Pos

Keseruan Santri Putri Merayakan Malam Idul Adha dengan Asah Kreativitas

berita.nuruljadid.net – Himpunan Abdi Santri al-Hasyimiyah (HIMASY) meriahkan malam peringatan Hari Raya Idul Adha 1445 H. dengan menggelar lomba takbir keliling di Wilayah al-Hasyimiyah (Daltim) pada Senin (17/06).

Pembina HIMASY Shinta Nuriyah D. A. mewajibkan setiap daerah (asrama santri) mendelegasikan minimal satu tim untuk berpartisipasi dalam lomba tersebut. Seluruhnya terdapat 12 tim saling beradu kreativitas, masing-masing terdiri dari lebih lima anggota, diantaranya sebagai penabuh dan vokalis.

“Sebelum hari pelaksanaan, mereka telah giat berlatih, kreativitas santri dalam merangkai nada-nada takbir terdengar dari segala penjuru asrama,” ungkapnya.

Kegiatan ini, lanjut Shinta, merupakan giat rutin tahunan bagi santri yang berada di Wilayah al-Hasyimiyah. Pihaknya berinisiatif akan mengembangkan kegiatan tersebut di peringatan malam Hari Raya Idul Adha tahun mendatang.

“Kami ingin sekali untuk membuat terobosan baru, namun setidaknya secara bertahap, tahun ini kami tambah beberapa rangkaian perlombaan lain agar terlihat berbeda dari tahun sebelumnya,” imbuhnya.

Potret santri tengah menampilkan kreativitas di ajang Lomba Takbir Keliling.

Menyoal kegiatan, panitia memberikan regulasi baru kepada seluruh kompetitor terkait klasifikasi lokasi penilaian juri. Terdapat tiga titik pemberhentian yang harus mereka lewati. Seluruh tim wajib berhenti di tiga titik tersebut secara bertahap untuk menampilkan seni kreativitas masing-masing.

Adapun juri dalam lomba tersebut sebanyak 4 orang yang terbagi rata di tiga lokasi penilaian. Usai ajang perhelatan adu kreativitas, dewan juri menobatkan pemenang lomba menjadi tiga besar. Juara pertama diraih oleh Daerah Riyadul Jinan, disusul oleh Daerah El-Farodis, dan Daerah Zahrail Batul di posisi ketiga.

 

Reporter: Kamelia Anaimah Maksum
Editor: Ahmad Zainul Khofi

Perasaan Gembira Tumpah di Hari Sambang Idul Adha 1445 H

berita.nuruljadid.net – Hari Raya Idul Adha 1445 H. jatuh pada hari Senin (17/06/2024). Seluruh Umat Islam di dunia merayakan hari raya tersebut, tanpa terkecuali Santri Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton.

Sebagaimana hari raya Idul Adha pada tahun-tahun sebelumnya, ribuan santri begitu antusias menyambut setiap keluarga yang datang membesuk. Momen ini menjadi sesuatu yang ditunggu-tunggu oleh para santri untuk meredakan rindu dengan bertemu keluarga.

Selepas shalat jamaah, sejak pukul 08.15 WIB bejibun wali santri beserta rombongan mulai berhiliran tiba di pondok pesantren. Mereka berkerumunan membawa tas berisi makanan dan tikar yang siap digelar menuju ke lokasi sambang masing-masing.

Suasana pondok pesantren sudah begitu ramai menjelang pukul 09.30 WIB. Jumlahnya melebihi jadwal besuk bulanan santri di hari biasanya. Begitupula dengan lokasi sambang, wali santri berkesempatan berjumpa dengan buah hatinya di luar area persambangan hari-hari normal.

Potret kebahagiaan santri saat bertemu dengan keluarganya.

Sepanjang kawasan madrasah penuh dengan para santri yang asyik bercengkrama dengan keluarganya. Tampaknya semua santri begitu senang mendapat kunjungan oleh sanak familinya di momen Hari Raya Idul Adha ini.

Hal tersebut terbukti dirasakan oleh seorang bernama Gendis Wilujeng, santri asal Bali. Ia tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya dapat bertemu dengan sanak keluarga di momen Hari Raya.

“Saya sangat senang bertemu keluarga di sini. Meskipun saya tidak pulang, setidaknya saya dapat melepas kerinduan pada kampung halaman setelah berjumpa dengan mereka,” katanya senang.

Kebahagiaan tak hanya di rasakan oleh para santri, tetapi juga oleh keluarga yang datang menjenguk.

“Saat jauh dari anak, tentu ada rasa rindu yang mendalam. Beragam cara kita mengobati rindu dengan sang anak. Mulai dari telepon, video call, atau hanya saling bertukar pesan,” ungkap ibu Kibtiya selaku salah satu wali santri.

Dengan adanya sambangan santri ini, Kibtiya mengungkapkan, dapat mengobati rasa rindu kepada buah hatinya yang sedang menuntut ilmu di pesantren.

“Walaupun hanya beberapa jam, tapi kita bisa merasakan suasana Idul Adha dengan buah hati tercinta, itu sudah sangat cukup untuk mengobati rasa rindu,” tutup beliau.

