Pos

Juara I Kreasi Semaphore Festival Kemerdekaan SMK Nurul Jadid Menyita Perhatian Peserta Upacara

nuruljadid.net – Pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Republik Indonesia, SMK Nurul Jadid Paiton Probolinggo, memukau semua orang dengan kreasi semaphore yang menakjubkan dalam upacara bendera penurunan Kamis sore (17/08/2023). Tim semaphore sekolah ini berhasil meraih Juara I dalam kompetisi kreasi semaphore pada Festival Kemerdekaan dan peringatan hari pramuka nasional yang diadakan oleh Forum Komunikasi OSIS (FKO) Nurul Jadid sebagai bagian dari rangkaian perayaan HUT RI ke-78.

Kreasi semaphore SMK Nurul Jadid kali ini menjadi sorotan utama dalam upacara bendera di lapangan Ayaman sore itu. Semaphore merupakan sistem komunikasi dengan menggunakan gerakan bendera atau lengan yang memiliki arti dan makna tertentu. Tim kreasi semaphore SMK Nurul Jadid berhasil menggambarkan kreasi seni, semangat kreativitas, dan berbagai simbol nasional dengan sempurna.

Penampilan tim Pramuka SMK Nurul Jadid saat lomba kreasi Semaphore dalam Festival Kemerdekaan dan Hari Pramuka Nasional

Bapak Moh. Arief Hariyanto, Kepala SMK Nurul Jadid, mengungkapkan rasa bangga atas pencapaian tim kreasi semaphore sekolah. “Kami sangat gembira melihat kerja keras dan dedikasi para siswa dalam menampilkan kreasi semaphore yang luar biasa ini,” pungkas Bapak Arief.

Tim semaphore SMK Nurul Jadid telah berlatih dengan tekun dan penuh semangat untuk menghadapi kompetisi tahunan ini. Mereka tidak hanya fokus pada gerakan fisik semata, tetapi juga menggali makna dari setiap gerakan yang mereka lakukan untuk memastikan bahwa pesan yang ingin disampaikan benar-benar dapat dirasakan oleh penonton.

Keberhasilan mereka dalam kompetisi ini adalah hasil dari kerjasama tim yang solid, bimbingan dari pelatih pramuka dan didampingi secara intensif oleh pembina Orsiswa ustazah Maziyyatus Sholehah, serta semangat juang yang tinggi. Dengan meraih Juara I, SMK Nurul Jadid berhasil memperoleh pengakuan atas prestasi mereka dalam mempersembahkan kreasi semaphore yang memukau pada momen penting bagi negara ini.

Tim Pramuka SMK Nurul Jadid berpose usai mengikuti lomba kreasi Semaphore dalam Festival Kemerdekaan dan Hari Pramuka Nasional

Acara penyerahan penghargaan kepada tim semaphore SMK Nurul Jadid dilakukan oleh pimpinan Pondok Pesantren Nurul Jadid putri. Mereka diberikan piagam penghargaan dan piala sebagai tanda apresiasi atas kontribusi mereka dalam memeriahkan peringatan kemerdekaan. Tidak hanya semaphore, terdapat beberapa lomba lainnya seperti short movie yang dimenangkan oleh Juara 1 SMA Nurul Jadid dan Juara 2 MAN 1 Probolinggo sedangkan juara Bazar Festival Kemerdekaan Indonesia diraih oleh MAN 1 Probolinggo.

Prestasi gemilang ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi sekolah, tetapi juga bagi mereka yang terlibat dalam perlombaan ini. Kreasi semaphore yang luar biasa ini menjadi bukti nyata bahwa semangat patriotisme dan kecintaan terhadap tanah air masih sangat hidup di kalangan generasi muda.

 

 

(Humas Infokom)

PBDNJ Turunkan Pesilat Santri MI dan MTs, Tampil Spektakuler dalam Upacara HUT ke-78 RI

nuruljadid.net – Perguruan Bela Diri Nurul Jadid (PBDNJ) dalam rangka memeriahkan perayaan Hari Ulang Tahun ke-78 Republik Indonesia, mengutus 2 pesilat siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nurul Mun’im dan 2 siswa Madrasah Tsanawiyah (MTS) Nurul Jadid tampil spektakuler dalam upacara bendera di lapangan raya Pondok Pesantren Nurul Jadid (17/08/2023). Para santri ini menampilkan atraksi Pencak Silat yang menggambarkan semangat kebangsaan dan keberagaman Indonesia.

Pagi yang sangat cerah itu usai upacara seremonial, Lapangan Raya Nurul Jadid berubah menjadi panggung megah di mana ribuan santri berkumpul untuk mengikuti pengibaran sang Merah Putih dalam rangka perayaan HUT ke-78 Republik Indonesia. Suasana semarak semakin lengkap dengan penampilan menakjubkan dari para santri yang memiliki keahlian khusus dalam seni bela diri Pencak Silat.

Penampilan pesilat PBDNJ usai peringata HUT ke-78 RI di Lapangan Raya Pondok Pesantren Nurul Jadid

Atraksi Pencak Silat yang dibawakan oleh para santri ini tidak hanya memukau mata, tetapi juga memancarkan semangat nasionalisme dan patriotisme dalam bingkai persatuan dan kesatuan NKRI. Beralaskan tanah berbatu, mereka pantang menyerah, menahan sakit untuk menuntaskan penampilannya. Dalam setiap gerakan mereka, terlihat betapa mereka telah mempersiapkan dengan sangat baik. Berbagai jurus dan Teknik beladiri dieksekusi dengan rapih dan apik, menunjukkan kegandrungan mereka akan warisan nenek moyang Indonesia.

Penampilan pesilat PBDNJ usai peringata HUT ke-78 RI di Lapangan Raya Pondok Pesantren Nurul Jadid

Pelatih Ahmad Ibnu Akil menyatakan, “Partisipasi para pesilat santri PBDNJ dalam upacara HUT ke-78 RI ini adalah wujud nyata dari pembelajaran tentang cinta tanah air dan nilai-nilai kebangsaan yang kami tanamkan sejak dini. Kami sangat bangga melihat mereka tampil dengan begitu penuh semangat dan profesionalisme.” ujar Akil kepada Nurul Jadid Media.

