Pos

Nurul Jadid Bekali Santri Kelas Akhir Penguatan Furudul Ainiyah dan Fikih Kemasyarakatan

nuruljadid.net – Pondok Pesantren Nurul Jadid secara konsisten lakukan program penguatan keagamaan (Tafaqquh Fiddin) bagi seluruh santrinya sebagai bekal tidak hanya di dunia lebih-lebih untuk akhirat kelak. Melalui kepanitiaan Semarak Ramadan, semua santri kelas akhir baik dari tingkat SLTP sampai dengan SLTA diwajibkan mengikuti serangkaian program yang telah ditetapkan pesantren.

Program khusus telah didesain dan dikonsep oleh pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid di Biro Kepesantrenan terkait muatan kurikulum dan konten program khusus kelas akhir yang meliputi penguatan Furudul Ainiyah dan Fikih Kemasyarakatan. Dua hal ini menjadi sangat penting dan pokok bagi santri kelas akhir yang akan baik melanjutkan studi ke luar pesantren atau mereka yang terlibat langsung di kegiatan kemasyarakatan.

Kegiatan Furudul Ainiyah di bulan mulia dan suci Ramadhan ini sebagaimana pada umumnya yaitu sholat berjamaah 5 waktu, pendalaman alqur’an, sholat tarawih, tadarrus al-qur’an, kajian kitab kuning, dan penguatan pembiasaan kepesantrenan. Sedangkan fikih kemasyarakatan ini lebih fokus kepada praktik fikih ibadah social yang dibutuhkan masyarakat seperti tahlil, taharah, sholat, zakat, etika bermasyarakat, dan hal-hal lainnya sesuai fenomena di masyarakat kita. Selain itu juga terdapat materi pengembangan diri (self-upgrading)

Kegiatan ini dilakukan secara terpisah sebagaimana antara putra dan putri juga tingkat SLTP dan SLTA. Untuk putra disentralkan di Masjid Jami untuk SLTA dan Aula SMPNJ untuk tingkat SLTP. Sedangkan putri ditempatkan di Aula 1 untuk SLTA dan Aula 2 untuk SLTP. Selama kurang lebih dua minggu para santri kelas akhir digembleng dan dibekali dengan materi pokok kepesantrenan dan konten kemasyarakatan. Meski mereka telah mempelajari ini sebelumnya, hanya saja program ini merupakan upaya penguatan agar lebih melekat dalam benak para santri yang akan keluar pesantren.

Ketua panitia Rahmad Toyyid menjelaskan bahwa kegiatan Semarak Ramadan khusus untuk kelas akhir ini menjadi kegiatan pokok Biro Kepesantrenan untuk membekali dan menguatkan kompetensi keilmuan santri pada materi pokok yakni Furudul Ainiyah.

“Memang tujuan diadakannya program khusus kelas akhir ini untuk membekali mereka dengan melakukan penguatan materi Furudul Ainiyah sebagai materi wajib umat Islam dan ditambahkan materi fikih kemasyarakatan sebagai bekal mereka Ketika berada di tengah masyarakat nanti,” ungkap Rahmad.

 

 

(Humas Infokom)

 

Boyong Santri Kelas Akhir Tiba! Penuh Keharuan Saat Wali Santri Jemput Putra-Putri Tercinta

nuruljadid.net – Akhir bulan Maret merupakan momen yang dinanti-nanti oleh Santri Nurul Jadid. Pasalnya, santri kelas akhir meski tidak semua mengakhiri masa studinya di Pondok Pesantren Nurul Jadid dan boyong (baca: berhenti) mondok. Wali santri datang memenuhi lapangan Ayaman dan Balai Pertemua Putra untuk menjemput putra-putri tercintanya (28/03).

Boyong santri dilaksanakan secara bertahap. Santri kelas akhir tingkat SLTA boyong pada hari Senin (28/03), sedangkan tingkat SLTP Selasa (29/03). Terlihat santri berbondong-bondong membawa tas, koper dan barang bawaannya dari asrama menuju tempat pelayanan boyong santri untuk mengurus surat keterangan berhenti mondok. Pelayanan boyong santri ini bertempat di Balai Pertemuan Putra (Batra) untuk santri putra, dan di lapangan Ayaman untuk santri putri.

(Nampak santri kelas akhir sedang mengurus surat keterangan berhenti di Balai Pertemuan Putra (Batra)

Ketua panitia pulang bersama dan boyong santri kelas akhir ustaz Alief Hidayatullah mengatakan bahwa boyong santri tahun 2022 ini wajib dijemput oleh Wali Santri, karena Wali Santri juga akan mengisi tanda tangan di surat keterangan berhenti mondok.

