut Daftar Pemenangnya!

nuruljadid.net – Festival Banjari (Fesban) Nasional ke-VI Pondok Pesantren Nurul Jadid tahun 2023 secara resmi telah berakhir pagi ini Ahad (29/01/2023) di lapangan raya timur pesantren. Ajang bergengsi yang telah dimulai sejak kemarin pagi itu, sempat mengalami berbagai kendala terutama cuaca alam yang tidak mendukung. Sehingga sempat dijeda selama hampir tujuh jam sebab hujan deras.

Ketua panitia Dwiky Jatmiko Aji, saat ditemui usai penutupan dan pembagian penghargaan bagi pemenang, mewakili seluruh panitia mengungkapkan rasa syukur atas tuntasnya festival banjari nasional ke-VI ini, karena perjuangan dan pengorbanan mereka tidak sia-sia sejak satu bulan terakhir.

“Alhamdulillah sekali, akhirnya Fesban nasional kali ke enam ini bisa terlaksana hingga tuntas, meskipun sempat terkendala hujan namun berkat kerja keras tim panitia yang tanpa kenal lelah sehingga pagelaran tahunan ini berhasil kami laksanakan, semoga panitia tidak kapok saja,” pungkas Dwiky sambil tersenyum kecil.

(Deretan foto pemenang Festival Banjari (Fesban) Nasional ke-VI Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo)

Kesuksesan pelaksanaan fesban nasional ini juga tidak lepas dari partisipasi seluruh peserta yang berkenan ikut meramaikan hajatan tahunan kami di Nurul Jadid serta juri yang berkenan meluangkan waktunya untuk bersilaturrahim ke pondok tanjung ini. Tanpa mereka semua, fesban ini tidak akan berjalan sebagaimana yang diharapkan.

Di akhir wawancara, ketua panitia Dwiky menyampaikan harapannya semoga tahun depan peserta dan dewan juri tidak kapok untuk kembali menyambung silaturrohim dengan berpartisipasi dalam Fesban tahun 2024. Panitia juga menyampaikan permohonan maaf atas segala kekurangan dan kealpaan dalam penyambutan dan pendampingan selama Fesban berlangsung.

Adapun daftar pemenang Fesban Nasional ke-VI Pondok Pesantren Nurul Jadid sebagai berikut:

Terbaik I               : Ar-Riyas (Probolinggo)                              = skor 95

Terbaik II              : Jadid Muazzam (Malang)                         = skor 94,75

Terbaik III            : Sultonul Qohwah (Probolinggo)              = skor 94,5

Terbaik IV            : IQSAS Al-Mukhtar (Malang)                    = skor 93,5

Terbaik V             : JDFI Nashimus Shobah (Malang)            = skor 93,5

Terbaik VI            : KTP Mojokerto                                             = skor 93,25

Terbaik VII          : Al-Khoziny (Sidoarjo)                                 = skor 93,25

Terbaik VIII         : Baitul Muttaqin (Pasuruan)                      = skor 92,5

Terbaik IX            : Al-Debaran (Sidoarjo)                                = skor 92

Terbaik X             : Hubbur Rosul (Bondowoso)                      = skor 92

Best Jingle           : Assyaikhona (Pasuruan)                             = skor 91,5

 

 

(Humas Infokom)

Sempat Terjeda Hujan Selama 7 Jam, Fesban Nasional ke-VI Nurul Jadid 2023 Kembali Dilanjutkan

nuruljadid.net – Manusia hanya bisa berencana dan berusaha, tetapi tidak bisa melawan realita dan kondisi alam yang ada. Pelaksanaan Festival Banjari (Fesban) Nasional ke-VI dalam rangka memeriahkan Haul Masyayikh dan Harlah Pondok Pesantren Nurul Jadid yang ke 74 sempat terjeda selama tujuh jam, akhirnya ketika huja cukup reda, Fesban pun dilanjutkan.