Penampilan pesilat PBDNJ usai peringata HUT ke-78 RI di Lapangan Raya Pondok Pesantren Nurul Jadid

Tidak hanya para santri, para guru dan orangtua juga merasa sangat terharu dengan penampilan tersebut. Ustaz Hendrik Firmanto, salah seorang guru di MTs Nurul Jadid, mengungkapkan, “banyak siswa MTSNJ yang berlatih dan bergabung dengan PBDNJ, setahu kami mereka mempersiapkan atraksi Pencak Silat ini dengan tekun. Alhasil, mereka berhasil menjadikan momen ini sebagai peluang untuk menunjukkan kepada masyarakat betapa besar rasa cinta mereka terhadap tanah air dengan melestarikan warisan budaya nenek moyang.” terangnya.

Penampilan pesilat PBDNJ usai peringata HUT ke-78 RI di Lapangan Raya Pondok Pesantren Nurul Jadid

Penampilan atraktif ini dengan seni silat, teknik tarung bahkan hingga permainan alat dan senjata tajam yang sangat lihai memberikan nuansa khusus pada perayaan HUT ke-78 RI, mengingatkan semua orang tentang pentingnya menjaga kebhinekaan dan merayakan persatuan di tengah perbedaan. Para pesilat PBDNJ telah membuktikan bahwa semangat kebangsaan dapat dinyatakan melalui berbagai bentuk seni, termasuk Pencak Silat.

 

Link Video : https://www.youtube.com/watch?v=YJTCnMiNyNQ

 

(Humas Infokom)

Korps Drum Band MI Nurul Mun’im Berhasil Menghipnotis, Turut Meriahkan Perayaan HUT ke-78 RI

nuruljadid.net – Dalam peringatan Hari Ulang Tahun ke-78 Republik Indonesia yang meriah, Korps Drum Band MI Nurul Mun’im berhasil mencuri perhatian dan menghipnotis para penonton yang hadir di lapangan raya Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo. Dengan penampilan yang spektakuler dan penuh semangat, mereka sukses memeriahkan acara perayaan dengan musik dan gerakan yang memukau.

Korps Drum Band MI Nurul Mun’im, sebuah kelompok musik dari Madrasah Ibtidaiyah Nurul Mun’im dibawah kepemimpinan Kiai Ahmad Barizi, merupakan gabungan siswa-siswi kelas 5 dan 6 dengan rentang umur 11 sampai dengan 12 tahun. Meskipun demikian, mereka mampu memberikan yang terbaik, tampil maksimal sejak pra acara hingga upacara berkahir.

Penampilan Korps Drum Band MI Nurul Mun’im pada upacara peringatan HUT ke-78 Republik Indonesia di Lapangan Raya Pondok Pesantren NUrul Jadid Paiton

Diketahui sang pelatih bapak Misdur Hasan telah melatih dengan keras untuk menyajikan penampilan yang tak terlupakan pada peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-78. Dalam penampilan mereka yang spektakuler, mereka menggabungkan harmoni musik drum dan instrumen lainnya dengan gerakan koreografi yang serasi.

“Kami sangat bangga dan bersemangat untuk dapat ikut berkontribusi dalam merayakan kemerdekaan Indonesia yang ke-78. Melalui musik dan gerakan, kami ingin menyampaikan semangat nasionalisme dan kecintaan kami pada tanah air,” kata bapak Hasan, sang pelatih Korps Drum Band MI Nurul Mun’im.

Penampilan Korps Drum Band MI Nurul Mun’im pada upacara peringatan HUT ke-78 Republik Indonesia di Lapangan Raya Pondok Pesantren NUrul Jadid Paiton

Penampilan mereka di hadapan seluruh peserta dan undangan upacara menggambarkan semangat perjuangan bangsa Indonesia, yakni perjuangan melawan rasa lelah hingga menguatkan mental untuk tampil maksimal. Dengan kostum yang berwarna-warni dan akurat, mereka berhasil menghidupkan suasana momen kemerdekaan yang bersejarah itu.

“Korps Drum Band MI Nurul Mun’im benar-benar menghibur kami semua dan mengingatkan kami akan pentingnya persatuan dan semangat gotong-royong dalam membangun negara ini,” tutur sekretaris pesantren H. Tahiruddin, di baris undangan VVIP hadir dalam acara tersebut.

Penampilan Korps Drum Band MI Nurul Mun’im pada upacara peringatan HUT ke-78 Republik Indonesia di Lapangan Raya Pondok Pesantren NUrul Jadid Paiton

Tak hanya sukses meriahkan perayaan HUT ke-78 RI, penampilan Korps Drum Band MI Nurul Mun’im juga mendapatkan pujian dan tepuk tangan meriah dari para tamu undangan dan penonton yang hadir. Keahlian mereka dalam memainkan instrumen serta koordinasi gerakan yang apik berhasil menciptakan pengalaman yang mengesankan bagi semua yang menyaksikan.

Dengan semangat dan dedikasi mereka, Korps Drum Band MI Nurul Mun’im memberikan kontribusi berharga dalam memeriahkan perayaan kemerdekaan Indonesia yang ke-78. “Penampilan mereka tidak hanya menunjukkan bakat dan kreativitas anak-anak muda, tetapi juga menjadi simbol semangat nasionalisme dan cinta tanah air,” ungkap Wakasis MI Nurul Mun’im bapak Umar Falas.

 

 

(Humas Infokom)

Paskibraka Nurul Jadid Tampil Memukau, Sukses Kibarkan Merah Putih dalam Perayaan HUT ke-78 RI

nuruljadid.net – Paiton, (17/08/2023) Dalam perayaan HUT ke-78 Republik Indonesia yang berlangsung meriah, semangat nasionalisme dan patriotisme terpancar dengan gemilang saat Paskibraka Santri Pondok Pesantren Nurul Jadid dari berbagai daerah di Nusantara sukses mengibarkan Sang Merah Putih di tengah sorak sorai santri dan tamu undangan yang hadir. Upacara bendera yang penuh makna ini berlangsung dengan khidmat di lapangan raya pesantren.