“Namun, bagi santri yang berasal dari luar jawa atau rumahnya jauh, maka mereka bisa diwakili oleh keluarga atau wali terdekatnya yang ditunjuk dan diketahui oleh orang tua santri,” ujar Ustaz Alief.

(Santri kelas akhir putra terlihat bahagia sambil membawa kardus barang untuk dibawa pulang ke rumah)

Nampak wajah bahagia dan ceria dari kebanyakan santri kelas akhir yang akan segara pulang dan melanjutkan mimpinya baik ke jenjang Pendidikan yang lebih tinggi maupun bekerja. Berbeda dengan suasana di Batra dan lapangan Ayaman, terlihat jelas perasaan rindu dari mimik wajah para wali santri setelah sekian lama bersabar dan berjuang mengikhaskan putra-putrinya mondok jauh dari orang tua.

(Suasana wali santri putri saat mengurus administrasi boyong putra-putrinya di lapangan parkir Ayaman Nurul Jadid)

Wali santri nampak memenuhi lapangan tak sabar ingin bertemu dan menjemput putra-putri tercintanya saat mengantri menunggu giliran untuk mengurus surat keterangan berhenti mondok.

“Semoga, setelah anak saya berhenti atau keluar dari Pondok Pesantren Nurul Jadid ini mendapatkan ilmu yang barokah dan bermanfaat, dan juga tidak melupakan akhlak serta ilmu agama yang telah diajarkan di pesantren,” ungkap salah satu wali santri saat diwawancarai oleh tim nuruljadid.net.

(Petugas keamanan dan ketertiban ikut terlibat melayani administrasi boyong santri kelas akhir putra)

Itulah salah satu bentuk kesyukuran wali santri saat menjemput putra dan putrinya yang telah berhasil menuntaskan studinya di masing-masing jenjang pendidikan di Pondok Pesantren Nurul Jadid.

 

 

(Humas Infokom)

SMA Nurul Jadid Helat Simposium TA dan Penghargaan Siswa Berprestasi Sekaligus Lepas Kelas Akhir

nuruljadid.net – SMA Nurul Jadid menggelar perpisahan kelas XII di Gedung Aula 1 Pondok Pesantren Nurul Jadid untuk putri dan Aula SMA Nurul Jadid untuk putra pada hari Minggu (27/03) pagi. Kegiatan ini bersamaan dengan acara simposium tugas akhir, apresiasi tugas akhir terbaik, peraih nilai EHB terbaik dan penghargaan untuk siswa teladan serta organisator terbaik.

Acara pamungkas ini terdiri dari simposium dan lepas pisah 387 siswa kelas XII dalam 99 kelompok riset tersebut berlangsung tertib, khidmad dan meriah. Selain terafiliasi dengan istilah persaingan global dalam membentuk sekolah riset dan sekolah berbasis riset juga menyentuh pada ranah religiusitas dan nuansa pisah kenang.

Acara dihadiri Kepala Biro Pendidikan yang diwakili bapak Fathorrazi Qodir, M.Pd. Kepala LP3M Universitas Nurul Jadid bapak Dr. Achmad Fawaid, M.A. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Timur Bapak Anom Surahno, S.H., M.Si secara virtual melalui Zoom, undangan kepala-kepala sekolah tingkat SLTP sekitar beserta delegasi lima siswa-siswi dari masing-masing sekolah tingkat SLTP secara luring dan daring bagi delegasi dan tamu undangan dari luar Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Kepala SMA Nurul Jadid, bapak Didik Priyagung Wicaksono, S.Sos., M.Pd. dalam sambutannya mengatakan pelepasan siswa kelas XII tersebut merupakan agenda penting untuk mengapresiasi para siswa setelah tiga tahun berjuang menuntut ilmu di SMA Nurul Jadid.

Beliau berpesan agar siswa yang lulus dapat melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi serta punya niat suci dalam mengembangkan ilmunya kelak. Tak lupa beliau juga berterima kasih atas dukungan semua pihak atas sukses terselenggaranya acara ini.

Lebih lanjut beliau juga memaparkan bagaimana pengembangan sekolah berbasis riset dan sekolah riset di masa yang akan datang.

Sambutan Kepala Biro Pendidikan yang diwakili bapak Fathorrazi Qodir, M.Pd.I. secara garis besar berisi pesan-pesan mendalam untuk selalu menjaga nilai-nilai kepesantrenan. Tugas untuk terus menjaga nama baik almamater SMA Nurul Jadid dan Pondok Pesantren menjadi hal yang mutlak untuk selalu dijaga. Juga tidak lupa permohonan maaf atas ketidakhadiran kepala Biro Pendidikan dikarenakan ada acara yang tidak bisa ditinggalkan.

