Pos

Direktur LPBA Putri: Sebut Bahasa Asing Dapat Pengaruhi Setiap Aspek Globalisasi

nuruljadid.net – Sebelum sesi penyampaian materi, tepatnya pada rangkaian acara seremonial kegiatan Education Talk pada hari Selasa (27/12/2022) kemarin sore itu diawali dengan sambuatan dari Direktur Lembaga Pengembangan Bahasa Asing (LPBA) Nurul Jadid putri Ny. Hj. Ummi Haniah, S.Th.I yang menjadi perwakilan keluarga besar Pondok Pesantren Nurul Jadid untuk menyampaikan maksud dan tujuan diselenggarakannya kegiatan dimaksud.

Acara yang bertempat di Aula I ini dikhususkan hanya untuk santri puteru dari semua satuan pendidikan mulai dari SMPNJ, MTsNJ, MTSN 1 Probolinggo, SMANJ, SMANJ, SMKNJ, LPBA hingga UNUJA yang fokus pembelajarannya berbahasa Inggris karena kegiatan Education Talk dengan narasumber dari Jerman tersebut menggunakan bahasa internasional Inggris.

Turut hadir dalam acara Direktur LPBA Putri Ny. Hj. Ummi Haniah didampingi pengurus LPBA putri, staff protokuler, guru pendamping dan beberapa undangan lainnya. Dalam sambutannya di acara seremonial, beberapa hal yang disampaikan Direktur LPBA Putri kepada seluruh audiens.

“Keterampilan penguasaan bahasa asing dapat mempengaruhi setiap aspek globalisasi karena hanya dengan belajar bahasa, para pemimpin dapat berkomunikasi dengan penduduk asli dan budaya secara efektif di seluruh dunia, yang selanjutnya akan membantu mereka untuk bergerak menuju dunia masa depan dan membangun hubungan yang baik di antara warga global,” jelas beliau.

(Sambutan Direktur LPBA Nurul Jadid Putri Ny. Hj. Ummi Haniah pada kegiatan Education Talk)

Kemudian Ny. Hj. Ummi Haniah sambutannya dengan menyampaikan tujuan dari tema yang akan dibahas pada Education Talk tersebut yaitu “Language Manisfestation to Build Understanding on Global Citizenship”.

“Pendidikan Kewarganegaraan Global bertujuan untuk memberdayakan peserta didik agar mengambil peran aktif untuk menghadapi dan menyelesaikan tantangan global dan menjadi kontributor proaktif untuk dunia yang lebih damai, toleran, inklusif, dan aman untuk semua,” lanjut Direktur LPBA Putri.

Pendidikan tentang kewarganegaraan global, Ny. Hj. Ummi Haniah menambahkan, dapat membantu kaum muda mengembangkan kompetensi inti termasuk kita sebagai santri yang memungkinkan secara aktif terlibat dengan dunia. Sehingga dapat membantu menjadikannya tempat yang lebih adil dan berkelanjutan tidak hanya untuk komunitas serta kelompok orang tertentu tetapi semua umat manusia.

Harapan dari kegiatan ini, audiens dapat mengintegrasikan pemahaman kewarganegaraan global (global citizenship) dengan lima nilai inti Panca Kesadaran Santri dan pilar ideologis Indonesia yakni Pancasila.

 

 

(Humas Infokom)

Kenalkan Tradisi dan Budaya Pesantren, Bule Jerman Kenakan Songkok dan Kerudung pada Education Talk

nuruljadid.net – Pemandangan unik dan tidak biasa terlihat dalam acara Education Talk Selasa (27/12/2022) kemarin. Pasalnya, Pondok Pesantren Nurul Jadid tidak hanya sekedar mengundang narasumber dari Jerman untuk menjadi pembicara saja. Namun, pengurus pesantren juga perkenalkan tradisi dan budaya pesantren (local wisdom) kepada kedua narasumber yang hadir.

Mr. Harald Wetzer dan Mrs. Claudia Lade tampak sangat welcome dan menyukai songkok dan kerudung yang disodorkan panitia saat keluar dari lift menuju Aula 1 pesantren lantai 3. Kedua narasumber berdarah Jerman ini tidak keberatan untuk berbusana menyesuaikan tradisi dan budaya pesantren, bahkan mereka senang bisa belajar dan mengenal budaya lokal yang baru bagi mereka, bahkan mereka terlihat serasi dan romantis mengenakan songkok dan kerudung dengan warna senada yang sama-sama berwarna hitam tersebut.