Paskibraka Santri, yang terdiri dari para siswa dan mahasiswa dari berbagai lembaga pendidikan formal, telah menjalani persiapan matang selama beberapa minggu sebelum acara inti berlangsung. Mereka telah melatih kedisiplinan, keterampilan marching, serta memperdalam pengetahuan tentang baris-berbaris dan nilai-nilai pancasila, semuanya dalam rangka mempersiapkan diri menjadi bagian penting perayaan HUT ke-78 RI.

Pasukan Paskibraka 17 pengawal dalam pengibaran sang merah putih nampak standby sebelum acara pengibaran

Pada pagi yang cerah itu, di lapangan terbuka dihiasi hijaunya hamparan sawah dan sinar Mentari pagi, para Paskibraka Santri tampil dengan pakaian seragam yang rapi dan atribut nasional. Dengan langkah kaki yang tegap, mereka berbaris dengan penuh keyakinan untuk mengibarkan Sang Merah Putih dengan keanggunan dan kegembiraan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata.

Acara ini tidak hanya menjadi simbol perjuangan dan kerja keras para santri, tetapi juga melambangkan semangat persatuan dan kesatuan dalam keragaman Indonesia. Para santri dari berbagai latar belakang ras, etnis, budaya, dan bahasa berkumpul dengan satu tujuan yang sama: memperingati dan merayakan kemerdekaan Indonesia.

Pasukan Paskibraka pengawal 45 saat pengibaran sang merah putih di lapangan raya Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton

Dalam waktu yang bersamaan usai upacara bendera, Kasubbag Humas Infokom Mujiburrohman menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap semangat dan dedikasi para Paskibraka Santri. Ia menyatakan, “Partisipasi dan kesuksesan Paskibraka Santri dalam memperingati HUT ke-78 RI adalah bukti nyata bahwa semangat nasionalisme dan kebangsaan terus berkobar di kalangan generasi muda kita. Mereka adalah harapan dan masa depan bangsa ini.”

Melalui semangat Paskibraka Santri yang gemilang dalam mengibarkan Sang Merah Putih, semakin terangkatlah kebanggaan dan cinta tanah air di dalam jiwa setiap warga pesantren. Perayaan HUT ke-78 RI menjadi momentum berharga untuk merayakan warisan sejarah kita sambil memandang masa depan yang penuh harapan sebagaimana amanat dari pendiri Kiai Haji Zaini Mun’im.

Link video upacara : https://www.youtube.com/watch?v=YJTCnMiNyNQ&t=3194s

 

(Humas Infokom)

Merayakan Kemerdekaan Kiprah Perempuan Ala Santriwati Nurul Jadid

nuruljadid.net – Sebagaimana pesantren di seluruh penjuru negeri yang meriahkan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Republik Indonesia dengan tema “Terus Melaju untuk Indonesia Maju”, Pondok Pesantren Nurul Jadid tidak ketinggalan merayakan kemerdekaan dengan cara berbeda. Pasalnya, berbeda dengan santri putra, santri putri juga melaksanakan upacara di lokasi yang berbeda dengan konsep pemberdayaan kiprah Perempuan pada Kamis pagi (17/08/2023).

Kegiatan ini bertujuan untuk mengapresiasi kontribusi perempuan di zaman penjajahan dulu hingga kini dalam berbagai aspek kehidupan serta memperkuat peran mereka dalam pembangunan bangsa. Hal ini didepiksikan melalui penampilan parade profesi yang merepresentasikan bagaimana perempuan berkiprah di berbagai jenis pekerjaan dengan berbagai kostum profesi. Hal ini menandakan bahwa perempuan setara, berdaya dan mampu berkarya untuk Indonesia.

Penampilan parade profesi kiprah perempuan dalam rangka peringatan hari kemerdekaan Indonesia

Seiring dengan semangat Hari Kemerdekaan, panitia pelaksana telah mengambil inisiatif untuk mendesain rangkaian acara yang menekankan peran dan kiprah positif perempuan dalam pembangunan sosial, ekonomi, dan politik. Beberapa diantaranya diperagakan dengan busana polri, dokter, womenpreneur, guru, insinyur bahkan petani sebagai profesi yang kini kian tidak digemari padahal faktanya merekalah yang berjasa terhadap kecukupan sandang pangan bangsa.

Pasukan pengibar bendera (Paskibraka) putri Nurul Jadid dengan semangat patriotism melangkah tegap memasuki lapangan untuk mengibarkan sang merah putih. Seluruh mata tertuju pada paskibraka yang dengan busana serba putih dihiasi slayer merah nampak bercahaya oleh karena pancaran sinar mentari pagi.

Wakil kepala pesantren putri Ny. Hj. Nur Diana Kholida saat betindak sebagai inspektur upacara dalam peringatan HUT ke-78 RI

Sementara itu, bertindak sebagai inspektur upacara wakil kepala pesantren putri Ny. Hj. Nur Diana Kholida yang menjelaskan tentang pentingnya perjuangan para santri dan pengabdi dalam mengisi kemerdekaan dengan kapasitas diri sesuai bidangnya masing-masing. Beliau juga menambahkan bahwa apa yang kita lakukan hari ini akan menjadi investasi masa depan. “NKRI adalah harga mati” tutup beliau.

Peringatan HUT ke-78 Republik Indonesia tahun ini tidak hanya menjadi ajang merayakan kemerdekaan, tetapi juga sebagai momentum untuk mengukuhkan komitmen dalam mendorong peran perempuan khususnya di pesantren melalui kemerdekaan dalam melaksanakan kegiatan sebagai wadah berekspresi dan menumpahkan kreasi.

Tim paduan suara yang dikoordinir oleh FKO Nurul Jadid pada upacara peringatan HUT ke-78 RI di lapangan Ayaman.

Kegiatan upacara HUT ke-78 Republik Indonesia diakhiri dengan penampilan dan pembagian hadiah pemenang Festival Kemerdekaan yang diselenggarakan oleh FKO Nurul Jadid.

