Pos

Pesantren Nurul Jadid Memikat Hati BARMM Filipina, Ini Alasannya!

berita.nuruljadid.net – Pondok Pesantren Nurul Jadid kembali berhasil menjalin kerjasama internasional, kali ini dengan organisasi pendidikan madrasah Bangsamoro Autonomous Region in Muslim Mindanao (BARMM) di Filipina. Kegiatan ini dimulai dengan seremoni penyambutan di Aula I Pesantren pada hari Senin (22/07/2024).

BARMM menunjukkan minatnya terhadap pesantren yang telah berusia lebih dari setengah abad ini, terutama karena kualitas alumni Nurul Jadid yang berkontribusi di Cotabato State University, Filipina. Selain itu, BARMM juga tertarik untuk menjalin kerjasama dengan beberapa madrasah di Indonesia karena pengelolaan madrasah di Indonesia dianggap memiliki standar yang tinggi.

“Alumni Nurul Jadid, Pak Ihsan, yang juga bagian dari kami, sering menceritakan kepada kami tentang pesantren ini. Saya kagum dengan dedikasi beliau dalam menjalankan tugasnya. Itulah sebabnya, saya sangat ingin mengunjungi Nurul Jadid untuk mempelajari berbagai hal yang bisa kami terapkan di madrasah kami. Dan sekarang, saya berada di sini!” ujar Maripas C. Abbas, direktur pengajaran di Cotabato State University.

Setelah acara pembukaan, rombongan dari Filipina mengikuti Seminar Selayang Pandang Nurul Jadid. Mereka mempelajari sejarah pendirian Nurul Jadid oleh KH. Zaini Mun’im, perkembangan pesantren dari waktu ke waktu, program-program unggulan, tata kelola kelembagaan, dan struktur organisasi yang berada di bawah naungan pesantren ini.

Delegasi BARMM memiliki kesempatan untuk berdialog setelah mendengarkan paparan Seminar Selayang Pandang. Mereka memanfaatkan sesi dialog ini sebagai wadah untuk saling bertukar pikiran dan menggali ilmu pengetahuan yang dapat diaplikasikan di negeri mereka.

“Di sesi dialog itu, saya bertanya tentang konsep-konsep baru yang belum pernah kami terapkan di Filipina, dan kami melakukan perbandingan dengan program kami di sana. Saya juga membagikan informasi tentang program kami kepada mereka, sambil menerima konsep-konsep baru yang bisa kami terapkan di lembaga kami. Jadi, di sini, kita saling berbagi ide dan saling menguntungkan,” tambah wanita asal Filipina tersebut.

 

Pewarta: Wildana Nafisatuz Zahra/Kamelia Anaimah Maksum
Editor: Ahmad Zainul Khofi

Toleransi dalam Keberagaman, Yayasan Sosial Hokka Malang Apresiasi Pesanten Nurul Jadid

nuruljadid.net – Ahad (28/04/24) Pondok Pesantren Nurul Jadid menerima kunjungan silaturahmi dari Yayasan Sosial Hokka Malang. Rombongan yang dikomando oleh Widodo Laksono Ketua Pembina Yayasan Sosial Hokka Malang ini bertujuan untuk berbagi kebahagiaan kepada santriwan dan santriwati.

Kedatangannya disambut hangat oleh Kepala Pesantren KH. Abdul Hamid Wahid, Sekretaris Pesantren H. Tahiruddin dan beberapa pimpinan satuan kerja maupun satuan pendidikan.

Perjumpaannya dengan Nurul Jadid, menurut Widodo Laksono, membuat dirinya tertegun setelah menyaksikan kepiawaian santri berbahasa mandarin selama acara berlangsung.

“Saya senang sekali para santri bisa berbahasa Mandarin,” ungkapnya.

Sekilas cerita, Widodo sempat menyoroti keberadaan Bahasa Mandarin yang kurang mendapatkan perhatian di tengah pemuda hari ini.

“Bahkan, di kampus tertentu, saat ada orang berbahasa Mandarin maka orang itu di-China-Chinakan. Berbeda ketika berbahasa Inggris, ia dianggap biasa saja,” keluhnya di tengah-tengah penyampaian sambutan.

Potret Widodo Laksono Ketua Pembina Yayasan Sosial Hokka Malang tengah memberikan sambutan.

Hal yang membuat saya bangga, lanjutnya, adalah bisa berkenalan dengan Ponpes Nurul Jadid ini. Beliau berharap bahwa pertemuan ini suatu saat nanti terus bisa menjalin kerjasama.

Sementara itu, Kiai Hamid dalam sambutannya di awal acara membuka ruang seluas-luasnya untuk saling belajar dan berbagi antara Ponpes Nurul Jadid dan Yayasan Sosial Hokka Malang.

“Moga-moga bagi pesantren kita bisa saling belajar, saling menimba ilmu, wawasan dan pengalaman. Saya yakin bapak ibu telah makan asam garam kehidupan di profesinya masing masing,” terang beliau.

Potret Kepala Pesantren KH. Abdul Hamid Wahid tengah memberikan sambutan hangat di depan tamu dan para peserta

Di samping itu, beliau juga menjabarkan pola giat santri selama di pesantren, mulai dari tidur yang kata beliau seperti camping setiap hari sampai kurikulum integrasi antara pesantren-sekolah.

“Semoga ini bukan kunjungan pertama dan terakhir, harapnya hubungan kerja sama dan silaturahmi ini bisa berlanjut ke masa mendatang,” pungkasnya.