 

Pewarta: Bunga Adelia Gadisian
Editor: Ahmad Zainul Khofi

Ribuan Wali Santri Penuhi Nurul Jadid, Sambang Idul Adha Berjalan Tertib

berita.nuruljadid.net – Sambang Idul Adha 1445 H Pondok Pesantren Nurul Jadid yang dipadati oleh ribuan wali santri berjalan dengan tertib (17/06/2024). Hal ini disebabkan oleh pengelolaan sambang yang lebih tertata dan terkoordinir daripada sambang di hari-hari besar sebelumnya.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh Tim Nurul Jadid Media Putri, hal tersebut didasari oleh kolaborasi panitia sambang bersama Bidang Keamanan dan Ketertiban dalam mengawal wali santri dan memetakkan lokasi sambang berdasarkan wilayah santri, seperti Wilayah Al-Hasyimiyah bertempat di MA Nurul Jadid, Wilayah Az-Zainiyah di MTs Nurul Jadid, dan Wilayah Al-Mawaddah, Zaid bin Tsabitz Al-Lathifiyah dan Fatimatuz Zahra di wilayahnya masing-masing.

Wakil Kepala Seksi Sambang Santri Putri Windiyana Budiyanti menuturkan kesuksesan sambang santri ini juga ditopang oleh wali santri yang tertib menaati ketentuan sambang.

“Wali Santri tidak berdesak-desakan dan tetap sabar menunggu antrian masuk ke lokasi sambang,” ungkapnya.

Di sisi lain, imbuhnya, hal ini juga dikarenakan kapasitas santri saat ini yang tidak sebanyak hari-hari biasanya karena sebagian telah boyong.

“Sambang Idul Adha sekarang sudah lebih tertata, para wali santri dan santrinya dapat mengindahkan ketertiban untuk tidak berdesak-desakan, ditambah lagi belum ada santri baru, jadi gak seramai biasanya,” ujarnya.

Potret petugas sambang tengah melayani wali santri untuk mencari putrinya.

Di samping itu, pelaksanaan Sambang Idul Adha ini mendapatkan apresiasi dari salah satu Wali Santri. Menurutnya, pelayanan yang tersedia memudahkan para wali santri untuk menemui putrinya.

“Ada petugas sambang yang berjaga di gerbang masuk lokasi sambang, mereka membantu wali santri yang kebingungan untuk mencari putrinya, jadi ini memudahkan kami untuk bertemu anak kami,” ungkap Maksum, salah seorang wali santri asal Surabaya.

 

Pewarta: Shelma Nasywa Ramadhani Munir
Editor: Ahmad Zainul Khofi

Selepas Salat Id, Santri Nurul Jadid Belajar Tata Cara Menyembelih Hewan Kurban

berita.nuruljadid.net – Selepas salat Idul Adha, santri Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo, menggelar kegiatan penyembelihan hewan kurban dalam rangka merayakan Hari Raya Idul Adha 1445 H. Senin (171/06/24).

Penyembelihan kurban disaksikan santri putra, pengurus pesantren, serta masyarakat sekitar.

Pada tahun ini, PP Nurul Jadid berhasil mengumpulkan 4 ekor sapi, 2 ekor domba, dan 3 ekor kambing dari hasil donasi Kyai, para dermawan, alumni, serta masyarakat sekitar.

Penyembelihan hewan kurban dilaksanakan di depan kantor pesantren dengan memperhatikan aspek higienitas dan syariat Islam.

“Penyembelihan hewan kurban ini tidak hanya sebagai ibadah kepada Allah SWT, tetapi juga sebagai bentuk kepedulian kita kepada sesama. Selain itu untuk mengedukasi santri berkait tata cara penyembelihan yang dibenarkan oleh syariat,” kata salah satu pengurus pesantren.

Sebagaimana biasa yang dilakukan oleh pesantren, daging kurban ini nantinya akan dibagikan kepada santri, fakir miskin, dan masyarakat yang membutuhkan di sekitar pesantren. Proses penyembelihan dilakukan oleh tim khusus yang dikenal dengan sebutan “Juleha” (Juru Sembelih Halal) terdiri dari para ustaz dan santri senior yang telah berpengalaman.

Para santri yang menyaksikan penyembelihan, diminta menggemakan takbir di sekitar tempat penyembelihan secara bersama hingga penyembelihan selesai.

“Santri juga ikut serta dalam membantu proses pengemasan dan distribusi daging kurban. Semangat kebersamaan dan gotong royong terlihat jelas dalam setiap tahapan kegiatan antara santri, alumni dan masyarakat,” imbuhnya.

Daging kurban kemudian dibagikan kepada sekitar 100 kepala keluarga yang tersebar di berbagai tempat sekitar pesantren. Pembagian dilakukan secara tertib dengan melibatkan pengurus RT/RW setempat untuk memastikan daging kurban sampai kepada mereka yang berhak menerima.

Potret sejumlah sapi kurban dari donatur yang bertengger di halaman pesantren

Acara penyembelihan dan pembagian daging kurban di PP Nurul Jadid berakhir pada sore hari dengan suasana penuh kebersamaan dan kegembiraan. Sebab santri tidak hanya belajar teori, namun mereka juga bisa mempraktekkan ilmunya dengan membantu prosesi penyembelihan hewan kurban ini.