 

Link video pengibaran : https://fb.watch/mvqjcREI_j/

Link video penurunan : https://www.youtube.com/watch?v=DHuvJWFBT6k&t=675s

 

(Humas Infokom)

Nurul Jadid Rayakan Upacara Peringatan HUT Ke-78 RI ala Santri

nuruljadid.net – Pondok Pesantren Nurul Jadid Kamis pagi merayakan dengan penuh semangat dan meriah upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia yang ke-78 (17/08/2023). Upacara yang mengusung tema “Terus Melaju untuk Indonesia Maju” tersebut dihadiri oleh seluruh santri, guru, dan warga pesantren, serta beberapa tamu undangan spesial dari tokoh daerah setempat.

Dalam suasana khidmat, upacara dimulai pada pukul 08.00 pagi di lapangan utama pesantren. Para santri yang mengenakan pakaian seragam nasional dengan semangat yang tinggi berkumpul di lapangan dengan pengawalan tim Kamtib pesantren untuk menyaksikan bendera Merah Putih berkibar dengan indah di tengah-tengah lapangan.

Gus Salahuddin Wahid sebagai Inspektur Upacara saat memimpin pembacaan teks Pancasila

Inspektur upacara Gus Salahuddin Wahid hadir menggantikan kepala pesantren KH. Abd. Hamid Wahid yang berhalangan hadir. Beberapa tamu undangan VVIP juga ikut memeriahkan hajat tahunan negara tersebut, diantaranya Kepala Biro Pendidikan Kiai Moh. Imdad Rabbani, Kepala BKOSS KH. Makki Maimun Wafi, Sekretaris Pesantren H. Tahiruddin dan beberapa tamu dari unsur pimpinan pesantren juga Unuja.

Pagi itu, suasana lapangan upacara seketika meriah dengan hadirnya penampilan apik dari tim drum band Madrasah Ibtidaiyah Nurul Mun’im (MINM) dengan 70 personil dibawah kepemimpinan Kiai Ahmad Barizi dan dilatih oleh ustaz Misdur Hasan. Personil drum band MINM diketahui terdiri dari siswa-siswi kelas V dan VI yang telah dilatih intensif oleh pembina khusus untuk tampil pada acara puncak HUT RI ke-78.

Salah satu momen puncak dari upacara ini adalah pengibaran bendera Merah Putih yang dilakukan oleh santri terbaik dari berbagai tingkatan. Dengan langkah tegap dan khidmat, pasukan pengibar bendera pusaka (paskibraka) Nurul Jadid dengan formasi dua arah berhasil mencuri perhatian tamu undangan dan peserta upacara. Mereka terdiri dari tim pengibar inti dan tim pengawal 17 dan 45.

Pasukan Inti Pengibar Bendera Merah Putih pada Upacara Peringatan HUT ke-78 Republik Indonesia di Lapangan Utama Pondok Pesantren Nurul Jadid

Tim pengibar bendera berjumlah 9 orang yang dipimpin oleh Zainul Hasan anggota resimen mahasiswa (menwa) Universitas Nurul Jadid tersebut, membantu suksesnya pengibaran bendera merah putih ke puncak tiang sembari diperdengarkan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Para santri dan peserta upacara lainnya tampak dengan khusyuk menyanyikan lagu kebangsaan sambil memberikan penghormatan kepada sang merah putih yang berkibar gagah di langit biru bumi Cahaya baru.

Selain itu, upacara peringatan HUT RI ke-78 ini juga diisi dengan beberapa penampilan diantaranya, drum band MINM yang membawakan tiga lagu, Maju Tak Gentar, Yalal Wathon dan Hymne Nurul Jadid, Perguruan Bela Diri Nurul Jadid juga tak mau kalah dengan menampilkan seni silat dan seni bela diri (tarung). Acara ini tidak hanya menjadi momen untuk merayakan kemerdekaan, tetapi juga sebagai wadah bagi para santri untuk mengekspresikan bakat-bakat seni dan budaya mereka.

Upacara peringatan HUT ke-78 RI di Pondok Pesantren Nurul Jadid ini menjadi bukti nyata bahwa semangat cinta tanah air dan nasionalisme tetap berkobar di berbagai lapisan masyarakat, termasuk di kalangan santri dan lembaga pendidikan Islam. Dengan mengenang perjuangan para pahlawan dan menjaga nilai-nilai luhur bangsa, pesantren ini turut serta dalam membangun masa depan Indonesia yang lebih baik.

 

Link video upacara detik-detik prokamasi : https://www.youtube.com/watch?v=YJTCnMiNyNQ&t=159s

 

 

(Humas Infokom)

Kiai Hamid Terima Penghargaan Atas Prestasi Nurul Jadid Sebagai Pesantren Pertama di Indonesia yang Mengajarkan Bahasa Mandarin

nuruljadid.net – Kepala Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Abdul Hamid Wahid menerima penghargaan Widyaiswara dari Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) dalam acara peringatan HUT ke-78 RI yang digelar oleh Komunitas Grup Arek Suroboyo (GAS) di Surabaya, Jum’at (11/08/2023).

Momentum tersebut menjadi sebuah refleksi bangsa Indonesia untuk memperkuat rasa nasionalisme dan patriotism, khususnya warga kota setempat.

“Jadi, kami berusaha untuk lebih merangkul semua teman-teman lebih cinta lagi agar bisa bersama-sama membangun negara dengan lebih baik lagi dengan kasih dan persahabatan,” kata perwakilan GAS, Tania, di sela acara di Surabaya, Jumat malam.

Dia berharap seluruh masyarakat Indonesia lebih menjunjung semangat persatuan, sehingga mampu mengikis pemikiran yang bisa berdampak pada kondisi stabilisasi negara.

“Harapannya ke depannya kami bisa lebih damai, sejahtera, lebih banyak saling mengasihi, dan saling tepo sliro,” pungkasnya.

Selain itu, pada acara tersebut juga digelar penyerahan piagam apresiasi kepada Kepala Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo, Kiai Haji Abdul Hamid Wahid sebagai pemrakarsa pondok pesantren berbasis mandarin pertama di Indonesia.