Bapak Fathorrazi lebih lanjut menyampaikan terima kasih kepada SMA Nurul Jadid yang telah berpartisipasi aktif dalam memajukan pendidikan melalui pengembangan sekolah riset dan sekolah berbasis riset. Diharapkan kedepannya akan menjadi acuan bagi lembaga-lembaga yang lain serta bisa memberikan manfaat kepada lingkungan sekitar.

Usai sambutan-sambutan, acara dilanjutkan dengan penghargaan Tugas Akhir terbaik permapel, perprogram, terpopuler dan nilai EHB tertinggi serta penghargaan untuk siswa teladan dan organisator terbaik. Acara perhargaan diawali dengan pembacaan Surat Keputusan oleh Waka Kurikulum bapak Didik Rahwiniyanto, S.Si., M.Pd.

Satu persatu siswa-siswa terbaik maju ke atas panggung untuk menerima penghargaan. Dimulai dari penghargaan untuk Tugas Akhir terbaik permapel dan perprogram serta Terpopuler, dilanjutkan dengan penghargaan peraih Nilai EHB Terbaik permapel dan Siswa Teladan serta Organisator Terbaik.

Kegiatan ini berjalan lancar meskipun sempat terkendala dalam pengkondisian siswa karena berada di dua lokasi berbeda. Acara seremonial ini akhirnya ditutup dengan pembacaan do’a oleh bapak Hapandi, S.Pd.I.

Sedangkan acara intinya adalah pemaparan virtual melalui Zoom oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Timur bapak Anom Surahno, S.H., M.Si. Beliau menyampaikan apresiasinya kepada SMA Nurul Jadid dalam menggagas sekolah riset dan sekolah berbasis riset, sekaligus berharap agar terus konsisten mengembangkan dan menyesuaikan dengan perkembangan dan tantangan zaman.

Pemaparan singkat dari bapak Anom menginspirasi dan mendorong semua elemen SMA Nurul Jadid untuk terus berkontribusi dalam pendidikan melalui berbagai macam riset dalam bidang yang lebih luas lagi.

(Pemberian penghargaan kepada siswa-siswi berprestasi kelas Akhir pada acara simposium SMA Nurul Jadid)

Simposium diisi presentasi peraih tugas akhir terbaik perprogram dan terpopuler. Presentasi pertama dimulai dari program IPS, diwakili oleh ananda Shinta Nuriyah yang membawakan judul tugas akhir “Pemanfaatan Limbah Pembalut dan Popok Bayi menjadi Pupuk Organik Alternatif”. Presentasi tugas akhir terpopuler oleh Kautsar Luqyana yang melalukan penelitian tentang pendidikan di negara Belanda.

Untuk putera dari Aula SMA Nurul Jadid, presentasi dilakukan oleh dua kelompok dari program IPA dan IPS. Program IPA dibawakan oleh M. Fakhri dengan judul penelitian “Rumah Bandul  Sederhana Pendeteksi Gempa”, disusul presentasi program Bahasa oleh Ahmad Fatih F.R. dengan judul penelitian “Analisis Budaya Massal Wilayah Putra Pondok Pesantren Nurul Jadid”.

Rangkaian kegiatan diakhiri dengan pelepasan secara simbolis siswa kelas akhir. Setiap guru yang hadir satu persatu menaiki panggung, disusul para siswa kelas akhir untuk bersalaman  diiringi lagu hymne guru. Suasana haru menyelimuti prosesi ini dan tidak sedikit baik dari siswa maupun guru meneteskan air mata.

 

 

(Humas Infokom)

Di Usia Remaja ke-17, SMK Nurul Jadid Gelar Tasyakuran Sekaligus Lepas Kenang Kelas Akhir

nuruljadid.net – Tahun 2022 SMK Nurul Jadid berusia tepat 17 tahun. Di usia remajanya, SMK Nurul Jadid menggelar miladnya dengan tasyakuran sekaligus lepas kenang kelas akhir. Kegiatan ini merupakan rutinitas tahunan. Hanya saja dua tahun terakhir tidak terlaksana disebabkan pandemi covid -19. Milad ke-17 SMK Nurul Jadid dihelat pada Minggu,(27/03) pagi di halaman sekolah.

