Pos

Halaqoh Alumni 2023: KH. Abd. Hamid Wahid Ajak Perkuat Ekonomi Ummat Hadapi Globalisasi

nuruljadid.net – Dua belas jam menuju hari H pelaksanaan Haul dan Harlah Pondok Pesantren Nurul Jadid ke-74, Pesantren sukseskan acara “Halaqah Alumni Internasional” pada Sabtu (18/02/2023) siang di Aula I Pesantren. Acara ini diselenggarakan dengan sistem hybrid forum, yakni diselenggarakan secara tatap muka langsung di Aula I pesantren lantai 3 kantor Pusat dan secara virtual melalui aplikasi zoom meeting.

Dalam Halaqoh kedua ini, nampak Pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini, Kepala Pesantren KH. Abdul Hamid Wahid, Direktur PPIQ Gus Ahmad Madarik, Ketua P4NJ Pusat KH. Junaidi Mu’thi, Ketua P4NJ dari berbagai daerah dan beberapa perwakilan anggotanya turut menghadiri acara serta perwakilan organisasi ikatan mahasiswa alumni di beberapa daerah. Total peserta Halaqoh tahun ini mencapai 500 peserta dari berbagai daerah mulai dalam negeri hingga luar negeri.

Ketua Panitia Dr. Rojaby Azharghany dalam laporannya menjelaskan rangkaian acara yang akan dilalui dalam Halaqoh Alumni Internasional tahun ini. Selain itu, ketua panitia juga melaporkan terkait salah satu program pesantren untuk mendata alumni yang disebut dengan tracer study.

“Terakhir data yang masuk kepada kami masih berjumlah 2.200 alumni. Jadi kami mohon kepada bapak ibu sekalian untuk mengkoordinir seluruh anggota P4Njnya di daerah masing-masing untuk mengisi tracer ini. Karena Pesantren punya target pada renstra di tahun 2027, minimal 50.000 alumni sudah terdata secara valid,” paparnya.

Kepala pesantren KH. Abdul Hamid Wahid dalam sambutannya menyebut bahwa pendiri dan para pengasuh yang menggantikan, mendefinisikan santri itu bukan hanya ketika berada di pondok pesantren.

“Identitas dan jiwa kesantrian, kita bawa hingga terjun ke masyarakat dalam bidang apapun. Oleh karena itu, para pendiri tidak mewajibkan santri Nurul Jadid harus berperan dan berprofesi menjadi Ulama atau Kyai saja, tetapi bisa di berbagai profesi,” tutur beliau.

Selain itu, Kepala Pesantren juga ajak para alumni untuk memperkuat perekonomian ummat dalam rangka menghadapi besarnya gelombang globalisasi.

“Kita tidak mungkin melawan gelombang besar itu. Tetapi bagaimana kita mengambil peranan disana bukan hanya menjadi objek, tetapi menjadi pemain (subjek) yang mengambil bagian sekecil apapun, itu perlu kita lakukan,” terang KH. Abdul Hamid Wahid.

 “Kita berharap juga bisa membentuk koprasi primer di masing-masing P4NJ setempat, kemudian nanti di pusat kita berharap ada koperasi induknya,” imbuh Kepala Pesantren.

 

 

(Humas Infokom)

Resmi Dimulai! Fesban Nasional ke-VI Gemakan Sholawat di Bumi Nurul Jadid

nuruljadid.net – Perhelatan Festival Banjari (Fesban) ke-VI tingkat nasional yang dinahkodai oleh Muhibbus Sholawat dibawah naungan Bidang Koordinasi Olahraga dan Seni Santri (BKOSS) Nurul Jadid resmi dimulai, Sabtu (28/01). Suasana syahdu musik sholawat menggemakan bumi Nurul Jadid sejak pukul 10.40 pagi waktu setempat.

Euforia Fesban di tahun-tahun sebelumnya telah kembali terasa sangat kental pagi ini di lapangan raya pesantren (tempat parkir umum), bersama suasana mendung, kemeriahan penonton, dan ditemani dengan toko bazar makanan di sepanjang jalan menambah komplit keseruan para peserta yang sedang beradu keterampilan.

Fesban yang dihelat satu tahun sekali dalam rangka menyambut Haul dan Harlah Pondok Pesantren Nurul Jadid menjadi ajang silaturrahmi tahunan antar komunitas pecinta sholawat. Dalam momentum itulah, mereka unjuk kebolehan kemerduan suara, tarik suara, dan variasi musik sholawat banjari. Banyak kreativitas menarik lainnya yang tercipta.

Tampil di atas pentas yang megah dan elegant dengan mengusung konsep Luxury Classical Arabic dan kombinasi warna mewah menjadikan penampilan semakin memukau dan memanjakan rasa penonton yang memandang.

Hadir sebagai juri pada Fesban ke-VI tingkat nasional dalam rangka menyambut Haul dan Harlah ke-74 Pondok Pesantren Nurul Jadid ini, diantaranya Ustaz Abdullah Hafidz Basaiban sebagai Juri Adab, Ustaz Ahmad Bahrin Nada sebagai Juri Vokal, dan Ustaz Muhammad Dhoiful Maali sebagai Juri Musik.

(Potret ketiga dewan juri sedang fokus memberikan penilaian kepada setiap peserta yang tampil di giliran awal)

Beberapa peserta mulai berdatangan menunggu giliran untuk tampil dan menerima penilaian dari juri. Banyak dari mereka terlihat tegang, tak sedikit pula yang menyibukkan diri dengan latihan dan menyusun strategi.

Pasalnya, panitia memiliki waktu yang tak cukup banyak untuk menyiapkan ajang nasional Fesban ke VI ini, kuncinya mereka termasuk tim IT dan Multimedia Pesantren saling menyemangati untuk menuntaskan semua tugas, terutama list-list kebutuhan acara demi memberikan akomodasi dan pelayanan yang terbaik kepada seluruh peserta Fesban dan hadirin.

Seperti itulah keseruan euforia dimulainya Festival Banjari (Fesban) ke-VI, acara ini akan terus berlanjut sampai besok hingga penampilan peserta terakhir dan pengumuman para juara Fesban tahun 2023.

(Humas Infokom)