Adapun nama donatur kurban tahun ini ialah sebagai berikut:

1. Bapak. Ecung alias Muhsin bin Mudin

2. Ibu. Encung alias Tini binti P. Satiwe

3. Bapak. H. Nurhasan alias Apsa bin H. Saleh

4. Ibu Hj. Nurhasan alias Marbiya binti H. Basri

5. Bappak H.Huzairi alias Napsuri bin Muhsin

6. Ibu Trisno alias Syifa’ binti H. Nurhasan

7. Ibu Nor Hayati binti Napsuri.

8. Bapak Arman dan Ditpolairud Polda Jatim sapi

9. Ibu Rodliyah Ulfah Tauhid 10. Handono Fatkhur Rahman

11. PT. Pomi

12. Sarah Muthia Afanin

 

Pewarta : Muhammad Bakron Andre Setiawan

Editor : Ponirin Mika

Seru! Santri Putri Merayakan Idul Adha dengan Beragam Lomba, Dari Takbiran Hingga Masak

nuruljadid.net – Berbeda dengan putra yang melaksanakan Sholat Idul Adha terpusat di masjid Jami’, santri putri melaksanakan sholat eid di musala wilayah masing-masing (29/06/2023). Usai sholat eid, tidak seperti putra yang melakukan penyembelihan hewan qurban, santri putri sibuk ke lokasi sambang untuk menemui keluarganya. Sementara yang lain, menyibukkan diri bersilaturrahim antar asrama sambil bermaaf-maafan.

Pada malam hari Raya Idul Adha, santri putri masing-masing wilayah menggelar serangkaian kegiatan untuk menghidupkan malam hari raya umat Islam sekaligus menauladani kisah Nabi Ibrahim. Salah satu lomba yang dilaksanakan adalah takbir keliling kompleks asrama di wilayahnya.

(Suasana santri putri tengah sibuk mengolah daging qurban menjadi beragam sajian masakan khas santri dengan bahan seadanya)

Tak kalah dengan putra, santri putri juga mengadakan lomba memasak kreasi olahan daging hewan qurban. Para santri putri terlihat sangat antusias mengikuti beragam kegiatan yang diadakan oleh pengurus khususnya lomba memasak ini, karena masing-masing tim berusaha unjuk kebolehan dalam menciptakan menu-menu yang kreatif.

Rangkaian kegiatan yang diadakan untuk santri ini tentu tidak terlepas dari pendidikan yang pesantren sediakan untuk mereka. Selain keilmuan, mereka juga diajarkan mandiri dan terampil dalam berbagai bidang khususnya masak-memasak untuk santri putri.

(Presentasi hasil karya olahan daging qurban santri putri Pondok Pesantren Nurul Jadid dalam rangka menyambut Idul Adha 1444 H)

Selesai memasak olahan daging hewan qurban, masing-masing tim melakukan plating dan mempresentasikan karya hasil masakan mereka di hadapan dewan juri dan santri yang menonton memadati halaman kantor wilayah. Salah satu santri baru asal Kalimantan Timur Nabila Zaskya Salsya Helwa mengaku terhibur dan senang bisa mengikuti berbagai kegiatan menyambut Idul Adha ini.

“Alhamdulillah, saya senang bisa mengikuti kegiatan dalam rangka merayakan Idul Adha ini, seru ternyata di pondok itu ya, selain banyak teman juga kegiatannya gak selalu ngaji dan sekolah, saya jadi tambah kerasan di pondok,” ungkapnya sambil tertawa kecil.

 

 

(Humas Infokom)

Keseruan Santri Putra Merayakan Idul Adha 1444 H di Pesantren

nuruljadid.net – (29/06/2023) Hari raya Idul Adha bagi kebanyakan orang mestinya menjadi momen berkumpul bersama keluarga, namun tidak dengan santri Pondok Pesantren Nurul Jadid. Berbagai kegiatan diikuti oleh santri dalam merayakan Idul Adha di pesantren, mulai dari sholat eid berjamaah, takbiran sampai penyembelihan hewan qurban. Qurban juga menjadi salah satu wasilah ibadah yang mendekatkan hamba dengan Rabb-Nya.

Di Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo, seluruh santri tiadak ada yang diperkenankan pulang, mereka wajib mengikuti sholat Eid dan merayakan hari besar Idul Adha di pesantren. Sehingga pesantren tetap ramai sebagaimana biasanya. Malam harinya sebelum sholat Eid, para santri secara bergantian terjadwal melakukan takbiran di Masjid Jami’.

(Ketika santri mengikuti kegiatan takbiran secara berkelompok sesuai jadwal atau giliran yang telah ditentukan oleh bagian Ubudiyah)

Selain santri dan asatidz warga dusun Tanjung Lor, desa Karanyanyar turut hadir memadati masjid Jami untuk shalat Idul Adha berjamaah. Usai sholat Eid, santri dilibatkan dengan proses penyembelihan hewan qurban, menguliti dan mencincang sampai mendistribusikan kapada orang yang membutuhkan.

Di kesempatan yang lain, sebagian santri khususnya santri baru baik tingkat SLTP maupun SLTA mengabadikan momen Idul Adha usai sholat Eid berjamaah dengan foto bersama dengan para asatidz di depan asrama masing-masing.

(Santri baru tingkat SLTA melakukan foto bersama selepas sholat Eid berjamaah di Masjid Jami’ Nurul Jadid)

Sementara pada malam harinya, para santri memasak dan mengolah daging qurban. Para santri Nampak sangat antusias mengikuti kegiatan memasak ini. Mayoritas santri putra mengolah daging qurban menjadi menu sate dengan bumbu seadanya yang lumrah dijual di pasaran seperti bumbu kacang, kecap, lombok dan bawang.