 

Pewarta: Ahmad Zainul Khofi

Editor: Ponirin Mika

MA Nurul Jadid Sambut Hangat Kunjungan Dari Sekolah Asal Jawa Tengah

nuruljadid.net – Madrasah Aliyah Nurul Jadid menerima kunjungan studi banding dari Madrasah Aliyah An-Nawawi (Manawa) Kecamatan Berjan Kabupaten Purworejo Provinsi Jawa Tengah pada Senin (08/01/24).

Kunjungan tersebut membawa 8 armada bus dengan jumlah peserta sebanyak 411 siswa dan siswi yang didampingi oleh beberapa guru dan pimpinan dari MA An-Nawawi. Mereka disambut dengan hangat oleh MA Nurul Jadid. Setelah turun dari bus, peserta studi banding diarahkan ke Aula II Pesantren untuk mengikuti acara ceremonial penyambutan.

Kepala Manawa Bapak H. Sahlan beserta rombongannya penasaran dengan peserta didik MANJ yang notabene adalah santri, namun tetap eksis belajar, disertai mengaji dengan selalu menggali prestasi sebagaimana tersirat dalam visi MANJ.

“Karenya biasannya kalau sudah berprestasi atau pun pintar, dia akan lupa bahwa dirinya seorang santri,” papar Bapak H. Sahlan selaku kepala madrasah Manawa dalam sambutannya.

Sementara itu, Kepala MA Nurul Jadid Bapak Misbahul Munir turut memberikan sambutan kepada para tamu yang hadir.

“Kami memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada pihak Manawa apabila menemukan banyak kekurangan dalam acara ini, inilah kemampuan kami. Semoga dalam acara ini, kita banyak mendapat hikmah dan mafaat untuk kedua belah pihak antara MANJ dan Manawa,” tutur Bapak Misbahul Munir selaku kepala MA Nurul Jadid.

Selepas acara seremonial , para tamu di bagi menjadi 3 grup diskusi. Pertama, Kelompok 1 untuk jajaran pimpinan berlokasi di ruang meeting. Kedua, kelompok 2 untuk siswa dan OSIM di lantai 3 Aula II Pesantren. Dan Ketiga, kelompok 3 untuk siswi dan OSIM di aula mini MANJ.

Hal tersebut dilakukan untuk efisiensi terhadap waktu dan memberikan ruang diskusi yang lebih menarik dan santai, serta lebih luwes terkait sharing program unggulan yang dimiliki oleh masing-masing lembaga.

 

(Humas Infokom)

Ponpes Puncak Darussalam Pamekasan Ngaji Manajemen Pesantren ke Nurul Jadid Paiton

nuruljadid.net – Pondok Pesantren Puncak Darussalam di Pamekasan, Jawa Timur, mengadakan kunjungan manajemen ke Pondok Pesantren Nurul Jadid di Paiton Rabu lalu (01/11/2023). Kedua pesantren tersebut menjalin serta mempererat tali ukhwah ma’hadiyah dengan saling berbagi best practice atau praktik baik dalam bidang pengembangan manajemen pesantren dan peningkatan kualitas pendidikan keagamaan.

Dalam kunjungan ini, para pengurus dan asatidz dari Ponpes Puncak Darussalam berkesempatan belajar dari pengalaman sukses Pondok Pesantren Nurul Jadid yang dikenal sebagai salah satu pesantren dengan modernisasi dan digitalisasi pengelolaan pesantren di Jawa Timur. Mereka mendapatkan wawasan tentang pengelolaan pesantren, kurikulum pendidikan, dan program-program unggulan yang telah terbukti berhasil di Nurul Jadid.

Perwakilan Ponpes Puncak Darussalam, menyatakan bahwa kunjungan ini merupakan langkah positif untuk meningkatkan mutu manajemen pendidikan pesantren. “Kami sangat berterima kasih kepada Pondok Pesantren Nurul Jadid yang telah bersedia berbagi pengalaman dan pengetahuan dengan kami. Semoga tali silaturrahmi ini dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan pesantren kami,” ungkap salah satu perwakilan rombongan.

Tamu rombongan dari Ponpes Puncak Darussalam Pamekasan saat sesi foto bersama dengan pengurus Ponpes Nurul Jadid Paiton Probolinggo

Sementara itu, Kepala Bagian Sekretariat Pondok Pesantren Nurul Jadid, Miftahul Huda, S.HI., M.Pd., menyambut baik kunjungan ini. Beliau berharap bahwa pertukaran pengalaman antarpesantren dapat menjadi inspirasi bagi pengembangan pesantren-pesantren lainnya. “Kami senang dapat berbagi pengalaman dengan saudara-saudara kami di Puncak Darussalam. Semoga kerjasama ini dapat memperkuat sinergi antarpesantren dan mendukung pengembangan pendidikan Islam di tanah air,” ungkap Miftah panggilan akrabnya.

Perwakilan keluarga masyayikh Nurul Jadid dihadiri oleh Kiai Mifathul Arifin sekaligus kepala MTs Nurul Jadid. Kunjungan ini diakhiri dengan sesi foto bersama dan pemberian cinderamata antara kedua pihak sebagai bentuk apresiasi untuk memperkuat silaturrahmi dan hubungan dalam pengembangan manajemen pesantren dan peningkatan kualitas pendidikan agama Islam di bumi Nusantara ini.

