Pos

Meriah! Resmikan Acara Semarak Ramadhan dengan Tabuh Bedug Secara Simbolis

nuruljadid.net – Dalam rangka menyambut datangnya bulan suci Ramadhan 1444 H, Pondok Pesantren Nurul Jadid adakan kegiatan Semarak Ramadhan yang akan berlangsung selama 17 hari kedepan. Kegiatan ini resmi dibuka pada hari Senin (20/03/2023) malam yang bertempat di halaman depan Kantor Biro Kepesantrenan.

Di tahun ini, panitia mengusung tema yang bertajuk “Ramadhan Sehat, Ramadhan Rahmat”

Acara ini dihadiri oleh KH. Najiburrahman Wahid selaku Wakil Kepala Pesantren, KH. Makki Maimun Wafi, Sekretaris Pesantren Ustaz H. Tahiruddin, Kepala sekolah dibawah naungan Nurul Jadid, pegawai dan seluruh santriwan dan santriwati.

Sambutan pertama disampaikan oleh Ustaz Rahmat selaku Ketua Panitia Semarak Ramadhan tahun 1444 H ini. Ustaz Rahmat memaparkan rangkaian kegiatan dari Semarak Ramadhan yang akan berlangsung selama beberapa hari kedepan.

Sementara itu, KH. Najiburrahman Wahid dalam sambutan kedua menjelaskan surat edaran dari pesantren terkait datangnya bulan Ramadhan.

“Beberapa saat yang lalu ada surat edaran dari pesantren agar para pengurus menyiapkan penyambutan yang meriah atas datangnya bulan Ramadhan dengan beraneka syiar-syiar. Baik itu kegiatan maupun hiasan seperti lampu warna-warni yang sudah mulai tampak, dalam rangka menampakkan kegembiraan atas datangnya bulan Ramadhan,” papar beliau.

(KH. Najiburrahman Wahid selaku Wakil Kepala Pesantren Nurul Jadid disaat memberikan sambutan dalam acara Pembukaan Semarak Ramadhan 1444 H)

“Kalau kita bergembira dengan datangnya bulan Ramadhan dan memuliakan bulan Ramadhan, itu pertanda ketakwaan dalam hati kita masih kuat. Kalau di bulan puasa ini ketakwaan kita meningkat, maka peluang kita untuk menjadi orang yang selamat dan sukses dunia akhirat akan semakain besar,” Wakil Kepala Pesantren menerangkan.

Setelah sambutan usai, semarak Ramadhan resmi dibuka dengan pemukulan beduk secara simbolis oleh KH. Najiburrahman Wahid, KH. Makki Maimun Wafi dan Ustaz Rahmat secara bergantian diiringi tepuk tangan meriah dari ribuan santri.

(KH. Makki Maimun Wafi ketika meresmikan Semarak Ramadhan secara simbolis dengan penabuhan bedug)

Adapun Rangkaian kegiatan semarak ramadan :

  1. Pengajian Kitab pagi, siang dan sore hari
  2. Peminatan pengembangan diri
  3. Pembinaan Qur’an
  4. Pembekalan kelas Akhir
  5. Audio Visual
  6. Bazar Takjil
  7. Lomba menghias daerah
  8. Lomba patrol keliling

 

(Humas Infokom)

KH. Zuhri Zaini; Kita Tidak Perlu Susah Untuk Urusan Rezeki

nuruljadid.net- Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Moh. Zuhri Zaini mengatakan, kita harus yakin bahwa yang mengatur hidup dan rezeki adalah Allah. Oleh karena itu kita harus optimis kepadaNya.

Jalan hidup itu, yang mengatur adalah Allah, tapi kita bagaimana menjalani hidup mengikuti petunjuk-petunjukNya. Soal kemana dan jadi apa itu bukan urusan kita. Karena kita tidak bisa memastikan nasib kita sendiri, tapi merencanakan boleh.

Hal ini dikatakan Kiai Zuhri di Pengajian Khataman Kitab Adabu Salikul Murid di Musalla Riyadhus Sholihin Pondok Pesantren Nurul Jadid, Sabtu Malam (09/05).

Kiai Zuhri melanjutkan, Hidup itu jangan takut fakir, tapi tetap mengikuti petunjuk-petunjuk Allah bukan takut fakir tapi diam. Kita tidak perlu susah untuk urusan rezeki yang penting berusaha.

