Pos

KH. Fadlurrahman Zaini Berikan Ijazah Wirid Dalailul Khairot, Ini Dia Tata Caranya!

nuruljadid.net – Dalam rangka menyambut Haul dan Harlah Pondok Pesantren Nurul Jadid ke-74, Biro Kepesantrenan hadirkan mujiz KH. Fadlurrahman Zaini berikan ijazah Wirid Dalailul Khairot pada hari Jum’at (27/01) sore bertempat di Aula I Pesantren.

Dalailul Khairot merupakan wirid berisi kumpulan shalawat yang ditujukan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Wirid ini sudah dikenal tenar di kalangan santri dan para pengenal tarekat.

Dalam kesempatannya, Kyai Fadol menyampaikan beberapa tahapan yang harus dilaksanakan untuk mengamalkan Dalailul Khairot sendiri. Tahapan-tahapan tersebut diantaranya:

  1. Mulai membaca di awal bulan Hijriyah pada tanggal 1, 2, dan 3 disertai puasa
  2. Jika tidak bisa memulai membaca di awal bulan Hijriyah maka dibaca di akhir bulan Hijriyah. Mulai tanggal 27, 28, dan 29/28, 29, dan 30 (disesuaikan dengan jumlah tanggal bulan Hijriyah)
  3. Selama puasa dibaca sampai hatam setiap hari
  4. Ketika sampai hari ke-3, maka diakhiri membaca sampai bacaan hari tersebut
  5. Setelah selesai tiga hari, maka hari-hari berikutnya membaca sesuai harinya
  6. Bacaan perhari diawali dengan membaca tawassul di halaman 1 sampai halaman ke-4 di kitab Dalailul Khoirot cetakan Naamedia
  7. Setiap hari selesai membaca dalailul Khoirot (harian), dilanjutkan membaca doa pada halaman 221 kitab Dalailul Khoirot cetakan Naamedia

Kemudian dalam sesi tanya jawab, ada peserta yang bertanya terkait niat apa yang seharusnya dipakai untuk melaksanakan puasa selama tiga hari tersebut. Kemudian Kyai Fadol menjawab dengan cukup berniat puasa sunnah biasa lillahita’ala.

“niat yang seperti itu biasanya lebih afdal daripada niat puasa demi mendapatkan sesuatu hal,” dawuh beliau.

Keutamaan mengamalkan Dalailul Khairat yang sangat masyhur di kalangan para pengamal wirid ini adalah cepatnya terkabul hajat yang diinginkan oleh para pembacanya. Sewaktu-waktu menginginkan suatu hal, mudah sekali keinginan tersebut terkabul. Namun meski begitu, sesuai dengan dawuh Kyai Fadol, hendaknya para pengamal Dalailul Khairat dalam membaca wirid ini bertujuan murni mendekatkan diri kepada Allah (taqarrub ila Allâh) tanpa mengharap pamrih apa pun yang bersifat duniawi. Dengan demikian, wujud rasa keikhlasan dalam mengamalkannya.

(Humas Infokom)

Jam’iyah Sholawat Nariyah NJ, Rihlah Tabarrukan Ke Asta Wali

nuruljadid.net- Jami’iyah Thoriqoh Naqsabandiyah Nurul Jadid rihlah tabarrukan ke beberapa kiai dan ke beberapa asta masyayikh.

Sejumlah 22 orang kunjungan ke dalem KH. Fadlurrahman Zaini dilanjutkan ke asta Kiai Abdul Majid, Bajul mati dan astah KH. KH. Syamsul Arifin, KH. As’ad Syamsul Arifin, Sukerejo dipimpin oleh pembina Jam’iyah Sholawat Nariyah KH. Moh. Romzi Al-Amiri Mannan.

Ustadz Zainul Hasan Rawi menyampaikan bahwa tujuan rihlah ini sebagai ajang silaturrahmi kepada para masyayikh dan beberapa astah. Ini dilakukan sebagai ikatan bathin (Rabithul Misyah) agar menambah ketaatan bathin kepada Allah.

Jam’iyah Sholawat Nariyah mampu melaksanakan pembacaan shalawat nariyah setiap malam rabu,” Imbuh Ustadz Zainul Hasan.

Masih menurut Ustadz Zahara (Panggilan akrab Ustadz Zainul Hasan) Insya Allah kegiatan rihlah menjadi kegiatan rutin yang akan dilaksanakan. Dengan sowan kepada para masyayikh dan asta para wali Allah, berharap ngalap berkah dan tabarrukan.

 

Pewarta : PM