(Humas Infokom)

Silaturrahmi Majelis Ta’lim KH. Abd. Rais Tambakoso Sidoarjo Disambut Hangat Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid

nuruljadid.net – (16/09/2023) Pondok Pesantren Nurul Jadid menerima kunjungan silaturrahmi rombongan Musholla dan Majelis Ta’lim KH. Abd. Rais Tambakoso Waru Sidoarjo pada Sabtu pagi. Kunjungan ini bertujuan untuk tabarrukan dan  mempererat tali persaudaraan antara dua entitas keagamaan yang berdedikasi untuk peningkatan pemahaman agama Islam di masyarakat.

Kedatangan rombongan Majelis Ta’lim disambut dengan hangat oleh pengasuh Kiai Haji Moh. Zuhri Zaini. Acara penyambutan dimoderatori oleh Sekretaris Pesantren H. Thahiruddin dan dilanjutkan dengan sambutan singkat oleh kedua belah pihak yang menyoroti pentingnya penguatan ukhwah Islamiyah antar organisasi keagamaan dalam mewujudkan tujuan bersama.

Pemimpin rombangan Majelis Ta’lim KH. Abd. Rais menyampaikan dalam sambutannya bahwa kehadiran mereka untuk tabarukkan, menjalin ukhwah Islamiyah dan ngaji sebagai santri kiai Zuhri Zaini. Harapannya mendapatkan keberkahan menuntut ilmu dan silaturrahim kepada orang alim.

Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid, KH. Moh. Zuhri Zaini, menyampaikan rasa syukur atas kunjungan ini. Dalam tausyiahnya, beliau mengatakan, “Kunjungan ini adalah bukti nyata dari semangat ukhuwah Islamiyah yang harus senantiasa kita jaga. Silaturahim itu dijanjikan panjang umurnya, melimpah rezekinya semoga kita semua tergolong golongan tersebut” dawuh kiai dengan pakaian sederhana serba putih tersebut.

Suasana kunjungan majelis Ta’lim KH. Abd. Rais di Aula Mini Pondok Pesantren Nurul Jadid

“Saya yakin kita semua ini santri, paling tidak santrinya kanjeng nabi,”

“Saya salut, ada majelis ta’lim dari berbagai usia, ada yang muda, agak tua dan bahkan sepuh masih mau mengaji, ini hal yang luar biasa”

“dengan silaturrahim ini selain dapat ilmu, kebersamaan kita juga semakin kokoh. Majelis ilmu itu adalah kebersamaan yang baik. Karena ada kebersamaan yang tidak baik contoh korupsi berjamaah dan itu tidak barokah bahkan akan mencelakai pelakunya,”

Dalam tausyiahnya, kiai Zuhri juga menyinggung pentingnya tholabul ilmi sebelum ibadah sholat.

“Perintah allah pertama itu bukan sholat tapi iqro’ atau membaca, membaca itu tidak sekedar membaca qur’an melainkan membaca kehidupan dan keadaan”

“sebagai muslim, bagaimana kita semua berupaya kembalinya nanti dalam keadaan senang. Sama dengan anak di pondok rajin belajar, ngaji, berprestasi akhirnya kembali ke rumah dengan senang.”

“Ilmu itu memahami bagaimana cara hidup, cara ibadah dan saya yakin ilmu itu diajarkan di majelis talim.”

“Kita berharap mudah-mudahan ilmu yang kita punya dapat diamalkan. Karena menebarkan ilmu itu tidak harus kiai, bu nyai atau ustaz. Siapapun yang mempunyai ilmu bisa mengamalkan atau menebarkan ilmu tersebut.”

Sesi Foto bersama majelis Ta’lim KH. Abd. Rais dan pengasuh di Aula Mini Pondok Pesantren Nurul Jadid

Kunjungan ini diharapkan akan menjadi landasan bagi ikatan silaturrahmi yang lebih erat antara Majelis Ta’lim dan Pondok Pesantren Nurul Jadid dalam kegiatan-kegiatan keagamaan dan sosial di masa depan. Dalam suasana yang penuh kehangatan dan kebersamaan, kunjungan Majelis Ta’lim ke Pondok Pesantren Nurul Jadid ini berakhir dengan doa bersama untuk keberkahan rangkaian acara tersebut dalam mewujudkan cita mulia untuk menyebarkan ajaran agama Islam yang damai dan welas asih.

(Humas Infokom)

Sambung Silaturrahmi, Kapolres Baru Probolinggo Kunjungi PP. Nurul Jadid

nuruljadid.net – Kapolres baru Probolinggo, AKBP Wisnu Wardana S.H S.I. beserta rombongan kunjungi Pondok Pesantren Nurul Jadid pada Kamis sore (24/08/2023). Kunjungan tersebut dalam rangka menjalin sambungan silaturrahmi Kapolres baru Probolinggo kepada pesantren.

Dalam kunjungan tersebut, Kapolres Probolinggo di dampingi oleh Kapolsek Paiton, empat pejabat utama, dan tim humas Polres Probolinggo.

Turut menyambut kunjungan Kapolres Probolinggo, KH. Zuhri Zaini selaku Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid, Gus Salahuddin Wahid, Sekretaris Pesantren, dan beberapa pengurus pesantren lainnya.

“AKBP Wisnu Wardana S.H S.I., baru menjabat sebagai Kapolres Probolinggo selama tiga minggu,” terang tim humas Polres Probolinggo kepada tim infokom Nurul Jadid.