(Santri baru tingkat SLTP melakukan foto bersama selepas sholat Eid berjamaah di Masjid Jami’ Nurul Jadid)

Rangkaian kegiatan ini merupakan tarbiyah (pembelajaran) bagi santri tentang pelaksanaan ibadah Idul Adha, makna dibaliknya serta melatih kemandirian serta kepedulian social dengan sesame. Tak kalah pentingnya adalam membangun kebersamaan dalam dekapan Idula Adha.

(Humas Infokom)

Urai Kemacetan Saat Sambang Santri Idul Adha, Kamtib Nurul Jadid Lakukan Rekayasa Lalu Lintas

nuruljadid.net – Keamanan dan Ketertiban (Kamtib) Pondok Pesantren Nurul Jadid, disamping menjalankan tugas pengamanan dan mengatur ketertiban selama kegiatan sambang berlangsung bahkan sebelum pelaksanaan sholat Idul Adha yang melibatkan masyarakat sekitar, kamtib juga berupaya memastikan kelancaran arus lalu lintas guna memberikan pelayanan terhadap pengguna jalan lainnya (29/06/2023).

(Anggota Kamtib Pondok Pesantren Nurul Jadid terlihat tengah mengatur lalu lintas kendaraan pengunjung sambang santri)

Kasi lalu lintas dan parkir, Ali Fikri Ramadhon dalam kesempatan ini menjelaskan, memang sudah menjadi tugas Kamtib selalu berada di barisan terdepan dalam melakukan pengawalan keamanan dan ketertiban setiap cara pesantren, khususnya di pengaturan lalu lintas dan parkir.

“pengunjung sambang santri Ketika Idul Adha saat ini luar biasa membludak, sehingga kami perlu melakukan rekayasa lalu lintas agar pengendara dapat melintas dengan aman dan nyaman serta pengguna kendaraan lainnya di jalan umum tidak ada hambatan berarti ke tempat tujuan masing-masing” ungkap Ucok panggilan akrabnya.

(Kendaraan pengunjung sambang santri Pondok Pesantren Nurul Jadid memadati jalan Tanjung desa Karanganyar)

Tak hanya sekedar melakukan pengaturan arus lalu lintas, Kamtib juga memberikan himbauan kepada pengunjung yang berada di sekitar pesantren agar kiranya tidak lengah mengawasi barang bawaannya agar tidak tertinggal atau terjatuh, karena kita ketahui bersama pelaku kriminalitas bisa berada dimana saja, untuk itu perlu adanya pengawasan dari kita semua.

(Kendaraan pengunjung sambang santri Pondok Pesantren Nurul Jadid memadati jalan Tanjung desa Karanganyar)

Menyoroti rekayasa lalu lintas Abdurrafiq Kasi Humas dan Inteligen Kamtib saat ditemui di lapangan menyampaikan bahwa untuk mengurai kepadatan parkir dilakukan pembagian titik parkir sehingga tidak menumpuk di satu lokasi.

“untuk mengurai kemacetan kami berlakukan beberapa scenario, pertama jalur keluar-masuk kami bedakan lewat gang Nangka, kedua pemberlakukan buka-tutup lalu lintas di jalan Raya untuk menghindari kemacetan yang Panjang seperti tahun-tahun sebelumnya,” jelas Rafiq.

 

 

(Humas Infokom)

Lebih dari 2.013 Santri Disambang Saat Idul Adha, Nurul Jadid Padat Pengunjung  

nuruljadid.net – Petugas sambang santri melaporkan data kuantitatif berdasarkan aplikasi sambang (https://sambang.nuruljadid.net) bahwa santri yang terdaftar akan dikunjungi oleh keluarga dan sanak familinya saat hari raya Idul Adha berkisar 2.013 santri (29/06/2023). Hal ini ditengarai, salah satu penyebabnya karena sekitar sepekan lalu Pondok Pesantren Nurul Jadid baru saja menerima santri baru.

Salah satu wali santri asal Probolinggo Mohammad Amir mengaku bahwa dirinya beserta keluarga semenjak memondokkan putrinya pertama kali sering terbersit rasa kangen dan rindu, sehingga momen hari Raya Idul Adha ini menjadi waktu yang tepat untuk berkunjung karena tidak dibatasi oleh kuota sebagaimana hari normal.

(Kondisi sambang santri Pondok Pesantren Nurul Jadid pada hari Raya Idul Adha 1444 H yang dipadati pengunjung)

“Jujur kami selaku orang tua merasa kangen sekali dengan putri kami yang baru saja mondok, setiap hari sering kepikiran. Makanya, hari raya Idul Adha ini kami ke pondok nyambang putri kami untuk melepas rindu, alhamdulillah akhirnya ketemu juga dan anaknya sehat serta baik-baik saja,” terang bapak Amir saat ditemui selepas kunjungan.

Selain dekat dengan masuknya santri baru, tingginya jumlah pengunjung untuk sambang dipengaruhi oleh waktu cuti dan libur kerja yang cukup panjang yakni selama 5 hari terhitung mulai rabu sampai dengan minggu. Sehingga wali santri pun berbondong-bondong dari berbagai daerah datang ke pesantren khususnya wilayah Jawa Timur.