Sebelum acara dimulai, kedua narasumber menyempatkan berkeliling di sekitar lingkungan pesantren mengenakan songkok khas Nurul Jadid dan kerudung hitam polos. Mereka ditemani oleh salah satu pengurus LPBA selama berkeliling melihat beberapa asrama putra pusat. Tidak jarang mereka terlihat menyapa para santri yang berseliweran di area asrama dan sebaliknya banyak santri juga yang menyapa mereka dengan bahasa Inggris seadanya.

Kasubbag Humas dan Infokom Mujiburrohman menyapaikan bahwa pemberian songkok dan kerudung kepada tamu asing dan non-pesantren merupakan tradisi yang Nurul Jadid lakukan dalam menyambut tamu yang datang. Hal ini dilakukan untuk penyesuaian dengan kultur yang ada tanpa unsur paksaan.

“Ini merupakan cara kami untuk memperkenalkan tradisi dan budaya pesantren kepada dunia luar khususnya tamu asing yang biasanya senang belajar hal baru dari tempat yang mereka kunjungi, ini juga sebagai salah satu bentuk syiar nilai-nilai keislaman dan budaya kepesantrenan kepada pihak asing. Catatan juga kami melakukannya tidak dengan paksaan melainkan melalui penjelasan dan pemahaman serta pendekatan yang baik,” jelas Mujiburrohman.

Nuansa kental pesantren memberikan kesan tersendiri bagi mereka, mulai dari kegiatan harian, tata krama para pengurus dan santri dalam menyambut tamu dan pendampingan selama berada di Pondok Pesantren Nurul Jadid. Sebelum kembali ke Bali keesokan harinya, Mr. Harald dan Mrs. Claudia menyampaikan apresiasinya terhadap layanan dan sambutan yang luar biasa terhadap mereka. Mereka berencana akan kembali di lain waktu dengan suasana yang lebih santai dan non-formal.

 

 

(Humas Infokom)

Education Talk Bumikan Bahasa Asing, Nurul Jadid Datangkan Bule Jerman

nuruljadid.net – Pondok Pesantren Nurul Jadid dalam rangka membumikan bahasa asing di pesantren gelar Education Talk pada hari Selasa (27/12/2022) sore kemarin. Acara tersebut dilaksanakan di Aula I Pesantren dengan mengusung tema yang bertajuk “Language Manifestation to Build Understanding on Global Citizenship”. Tidak tanggung-tanggung kedua narasumber didatangkan langsung dari negara yang melahirkan ilmuan hebat Albert Einstein, Jerman.

Kegiatan education talk ini merupakan salah satu bentuk pelatihan audio visual bagi santri nurul jadid khususnya bagi mereka yang konsentrasi keilmuannya yaitu pengembangan bahasa asing khususnya Inggris. Pasalnya, dalam kegiatan tersebut mereka belajar dan diperdengarkan langsung bahasa Inggris dari kedua narasumber tersebut. Meskipun bukan native inggris, paling tidak peserta belajar memahami beragam logat bahasa inggris yang disampaikan oleh pembicara yang beragam. Selain itu, mereka juga diberikan kesempatan untuk berkomunikasi dengan penyaji melalui sesi tanya-jawab yang diberikan oleh moderator.

Beberapa tujuan dari dari kegiatan ini yang pertama, meningkatkan minat dan motivasi belajar bahasa asing. Kedua, meningkatkan pemahaman tentang pemanfaatan bahasa asing untuk wawasan global. Ketiga, penguatan pemahaman tentang kewarganegaraan global (Global Citizenship). Dan yang terakhir, penguatan terhadap nilai Pancasila dalam keberagaman global (Unity in Diversity).

Pesantren datangkan dua bule dari Jerman untuk menyukseskan acara ini sebagai narasumber. Narasumber pertama bernama Mr. Harald Swetzer dan kedua Mrs. Claudia Lade. Mereka berdua adalah pasangan suami istri yang terpikat dengan kekayaan dan keindahan alam bumi Nusantara khususnya Bali. Tak hanya itu saja, mereka sangat menyukai adat dan budaya yang ada di Indonesia. Sampai-sampai, mereka melangsungkan pernikahannya di Indonesia, tepatnya di Pulau Dewata Bali tahun 2014 silam.

Acara Education Talk ini dimulai pada jam 14.00 WIB yang diikuti khusus oleh santriwari dari beberapa satuan pendidikan diantaranya SMPNJ, MTsNJ, MTSN 1 Probolinggo, SMANJ, SMANJ, SMKNJ, UNUJA dan LPBA Nurul Jadid. Peserta yang hadir nampak sangat antusias dan tidak sedikit dari mereka berebut angkat tangan ketika sesi tanya-jawab selain untuk menanyakan unek-unek mereka seputar tema juga untuk mempraktikkan keterampilan bahasa Inggris mereka kepada narasumber.

