Pos

Puluhan Mahasiswa Meriahkan Kedatangan Gubernur Narathiwat Thailand di Bumi Nurul Jadid

nuruljadid.net – Puluhan Mahasiswa Universitas Nurul Jadid sambut kedatangan Gubernur Narathiwat Thailand Mr. Sanan Phongaksorn beserta rombongan pada Selasa (25/07/2023). Mereka berbaris rapi sepanjang jalan dari gerbang utama pesantren sampai menuju depan Kantor Pusat Sekretariat Pesantren.

Tak hanya itu, mereka juga kibarkan bendera merah putih Indonesia dan bendera Thailand sebagai pernak pernik untuk memeriahkan penyambutan. Ketika Gubernur Narathiwat dari Negeri Gajah Putih bersama rombongan itu melewati jalan menuju Aula I, para mahasiswa menyambut dengan teriakan suara selamat datang sembari beberapa dari mereka meniupkan peluit yang salin bersautan.

Pertemuan ini dalam rangka menjalin hubungan silaturrahmi yang baik agar tetap terjaga antara Thailand dengan pihak Kampus Unuja, yang nantinya akan ditindaklanjuti dengan beragam bentuk kerjasama mulai dari bidang pendidikan, perekonomian dan lainnya. Acara ini dibungkus dengan format Studium Generale dengan mengusung tema yang bertajuk “Bridging The Gap: Managing the Cross Cultural Education in Thailand and Indonesia.

Mahasiswa yang turut menyambut kehadiran tamu dari Thailand ini merupakan gabungan dari beberapa organisasi yang ada di Universitas Nurul Jadid seperti organisasi Resimen Mahasiswa (Menwa) yang bertugas menjaga keamanan dan ketertiban acara, Santri Patriot Panji Pelopor (SP3), Prajamuda Karana (Pramuka) dan beberapa perwakilan dari prodi yang ada di bawah naungan Universitas Nurul Jadid.

Saat tiba di bumi Nurul Jadid, Gubernur Narathiwat beserta rombongan langsung disambut oleh Rektor dan para Dosen Universitas Nurul Jadid (Unuja). Selanjutnya, Rektor Unuja KH. Abdul Hamid Wahid sematkan kalung bunga melati kepada Gubernur Sanan Phongaksorn, Bupati Kabupaten Range Vimutti Amnukmanee dan Kadin Pendidikan Swasta Praphat Rattanaarun.

Selain itu, Gubernur dan rombongan juga disambut oleh Grub Hadrah banjari Muhibbus Sholawah sebagai salah satu bentuk ciri khas budaya yang ada di lingkungan pesantren. Mereka sangat antusias dalam melantunkan sholawat dengan suara merdu khas banjari.

Untuk membantu penjagaan keamanan, selain dikoordinir Petugas Keamanan dan Ketertiban Pesantren, acara ini juga turut dibantu oleh Tim Barisan Anshor Serbaguna (Banser) yang melakukan pengamanan di sekitar kampus dan area acara.

 

(Humas Infokom)

Menuju Akreditasi Internasional, Empat Mahasiswa UNUJA Jalani Program MBKM di Thailand

nuruljadid.net – Universitas Nurul Jadid Paiton, Probolinggo mengirimkan empat mahasiswinya, untuk melaksanakan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Internasional di Thailand (03/07/2023). Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Memorandum of Understanding (MoU) antara Rektor UNUJA dengan Dinas Pendidikan Swasta Provinsi Narathiwat Thailand yang dilaksanakan beberapa waktu lalu.

Keempat mahasiswa tersebut terdiri dari Aulia Firdausiah dari Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Sosial Humaniora (FSoshum), Masudah dari Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Safina Indriani dari Program Studi Pendidikan Bahasa Arab, serta Asviatul Maufuroh dari Program Studi Pendidikan Bahasa Arab, Fakultas Agama Islam (FAI).

Kegiatan MBKM internasional ini, merupakan salah satu langkah nyata UNUJA dalam mempersiapkan diri menjemput akreditasi internasional, kata M. Fadli Hidayat Wakil Rektor III UNUJA. Menurutnya, mahasiswa menjadi bagian penting untuk menjadi bagian dari percepatan akreditasi tersebut.