(Kondisi sambang santri Pondok Pesantren Nurul Jadid pada hari Raya Idul Adha 1444 H yang dipadati pengunjung)

Pada hari normal, sambang santri dibuka terpisah antara putra dan putri juga maksimal kunjungan harian sebanyak 100 santri. Sedangkan kemarin, sambang santri dibuka untuk santri putra dan putri secara bersamaan meskipun di lokasi yang berbeda. Putra ditempatkan di balai pertemuan dan Gedung SMKNJ, sedangkan putri di gedung MTs NJ dan MANJ.

Kendatipun demikian, tempat yang telah disediakan pesantren tidak mampu mengakomodir pengunjung, sehingga wali santri melakukan pertemuan di area parkir sepeda, pinggir jalan, teras wartel dan musala timur. Jumlah 2.013 santri ini meliputi putra sebanyak 684, putri daltim 660 dan putri dalbar 669 yang terbagi menjadi dua sesi. Pagi mulai pukul 09.00 sampai dengan 12.00, untuk sesi siang 13.00 sampai dengan 15.30. jumlah ini tidak termasuk santri wilayah satelit seperti Mawaddah dan Zabitsa.

(Kondisi lapangan parkit saat sambang santri Pondok Pesantren Nurul Jadid pada hari Raya Idul Adha 1444 H yang dipadati pengunjung)

Pihak pesantren membatasi jumlah pengunjung sebanyak dua orang, akan tetapi fakta di lapangan banyak pengunjung yang lolos disebabkan pengurus yang bertugas kewalahan, sehingga dalam sehari estimasi hampir 5.000 pengunjung memadati area pesantren. Hal ini juga terpantau dari banyaknya jumlah kendaraan yang terparkir di lapangan parkir utama, area kampus UNUJA, lapangan ayaman, musala timur, Mansapro bahkan sampai ke pekarangan rumah tetangga sekitar pesantren.

Pengurus sambang santri terlihat sangat kewalahan menghadapi banyaknya pengunjung wali santri yang datang, bahkan tidak sedikit wali santri berhasil lolos sampai ke zona satu asrama santri, karena pihak Kamtib terkonsentrasi di pengaturan lalu lintas dan parkir. Kondisi padatnya kendaraan pengunjung ini sempat menimbulkan kemacetan mulai dari jalan tanjung sampai ke jalan Raya Paiton.

 

 

(Humas Infokom)

Tradisi Mulia Idul Adha: Ponpes Nurul Jadid Sembelih 6 Ekor Sapi dan 7 Ekor Domba Kambing Hewan Kurban

nuruljadid.net – Pada hari Kamis (29/06/2023) pagi selepas Sholat Idul Adha di Masjid Jami’, Pondok Pesantren Nurul Jadid melakukan penyembelihan hewan kurban. Penyembelihan ini berlokasi di halaman depan Kantor Biro Kepesantrenan Nurul Jadid. Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Laziskaf Az-Zainiyah Nurul Jadid, Biro Kepesantrenan, dan Juleha (Juru Sembelih Halal) yang diketuai oleh ustaz Mustafa Syukur.

Dalam kesempatan ini, Pondok Pesantren Nurul Jadid menyembelih 6 ekor sapi dan 7 ekor domba kambing. Hewan kurban tersebut berasal dari sumbangan mitra dan simpatisan pesantren. Untuk hewan kurban sapi sumbangan berasal dari H. Abdul Mu’thi (1 ekor), Reska (1 ekor), Menteri Pertahanan H. Prabowo Subianto (1 ekor), Founder Metro TV H. Surya Paloh (1 ekor), ketua komisi VI DPR RI H. Faisol Reza (1 ekor) dan PT. POMI-PT. Paiton Energy (1 ekor).

Sedangkan sumbangan domba kambing merupakan uluran tangan dari Handono Fatkhur Rahman, Siti Zahra, Ahmad Khairi, H. Farisi, Ibu Tatik, Abdul Kadir dan Pak Ripin. Masing-masing menyumbangkan satu ekor domba kambing. Sumbangsih yang dilakukan para dermawan tersebut bertujuan tidak lain adalah selain untuk berbagi, juga membersihkan harta yang bukan hak sekaligus mensucikan jiwa dari berbagai macam penyakit hati, mulai dari pelit hingga dengki.

Penyembelihan tersebut disaksikan oleh para santri putra wilayah pusat. Hal itu sebagai bentuk edukasi terhadap para santri terkait pengamalan nilai-nilai keagamaan dan sosial. Proses penyembelihan dilakukan dengan cermat dan profesional sesuai syariat oleh petugas Juleha yang telah terlatih, dengan memastikan kesejahteraan hewan dan kebersihan dalam proses tersebut.

(Potret dokumentasi salah satu hewan kurban milik Masyarakat sekitar pesantren sebelum proses penyembelihan oleh petugas Juleha)

Dalam suasana yang penuh khidmat, para santri, pengurus pesantren, dan sebagian masyarakat berkumpul di lokasi yang telah ditentukan untuk penyembelihan kurban. Diawali dengan shalat Idul Adha, kemudian para santri dan jamaah bersiap-siap menyaksikan prosesi penyembelihan hewan kurban. Gema takbir para santri pun turut menyertai selama proses penyembelihan hewan kurban. Sebelum disembelih, panitia melakukan sesi dokumentasi terhadap semua hewan kurban sebagai laporan kepada para donatur.