Bapak Muchamad Taufik dari Widyaiswara Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jawa Timur memberikan piagam apresiasi ini kepada Pondok Pesantren Nurul Jadid berkat inisiatif dalam pengembangan pembelajaran bahasa mandarin.

Kiai Hamid Wahid bersama bapak Muchammad Taufiq dari BPSDM Jawa Timur dan pimpinan lainnya ramah tamah di sela acara yang dilaksanakan oleh GAS Surabaya

Kiai Abdul Hamid Wahid dipandang cakap dan mampu membawa Pondok Pesantren Nurul Jadid menjadi percontohan lantaran memasukkan bahasa mandarin bagian dari kurikulum pendidikan dan berhasil membangun jaringan kerja sama yang luas dengan sejumlah lembaga di China.

“Satu-satunya pondok pesantren yang mengembangkan kurikulum bahasa mandarin di Indonesia, bahkan sudah kerja sama dengan lembaga pendidikan di China, maka dari itu kami beri penghargaan,” tuturnya.

Sementara, Kepala Pondok Pesantren Nurul Jadid Kiai Hamid menyatakan alasan memasukkan bahasa mandarin di kurikulum pondok pesantrennya karena ingin para santri belajar banyak hal tentang peradaban dan perkembangan keilmuan dari sana.

Kiai Abdul Hamid Wahid menyebut selain metode pengajaran melalui pendidikan di kelas, pondok pesantrennya juga mengirim sejumlah santri untuk menimba ilmu dan pengalaman di China.

“Kami mengirim kesana mulai tahun 2000-an awal, generasi berikutnya sekitar lima tahun setelahnya dan mulai tahun 2010-an mereka mulai kembali. Sekarang kami juga sudah menyebar untuk saling belajar,” ucapnya.

“Mereka bahkan ada yang sudah menguasai di tingkat pemahaman mendalam sastra, filosofi, dan sejarahnya,” kiai Hamid menambahkan.

Harapannya dengan perhargaan ini dapat terus meningkatkan layanan dan kualitas pendidikan di Pondok Pesantren Nurul Jadid khususnya pendidikan bahasa Mandarin dan mampu menjadi inspirasi bagi pesantren yang lain.

(Humas Infokom)

Paskibraka Santri Jajal Fisik di Pantai: Membangun Semangat Kepemimpinan dan Kolaborasi

nuruljadid.net – Menuju hari-H upacara peringatan HUT ke-78 Republik Indonesia, para paskibraka santri putra Pondok Pesantren Nurul Jadid dari berbagai lembaga pendidikan di Pantai Grinting dusun Karang Anom, desa Karanganyar, kecamatan Paiton mengadakan latihan fisik yang bertujuan untuk membangun semangat kepemimpinan dan kolaborasi serta chemistry di antara para peserta.

Sore itu Jum’at (04/08/2023), pantai favorit santri Nurul Jadid, Grinting, dipenuhi semangat kebangsaan dari para paskibraka santri yang terlihat antusias menjalani serangkaian latihan fisik yang penuh tantangan. Lebih dari 80 peserta pilihan dari berbagai daerah di Nusantara berkumpul untuk mengikuti kegiatan yang dipandu langsung oleh Letnan Kolonel (Letkol) Caj. H. Ibnu Adam, M.M guna memupuk semangat persatuan dan kesatuan.

Para peserta Paskibraka Santri Putra saat tengah mendapatkan instruksi dari pelatih Letkol Ibnu Adam di tepi pantai Grinting

Kegiatan dimulai pukul 14.00 WIB dengan pemanasan dan latihan baris-berbaris di halaman SMA Nurul Jadid. Pemanasan dengan berlari kecil ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kebugaran fisik, tetapi juga mempererat tali persaudaraan antar peserta. Usai pemanasan, para peserta dibagi menjadi beberapa kelompok dan memulai keberangkatan menuju pantai dengan formasi paskibraka.

Setibanya di Pantai Grinting, peserta mengikuti serangkaian kegiatan fisik lainnya yang menantang. Salah satu yang menonjol adalah sprint atau lari cepat dalam jarak pendek. Di mana peserta harus mencapai titik finish yang ditandai dengan bendera dalam kurun waktu sesingkat-singkatnya. Kegiatan ini menguji kemampuan para peserta dalam kecepatan, ketahanan dan cara mengatasi hambatan dengan manajemen diri.

Para peserta Paskibraka Santri Putra saat melakukan latihan fisik sprint di tepi pantai Grinting

Letkol Adam, pelatih jebolan Magelang sekaligus dosen di Universitas Nurul Jadid itu sejak awal melatih dan mendampingi mereka, menyatakan, “Kegiatan seperti ini sangat penting dalam membangun karakter dan semangat kebangsaan para santri. Mereka belajar untuk bekerja sama, mengatasi tantangan, dan mengambil peran sebagai pemimpin di masa depan,” tegasnya.

Selain itu, para paskibraka juga diminta untuk bersama-sama usai membaca doa mandi di air laut yang sore itu kondisinya sedang surut sehingga sangat aman, tentunya tetap di bawah pengawasan pelatih dan pembina dari Resimen Mahasiswa Universitas Nurul Jadid. Para peserta nampak sangat senang dan antusias mengikuti serangakain kegiatan fisik tersebut. Kebanyakan dari mereka bersorak gembira sambil berlari menuju air laut.

Para peserta Paskibraka Santri putra saat makan tabhek bersama usai menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan latihan fisik

Kebersamaan mereka semakin erat saat melakukan giat makan bersama nasi tabhek yang menjadi ciri khas pesantren. Dengan hidangan nasi dan lauk seadanya mereka berjejer rapi berbaris di tepi sajian beralaskan plastik tersebut. Sederhana namun syarat akan makna yaitu kesederhanaan dalam kebersamaan. Selesai membaca doa bersama yang dipimpin langsung oleh Letkol Adam, sejurus kemudian para peserta langsung menyantap makanan di hadapan mereka dengan lahap.