Pengasuh ke IV Pondok Nurul Jadid ini menambahkan, Rezeki yang dijamin oleh Allah itu rezeki untuk bahan hidup bukan rezeki untuk kaya. Kalau untuk kaya tidak ada jaminan, meski orang itu berusaha.

“Asalkan kita melaksanakan yang menjadi kewajibannya kepada Allah, bukan hanya kewajiban bersifat ritual semata namun juga kewajiban yang bersifat sosial, Allah akan menjamin rezekinya dan memberikan fasilitas. Orang yang lebih mengutamakan mengabdi, hidupnya pasti lapang (terkabul hajatnya),” Kata Kiai Zuhri.

 

 

Pewarta : PM

Menyelami Psikologi Anak Dalam Mendidik, Ini Kata Kiai Zuhri

nuruljadid.net- Ada banyak kekeliruan yang dilakukan oleh orang tua maupun seorang pendidik (guru) dalam mendidik anak-anak atau murid-muridnya. Mendidik hanya dipahami sebagai transformasi ilmu pengetahuan semata kepada seorang anak untuk bisa memahami pengetahuan sesuai dengan apa yang disampaikannya. Tidak sedikit dari orang tua maupun seorang pendidik memaksakan anak atau muridnya agar sama seperti dirinya dengan melakukan berbagai macam cara supaya keinginannya bisa tergapai.

Padahal menjadi orang tua dan seorang pendidik harus memahami potensi yang dimiliki oleh para anak-anak dan murid-murid mereka. Agar di dalam mendidik bisa memperoleh hasil yang maksimal. Setiap anak mempunyai kelebihan yang berbeda satu sama lain, bahkan dengan orang tuanya pun memiliki pengetahuan dan karakter yang berbeda. Menggali potensi setiap diri seorang anak merupakan sesuatu yang sangat urgen dalam melaksanakan proses pendidikan. Disini pentingnya orang tua atau seorang pendidik mengetahui psikologi perkembangan kognisi, afeksi maupun psikomotorik anak dengan baik.

Dalam pengajian kitab Adabu Salikul Murid bertempat di Musalla Riyadhus Sholihin, Kamis malam (07/05) KH. Moh. Zuhri Zaini Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid mengatakan, Jadi orang tua atau pendidik harus menyelami perkembangan psikologi anak-anaknya supaya tidak memaksakan seperti dirinya, itu bisa menimbulkan ketidak stabilan bagi seorang anak. Sebab kalau dipaksa anak tidak akan takut dan menentang.

 

 

Pewarta : PM

Kiai Zuhri Ungkap Manfaat Menghidupkan Waktu Sehabis Sholat Subuh Dan Asar Dengan Dzikir

nuruljadid.net- Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo menyampaikan terkait manfaat memakmurkan waktu sehabis waktu subuh dan setelah asar hingga terbenam matahari.

Dalam penuturannya, saat memberikan pengajian kitab adabu salikul murid, Selasa malam (28/04) di Musalla Riyadhus Sholihin. Kiai Zuhri menyampaikan, waktu sehabis subuh dan asar merupakan waktu mulia yang bisa menandingi waktu malam karena pada waktu itu mengalirnya tambahan pertolongan Allah dan sedang dibuka lebar-lebar.

“Dzikir itu bisa dilakukan kapan saja, hanya saja ada waktu-waktu tertentu aliran madad pertolongan Allah sangat deras. Di pesantren-pesantren pada waktu yang disebutkan, diisi dengan dzikir, istighosah,” Dawuhnya.

Kiai Zuhri melanjutkan, orang yang menghidupkan waktu sehabis subuh dengan dzikir dia akan memperoleh rezeki.

“Rezeki ada yang bersifat jasmani dan rohani. Yang bersifat jasmani berupa materi dan kesehatan. Orang yang istikamah berdzikir sehabis subuh, akan dimudahkan rezekinya. Sementara orang yang menghidupkan waktu setelah asar dengan dzikir, maka dia akan mendapatkan rezeki yang bersifat qolbiyah seperti ilmu dan keistikamahan,” Tambah Kiai Zuhri.

“Tentu pada waktu-waktu aliran tambahan pertolongan Allah itu, kita harus proaktif dengan melakukan sabab,” Lanjutnya.

 

 

Pewarta : PM

Sholat Tarawih Digelar Dengan Physical Distancing

nuruljadid.net- Sholat tarawih berjamaah tetap digelar di Masjid Jami’ Pesantren Nurul Jadid di tengah pandemi virus corona atau disebut covid-19.