Setelah proses penyembelihan selesai, daging diproses potong untuk dibagi-bagikan kepada para santri dan juga masyarakat sekitar pesantren yang membutuhkan. Tiap sepuluh santri akan mendapatkan daging kurban sebanyak 10 Kg. Sementara untuk masyarakat akan memperoleh daging kurban sebanyak 1,5 Kg.

Penyembelihan kurban di Pondok Pesantren Nurul Jadid merupakan salah satu momen berharga yang tidak hanya mengajarkan nilai-nilai keagamaan dan ketauladanan Nabi Ibrahim bersama Nabi Ismail, tetapi juga memperkuat ikatan sosial dalam semangat kebersamaan.

 

 

(Humas Infokom)

Ribuan Santri Nurul Jadid Bersama Masyarakat Ikuti Sholat Idul Adha di Masjid Jami

nuruljadid.net – Pelaksanaan sholat Idul Adha tahun ini sebagaimana biasanya diikuti ribuan santri dan masyarakat sekitar yang bertempat di masjid jami’ Pondok Pesantren Nurul Jadid (29/06/2023). Tidak hanya di masjid, banyaknya jamaah membuat halaman masjid dan kantor Biro Kepesantrenan dipadati oleh jamaah.

Sholat Idul Adha adalah salah satu ibadah yang dilakukan oleh umat Muslim yang dirayakan setiap tanggal 10 Dzulhijjah. Ibadah ini selain sebagai perayaan tahuna juga dilakukan untuk memperingati kisah nabi Ibrahim yang siap mengorbankan putranya nabi Ismail atas perintah Allah.

(Suasana masjid jami sebelum pelaksanaan Sholat Idul Adha di Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Sholat Idul Adha di Pondok Pesantren Nurul Jadid dimulai sekitar pukul 06.15 WIB yang dipimpin langsung oleh pengasuh Kiai Moh. Zuhri Zaini selaku imam dan putra beliau kepala Biro Pendidikan kiai Moh. Imdad Robbani bertindak sebagai khotib.

Nampak selepas subuh para jamaah sudah mulai memadati area halaman masjid, baik dari kalangan santri yang dari wilayah satelit maupun pengurus dan warga yang tinggal di sekitar pesantren.

(Suasana masjid jami sebelum pelaksanaan Sholat Idul Adha di Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Suasana menjelang sholat Idul Adha pagi itu menyejukkan mata, pasalnya cuaca sangat cerah dan semua santri mengenakan baju putih termasuk Sebagian besar masyarakat yang hadir untuk melangsungkan sholat eid di masjid jami pesantren.

Usai sholat eid, pemandangan khas hari raya terlihat mewarnai area pesantren. Para santri, pengurus dan jamaah saling berjabat tangan sambil mengucapkan permohonan maaf lahir dan batin, karena hari raya umat Islam merupakan momentum untuk saling memaafkan dan mengikhlas kesalahan antara satu dengan yang lainnya.

(Humas Infokom)

MI Nurul Mun’im Warnai Malam Takbir dengan Pawai Lampion

nuruljadid.net – Ratusan peserta didik Madrasah Ibtidaiyah Nurul Mun’im (MINM) didampingi orang tua dan keluarganya serentak mengikuti kegiatan takbir keliling sekaligus pawai lampion dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriyah pada Sabtu (09/07) malam.  Ratusan lampion dan obor menambah semaraknya malam tersebut.

Perayaan takbir keliling tersebut menjadi ajang tahunan MI Nurul Mun’im yang dilaksanakan untuk memeriahkan malam Hari Raya Idul Adha. Namun, dua tahun terkahir kegiatan tersebut sempat ditiadakan terkendala kondisi Pandemi Covid-19. Kegiatan ini dihandle langsung oleh Waka. Kesiswaan MI Nurul Mun’im Ustaz Umar Falas.

(Suasana semarak pawai lampiron dan carnaval MI Nurul Mun’im dalam rangka menyambut Idul Adha 1443 H)

Selain itu, berbagai macam pertunjukan juga ditampilkan menjadi semacam parade Karnaval. Terdapat ratusan lampion bervariasi memutari area sekitar Pondok Pesantren dan dusun Tanjung Lor desa Karanganyar diiringi dengan suara drum band dan takbir. Titik start pawai dimulai dari MI Nurul Mun’im, kemudian berjalan melintasi jalan raya Paiton menuju gang Nagka dan kembali ke titik awal.

“Pada perayaan takbir keliling malam itu, panitia memang sengaja menyiapkan berbagai macam pertunjukan seru untuk menambah kemeriahan acara. Di antaranya, karnaval lampion, drum band, gema takbir, dan obor,” ungkap Ustaz Umar Falas kepada tim Nurul Jadid Media.

(Suasana semarak pawai lampiron dan carnaval MI Nurul Mun’im dalam rangka menyambut Idul Adha 1443 H)

Ratusan siswa sangat bersuka cita mengikuti kegiatan takbir keliling tersebut, terlihat dari raut wajah mereka yang penuh canda dan tawa sambil membawa lampion.

“Kami senang bisa merayakan malam takbiran dengan ikut berjalan dan memegang lampion ini, meskipun sedikit capek,” kata Hadziq siswa MINM dengan nada tertawa kepada Tim Nurul Jadid Media.

Kegiatan ini juga mendapatkan respon baik dari masyarakat sekitar. Berkat kemeriahan suara gema takbir dengan iringan nada drum band tak sedikit masyarakat keluar rumah untuk menyaksikan kegiatan takbir keliling itu.