Kegiatan latihan fisik ini diharapkan tidak hanya memperkuat semangat persatuan di kalangan paskibraka santri, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi pembentukan karakter dan kepemimpinan generasi muda Indonesia khususnya dari kalangan santri. “Dengan semangat kebersamaan yang tinggi, kami berkomitmen untuk terus mengembangkan nilai-nilai kebangsaan dan menginspirasi generasi setelah kami,” ujar Rafi anggota pengibar bendera.

(Humas Infokom)

155 Santri Terbaik Nurul Jadid Jalani Pemusatan Latihan untuk Paskibraka HUT ke-78 RI

nuruljadid.net – Sebanyak 155 santri putra dan putri dari berbagai lembaga SLTA Pondok Pesantren Nurul Jadid menjalani latihan baris-berbaris untuk dipersiapkan menjadi pasukan pengibar bendera pusaka (paskibraka) saat upacara HUT Ke-78 RI di lapangan pesantren, 17 Agustus 2023.

“155 santri terdiri dari 70 putri dan 85 putra merupakan santri yang dinyatakan lolos seleksi sebagai calon paskibraka dipersiapkan untuk upacara 17 Agustus 2023 nanti,” kata Kasubbag Humas Infokom Mujiburrohman ditemui saat latihan, Sabtu malam (05/8).

Jumlah pendaftar calon paskibraka 300 peserta putra dan putri, kemudian dipilih 155 peserta terbaik yang memiliki kemampuan baris-berbaris serta fisik sehat. Dari 155 calon tersebut, enam di antaranya terpilih sebagai pengibar bendera merah putih.

Paskibraka santri mulai menjalani pemusatan latihan sejak Sabtu (22/07) untuk putra, sedangkan pelaksanaan latihan putri dimulai sejak Selasa, 01 Agustus 2023 yang dilaksanakan dilokasi dan waktu yang berbeda. Putra di halaman SMA Nurul Jadid sedangkan putri dipusatkan di MTs Nurul Jadid.

(Paskibraka putri tengah berlatih baris-berbaris menjelang Upacara HUT ke-78 Republik Indonesia)

Latihan baris berbaris ini ditangani langsung oleh unsur TNI, paskibraka putra dilatih oleh Letnan Kolonel (Letkol) H. Ibnu Adam pada pukul 20.00 sampai dengan 22.00 malam, sedangkan paskibraka putri dilatih oleh Sersan Kepala (Serka) Babun Sugianto yang mengawal latihan setiap sore mulai pukul 14.00 sampai dengan 16.00 WIB.

“Alhamdulillah, para santri yang mengikuti latihan sudah ada kemajuan dalam hal baris-berbaris, termasuk semangat mereka juga mulai tumbuh,” ujarnya.

Ia berharap, anggota paskibraka santri ini mampu menunjukkan kedisiplinan, keteladanan dan komitmennya sebagai santri yang diajarkan tentang cinta tanah air melalui kesadaran berbangsa dan bernegara yang tertuang dalam nilai Panca Kesadaran Santri.

“Jangan lupa jaga kesehatan, kekompakan dan tetap bersemangat menjelang pelaksanaan upacara 17 Agustus 2023. Semoga berjalan lancar dan tidak ada kendala,” imbuhnya.

(Humas Infokom)

Layak Diapresiasi, Paskibra Santri Nurul Jadid Sukses Kibarkan Merah Putih pada Upacara HUT RI Ke-77

nuruljadid.net – Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) santri Pondok Pesantren Nurul Jadid berhasil mengibarkan merah putih pada Upacara memperingati HUT RI Ke 77 tahun ini di lapangan KH. Zaini Mun’im. Mereka sukses melaksanakan tugasnya dengan tampilan baik dan maksimal pada Rabu (17/08/2022) pagi lalu.

(Potret semangat Tim Paskibraka Nurul Jadid Putra dengan kompak melaksanakan PBB untuk mengibarkan bendera Merah Putih)

Pasukan pengibar bendera (Paskibra) ini berjumlah 140 anggota, 70 santri putra dan 70 santri putri. Pelaksanaan upacara dibagi menjadi dua tempat, putri bertempat di Lapangan Ayaman sedangkan putra bertempat di Lapangan KH. Zaini Mun’im.

Masing-masing pleton sangat bersemangat dalam melaksanakan tugasnya untuk mensukseskan acara HUT RI Ke 77 ini. Satuan paskibra dipimpin oleh masing-masing danton ditunjuk oleh pelatih dari Koramil Paiton. Selain pengibaran, anggota paskibra juga tampil memukau pada saat penurunan bendera merah putih. Hal ini menjadi kabar baik bagi seluruh anggota paskibra. Keberhasilan mengibarkan merah putih merupakan upah sepadan dari kerja keras mereka latihan selama hampir satu bulan.

Tim paskibra yang telah dilatih akan dinobatkan sebagai anggota paskibra pesantren yang ter-SK melalui koordinasi Biro Pendidikan bersama pimpina Nurul Jadid lainnya.

Usai terselenggaranya kegiatan Upacara, Letnan Kolonel (Letkol) H. Ibnu Adam selaku pelatih anggota Paskibra Putra dan Sersan Kepala (Serka) Babun Sugianto selaku pelatih anggota Paskibra Putri mengucapkan terima kasih kepada tim paskibraka yang telah menjalankan tugas tanpa ada kesalahan dan berjalan dengan sangat baik.

(Tim Paskibraka Nurul Jadid Putri sedang melakukan pengibaran bendera merah putih. Di barisan lain, terlihat peserta sedang melakukan gerakan hormat)

 

“Terima kasih kepada semua rekan-rekan anggota paskib yang telah maksimal dalam melaksanakan tugas, ini sebuah awal bagi kalian untuk menuju masa depan masing-masing. Maka dari itu tetap semangat belajar dan berlatih” ucap Letnan Kolonel (Letkol) H. Ibnu Adam usai upacara.

Selama latihan mereka tidak hanya dibekali materi Peraturan Baris-Berbaris (PBB) dalam ruang dan lapangan, akan tetapi mereka juga diajarkan materi Peraturan Penghormatan Militer (PPM) serta diselingi dengan game supaya tidak jenuh dan tetap semangat dalam berlatih.

