Pos

Zikir Bukan Hanya di Hati dan Lisan, tapi Juga pada Tindakan; Berikut Ulasan Kiai Zuhri Zaini Ketua Majelis Ifta’ JATMAN Kraksaan

nuruljadid.net – Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid sekaligus Ketua Majelis Ifta’ Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al-Mutabarah Annahdliyah (JATMAN) Kota Kraksaan, KH. Moh. Zuhri Zaini, mengharap hadirnya JATMAN sebagai media silaturahmi merekatkan persatuan di tengah perbedaan thoriqoh.

Menurut Kiai Zuhri, sekalipun thoriqoh kita berbeda, namun salah satu tujuan adanya JATMAN adalah sebagai media untuk melahirkan ketersalingan dalam memahami dan menyatukan.

“Kita memiliki tujuan yang sama, hanya metodenya saja yang berbeda,” imbuhnya saat menyampaikan tausiyah pada acara silaturahmi triwulan JATMAN Kota Kraksaan di Musala Riyadlus Shalihin Pondok Pesantren Nurul Jadid, Selasa (07/05/24).

Menjadi pengurus JATMAN, lanjut Kiai Zuhri, kita harus bersyukur karena telah dipercaya oleh Allah untuk berkhidmat kepada umat melalui JATMAN.

“Ibadah tanpa zikir itu kurang sempurna, begitupun ibadah sosial. Zikir bukan hanya di hati dan lisan saja, tapi juga di dalam tindakan,” terang Kiai Zuhri.

Potret foto pengurus bersama peserta Silaturahmi Triwulan JATMAN Kota Kraksaan.

Pada kesempatan yang sama, Pengasuh Pondok Pesantren Badridduja sekaligus Mudir Jatman Wustho Jawa Timur, KH Musthafa Quthbi Badri sependapat dengan Kiai Zuhri. Harapannya, kita dipilih oleh Allah sebagai pengurus JATMAN untuk mengikuti salah satu thariqoh, dengan bersungguh-sungguh dan menjaga ke-istiqamah-an dalam mengamalkan thoriqoh.

Di samping itu, Kiai Musthafa juga menerangkan tentang keterikatan manusia yang tak bisa lepas dari dua hal, yaitu nilai-nilai agama (religiusitas) dan sebagai makhluk sosial (ijtima’i).

“Oleh sebab itu, sebagai manusia yang akan selalu merindukan Allah, kita harus hidup bersama-sama di dalam perbedaan,” imbuhnya.

 

Pewarta: Ahmad Zainul Khofi

Editor: Ponirin Mika

Halaqoh Tashfiyah dan Dialog "Memperkokoh Ukhuwah dengan Pendekatan Qolbu dalam Bingkai NKRI"

Gus Qayyum; Ketidak tahuan akan menyebabkan, Fanatisme Buta dan Kebencian yang Berlebihan

nuruljadid.net- Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo gelar Halaqoh Tashfiyah, senin siang (23/09/19) di AULA Pesantren Nurul Jadid. Yang menjadi pembicara pada acara halaqoh dan dialog ini KH. Abdul Qoyyum Manshur dari Lasem, Rembang, Jawa Tengah.

Sebanyak 600 lebih peserta halaqoh tersebut. Mereka datang dari beberapa kabupaten se Tapal Kuda yang terdiri dari Pengasuh Pondok Pesantren, JATMAN, MATAN dan beberapa undangan dari unsur dosen dan guru dilingkungan Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Halaqoh Tashfiyah dan Dialog "Memperkokoh Ukhuwah dengan Pendekatan Qolbu dalam Bingkai NKRI"

Halaqoh Tashfiyah dan Dialog “Memperkokoh Ukhuwah dengan Pendekatan Qolbu dalam Bingkai NKRI”

KH. Moh. Zuhri Zaini, sebagai shohibul bait dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada para habaib, masyaikh dan kepada undangan yang hadir.

Terutama ucapan terima kasih beliau disampaikan kepada KH. Abdul Qoyyum Manshur Pengasuh Pondok Pesantren An-Nur Lasem, Rembang, Jawa Tengah, karena bersedia hadir untuk memberikan bekal berupa ilmu pada acara ini.

Pesan Kiai Zuhri, setelah kita mengikuti kegiatan halaqoh tashfiyah ini, semoga hati kita menjadi jernih dan bersih. Sebab dengan hati yang jernih dan bersih kita melihat sesuatu dengan jernih dan bersih.

Pada pukul 14. 00 WIB kegiatan halaqoh tashfiyah dan dialog dimulai dengan tema ” Memperkokoh Ukhuwah Dengan Pendekatan Qolbu Dalam Bingkai NKRI” dipandu oleh Gus Fayadl sebagai moderator.

Ditengah pemaparannya, Gus Qoyyum menyampaikan hal penting yaitu : Ketidak tahuan akan menyebabkan, Fanatisme buta dan Kebencian yang berlebihan, Rasa kemanusiaan seseorang tidak boleh melampaui wilayah Tauhid.

Beliau memberikan contoh, ada orang Kafir miskin membutuhkan makan untuk dirinya atau saudaranya maka berilah dia karena alasan kemanusiaan.

Jika ada orang kafir membutuhkan dana untuk membangun tempat ibadahnya, tidak usah di kasi, tetapi tetap hormati mereka dalam ibadah mereka.

Pewarta : PM

KH. Moh. Zuhri Zaini; Dengan Hati Yang Bersih, Kita Bisa Melihat Sesuatu Dengan Jernih

nuruljadid.net- Dalam sambutannya KH. Moh. Zuhri Zaini menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran KH. Abdul Qoyyum Mansyur di Pondok Pesantren Nurul Jadid untuk mengisi acara Halaqoh Tashfiyah. Ucapan terima kasih pula disampaikan kepada para habaib, masyayikh dan para segenap undangan yang hadir. hal ini disampaikan oleh Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo tersebut pada Kegiatan halaqoh tashfiyah, senin siang pukul 13. 30 WIB (23/09/19) yang bertema ” Memperkokoh Ukhuwah Dengan Pendekatan Qolbu dalam Bingkai NKRI” di AULA Pesantren Nurul Jadid.

Dawuh beliau, ditengah sambutannya, menyinggung soal tema kegiatan halaqoh, “Halaqoh ini adalah halaqoh tashfiyah (penjernihan), kita harapkan setelah mengikuti halaqoh ini, kita menjadi bersih dan jernih utamanya hati kita,”

“Sebab dengan hati yang bersih kita melihat sesuatu dengan jernih sehingga terang menderang, tidak ada sangka-menyangka tidak ada curiga. Dan kita bisa berfikir jernih juga dan bersikap jernih dan berbuat jernih. Sehingga dari kejernihan ini bisa memancarkan hubungan baik kepada semuanya. Baik kepada Allah SWT maupun kepada manusia bahkan kepada mahluk yang lain,” Lanjut beliau.

Diakhir sambutannya Kiai Zuhri (sapaan akrab beliau) mengatakan “Kami yakin sebagai shohibul bait, banyak hal yang kurang berkenan, inginnya lebih baik lagi dan sempurna, namun apa daya tangan tidak sampai. Dari itu kami mohon maaf yang sebesar-sebesarnya. Tapi dengan hati yang bersih maaf akan mudah diberikan,”.

 

Pewarta : PM