(Suasana semarak pawai lampiron dan carnaval MI Nurul Mun’im dalam rangka menyambut Idul Adha 1443 H)

“Kegiatan ini positif, apalagi yang ikut adalah siswa tingkat SD atau MI sederajat, ini merupakan pembiasaan yang baik bagi mereka untuk memeriahkan perayaan hari-hari besar Islam,” pungkas Bapak Eko, salah satu warga Desa Karanganyar.

 

 

(Humas Infokom)

Membludak, Wali Santri Padati Lingkungan Pesantren Pada Hari Raya Idul Adha

nuruljadid.net – Tidak seperti biasanya, suasana sambang santri di Pondok Pesantren Nurul Jadid pada hari minggu (10/07/2022) kemarin sangat ramai. Pasalnya pada saat itu bertepatan dengan momen hari raya Idul Adha 1443 H. Sehingga wali santri pun berbondong-bondong dari berbagai daerah datang ke pesantren.

Peningkatan kuantitas kunjungan untuk sambaing santri, selain karena momen hari raya, juga karena kerinduan wali santri untuk bertemu putra-putrinya khususnya mereka yang anaknya masih baru mondok. Pengurus pesantren juga sempat kewalahan terutama tim Kamtib dalam menertibkan lalu lintas kendaraan dan arus kedatangan yang sampai memenuhi jalan desa.

Di hari biasa, sambang santri dibuka berdasarkan jadwal harian antara putra dan putri yang berbeda. Sedangkan kemarin, sambang santri dibuka untuk santri putra dan putri secara bersamaan di lokasi yang berbeda. Lokasi sambang santri putra berada di Batra (balai pertemuan putra) sedangkan untuk sambang santri putri dibagi ke beberapa tempat seperti MTs NJ, SMK NJ, dan tempat parkiran sepeda.

(Kondisi sambang santri saat Hari Raya Idul Adha 1443 H hingga ke halaman garasi mobil dan sepeda motor pesantren)

Meskipun di lokasi yang berbeda, namun halaman pesantren tetap ramai dipadati wali santri. Bahkan membludaknya wali santri, parkiran yang tersedia dan jalanan di sekitar Nurul Jadid mengalami kemacetan lalu lintas.  Bagian keamanan pesantren akhirnya dibantu oleh polisi dan masyarakat sekitar untuk mengatur dan menertibkan lalu lintas di sekitar pesantren.

Untuk mengurai dan menghindari penumpukan wali santri, pesantren sudah membagi menjadi dua shift kunjungan. Pagi dimulai pukul 09.00 WIB sampai dengan 12.00 WIB. Sedangkan shift siang dimulai pukul 13.00 WIB sampai dengan 16.00 WIB berdasarkan surat edaran Biro Kepesantrenan.

Kendati demikian, jumlah wali santri melebihi daya tampung balai pertemuan. Secara prosedur wali santri perlu mendaftarkan diri terlebih dahulu. Namun tidak banyak wali santri baru memahami prosedur tersebut, sehingga pengurus pesantren dilema antara meminta pulang atau tetap melayani, akhirnya demi menghargai kedatangan wali santri yang dari jauh datang ke pesantren, mereka pun terpaksa diterima.

(Kondisi sambang santri saat Hari Raya Idul Adha 1443 H memadati tempat parkiran sepeda motor pengurus pesantren)

Pengurus sambang santri terlihat sangat kewalahan menghadapi banyaknya wali santri yang datang ke pesantren. Belum lagi, menghadapi wali santri yang tidak mendaftarkan diri untuk melakukan sambang kepada pengurus, namun memaksa untuk bertemu dengan putra-putrinya.

Proses pendaftaran sambang santri menggunakan via telepon kepada nomer pengurus wilayah yang tertera di surat edaran. Setelah terkonfirmasi oleh pihak pengurus, maka wali santri tinggal menyesuaikan dengan jadwal yang telah ditentukan. Baik sesi satu (pagi) ataupun sesi dua (siang).

Kondisi sambaing santri yang over capacity ini akhirnya menimbulkan kemacetan di jalan Raya Paiton dan banyak keluhan yang ditujukan kepada pihak pengurus pesantren. Sehingga dengan adanya insiden ini, harapannya ke depan wali santri dapat mengikuti prosedur dan ketentuan yang sudah dibuat oleh pesantren demi menjaga ketertiban dan kenyamanan bersama.

 

 

(Humas Infokom)

Tingkatkan Imunitas Santri, Klinik Az-Zainiyah Distribusikan 18.000 HiC1000 Gratis Usai Shalat Eid

nuruljadid.net – Meskipun Pandemi COVID-19 sudah mereda, Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid tetap siap, siaga dan tanggap dalam menjaga dan memberikan pelayanan terbaik untuk kesehatan Santri. Salah satunya mendistribusikan 18.000 HiC1000 demi meningkatkan imunitas atau kekebalan tubuh santri (10/07) pada hari raya Idul Adha 1443 H.

18.000 botol HiC1000 diberikan secara cuma-cuma kepada seluruh santri dan pengabdi bersamaan dengan nasi bungkusan lauk Ayam. Suplemen kesehatan tersebut merupakan sumbangan dari PT. Kalbe Farma Tbk yang diberikan pada Jumat (08/07) pagi kepada Klinik Az-Zainiyah.