 

(Humas Infokom)

Persiapan HUT ke-77 Kemerdekaan RI, Menwa UNUJA Mulai Latih Paskibra

nuruljadid.net – Setiap selasa sore, puluhan siswa mulai meramaikan halaman MA Nurul Jadid untuk melaksanakan latihan Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun ke-77 Republik Indonesia di Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo.

Total ada 80 peserta Paskibra yang ikut dalam pelaksanaan latihan. Mereka dipilih dari siswa kelas sepuluh sampai dengan kelas sebelas dari seluruh lembaga tingkat SLTA yang berada dibawah naungan Pondok Pesantren Nurul Jadid. Mereka dilatih sejak 19 Juli lalu dan akan terus berlangsung hingga hari-H.

Latihan perdana ini dipimpin beberapa pelatih dari Resimen Mahasiswa Universitas Nurul Jadid, mereka diantaranya Muhammad Miftahul Ulum dan Alfian Sukri. Latihan diisi dengan materi baris-berbaris dan motivasi.  (Menwa Unuja tengah melatih anggota Paskibra Pondok Pesantren Nurul Jadid di lapangan MANJ)

“Pelatihan pertama ini memang sengaja diisi dengan materi baris-berbaris dasar, karena kami ingin menyamakan persepsi mereka terkait PBB yang kami pakai. Selain itu, kami juga tak lupa untuk memotivasi mereka karena mereka merupakan santri terpilih untuk mengibarkan Bendera Merah Putih pada Upacara Perayaan HUT ke-77 Republik Indonesia nanti,” jelas Alfian.

Selain itu, melalui pelatihan ini mereka juga diberikan pengetahuan tentang konsep atau alur Paskibra saat upacara nanti yang rencananya akan diadakan di Lapangan Raya HSN atau Tempat Parkir Umum Nurul Jadid selatan kampus UNUJA.

(Anggota Paskibra Pondok Pesantren Nurul Jadid tengah mengikuti kegiatan latihan pengibaran bendera di lapangan MANJ)

“Pada latihan perdana ini kami adakan di halaman MA Nurul Jadid, karena mereka hanya akan disampaikan materi serta praktik gerak jalan dasar dan melatih kekompakan di awal latihan,” ungkap Panitia Penanggung Jawab Paskibra Muhammad Miftahul Ulum kepada Tim Nurul Jadid Media.

Sementara itu, beberapa panitia inti melakukan observasi langsung ke beberapa lokasi yang dijadikan opsi sebagai tempat pelaksanaan Upacara HUT ke-77 Republik Indonesia di Pondok Pesantren Nurul Jadid. Beberapa opsi itu diantaranya; Lapangan Ayaman, Lapangan Raya HSN atau Tempat Parkir Umum, dan Halaman Universitas Nurul Jadid.

(Panitia HUT ke-77 Kemerdekaan RI sesaat sedang survey lokasi tempat pelaksanaan Upacara dalam rangka pengibaran bendera di beberapa tempat)

“Survey lokasi ini dilakukan untuk melihat kondisi lapangan, serta sebagai prototipe konsep dan denah pelaksanaan Upacara nantinya,” pungkas ketua pelaksana Ahmad Zainul Khofi.

 

 

(Humas Infokom)

156 Paskibraka Nurul Jadid, Dilatih Disiplin Dan Profesional

nuruljadid.net- Dalam rangka memperingati HUT ke-74 RI, seluruh calon Paskibraka Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo melakukan latihan dilapangan Pesantren yang berada di depan Universitas Nurul Jadid, tempat mereka akan melaksanakan tugas sebagai pengibar bendera pusaka.

Sebanyak 78 putra dan 78 putri yang dipersiapkan untuk menjadi petugas paskibraka dengan diberi pelatihan selama 15 hari oleh 4 orang TNI.

Salah satu pelatih paskibraka Serka Babun Sugianto yang sehar-hari bertugas sebagai Babinsa Desa Karanganyar, Paiton, mengatakan, dengan adanya latihan paskibra ini diharapakan mempunyai sikap mental dan disiplin yang handal dan profesional, lebih lebih dalam melaksanakan tugas sebagai pengibar bendera merah putih.

Koordinator Lapangan Ustadz Mujiburrahman menyambut baik atas rekomendasi Pesantren memberi porsi latihan yang sangat cukuo kepada petugas paskibra.

“Alhamdulillah, kami bersyukur Pesantren memberi waktu yang cukup kepada petugas paskibra untuk melakukan latihan, Insya Allah petugas pengibar bendera sudah sangat siap bertugas nanti pada tanggal 17 agustus untuk memperingati kemerdekaan RI yang ke 74,” Ucap Ustadz Mujib.

 

Pewarta : PM

Detik-detik peringatan HUT RI ke 73 di PP. Nurul Jadid

Detik-Detik Peringatan HUT RI ke 73 di PP. Nurul Jadid

Nuruljadid.net- Pondok Pesantren Nurul Jadid menggelar upacara peringatan detik-detik proklamasi dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke-73 di halaman kampus Universitas Nurul Jadid (UNUJA) Paiton Probolinggo, Jum’at (17/8/2018).

Peserta upacara di ikuti oleh seluruh lembaga yang berada di bawah naungan Yayasan Nurul Jadid, Dalam upacara tersebut, turut hadir pula para undangan, tenaga pengajar ataupun karyawan hingga jajaran Kepala Sekolah, Dekanat, dan Rektorat UNUJA.

Pelaksanaan upacara ini di pimpin langsung oleh Suyudiyanto selaku Bati Komsos, dari anggota Koramil Paiton yang bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup).

Irup Suyudiyanto menjelaskan bahwa upacara bendera pada 17 agustus merupakan bentuk kecintaan terhadap tanah air. “Sebagai penerus bangsa, kita harus mengingat perjuangan para pahlawan yang telah berjuang merebut kemerdekaan,” katanya, saat diwawancarai oleh wartawan Sekolah Jurnalistik setelah upacara selesai.