Selain itu, peserta juga sangat gembira mengikuti kegiatan ini, selain karena jarang kedatangan tamu asing juga ini menjadi kesempatan luar biasa belajar budaya asing langsung first-hand khususnya negara Eropa. Narasumber sangat ramah dan juga humoris, banyak dari audiens terhibur dengan kisah mereka sampai dengan gesture yang tidak biasa. Acara berakhir dengan penyerahan piagam penghargaan dan foto bersama.

untuk menonton full video silahkan klik link berikut : https://www.youtube.com/watch?v=9gamn5LqFC4

 

 

(Humas Infokom)

Motivasi Studi Luar Negeri, International Talk Hadirkan Native Speaker dari Amerika dan Alumni Sukses dari Tiga Benua

nuruljadid.net – Pondok Pesantren Nurul Jadid selenggarakan International Talk bersama seorang Native Speaker dari Amerika dan tiga alumni Nurul Jadid yang telah melanjutkan studi bahkan berkarir di Luar Negeri. Kegiatan ini diselenggarakan secara luring di Aula I pesantren dan daring melalui kanal YouTube Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Rabu (27/07) sore, ratusan santri putra dan putri yang mampu berbahasa Inggris diundang terbatas untuk menghadiri acara tersebut. Terlihat para santri pukul 14.00 WIB sudah memenuhi Aula menunggu kedatangan narasumber spesial dari tiga benua tersebut.

Terdengar tepuk tangan dan sorak-sorai meriah ketika keempat narasumber memasuki tempat acara menuju tempat duduk di atas panggung.

Acara International Talk ini mengusung tema “Santri Goes International: The Prospect of English for Global Career”.

(Terlihat Mister Pierce Smith tengah berinteraksi dengan para peserta International Talk didampingi oleh narasumber lainnya)

Salah satu narasumber alumni Nurul Jadid adalah Mohammad Holil Smith. Dia berhasil menyelesaikan studi S1 dan S2 di negeri Paman Sam, bahkan saat ini beliau bekerja sebagai Senior Compliance Manager di Mercury System, Amerika.

Juga hadir sepasang suami istri yang keduanya merupakan alumni Nurul Jadid. Ahmad Afnan Anshori berhasil menyelesaikan S1-nya di UII Yogyakarta, S2-nya di UGM dan Curtin University Australia. Sedangkan istrinya Zaimatus Sa’diyah menyelesaikan S1-nya di Universitas Al-Azhar Kairo Mesir, S2-nya di UGM dan keduanya saat ini tengah menyelesaikan S3-nya di Redboud University Belanda yang semuanya full beasiswa. Mereka juga aktif di organisasi NU luar negeri.

Narasumber native speaker dari Amerika yaitu Pierce Smith yang merupakan Former President of Rotary Club of Sandpoint dan juga menjabat sebagai Youth Exchange Officer di Amerika. Mister Smith juga seorang pensiunan akuntan selama 33 tahun, hadir untuk memberikan motivasi kepada ratusan santri.

(Peserta International Talk masih terlihat sangat antusias dan memperhatikan dengan seksama pemaparan narasumber)

Sementara itu, Kasubbag. Humas dan Infokom Mujiburrohman sekaligus penanggung jawab menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan motivasi studi ke luar negeri dan menjelaskan pentingnya Bahasa Inggris bagi santri untuk berkarir di kancah internasional.

“Diselenggarakannya International Talk ini, kami berharap para santri terinspirasi dan termotivasi untuk belajar bahasa Internasional khususnya bahasa Inggris, lanjut studi luar negeri dan sukses dalam berkarir tanpa harus tercerabut dari akar kesantriannya,” ungkap Mujib.

Acara berlangsung menggunakan bahasa Inggris yang dipandu oleh Mujiburrohman sebagai moderator. Secara keseluruhan acara berjalan lancar dan khidmat.

Terlihat peserta sangat antusias mengikuti jalannya acara dari awal hingga akhir. Tidak sedikit dari mereka berebut untuk diberikan kesempatan bertanya kepada narasumber.

(Sesi foto bersama seluruh narasumber usai penyerahan piagam penghargaan dan cinderamata oleh Kasubbag Kepegawaian Dr. Bashori Alwi)

Setelah kurang lebih dua jam, acara berkahir sekitar pukul 16.30 yang sebelumnya diisi dengan penyerahan piagam penghargaan dan cinderamata kepada narasumber oleh Kasubbag Kepegawaian Dr. Bashori Alwi, dan dilanjutkan sesi foto bersama.

Sebelum meninggalkan Nurul Jadid, seluruh narasumber sowan ke Pengasuh dan keliling area pesantren didampingi oleh tim protokoler pesantren.

 

(Humas Infokom)