(Tamu undangan Milad ke-17 SMK Nurul Jadid Paiton Probolinggo  dan Lepas Kenang Kelas Akhir)

Acara tersebut dihadiri oleh Sekretaris Pesantren H. Faizin Syamwil, M.Pd., Kepala Madrasah Diniyah Ahmad Saili Aswi, S.H.I., Kabid. Kurikulum dan Penjamin Mutu H. Foni Yusanda, S.P. Kepala kampus PJB Academy Sunarto, S.H, Kepala SMK Nurul Jadid Moh. Arief Hariyanto, M.Pd beserta tamu undangan dan dewan guru serta karyawan.

Acara dimulai dengan pembukaan oleh pembawa acara dan dilanjutkan pembacaan ayat suci al-qur’an oleh siswa kelas XI TPTL Moh. Ihsan Rahmatullah.

(Kepala Sekolah Moh. Arief Hariyanto saat menyampaikan sambutan pada Milad ke-17 SMK Nurul Jadid Paiton Probolinggo  dan Lepas Kenang Kelas Akhir)

Dalam sambutannya kepala sekolah menyampaikan banyak terima kasih kepada para tamu undangan simpatisan yang telah hadir pada acara tersebut serta kepada panitia Enjava kerja kerasnya sehingga terlaksananya kegiatan milad ini.

Beliau juga menyampaikan “Lembaga SMK Nurul Jadid dari tahun 2005 hingga sekarang telah meluluskan ribuan peserta didik yang inshaallah sudah sukses semua” ujarnya. Kepala sekolah juga menyampaikan harapannya “semoga ilmu yang telah didapatkan bisa bermanfaat dan yang utama berbakti kepada kedua orang tua” lanjutnya.

Kegiatan Milad ini juga sebagai media penyambung tali silaturohim antar guru dan karyawan SMK Nurul Jadid juga dengan sekolah mitra dan pimpinan lembaga di lingkungan pesantren. “Dengan upaya ini kita bisa menjalin silaturrahmi antara satu dengan yang lainnya, mengingat masa lalu yang sudah kita lewati sampai ke depan menuju SMK Jaya” imbuhnya.

(Sekretaris Pesantren ketika menyampaikan sambutannya pada Milad ke-17 SMK Nurul Jadid Paiton Probolinggo  dan Lepas Kenang Kelas Akhir)

Turut memberikan sambutan, Sekretaris Pesantren H. Faizin Syamwil, M.Pd. Beliau menyampaikan ucapan selamat kepada lembaga SMK Nurul Jadid yang telah sampai pada hari milad yang ke-17. “Selamat kepada SMK Nurul Jadid yang hari ini berulang tahun ke-17” ucapnya.

Tidak hanya itu beliau juga memberikan apresiasi kepada SMKNJ karena di umur yang masih muda ini bisa meraih prestasi sehingga bisa diakui oleh pemerintah sehingga bisa mengimbangi sekolah negeri di luar. Prestasi ini didapat karena pimpinan serta simpatisan SMK Nurul Jadid sangat luar biasa sehingga mereka layak diberikan apresiasi.

Acara kemudian dilanjutkan pemotongan nasi tumpeng secara simbolis yang diwakili oleh kepala sekolah Moh. Arief Hariyanto, M.Pd, didampingi Sekretaris Pesantren H. Faizin Syamwil, M.Pd dan Kabid. Kurikulum dan Penjamin Mutu H. Foni Yusanda, S.P.

Pemotongan nasi tumpeng dipersilahkan kepada bapak H. Foni Yusanda yang juga merupakan eks kepala SMK Nurul Jadid H. Foni Yusanda, S.P. dan diberikan kepada kepala SMKNJ Moh. Arief Hariyanto, M.Pd yang disaksikan oleh Sekretaris Pesantren H. Faizin Syamwil, M.Pd.

(Kabid. Kurikulum dan Penjamin Muta Biro Pedidikan H. Foni Yusanda, SP tengah memberikan tausyiah pada Milad ke-17 SMK Nurul Jadid Paiton Probolinggo  dan Lepas Kenang Kelas Akhir)

Tasyakuran diisi dengan pembacaan tahlil yang dipimpin oleh Kepala Madrasah Diniyah Nurul Jadid ustaz Ahmad Saili Aswi, S.H.I. yang disusul dengan tausyiah dalam rangka refleksi perjalanan SMKNJ dari awal berdiri oleh kepala sekolah pertama yang saat ini menjabat Kabid. Kurikulum dan Penjamin Mutu Biro Pendidikan Nurul Jadid bapak H. Foni Yusanda, SP.

Foni Yusanda mengawali dengan ucapan selamat milad ke-17 kepada SMK Nurul Jadid dan do’a supaya SMKNJ tambah jaya serta selalu berdampak positif mencetak kader santri yang berprestasi serta berakhlakul karimah.