“Selain itu, kegiatan ini memberi kesempatakan kepada mahasiswa untuk terlibat dalam pengembangan dan pengabdian di beberapa negara regional ASEAN, tentu harapannya dengan keterlibatan mahasiswa dalam program MBKM Internasional ini, mereka mampu memainkan peran sebagai duta UNUJA untuk mengenalkan kampus berbasis pesantren yang berstandar ISO” pangkas Fadli

Aulia Firdausyiah salah satu peserta menyampaikan bahwa kesempatan emas dapat menginjakkan kaki di negeri gajah putih itu, bisa terwujud melalui pelaksanaan kegiatan MBKM internasional ini. Kesempatan semacam ini sebagai momentum untuk membuktikan kepada masyarakat bahwa UNUJA juga bisa melaksanaan kegiatan pendidikannya sampai ke luar negeri.

Kegiatan ini, akan dilaksanakan selama empat bulan terhitung sejak bulan Juli sampai Oktober mendatang di lembaga-lembaga pendidikan di bawah naungan dinas Pendidikan swasta provinsi Narathiwhat Thailand.

MBKM Internasional Thailand ini adalah kali kedua UNUJA melaksanakan MBKM Internasional, setelah sebelumnya dilaksanakan di provinsi Selangor Malaysia.

(Humas Infokom)

Konjen Tiongkok Hibahkan 40 Kuota Beasiswa Guna Tingkatkan Kualitas Bahasa Mandarin di Nurul Jadid Paiton

nuruljadid.net – Konsulat Jenderal Republik Rakyat Tiongkok (RRT) menghibahkan 4 unit komputer dan 40 kuota beasiswa Pendidikan untuk santri Pondok Pesantren Nurul Jadid guna meningkatkan mutu Pendidikan dan pengembangan bahasa Mandarin di lingkungan pesantren.

Pertemuan ini dilaksanakan pada Selasa, 27 Desember 2022, bertempat di ruang tamu kantor Konjen Tiongkok di Surabaya yang berlangsung dalam suasana yang akrab dengan tetap mematuhi protokol kesehatan Covid 19.

Konjen RRT Mr. Xu Yong mengundang pimpinan Pondok Pesantren Nurul Jadid bertujuan selain mempererat silaturrahmi juga untuk memperkenalkan diri sebagai pejabat baru menggantikan Mr. Gu Jingqi sekaligus meningkatkan kerja sama yang sudah sejak lama terjalin. Terutama dalam pengembangan pendidikan Bahasa Mandarin di Pondok Pesantren Nurul Jadid (PPNJ).

(Suasana silaturrahmi pimpinan Pondok Pesantren Nurul Jadid bersama Konjen Republik Rakyat Tiongkok di Surabaya)

Sejak tahun 2004, Pondok Pesantren Nurul Jadid melalui SMA Nurul Jadid mulai menyelenggarakan pendidikan Bahasa Mandarin. Pertama kali pada tahun 2010 santri atau siswa Nurul Jadid mendapat beasiswa kuliah di Tiongkok yang sampai saat ini rutin setiap tahunnya mengirimkan alumninya kuliah di Tiongkok.

Pengembangan bahasa Mandarin di Nurul Jadid yang cukup pesat, tidak lepas dari kontribusi Konjen RRT di Surabaya dan berbagai komunitas Tiongkok yang selalu memberikan dorongan untuk terus ditingkatkan, kepala pesantren KH. Abd. Hamid Wahid juga menyampaikan rasa terima kasih.

 

 

(Humas Infokom)

 

Kepala Pondok Pesantren Nurul Jadid Penuhi Undangan Konsulat Jenderal (Konjen) Tiongkok di Surabaya

nuruljadid.net – Selasa, 27 Desember 2022, bertempat di ruang tamu, kantor Konjen Tiongkok di Surabaya, silaturrahmi antara Pondok Pesantren Nurul Jadid dengan Konjen berlangsung dalam suasana yang akrab, meskipun harus patuh pada protokol kesehatan Covid 19.