Ba’da shalat ashar berjama’ah di Masjid Jami’ Nurul Jadid, KH Zuhri Zaini memperkenalkan secara singkat Kapolres baru Probolinggo kepada para santri. Selanjutnya, Kapolres memberikan sambutan kepada para santri.

“Mohon dukungan dari para kyai terhadap kami, semoga kami selaku Polres Probolinggo dapat bertugas menjalankan amanah dari masyarakat dengan sebaik-baiknya,” tutur Kapolres baru Probolinggo.

“Apabila ada hal-hal yang kurang berkenan dan kesalahan, kami mohon diingatkan Kyai, khususnya saya selaku pimpinan Polres Probolinggo. Agar kami mengetahui dan bisa memperbaiki kesalahan kami,” Imbuhnya.

Dengan begitu, AKBP Wisnu Wardana S.H S.I. melanjutkan, kehadiran Polres Probolinggo di tengah masyarakat dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Dan apa yang dilakukan oleh kami semoga diberi keberkahan oleh Allah SWT dan menjadi ladang pahala bagi kita semua.

(Kapolres baru Probolinggo, AKBP Wisnu Wardana S.H S.I. saat memberikan sambutan di Masjid Jami’ Nurul Jadid)

Dalam kesempatan yang sama, Kapolres juga menyampaikan bahwa, Kami sangat mengharapkan kerjasama dari semua pihak, dalam hal ini khususnya adek-adek yang ada di pesantren. Dan kepada Kyai serta para ustadz, mohon saya di terima menjadi bagian dari keluarga besar Pondok Pesantren Nurul Jadid, kiranya silaturrahmi kami untuk kedepannya bisa selalu terjaga.

“Apabila ada hal-hal yang bisa kami bantu, tentunya nanti bisa dikomunikasikan. InsyaAllah selama untuk jalan kebaikan kami akan membantu,” Pungkas AKBP Wisnu Wardana.

(Humas Infokom)

Gubernur Narathiwat: Tidak Hanya Bidang Pendidikan, Kedepan Jalin Kerjasama di Bidang Pertanian, Peternakan, Perdagangan, Hingga Kebudayaan dan Pariwisata

nuruljadid.net – Gubernur Provinsi Narathiwat, Thailand, Mr. Sanan Phongaksorn melakukan kunjungan ke kampus Universitas Nurul Jadid (Unuja) pada Selasa (25/07/2023) pagi. Kunjungan ini dalam rangka menghadiri pertemuan kedua institusi sekaligus Studium Generale dengan tajuk “Bridging The Gap: Managing the Cross Cultural Education in Thailand and Indonesia” yang digelar di Aula I Pesantren.

Gubernur Narathiwat ini datang bersama rombongan, diantaranya Kepala Dinas Pendidikan Swasta Provinsi Narathiwat, Thailand Mr. Praphat Rattanaarun dan Bupati Kabupaten Rangae Mr. Vimutti Amnukmanee beserta jajarannya dan beberapa rombongan lainnya dari Universitas Thaksin dan Santivit Songkhla Technology College.

Selain disambut hangat oleh Rektor Universitas Nurul Jadid KH. Abd. Hamid Wahid, kedatangan rombongan pemerintah Thailand ini juga disambut oleh Sekda Pemkab Probolinggo, Pimpinan Unuja, perwakilan PTKIS se-Tapal Kuda, perwakilan  Dinas Ketenagakerjaan serta pimpinan Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Dalam sambutannya, Mr. Sanan Phongaksorn menyampaikan beberapa hal, khususnya keinginan Mr. Sanan untuk terus menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan kampus Unuja bahkan di level nasional. Ia juga menyampaikan rasa bahagianya dengan adanya program pertukaran pelajar.

“Dengan adanya hubungan kerjasama pertukaran pelajar selama ini, kami merasa bangga dan sangat senang sekali,” ungkapnya.

“Selain itu, adanya hubungan kerjasama ini, kami berharap ke depannya tidak hanya bekerjasama dalam dunia pendidikan saja, tetapi juga dalam dunia pertanian, peternakan, perdagangan, maupun kebudayaan dan pariwisata,” imbuhnya.

Sementara itu, dalam pertemuan yang sama kepala Dinas Pendidikan Swasta Perovinsi Narathiwat, Mr. Praphat Rattanaarun menyampaikan harapannya terkait penambahan jumlah kuota pertukaran pelajar ke Thailand di kemudian hari.

“Kalau bisa kami berharap untuk kuota pertukaran pelajar nanti bisa bertambah mencapai 1000 peserta,” tuturnya.

Di akhir sambutan Gubernur, ia mengungkapkan banyak terimakasih kepada KH. Abdul Hamid Wahid selaku Rektor Universitas Nurul Jadid yang telah memberikan layanan secara maksimal kepadanya beserta rombongan dari Thailand. Bapak gubernur juga mengharap kehadiran kiai Hamid kembali ke Narathiwat untuk melihat kondisi masyarakat disana dan sharing bersama untuk meningkatkan kualitas pendidikan kedua negara.

“Kami mengucapkan terimakasih kepada kiai Hamid yang telah memberikan kesempatan dalam beberapa hal dan layanan-layanan kepada kami yang sangat baik dan ramah,” tuturnya.

“Terimakasih banyak-banyak khap,” pungkasnya memadukan bahasa Indonesia dengan Thailand.