Acara yang digawangi oleh Forum Komunikasi OSIS (FKO) di bawah pembinaan Biro Pendidikan Pondok Pesantren Nurul Jadid dan Panji Pelopor (Santri yang dipilih dan dilatih untuk menangani kegiatan-kegiatan keacaraan dan keprotokolan Pesantren) dibawah pembinaan Bagian Humas dan Protokoler Pondok Pesantren Nurul Jadid ini memuat tema “Kerja Kita Prestasi Bangsa, Karya Santri Prestasi Negeri”.

Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) yang terdiri dari 72 siswa tingkat SLTA di Nurul Jadid yang diseleksi dan dilatih oleh Anggota TNI dari Komando Rayon Militer (Koramil) Kecamatan Paiton Babun Sugianto Sersan Kepala (Serka) Bintara Pembina Desa (Babinsa) TNI AD.

Formasi Paskibra terdiri 17 Pengawal 8 Pasukan inti pembawa Bendera Merah putih di iringi 45 pasukan pengiring. Agung Gayu Mudianto siswa SMK Nurul Jadid bertindak sebagai pembaca proklamasi di iringi pelepasan kembang api secara serentak dari berbagai sudut di tempat acara.

Di lanjutkan dengan pengibaran bendera merah putih oleh Tim Paskibra perwakilan dari tiga sekolah, diantaranya Muhammad hanif Arya Jaya siswa MA Nurul Jadid ,serta didampingi  oleh muhammad ubaidillah siswa SMK Nurul Jadid serta Wildan firmansyah siswa MA Nurul Jadid.

Penutupan upacara pengibaran bendera di tutup dengan pembacaan doa oleh Mohammad Fadilul Hasan dari SMK Nurul Jadid. (Mohammad Sukron_SJ)

Khidmatnya Upacara Penurunan Bendera Merah Putih

nuruljadid.net – Bendera merah putih nampak berkibar di lapangan Ayaman Pondok Pesantren Nurul Jadid sejak pukul 10.00 WIB yang menandakan puncak perayaan Dirgahayu RI ke 72 tahun di Nurul Jadid telah digelar. Hari ini (17/08) tepat pukul 16.00 WIB penurunan “sang saka” dilaksanakan.

Mengawali kegiatan ini, tim PASKIBRAKA Nurul Jadid melakukan atraksi dengan membentuk barisan 72 yang menandakan HUT RI pada tahun ini. Tim yang dilatih oleh Bapak Babun Sugianto ini sangat menikmati dan menghayati perayaan HUT RI tahun ini. Wajah ceria terlukis diraut wajah mereka, hal itu pertanda bahwa dalam diri meraka tertanam jiwa nasionalisme yang kuat.

Tim PASKIBRAKA NJ Membentuk Barisan 72. (Foto ; Zaky)

Dengan tetap berseragam putih hitam disertai dengan kopyah nasional ber-pin garuda, barisan 72 memasuki lapangan dan dilanjutkan dengan penghormatan kepada “sang saka” merah putih. Tak hanya tim Paskibraka, semangat nasionalisme dan patriotisme santri Nurul Jadid pun tak kalah saing. Pasalnya, pada penurunan bendera kali ini, Lapangan Ayaman masih dipadati dengan pasukan bersarung hijau dan berbaju putih dengan kopyah hitam nasional tentunya.

Dikomandoi oleh Ustad Alwi, sang komandan upacara, Para santri dan undangan nampak sangat seirus menyaksikan turunnya merah putih dari tiangnya. Lantangnya nyanyian Lagu Kebangsaan Indonesia Raya membuat upacara penurunan bendera kali ini semakin khidmat.

Alhamdulillah, kegiatan Peringatan HUT RI ke 72 th berjalan dengan lancar terutama dari segi peserta upacara yang antusias mengikuti acara ini sampai akhir. Semoga dengan kegiatan ini, rasa cinta akan tanah air semakin bertambah dan terus mengalir dalam diri kita” cakap Ust. Zainullah selaku ketua pelaksana kegiatan.

Selain menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya, Mars Yalal Waton juga ikut dinyayikan oleh Tim Paduan Suara Nurul Jadid. (QZ)

 

 

 

 

Ala Santri, Nuansa Kemerdekaan Pesantren

nuruljadid.net – Dalam rangka merayakan momentum kemerdekaan. Pagi ini, seluruh santri Nurul Jadid dengan semarak berkumpul di lapangan Ayaman mengikuti upacara bendera. Memakai busana khas tipikal pesantren, berkopyah nasional, berbaju takwa putih dan bersarung. Mereka dengan antusias mengikuti upacara tersebut. Tidak lepas dengan pita merah putih yang mereka ikatkan pada kopyah nasionalnya. Menggambarkan sikap bahwa mereka banggga menjadi bangsa Indonesia.

“Lapor, upacara bendera siap dilaksanakan!,” ucap Alwi sebagai Komandan Upacara dengan lantang memimpin jalanya upacara. Tak hanya itu, pelaksanaan upacara juga turut dihadiri oleh pihak anggota KORAMIL (Komando Rayon Militer) Paiton. Tak luput dengan Kh. Abdul Hamid selaku Kepala Pesantren juga turut berpatisipasi dalam kegiatan tersebut.

Panasnya terik matahari sama sekali tidak mengurangi rasa antusias mereka dalam mengikuti kegiatan ini. Wajar saja, kegiatan upacara dimulai pada pukul 09.30 WIB. Dalam keadaan posisi matahari mulai meninggi sehingga panas yang menyengat sedikit membuat peluh berjatuhan.

Baru kali ini, kegiatan upacara ini merupakan yang baru pertama kali diselenggarakan di Pondok Pesantren Nurul Jadid. Untuk menyukseskan kegiatan yang awal kali baru dilaksanakan tentu tidak sedikit beberapa kendala yang dihadapi. Namun, sebab tekad dan kegigihan yang kuat pelaksanaan upacara sampai akhir berjalan dengan baik.

“Kegiatan upacara yang dilaksanakan pagi ini adalah yang perdana dilaksanakan di Nurul Jadid. Alhamdulillah sejak dimulai tadi sampai akhir berjalan denga lancar,” terang Zainullah ketua pelaksana kegiatan. (DL/Q/SY)