Festival Banjari yang dimulai pada Sabtu (28/01/2023) pagi tersebut sebenarnya telah berjalan sebagaimana mestinya. Beberapa peserta lomba telah menampilkan skill terbaik yang dimiliki. Namun ketika sampai pada urutan peserta nomor tampil ke 15, seketika lomba terpaksa dijeda. Hal itu dikarenakan faktor kondisi alam yang tiba-tiba hujan deras. Sehingga lomba tidak memungkinkan untuk dilanjutkan.

Panitia pun usai konsultasi kepada Kepala BKOSS NJ Kiai Maimun bersepakat dengan terpaksa menunda fesban dan menunggu hingga hujan mereda. Keadaan itu sempat membuat panik panitia, sebagaimana yang disampikan Faiz, salah satu panitia penyelenggara yang merupakan anggota grup banjari Muhibbus Sholawat binaan Pondok Pesantren Nurul Jadid.

“Tentunya panik ya mas! kekhawatiran panitia begitu besar sebab akan lebih banyak mengulur waktu dan terbuang sia-sia. Selain itu, kekhawatiran yang tak kalah berat dan besar, yakni kepada alat-alat elektronik yang diunakan sebagai media pendukung kesuksesan serta kemeriahan Lomba Fesban 2023 kali ini,” papar Faiz kepada tim Nurul Jadid Media.

Qodarullah, akhirnya setelah hujan reda tepat pukul 21.00 WIB, perlombaan pun dilanjutkan kembali. Dari 60 peserta, terdapat 7 grup hadrah banjari yang tiba-tiba mengundurkan diri dari perlombaan dengan alasan tertentu. Dalam festival banjari tingkat Nasional kali ini, peserta lomba didominasi oleh grup hadrah banjari dari Provinsi Jawa Timur.

Hal menarik, dalam lomba kali ini diikuti tidak hanya segelintir grup hadrah yang memang sudah sering juara dan punya nama. Akan tetapi, jumlah peserta lebih banyak dibandingkan festival tahun sebelumnya. Diantara grup hadrah banjari yang sudah masyhur dikenal antara lain seperti grup Ar-Riyas, Iqsas Al-Mukhtar, dan  KTP Mojokerto.

Di akhir wawancara, panitia berharap agar mereka sendiri tidak jera dan bisa tetap istiqoomah dalam menyelenggarakan Festival Banjari, walaupun pada event kali ini ada banyak tantangan dan rintangan yang harus dilalui. Sehingga membuat panitia harus lebih ekstra kerja keras sampai tuntas dan bersabar.

 

 

(Humas Infokom)

Bazar Kuliner dan Asesoris Ramaikan Fesban Nasional ke-VI Nurul Jadid, Omzet PKL Meningkat

nuruljadid.net – Seiring dengan berjalannya perhelatan Festival Banjari Nasional ke-VI Pondok Pesantren Nurul Jadid, para pedagang kaki lima turut memeriahkan ajang perlombaan tersebut. Pasalnya, kegiatan yang digelar di lapangan raya timur Pesantren Nurul Jadid sejak Sabtu (28/01/2023) pagi itu telah ramai dipenuhi oleh pedagang beragam kuliner dan aksesoris.

Bazar kuliner dan aksesoris kali ini bersifat umum, dimana pedagang kaki lima (PKL) bisa menjajakan produknya kepada kalangan masyarakat yang hadir menonton penampilan peserta festival banjari yang dihelat di lapangan raya timur tersebut.

Para pedagang kaki lima itu memadati lingkungan festival banjari mulai awal pintu masuk hingga masuk area lapangan. Berbagai macam aneka makanan dan minuman disajikan sebagai pelengkap suasana keramaian dan agar bisa dinikmati oleh para pengunjung bahkan peserta usai tampil sembari mendengarkan lantunan sholawat merdu dengan khidmat.

Tidak hanya pedagang kuliner saja, sebagian pedagang kaki lima juga menyediakan dan menjual aksesoris seperti kopyah, tasbih, alat sholat dan beragam souvenir unik lainnya yang tentunya menyesuaikan dengan lingkungan masyarakat sekitar.