 

 

(Humas Infokom)

Puluhan Mahasiswa Meriahkan Kedatangan Gubernur Narathiwat Thailand di Bumi Nurul Jadid

nuruljadid.net – Puluhan Mahasiswa Universitas Nurul Jadid sambut kedatangan Gubernur Narathiwat Thailand Mr. Sanan Phongaksorn beserta rombongan pada Selasa (25/07/2023). Mereka berbaris rapi sepanjang jalan dari gerbang utama pesantren sampai menuju depan Kantor Pusat Sekretariat Pesantren.

Tak hanya itu, mereka juga kibarkan bendera merah putih Indonesia dan bendera Thailand sebagai pernak pernik untuk memeriahkan penyambutan. Ketika Gubernur Narathiwat dari Negeri Gajah Putih bersama rombongan itu melewati jalan menuju Aula I, para mahasiswa menyambut dengan teriakan suara selamat datang sembari beberapa dari mereka meniupkan peluit yang salin bersautan.

Pertemuan ini dalam rangka menjalin hubungan silaturrahmi yang baik agar tetap terjaga antara Thailand dengan pihak Kampus Unuja, yang nantinya akan ditindaklanjuti dengan beragam bentuk kerjasama mulai dari bidang pendidikan, perekonomian dan lainnya. Acara ini dibungkus dengan format Studium Generale dengan mengusung tema yang bertajuk “Bridging The Gap: Managing the Cross Cultural Education in Thailand and Indonesia.

Mahasiswa yang turut menyambut kehadiran tamu dari Thailand ini merupakan gabungan dari beberapa organisasi yang ada di Universitas Nurul Jadid seperti organisasi Resimen Mahasiswa (Menwa) yang bertugas menjaga keamanan dan ketertiban acara, Santri Patriot Panji Pelopor (SP3), Prajamuda Karana (Pramuka) dan beberapa perwakilan dari prodi yang ada di bawah naungan Universitas Nurul Jadid.

Saat tiba di bumi Nurul Jadid, Gubernur Narathiwat beserta rombongan langsung disambut oleh Rektor dan para Dosen Universitas Nurul Jadid (Unuja). Selanjutnya, Rektor Unuja KH. Abdul Hamid Wahid sematkan kalung bunga melati kepada Gubernur Sanan Phongaksorn, Bupati Kabupaten Range Vimutti Amnukmanee dan Kadin Pendidikan Swasta Praphat Rattanaarun.

Selain itu, Gubernur dan rombongan juga disambut oleh Grub Hadrah banjari Muhibbus Sholawah sebagai salah satu bentuk ciri khas budaya yang ada di lingkungan pesantren. Mereka sangat antusias dalam melantunkan sholawat dengan suara merdu khas banjari.

Untuk membantu penjagaan keamanan, selain dikoordinir Petugas Keamanan dan Ketertiban Pesantren, acara ini juga turut dibantu oleh Tim Barisan Anshor Serbaguna (Banser) yang melakukan pengamanan di sekitar kampus dan area acara.

 

(Humas Infokom)

Ngaji Manajemen Pesantren, Al-Hikmah Boarding School Batu Studi Tiru Ke Nurul Jadid

nuruljadid.net – Salah satu sekolah favorit di Batu Malang SMA Boarding School Al-Hikmah berkunjung ke Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo. Diketahui, tujuan kedatangan rombongan tersebut adalah dalam rangka silaturrahmi dan belajar tentang kehidupan pondok pesantren sebenarnya.

Rombongan yang beranggotakan empat orang dari SMA Al-Hikmah Boarding School Batu ini, berdasarkan keterangan dari Ibu Asri Fahmiati, berniat ingin menggali informasi spesifik tentang sistem pembelajaran Al-Qur’an, program belajar kebahasaan, dan sistem manajemen sumber daya manusia di pesantren.

Demi optimalisasi niat belajar tersebut, kunjungan dilakukan selama 3 hari 2 malam, sejak Rabu, 05 Juli 2023 sampai dengan Jum’at, 07 Juli 2023. Empat musyrifah yang juga pendidik di SMA Al-Hikmah Boarding School tersebut difasilitasi penginapan sederhana untuk bermalam di guest house atau wisma pesantren. Kepala Sekolah bapak Raingyusywaeko, M.Pd juga menyempatkan hadir bersama keluarganya menyambung tali silaturrahim dan bertanya langsung seputar manajemen pesantren kepada pengurus.

(Penyerahan cinderamata dari kepala SMA Al-Hikmah Boarding School Batu (kanan) kepada perwakilan Pondok Pesantren Nurul Jadid (kiri))

Studi tiru (best practices) dalam manajemen pesantren adalah pendekatan untuk mengadopsi metode atau strategi terbaik yang diterapkan di Pondok Pesantren Nurul Jadid yang telah terbukti berhasil. Ini berarti SMA Al-Hikmah Boarding School ingin belajar dari pengalaman sukses Nurul Jadid dan akan menerapkannya di lembaga yang mereka kelola.

Sebagaimana disampaikan oleh pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid bahwa pengelolaan Sumber Daya Manusia di pesantren memanfaatkan pendekatan manajemen SDM yang efektif untuk memotivasi para musyrif dan musyrifah, atau dikenal dengan istilah wali asuh, sehingga kualitas layanan terhadap santri meningkat.

Tidak hanya itu pengembangan kurikulum kepesantrenan dan kependidikan baik dalam bidang pembinaan Al-Qur’an, akademik dan kebahasaan, pendekatan kurikulum yang diimplementasikan adalah pendekatan yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan zaman.