Dalam pelaksanaannya, Sabtu malam (25/04), jama’ah sholat tarawih menerapkan physical distancing yang menjadi prosedur tetap gugus tugas covid-19 Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Gugus tugas berharap pelaksanaan shalat tarawih tetap memperhatikan anjuran bagian kesehatan Pondok Pesantren Nurul Jadid seperti memakai masker dan jaga jarak satu sama lain atau dikenal dengan physical distancing.

Sesuai amatan, anjuran agar memperhatikan protap tak-henti-hentinya disampaikan oleh gugus tugas melalui grup telegram dan grup whatshapp yang ada.

Peringatan terus menerus oleh gugus tugas kepada para jamaah sholat tarawih agar memperhatikan protap yang telah disosialisasikan, itu salah satu bagian dari cara untuk melakukan pencegahan penularan corona virus (covid-19) yang ada saat ini,” Tutur Ponirin Mika Gugus tugas bagian humas.

 

Pewarta : PM

Orang Yang Dawamul Wudhu’ Tidak Mudah Tergoda Oleh Setan

nuruljadid.net- Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Moh. Zuhri Zaini pada pengajian khataman kitab adabu salikul murid, Jum’at malam (24/04), di Musalla Riyadus Sholihin, menjelaskan tentang pentingnya menjaga wudhu. 

Kiai Zuhri menyampaikan, dulu Syekh Abdul Qodir Jailani pernah berguru kepada Nabi Khidir dan Syekh Abdul Qodir diperintah olehnya untuk berada di pinggir sungai dalam waktu satu tahun agar tidak pernah putus dari wudhu’. Kalau syekh Abdul Qodir berhadats kecil bisa langsung segera berwudhu dan apabila berhadats besar bisa segera mandi.

Orang yang terus menerus punya wudhu’ atau “dawamul wudhu'” akan terjaga pertahanan batinnya dan akan kuat tidak mudah tergoda oleh setan. Karena orang yang berwudhu selalu berdzikir dan ingat kepada Allah.

Untuk menghindari banyaknya hadats, Kiai Zuhri menambahkan, agar mempersedikit makan dan minum.

“orang yang banyak makan dan minumnya akan banyak hadatsnya. Supaya mudah menjaga kesucian jangan banyak makan dab minum,” Tutur beliau.

Makanlah, makanan yang halal dan menyehatkan dan itu tidak perlu banyak. Terkadang kita makan bukan karena butuh tapi karena enak. Kalau butuh kita perlu mengetahuai berapa ukuran kebutuhannya. Kalau ukuran enak, sekalipun kita kenyang terus ingin makan,” Sambung Kiai Zuhri.

“Makanan enak, tapi kita ingin berhenti makan, itu bagian dari riyadhah melawan nafsu,” Tambahnya.

 

Pewarta : PM

Pelanggaran Hak Kepada Manusia Itu Berat, Ini Ulasan KH. Moh. Zuhri Zaini

nuruljadid.net- Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo KH. Moh. Zuhri Zaini,  tentang pentingnya melaksanakan taubat  terhadap kesalahan yang dilakukan oleh setiap orang. Pada pengajian kitab adab salikul murid, bertempat di Musalla Riyadhus Sholihin (16/04), beliau dengan rinci menjelaskan tentang taubat dan cara menyesalinya.

“Sebagai orang yang beriman jangan berangan-angan apalagi berencana untuk berbuat dosa. Kalau kebetulan tergelincir berbuat dosa, segera bertaubat,” Katanya.

Dalam melaksanakan taubat, seseorang harus merasa bersalah dan mengakuinya dengan penuh penyesalan.

Kiai Zuhri melanjutkan, orang yang tidak merasa bersalah dari dosa yang dilakukannya, maka taubatnya tidak akan diterima. Jangan bosan-bosan bertaubat seperti kita tidak pernah bosan melakukan dosa. Kita jangan pernah putus asa kalau kita mau berbenah diri.

Masih kata Kiai Zuhri, dosa itu tidak hanya melanggar hak Allah, tetapi juga melanggar hak sesama. Bahkan bukan hanya kepada sesama manusia, tapi melanggar kepada binatang itu juga dosa. Orang mati syahid, jika memiliki dosa kepada Allah, maka segera dihapus olehNya. Tapi  jika memiliki dosa kepada sesama tidak akan dihapus oleh Allah sebelum orang tersebut memaafkan nya.

Manusia itu tidak bisa terhindar dari kesalahan, tapi Allah memberikan solusi yaitu segera bertaubat,” Sambungnya.

 

Pewarta : PM