(Potret Bazar Kuliner dan Aksesoris di area Festival Banjari Nasional Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Tepat pada siang hari ba’da duhur santri beramai-ramai menghadiri lokasi perlombaan festival banjari itu. Tidak lupa mereka mampir ke bazar kuliner dan aksesoris. Sebagian hanya sekedar melihat-lihat, dan tidak sedikit dari para santri yang memaksimalkan kesempatan tersebut untuk berbelanja.

Pada festival banjari yang digelar setiap tahunnya, baru tahun 2023 ini dibuka untuk umum setelah tiga tahun dilaksanakan terbatas di dalam lingkungan pesantren sebab pandemi covid-19. Penyelenggaraan Fesban Nurul Jadid ini benar-benar membawa berkah tersendiri bagi para pedagang kaki lima (PKL). Terbukti, omzet pedagang bertambah dan naik beberapa kali lipat.

Berkah tersebut salah satunya dirasakan pedagang minuman es teh manis yang mangkal di depan pintu masuk area festival banjari “Alhamdulillah omzet penjualan naik,” ujar seorang pedagang es teh manis, Sunaryo.

Harga es teh manis yang dijual Sunaryo pun relatif murah dan terjangkau bagi semua kalangan. Dari harga Rp 3.000 hingga Rp 5.000 rupiah per cup-nya. Sunaryo mengaku seringkali menjual es teh manis di berbagai event. Namun acara festival banjari ini benar-benar membawa berkah baginya dan bagi pedagang lainnya.

 

(Humas Infokom)

Kepala Pesantren Buka Secara Simbolis Fesban ke-VI Nasional Nurul Jadid Tahun 2023

nuruljadid.net – Sabtu pagi (28/01/2023) Pembukaan Festival Banjari (Fesban) ke-VI Nasional Nurul Jadid tahun 2023 resmi dibuka langsung oleh Kepala Pesantren sekaligus rektor Universitas Nurul Jadid (Unuja) KH. Abd. Hamid Wahid Zaini di Lapangan Raya Timur Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton.

Ajang Festival al-Banjari yang diikuti oleh 60 grup hadrah aliran al Banjari yang mayoritas didominasi oleh provinsi Jawa Timur. Pembukaan dibuka secara simbiolis dengan pemukulan Gong oleh kepala pesantren KH. Abd. Hamid Wahid Ziani didampingi Kepala Bidang Koordinasi Olahraga dan Seni Santri Nurul Jadid (BKOSS NJ) KH. Makki Maimun Wafi.

Perhelatan seni hadrah para pecinta sholwat ini diselenggarakan oleh BKOSS Nurul Jadid bersama tim Muhibbus Sholawat sebagai kelompok binaan yang dipimpin oleh Kiai Maimun. Kegiatan ini juga bekerjasama dengan tim eNJe Picture yang dinahkodai oleh Kasubbag Multimedia Achmad Faqihatus Sholeh yang standby beberapa hari sebelum pelaksanaan bersama panitia.

Ketua panitia Fesban ke-VI Nasional 2023, saudara Dwiky Jatmiko Aji menyampaikan tujuan diadakannya Fesban sebagai ajang tahunan selain dalam rangka menyambut Haul dan Harlah Pondok Pesantren Nurul Jadid juga yang paling utama adalah mengharapkan syafaat Nabi Muhammad SAW.

“kami melaksanakan fesban ini bertujuan selain untuk menyambut haul dan harlah pesantren yang utama adalah mengharapkan syafaat Nabi, menjalin tali silaturrahim dan membangun relasi antar komunitas pecinta sholawat melalui Hadrah Banjari ini,” ungkap Dwiky.

Kepala Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Abdul Hamid Wahid menyampaikan dalam sambutannya bahwa Festival Banjari ini merupakan momentum sakral karena sholawat senantiasa dilantunkan dengan nada dan irama merdu sehingga tidak hanya menjadi bekal duniawi saja melainkan juga perihal ukhrowi.

Acara pembukaan tersebut dipandu oleh Dirga Pratama selaku pembawa acara dan salah satu munsyid Muhibbus Sholawat. Rangkaian kegiatan pembukaan ditutup dengan doa oleh salah satu dewan juri Fesban yakni Gus Abdullah Hafidz Basaiban.

 

 

(Humas Infokom)