(Pendokumentasian pasca studi tiru bersama pengurus SMA Al-Hikmah Boarding School Batu dan pengurus putri Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Pada malam hari, peserta studi tiru Al-Hikmah juga berkesempatan untuk observasi langsung kegiatan belajar di setiap asrama santri khususnya asrama Bahasa dan al-Qur’an. Mereka mengungkapkan kepuasan saat observasi tersebut dengan mengabadikan kegiatan asrama dalam bentuk video untuk dijadikan referensi kegiatan di asrama lembaga mereka.

Salah satu peserta studi tiru Al-Hikmah sempat menanyakan bagaimana caranya para santri dengan sigap berdiri rapi saat ada tamu dan para ustazah melintas. Mereka juga dikagetkan ketika mendapati sandalnya tertata rapi saat hendak keluar dari asrama. Hal ini menunjukkan bagaimana para santri dibentuk untuk senantiasa mengedepankan akhlaq dan adab kepada siapapun khususnya orang yang lebih tua.

 

(Humas Infokom)

Pamitan, Kapolres Probolinggo AKBP Teuku Arsya Khadafi Sowan Ke Kiai Zuhri Zaini

nuruljadid.net – Kapolres Probolinggo AKBP Teuku Arsya Khadafi, S.H., S.I.K., M.Si. hari ini, Jum’at (7/7/2023) sowan kepada pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo, K.H. Moh. Zuhri Zaini. Sowan AKBP Arsya tersebut dalam rangka pamitan karena harus melanjutkan amanah barunya sebagai Kapolres Tulungagung Polda Jatim.

Diketahui, mutasi Kapolres Probolinggo, AKBP Arsya panggilan akbrabnya, setelah adanya surat telegram (TR) dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, pada Senin (26/6/2023) lalu.

Kedatangan Kapolres Probolinggo AKBP Arsya disambut ramah oleh Kiai Zuhri di kediamannya didampingi Sekretaris Pesantren H. Tahirudin, Kasubbag Umum Muslehuddin Jauhari, Kasubbag Humas Mujiburrohman dan bagian Protokoler Alfi Syukrin.

(Kapolres Probolinggo AKBP Teuku Arsya Khadafi saat memberikan cinderamata kepada pengasuh K.H. Moh. Zuhri Zaini di kediaman pengasuh)

AKBP Teuku Arsya Khadafi datang bersama rombongan Kabag Log Polres Probolinggo Kompol Sulistyo, Kasat Lantas Polres Probolinggo AKP Sapari, Kasi Humas Polres Probolinggo IPDA Sugeng Santoso, Kapolsek Paiton AKP Maskur Ansori dan Danramil Paiton Kapten Adi Suwarso.

Dalam bincang santainya, AKBP Arsya menyampaikan terimakasih kepada Pondok Pesantren yang ada di Probolinggo, salah satunya Ponpes Nurul Jadid karena turut berperan aktif mengawal dan mendampingi masyarakat untuk saling menjaga keamanan dan ketertiban bersama di wilayah kabupaten Probolinggo.

“Kami berterimakasih atas kerjasamanya selama ini, berkat peran pesantren dan kiai serta masyarakat Probolinggo yang ramah, sehingga kami lebih mudah dalam menjalankan tugas dan peran sebagai abdi negara,” tutur mantan Kasubdit 5 Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.

(Kapolres Probolinggo AKBP Teuku Arsya Khadafi beserta rombongan melakukan sesi foto bersama pengasuh K.H. Moh. Zuhri Zaini didampingi sekretaris pesantren H. Tahirudin)

Dua tahun pengabdian Kapolres Probolinggo AKBP Arsya bersama anggotanya sebagai satuan abdi negara memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat di wilayah kabupaten Probolinggo mendapatkan apresiasi pengasuh Kiai Zuhri.

“Kami atas nama keluarga besar Pondok Pesantren Nurul Jadid mengucapkan terimakasih dan penghargaan atas dedikasi, kontribusi dan kerjasamanya selama ini, semoga menjadi amal ibadah yang diterima di sisi Allah SWT,” dawuh Kiai Zuhri.

“Selanjutnya kami menyampaikan selamat bertugas di tempat yang baru, semoga selalu mendapat perlindungan dan pertolongan dari Allah SWT sehingga dapat bertugas sebaik-baiknya,” imbuhnya.

(Kapolres Probolinggo AKBP Teuku Arsya Khadafi beserta rombongan melakukan serah terima bingkisan sembako melalui sekretaris pesantren H. Tahirudin)

AKBP Arsya menjabat Kapolres Probolinggo kurang lebih dua tahun sejak Juni 2021. Tidak hanya sowan, lulusan terbaik dalam Pendidikan Sespimen Polri Angkatan 57 ini juga meminta doa restu kepada kiai Zuhri agar dimampukan dalam menjalankan amanah di tempat tugasnya yang baru.

Pada kesempatan sowan ini, AKBP Arsya memberikan cinderamata kepada kiai Zuhri sebagai kenang-kenangan. Rombongan Polres Probolinggo juga menyerahkan bingkisan berupa sembako untuk para pengabdi pesantren yang diserahkan melalui Sekretaris Pesantren H. Tahirudin.

“mohon maaf kiai, ini sekedar cinderamata untuk kenang-kenangan dari kami, semoga ke depan bisa kembali mampir bersilaturrahim,” kata Kapolres.

Bismillah, semoga bisa terus naik jabatan sampai jadi Kapolri,” doa Kiai Zuhri yang disambut amin oleh semua yang hadir di ruang tamu kediaman pengasuh.