Konjen RRT Mr. Xu Yong mulai bertugas sejak 22 Oktober 2022 di Indonesia, menggantikan pejabat lama Mr. Gu Jingqi. Berdasarkan kebijakan pemerintah Tiongkok, tiga bulan pertama konsentrasi di kantornya yang terletak di Jl. Mayjen Sungkono B1/105 Surabaya. Belum leluasa ke luar daerah. Keinginan bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Nurul Jadid, dengan cara mengundang kepala pesantren beserta para pengurus ke kantornya.

Tujuan undangan silaturahmi ini adalah untuk memperkenalkan diri dan sekaligus meningkatkan kerja sama yang sudah sejak lama terjalin. Terutama dalam pengembangan pendidikan Bahasa Mandarin di Pondok Pesantren Nurul Jadid (PPNJ).

 (Kepala Pesantren KH. Abd. Hamid Wahid sedang memberikan buku kaleidoskop sebagai kenang-kenangan kepada konjen RRT Mr. Xu Yong)

PPNJ menyelenggarakan pendidikan Bahasa Mandarin sejak tahun 2004/2005. Sejak tahun 2010 untuk pertama kalinya santri atau siswa Nurul Jadid mendapat beasiswa kuliah di Tiongkok. Selanjutnya setiap tahun rutin mengirim alumni Nurul Jadid kuliah di Tiongkok.

Dalam pertemuan singkat bermakna itu, kedua belah pihak menyampaikan harapannya masing-masing. Setelah memperkenalkan diri, Mr. Xu Yong menyampaikan senang melihat perkembangan bahasa Mandarin di Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Sementara itu kepala Pondok Pesantren Nurul Jadid, KH. Abdul Hamid menyampaikan sejarah Pondok Pesantren Nurul Jadid yang berdiri tahun 1948 dan hingga kini jumlah santrinya 13 ribu. Bermukim di pesantren sekitar 8 ribu. Kepala pesantren juga menyampaikan pengalamannya beberapa kali berkunjung ke Tiongkok. Tahun 1992, 2005, 2007 dan 2015 yang bisa menyaksikan perkembangan pesat Tiongkok.

(sesi foto bersama rombongan Pondok Pesantren Nurul Jadid dengan konjen RRT usai penyerahan alat bantuan)

Pengembangan bahasa Mandarin di Nurul Jadid, tidak lepas dari kontribusi Konjen RRT di Surabaya, kepala pesantren juga menyampaikan rasa terima kasih.

Turut hadir pada acara tersebut menyertai kepala pesantren KH. Abd. Hamid Wahid, sekretaris pesantren H. Faizin Syamwil, Kepala Biro Umum KH. Faiz AHZ, bendahara pesantren K. Ahamd Zaki dan kepala SMA Nurul Jadid Didik Agung P Wicaksono.

Di akhir acara, Konjen RRT memberikan bantuan 4 Unit komputer dan beasiswa dengan total Rp. 40 juta bagi santri Pondok Pesantren Nurul Jadid yang tekun belajar bahasa Mandarin. Pertemuan singkat penuh makna dilanjutkan dengan foto bersama sebelum akhirnya rombongan Nurul Jadid kembali ke Paiton.

 

 

(Humas Infokom)

SMA Nurul Jadid Lakukan Kerjasama Internasional dengan Universitas Tongji Shanghai China

nuruljadid.net – SMA Nurul Jadid berhasil menjalin kerjasama internasional dengan salah satu perguruan tinggi di China, yaitu Universitas Tongji Shanghai. Kerjasama ini dilakukan secara virtual menggunakan aplikasi Voov di ruang galeri SMA Nurul Jadid dipimpin langsung oleh bapak Didik Priyagung Wicaksono, S.Sos., M.Pd. selaku kepala sekolah pada Selasa pagi (24/05/2022) tepatnya pukul 10.00 waktu Beijing, China.