(Direktur Klinik Az-Zainiyah saat membangikan HiC1000 usai Shalat Eid kepada pengurus wilayah putri)

Pasalnya, dalam proses distribusi 18.000 botol HiC1000, Klinik Az-Zainiyah bekerja sama dengan pihak Kos Makan Santri (Kosmara) untuk mempermudah dan memaksimalkan proses distribusi suplemen kesehatan kepada seluruh santri. Proses distribusi itu dilaksanakan bersamaan dengan pembagian nasi kos makan santri usai shalat Eid di Masjid. Menunya spesial pagi ayam dan malam daging sebagai tasyakuran santri dalam rangka memeriahkan hari raya Idul Adha 1443 H.

(Santriwati nampak bahagia usai menerima nasi komari spesial disertai HiC1000 usai turun dari Masjid Shalat Idul Adha)

“Pemberian HiC1000 ini merupakan ikhtiar kami dalam menjaga imunitas santri, semoga ini bisa memberikan dampak yang baik kepada kesehatan santri,” terang Wakil Kepala Pelaksana Harian Klinik Az-Zainiyah Ahmad Kholid Fauzi.

Santri saat mendapatkan nasi dengan menu spesial terlihat sangat bahagia, wajah sumringah mereka tak dapat disembunyikan apalagi mereka mendapatkan HiC1000 secara gratis. Upaya ini juga bertujuan untuk menjaga stamina tubuh dan menetralisir asupan daging yang dikonsumsi oleh santri di hari Idul Adha tersebut.

Secara berkelompok santri makan di teras asramanya dengan senyum dan canda tawa bahagia. Pasalnya tidak semua santri khususnya mereka yang dari luar pulau jawa dijenguk oleh sanak keluarganya. Sehingga kosmara dengan menu spesial ditambah HiC1000 dapat menjadi sedikit pelipur lara dan kesedihan santri khususnya santri baru.

Dengan sistem zonasi dimana wali santri yang sambaing dilarang masuk ke area asrama santri juga menjadi keunggulan dimana tidak mengganggu mental dan psikis santri lainnya yang tidak disambang oleh keluarganya. Sehingga santri yang lain tetap bisa menjalani aktifitas sebagaimana biasanya dan kerasan di pondok.

 

 

(Humas Infokom)

Kembali Terbuka, Nurul Jadid Laksanakan Shalat Idul Adha Bersama Santri dan Masyarakat

nuruljadid.net – Sejak menjelang petang tepatnya ba’da maghrib, gema takbir mulai nyaring dikumandangkan di langit Nurul Jadid. Pertanda esok hari raya Idul Adha segera tiba, Minggu (10/07/2022) lalu. Pelaksanaan shalat Idul Adha kali ini sebagaimana biasanya terpusat di Masjid Jami’ Nurul Jadid, tidak seperti dua tahun sebelumnya yang harus dibatasi, tahun ini semua kembali normal. Ribuan santri bersama masyarakat melaksanakan sholat Idul Adha bersama.

Pelaksanaan shalat Idul Adha 1443 H tahun ini seakan kembali normal meskipun tidak dipublikasikan secara terbuka bahwa masyarakat umum boleh bergabung. Pihak pesantren mengizinkan untuk masyarakat sekitar ikut sholat eid berjamaah seperti sediakala sebelum pandemi COVID-19.

Lantunan takbir, tahmid dan tahlil mengudara di langit para pencari ilmu, santri sejak ba’da subuh tanggal 10 Juli 2022 mulai memadati lantai Masjid Jami’. Masyarat, pengurus dan pengabdi mulai berdatangan dengan pakaian terbaik untuk menghadap Allah SWT di hari bahagia tersebut.

(Pengasuh Kiai Moh. Zuhri Zaini saat menyampaikan sambutan mewakili jajaran keluarga pengasuh di hadapan seluruh jama’ah Shalat Idul Adha Masjid Jami’)

Tepat pukul 06.30 WIB, Shalat Eid dimulai yang dipimpin langsung oleh pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Moh. Zuhri Zaini sebagai Imam. Sedangkan Kepala Pesantren, KH. Abdul Hamid Wahid bertindak sebagai Khotib usai shalat eid berjamaah. Shalat Idul Adha berjalan dengan khidmat, para Jamaah mendengarkan khotib dengan khusyu’. Putri melaksanakan shalat secara terpisah di wilayah masing-masing.

Masyarakat umum diarahkan untuk menempati lantai satu sisi utara Masjid, sedangkan pengurus di lantai satu bagian dalam dan teras masjid, sedangkan santri diarahkan untuk menempati lantai dua masjid jami’.

Usai shalat Eid berjamaah, dilanjutkan khotib menyampaikan ceramah hikmah Idul Adha. Setelah kurang dari setengah jam khutbah Eid rampung kemudian acara dilanjutkan dengan pembacaan Tahlil dipimpin oleh pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini.

Saat shalat eid dan serangakaian acara tuntas, para santri dan jamaah bubar meninggalkan Masjid sambil bersalam-salaman saling meminta maaf. Sedangkan pengasuh menghimbau untuk bersalaman dengan bathin dan saling memaafkan sehingga santri tidak diperkenankan salaman dengan jajaran pengasuh saat itu untuk menghindari desak-desakan antar jamaah agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

 

 

(Humas Infokom)