(Kapolres Probolinggo AKBP Teuku Arsya Khadafi beserta rombongan salat Jum’at di masjid Jami’ Ponpes Nurul Jadid bersama pengasuh K.H. Moh. Zuhri Zaini )

Rombongan Polres Probolinggo ikut salat Jum’at bersama pengasuh Kiai Zuhri di masjid Jami’ Pondok Pesantren Nurul Jadid. Usai sholat Jum’at, Kapolres Probolinggo AKBP Arsya beserta rombongan dipersilahkan untuk ramah tamah makan siang di kediaman pengasuh sebelum meninggalkan bumi Nurul Jadid.

Sebelum ke Nurul Jadid, Kanit Binmas Polsek Paiton Bripka Luthfie Agung Prihadi juga alumni Ponpes Nurul Jadid menginformasikan, rombongan Kapolres melakukan giat kunjungan ke TPI Paiton untuk menyerahkan Bantuan Sosial (bansos) kepada korban kebakaran yang menghanguskan empat kios beberapa waktu lalu (5/7/2023).

 

(Humas Infokom)

Ingin Dirikan PDF, Pondok Tahfid Yanbu’ul Quran Kudus Jawa Tengah Lakukan Kunjungan Studi ke Nurul Jadid

nuruljadid.net ­– Pondok Tahfid Yanbu’ul Qur’an Remaja dari Kota Kudus Jawa Tengah melakukan studi banding ke Pondok Pesantren Nurul Jadid pada Senin (12/06/23) pagi. Kunjungan ini selain untuk menyambung silaturrahim juga bertujuan untuk memperluas wawasan dan saling bertukar pengalaman antara kedua pesantren.

Kedatangan rombongan Pondok Tahfid Yanbu’ul Qur’an Remaja disambut hangat oleh pengurus Pesantren Nurul Jadid. Selanjutnya rombongan diarahkan untuk menuju Aula Mini sebagai tempat pertemuan formal diantara kedua pihak.

Lebih khusus lagi, Pondok Tahfid Yanbu’ul Qur’an Remaja menuturkan maksud dan tujuan kedatangannya bahwa ingin mempelajari lebih dalam tentang Program Pendidikan Diniyah Formal (PDF) dan juga Kurikulum Ma’had Aly yang ada di Pesantren Nurul Jadid. Sebab, dalam waktu dekat, Pondok Yanbu’ul Qur’an juga berencana akan membuka program baru, yakni Program PDF.

Oleh karena itu, sebelum melangkah lebih jauh, pengurus Yanbu’ul Qur’an berinisiatif menggali informasi ke Pondok Pesantren Nurul Jadid untuk mematangkan program PDF. Mulai dari persiapan yang harus dilakukan, hingga ke proses pengelolaannya nanti. Di sisi lain, rombongan Yanbu’ul Qur’an juga menggali informasi terkait kurikulum apa yang dipakai di Ma’had Aly Nurul Jadid dan bagaimana proses pelaksanaannya.

Turut hadir menyambut rombongan, Gus Yazid Al-Bustomi selaku Kepala PDF Nurul Jadid, Para Asatidz Ma’had Aly dan Asatidz Pendidikan Diniyah Formal (PDF). Setelah penyambutan, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, dimana kedua pihak saling berbagi wawasan dan pengalaman khususnya tentang pengelolaan PDF dan santri Ma’had Aly Nurul Jadid.

(Suasana di Ruang pertemuan Aula Mini Pondok Pesantren Nurul Jadid saat kunjungan berlangsung)

Salah satu pengurus Yanbu’ul Quran Remaja menjelaskan, bahwa program PDF ini merupakan hal baru yang akan diterapkan di dalam pesantrennya. Sebab, selama ini santri yang ingin masuk ke Yanbu’ul Quran itu bukan karena program kitabnya, melainkan karena ingin mengikuti program tahfidz yang sudah menjadi ciri khas pesantrennya.

“Kalau di Yanbu’ul Quran, niat pertama santrinya itu ingin masuk program tahfidnya,” papar salah satu pengurus Yanbu’ul Quran.

Pengurus Yanbu’ul Quran sudah berkoordinasi dengan walisantri terkait planning program baru ini, dan alhasil walisantri juga sudah setuju dengan program kitab ini.

“Dan ini mutlak telah kami sampaikan kepada wali santri, 80% mendukung pelaksanaan program PDF di Pesantren Kami,” terang Pimpinan Rombongan Yanbu’ul Quran.

“Kami mohon keridoannya untuk Nurul Jadid membantu Tim dari Kudus ini dalam menerapkan program PDF nanti,” pungkasnya.

(Serah terima Cinderamata antara Pondok Pesantren Nurul Jadid dengan Pondok Tahfid Yanbu’ul Qur’an)

Acara berjalan dengan lancar dan ditutup dengan pembacaan doa bersama serta sesi pemberian cinderamata antara kedua pihak.

(Humas Infokom)

Rihlah Ilmiah Kelas Akhir Pesantren Putri Al-Mawaddah Ponorogo ke Nurul Jadid

nuruljadid.net – Santriwati kelas akhir (Zahdiah Generation) Pondok Pesantren Putri Al-Mawaddah Ponorogo melaksanakan rihlah ilmiah dan studi banding ke Pondok Pesantren Nurul Jadid pada hari Senin (15/05/2023) pagi. Sebanyak 129 santriwati melakukan studi banding yang digelar di Aula I Nurul Jadid sejak pagi hingga menjelang waktu dzuhur.