Kepala sekolah bapak Didik P. Wicaksono, S.Sos., M.Pd pada acara tersebut didampingi oleh ketua jurusan Bahasa dan Budaya bapak Muhammad Khodir, M.Ed. dan beberapa guru pengambu bahasa Mandarin bapak Syamsul Hadi, M.N.S. dan bapak Muhammad Holilul Hasan.

Pihak Universitas Tongji diwakili oleh pimpinan mahasiswa asing Professor Chen Yili, pimpinan rekrutmen mahasiswa asing strata 1 Ibu Fang Xiaozhi, pimpinan rekrutmen mahasiswa asing pascasarjana Ibu Wang Ximeng dan saudara Wei De sebagai perwakilan mahasiswa pascasarjana sekaligus alumni SMA Nurul Jadid tahun 2015.

(Penyampaian profil dan sambutan oleh Profesor Chen dari Universitas Tongji Shanghai China melalui aplikasi VOOV secara daring)

Pertemuan daring tersebut diawali dengan penyampaian profil Universitas Tongji Shanghai oleh pimpinan rekrutmen mahasiswa asing ibu Fang dilanjutkan dengan prosedur perekrutan mahasiswa dan beasiswa.

Sedangkan dari pihak SMA Nurul Jadid, profil lembaga disampaikan oleh bapak Muhammad Khodir. Namun sebelumnya diawali dengan sambutan kepala sekolah bapak Didik P. Wicaksono, dalam sambutannya bapak Didik menyampaikan urgensitas penguasaan bahasa Mandarin.

“Bahasa mandarin adalah bahasa yang digunakan di forum resmi PBB, bahasa Mandarin juga digunakan oleh populasi terbanyak di dunia. Seiring dengan perkembangan, kerjasama diplomatik pemerintah Indonesia dan China semakin harmonis, sehingga banyak perusahaan China ke Indonesia untuk investasi. Sehingga Indonesia sangat membutuhkan generasi yang mempunyai talent bahasa Mandarin yang baik.” Papar bapak Didik.

“SMA Nurul Jadid tentulah membaca peluang yang sangat besar itu sehingga berupaya semaksimal mungkin menyiapkan generasi yang memiliki bahasa asing (Inggris, Arab, Mandarin dan Jepang) yang kami wujudkan dalam pembelajaran baik intra maupun ektra” tambahnya

Pada sesi sambutan bapak Didik P. Wicaksono menggunakan bahasa Indonesia dibantu oleh bapak Syamsul Hadi untuk menterjemahkan ke dalam bahasa Mandarin.

Usai seremonial, kegiatan dilanjutkan dialog interaktif yang dipimpin oleh professor Chen.

(Penayangan profil Universitas Tongji Shanghai China melalui aplikasi VOOV secara daring)

Professor Chen menyimak pemaparan dari pihak SMA Nurul Jadid dan merespon dengan baik itikad kerjasama ini. “Kami menyimak dengan seksama pemaparan kepala sekolah dan penanggung jawab bahasa, kami dengan tangan terbuka menyambut siswa dan guru yang mempunyai talenta dalam bahasa mamdarin untuk melanjutkan studi di Tongji Shanghai,” terangnya.

Selain dari itu, Prof Chen dalam sambutannya menyampaikan bahwa SMA Nurul Jadid akan dijadikan sekolah pusat pendidikan Universitas Tongji Shanghai.

Bentuk kerjasama yang akan dilakukan oleh kedua belah pihak meliputi 1) Pemberian beasiswa prestasi; 2) Kolaborasi penelitian guru dan murid; 3) Workshop atau seminar peningkatan mutu pendidikan; 4) Autumn dan summer camp; 5) Cross culture understanding program.

Wahdi sebagai perwakilan mahasiswa asing yang juga alumni SMA Nurul Jadid menyampaikan bahwa Universitas Tongji adalah universitas terbaik nomor 5 di China. Dia berharap SMA Nurul Jadid bisa menjalin kerjasama dengan Tongji dan membawa dampak positif untuk sekolah dan pesantren.

Setelah kurang lebih dua jam kegiatan berlangsung, kegiatan akhirnya diakhiri dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU).

 

(Humas Infokom)