Pos

Pondok Pesantren Nurul Jadid Jalin MoU dengan PT PJB Paiton

nuruljadid.net – Kepala Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Abd. Hamid Wahid telah melakukan diskusi dan kajian intensif dengan beberapa pimpinan untuk pengembangan dan pemberdayaan pesantren. Hasil diskusi dan kajian tersebut terjalinnya kerjasama dengan PT PJB Paiton dengan penandatanganan MoU yang dilakukan di Aula Mini Pondok Pesanten Nurul Jadid Senin siang (08/08/2022).

General Manager PT PJB Paiton, Agus Prastyo Utomo, ST mewakili seluruh jajarannya mengucapkan terimakasih kepada Kepala Pesantren KH. Abd. Hamid Wahid atas kesempatan yang telah diberikan untuk memperkuat dan memperluas jalinan kerjasama yang selama ini telah terbangun.

Kepala pesantren yang hadir secara langsung dengan jajaran pengurus pesantren, pimpinan Universitas Nurul Jadid dan kepala satuan pendidikan di lingkungan pesantren juga menyampaikan hal senada dalam sambutannya. Bahwasannya PT PJB telah memberikan manfaat kepada pesantren khususnya dalam bidang Pendidikan di SMK Nurul Jadid.

(Kepala Pesantren KH. Abd. Hamid Wahid saat menyampaikan sambutan pada acara Penandatanganan MoU antara Pondok Pesantren Nurul Jadid dan PT. PJB Paiton)

Harapannya dengan penandatangan nota kesepahaman ini PT PJB bersama Pondok Pesantren Nurul Jadud dapat memperluas jalinan kerjasama dan ruang lingkupnya.

“Kami bersyukur atas jalinan kerjasama antara PT PJB Paiton dengan pesantren yang selama ini terjalin khususnya di bidang Pendidikan dan pembelajaran serta pengabdian masyarakat, semoga ke depan kita bisa memperluas jangkauan kerjasama ini,” tutur kepala pesantren dalam sambutannya.

(General Manager PT PJB Paiton Agus Prastyo Utomo dan Kepala Pesantren KH. Abd. Hamid Wahid saat Penandatanganan MoU antara Pondok Pesantren Nurul Jadid dan PT. PJB Paiton)

Kerjasama selama ini yang berjalan lebih dari tiga tahun masih fokus pada bidang pendidikan dan pembelajaran dengan mendirikan kelas pembangkit di SMK Nurul Jadid dan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk support pada kegiatan pesantren.

Diskusi hangat dan interaktif antara kepala pesantren dengan jajaran pimpinan PT PJB nampak terbangun dengan harmonis usai acara seremonial. Beberapa bidang yang akan dikerjasamakan meliputi Pendidikan, pengabdian masyarakat dan penelitian.

(General Manager PT PJB Paiton Agus Prastyo Utomo dan Kepala Pesantren KH. Abd. Hamid Wahid saat Penyerahan Cinderamata pada acara Penandatanganan MoU antara Pondok Pesantren Nurul Jadid dan PT. PJB Paiton)

Kepala pesantren juga mendorong kepada satuan kerja dan satuan pendidikan Pondok Pesantren Nurul Jadid untuk lebih agresif serta berpartisipasi aktif untuk menyambut peluang kerjasama demi kepentingan pesantren dan masyarakat sekitar. Kegiatan dilanjutkan dengan penandatangan MoU dan penyerahan cinderamata serta foto bersama.

Hal menarik dalam acara tersebut adalah seluruh rombongan PT. PJB Paiton mengikuti acara dengan mengenakan songkok khas Nurul Jadid yang difasilitasi oleh bidang usaha Enje Mart pesantren.

 

 

 

(Humas Infokom)

Sigap Hadapi Transformasi Digital, Kopontren Nurul Jadid Mandiri Tandatangani MoU dengan PT. Trans Indonesia Superkoridor

nuruljadid.net – Koperasi Pondok Pesantren Nurul Jadid Mandiri menjalin kerjasama dengan PT. Trans Indonesia Superkoridor melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) pada Sabtu (28/05) pagi. Kegiatan ini berlangsung di ruang rapat pesantren.