(Tim Hadrah SMKNJ Ummul Hayat memimpin pembacaan sholawat nabi pada Milad ke-17 SMK Nurul Jadid Paiton Probolinggo  dan Lepas Kenang Kelas Akhir)

Acara ditutup dengan pembacaan maulid nabi yang dipimpin oleh kelompok hadrah banjari Ummul Hayat SMK Nurul Jadid. Mereka tampil memukau dan syahdu dengan suara merdu mendayu-dayu yang berhasil menghipnotis penonton seketika.

Usai pembacaan sholawat, acara seremonial dilanjutkan dengan doa dipimpin oleh guru agama SMKNJ bapak Fathorrozi, M.Pd.

Setelah tamu VIP beserta pimpinan SMKNJ dipersilahkan ke ruang ramah tamah, acara dilanjutkan dengan agenda kedua yakni prosesi wisuda peserta didik kelas akhir dengan pembacaan SK. Kelulusan kelas akhir oleh Waka. Kurikulum bapak Moh. Zuhri, S.Kom dan pemberian tanda kelulusan kepada siswa kelas akhir yang dinyatakan lulus.

(Penyematan Kelas Akhir pada acara Wisuda Lepas Kenang Kelas Akhir SMK Nurul Jadid Paiton Probolinggo)

Wisudawan terbaik putra dengan nilai tertinggi diraih oleh siswa program keahlian TPTL atas nama Ricardo Fawwaz Farello putra dari bapak Badrus Rohim M. asal Pasuruan. Sedangan wisudawati dengan nilai tertinggi putri diperoleh oleh Haninah Nafi’iyah putri dari bapak Musleh asal Jember.

Acara lepas kenang diakhiri penyampaian pesan dan kesan dari perwakilan guru yang disampaikan oleh Rahmad Hidatullah, S.Kom dan perwakilan siswa disampaikan oleh Abdullah Yaqin program kehalian TKJ.

Seluruh rangkaian acara berakhir setelah penampilan seni kelas akhir dan pembacaan surah al-ashr.

 

(Humas Infokom)

Sebagai Refleki Kelas Akhir, OSKAR Dikemas Menarik

nuruljadid.net Kegiatan Orientasi Santri Kelas Akhir (OSKAR) yang diadakan oleh devisi bakat dan minat wilayah Az-Zainiyah resmi ditutup pada hari Senin (21/03) kemarin. Acara yang dikhususkan untuk seluruh santri kelas akhir SLTA dan SLTP wilayah Az-Zainiyah ini bertempat di Aula 1 Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Penutupan Orientasi Santri Kelas Akhir (OSKAR) wilayah Az-Zainiyah ini selain diikuti oleh seluruh santri kelas akhir juga dihadiri oleh kepala wilayah beserta seluruh kepala daerah. Ratusan santri dibekali dengan materi kepesantrenan, keagamaan dan keilmuan sebagai bekal mereka sebelum boyong dan kembali ke daerah masing-masing.

Selain itu, diadakannya OSKAR ini bertujuan sebagai wadah refleksi dan kenang-kenangan sebelum boyong. Acara dikemas menarik dengan penobatan lembaga terbaik selama mengikuti acara OSKAR dan pemutaran kaladeiskop kegiatan. Diakhir, panitia menambahkan pemutaran dokumentasi harapan wali santri untuk putrinya menambah kesan haru acara tersebut.

Hal ini diungkapkan oleh Jazilah Wakiyah selaku peserta OSKAR mengatakan bahwa acara ini berhasil memotivasi dirinya untuk lebih semangat menuntut ilmu ke jenjang selanjutnya.

“Acaranya sangat menarik dan menyentuh karena berhasil membangun semangat saya. Juga saya merasa istimewa karena berbeda dari tahun sebelumnya, semoga bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Amin” ungkapnya.

Ketua panitia OSKAR menyampaikan dengan diadakannya acara ini santri Nurul Jadid dimanapun berada harus tetap setia menjaga nama baik almamaternya, istiqomah menjaga ibadah dan amalan yang pernah dilakukan selama mondok, karena itulah sejatinya ilmu yang bermanfaat.

Tambah ketua panitia, ustazah Siti Fatimatuz Zahro berpesan bahwa santri harus mempertahankan status kesantriannya dimanapun ia berada. “Santri tetaplah santri, sejauh mana kamu pergi,” tutur ustazah yang menjabat sebagai kepala wilayah Az-Zainiyah. (Marsyidah Alawiyah)

 

 

(Humas Infokom)