Jalinan kerjasama ini bertujuan untuk pengembangan bisnis pesantren di bidang tekonologi, khususnya Internet Service Provider (ISP) yang harapannya dapat memberikan manfaat dan dampak positif kepada individu warga pesantren lebih-lebih masyarakat sekitar.

(Diskusi bersama antara pihak Kopontren Nurul Jadid dengan PT. Trans Indonesia Superkoridor di ruang rapat pesantren)

Nota kesepahaman itu ditandatangani oleh Kepala Inkubasi Bisnis (INBIS) Nurul Jadid sekaligus menjabat sebagai Kepala Kopontren Nurul Jadid Mandiri H. Thohirudun, M.Pd. dan Kepala Operasional PT. TIS Bapak Ali.

Turut hadir pada acara tersebut, Bendahara Pesantren K. Ahmad Zaki, Kabag. Humpro. Dr. Syamsuri Hasan, M.HI., Kabag. Data dan IT Alfian Wahidianto, Kabid. Usaha Ahmad Agus Fannani dan ditemani oleh beberapa pengurus pesantren lainnya.

(Kepala INBIS sekaligus kepala Kopontren Nurul Jadid Mandiri H. Thahiruddin, M.Pd saat menyampaikan sambutan di hadapan pihak PT. Trans Indonesia Superkoridor)

Melalui sambutannya, H. Thohiruddin menyampaikan bahwa MoU yang dilakukan bukan hanya kerja sama antara Kopontren dan PT.TIS, namun dalam konteks ini Kopontren sebagai satker yang memiliki legalitas dalam bidang usaha mewakili pesantren untuk melakukan kerja sama dengan PT.TIS.

“Kami sudah cukup lama berjalan di bidang bisnis, namun baru kali ini kami bergerak dalam bidang penyaluran internet, mudah-mudahan kedepan ini dapat mengembangkan usaha pesantren untuk kepentingan internal dan operasional pesantren,” jelas Bapak Thohir.

Lebih lanjut bapak Thohir menambahkan, karena melihat banyaknya kompetitor yang mulai masuk ke daerah sekitar pesantren sehingga terdapat berbagai macam pilihan penyedia layanan internet di tengah masyarakat, sehingga pihak pesantren meminta PT. TIS untuk lebih mengoptimalkan layanan dan kualitas yang mereka berikan kepada konsumen.

(Kepala operasional PT. Trans Indonesia Superkoridor Bapak Ali ketika memberikan sambutan pada pertemuan untuk Nota Kesepahaman (Mou) dengan pihak Nurul Jadid)

Merespon tanggapan itu, Kepala Operasional PT. TIS Bapak Ali mengaku bahwa pihaknya sudah menyiapkan beberapa strategi untuk mengatasi permasalahan tersebut.

“Ini merupakan kerjasama pertama kami dengan pesantren. Setelah melakukan survey yang cukup lama, kami menemukan potensi dan sumber daya yang baik untuk diberdayakan, selain itu kami melihat perkembangan bisnis pesantren cukup kuat, sehingga ini menjadi kesempatan kami kedepannya untuk mengadakan kerjasama praktik dengan mahasiswa di pesantren ini,” pungkas Bapak Ali.

(Proses penyerahan berkas Nota Kesepahaman (MoU) antara PT. Trans Indonesia Superkoridor dengan Kopontren Nurul Jadid Mandiri)

Usai penandatanganan nota kesepahaman (MoU), acara dilanjutkan dengan ramah tamah dan diskusi santai.

“Kerjasama ini diharapkan dapat menghasilkan penyelesaian yang menguntungkan dan memuaskan semua pihak (win-win solution),” tutup Pak Thohir.

 

(Humas Infokom)