Rombongan santriwati dari Ponorogo itu tiba di bumi Nurul Jadid pada jam 08.00 WIB dengan menggunakan 3 armada bis. Santriwati yang diikutkan dalam rihlah ini merupakan santri kelas akhir yang berjumlah 130 santriwati. Ditambah lagi dengan 20 orang pendamping yang merupakan ustadz dan ustadzah.

Tujuan adanya rihlah ini ialah sebagai pembekalan kepada santriwati sebelum nanti kembali kepada pangkuan orang tua masing-masing.

Menurut sambutan dari perwakilan Pesantren Putri Al-Mawaddah, salah satu ustadnya menyebutkan bahwa santriwati kelas akhir di pondok kami pada akhir tugasnya akan selalu diajak untuk melakukan rihlah ilmiah.

“Santriwati kelas akhir di Pesantren putri Al-Mawaddah ini pada akhir tugasnya selalu diajak rihlah. Namun dua tahun kemarin sempat berhenti karena adanya pandemi yang tidak bisa kami menghindar dari keadaan itu, maka sekarang alhamdulillah bisa berjalan lagi,” papar salah satu ustadz pendamping.

Selain itu, ustadz menambahkan tujuan kedatangannya ke Nurul Jadid.

“Tujuan kami disini yang paling pokok adalah silaturrahim. Selain itu, tujuan berikutnya ingin belajar agar menambah wawasan baru tentang kepesantrenan, kewirausahaan, perguruan tinggi dan lain sebagainya,” sang ustadz menambahkan.

(Potret perwakilan dari Pondok Pesantren Putri Al-Mawaddah Ponorogo saat mengisi sambutan)

Di lain sisi, sambutan dari Nurul Jadid yang diwakilkan kepada Kabag Humas dan Infokom Ustadz Mujiburrahman menyambut baik dan hangat para tamu.

“Kami ucapkan ahlan wa sahlan bi hudurikum, welcome to Nurul Jadid Islamic Institute,” sapa Ustadz Mujib kepada para tamu.

(Suasana penyampaian sambutan perwakilan dari Pondok Pesantren Nurul Jadid yang diisi oleh Kabag. Humas Infokom Ustadz Mujiburrahman)

Lebih lanjut, Ustad Mujib menjelaskan profil singkat dari Pondok Pesantren Nurul Jadid, mulai dari tahun awal didirikannya hingga bisa terus berkembang hingga saat ini. Termasuk dengan penjelasan singkat dari usaha-usaha, organisasi-organisasi serta jenjang pendidikan yang ada di bawah naungan Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Kemudian, acara diisi dengan dialog interaktif antara pihak rombongan dengan tuan rumah seputar hal-hal yang ada di pesantren Nurul Jadid yang berlangsung kurang lebih selama satu jam. Sebelum diakhri, terdapat penyerahan cinderamata dari dua pihak dan sesi dokumentasi yang pada akhirnya ditutup dengan doa bersama.

Rombongan tidak bisa berlama-lama, sebab masih akan melanjutkan perjalanan ke Waru Sidoarjo, Batu Malang dan lain sebagainya.

 

 

(Humas Infokom)

Mahfud MD Ajak Ulama dan Warga Pesantren Berpartisipasi dan Kawal Pemilu 2024

nuruljadid.net – Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia (Menkopolhukam RI) Prof. Dr. H. Mohammad Mahfud Mahmodin, S.H., S.U., M.I.P. yang akrab disapa Mahfud MD mengajak para ulama dan warga pesantren termasuk pengasuh pondok pesantren berpartisipasi dan mengawal bersama pemilihan umum tahun 2024 mendatang pada forum silaturrahmi ulama dan umara di Pondok Pesantren Nurul Jadid (22/04/2023).

“Saya minta semua mari gunakan hak pilih, dalam Pemilu karena itu adalah khittah negara, khittah negara ada di pemilu,” Mahfud MD menegaskan dalam orasinya di depan para ulama dan pengasuh pesantren.

Pemilu merupakan forum silaturrahmi dan musyawarah, lanjut Mahfud MD, sebagaimana fitroh sebuah negara demokrasi. Sehingga seluruh warga negara Indonesia harus menggunakan hak pilihnya untuk menyalurkan suara atas apa yang diperjuangkan.

“Pemilu, ingin memperjuangkan apa? kesejahteraan ekonomi? pilih wakil yang bisa dipercaya, pilih pemimpin baik di DPR, di daerah maupun di pemerintahan, nah itu yang akan kita lakukan di tahun 2024,” terang Mahfud yang juga pernah nyantri di pulau Madura itu.

Pemilu sebagaimana disampaikan oleh Prof. Mahfud MD sudah pasti akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024 dan Pilkada November 2024 mendatang.

“Jadwal Pemilu itu ibarat kereta api, kalau sudah jalan ya jalan. Tidak bisa mundur, paling berhenti, tapi jalan lagi sampai ke tujuan,” tambah Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta itu pada forum silaturrahmi ulama dan umara se Tapal Kuda di Ponpes Nurul Jadid Paiton Probolinggo.

 

 

(Humas Infokom)

 

Kunjungi Nurul Jadid, MAN 2 Malang Ngaji Organisasi Bareng Santri

nuruljadid.net – Pengurus Madrasah Aliyah Peminatan Keagamaan (MAPK) Pondok Pesantren Nurul Jadid sambut kunjungan dari Ma’had Al-Qalam MAN 2 Kota malang. Kunjungan tersebut bertempat di Aula I Pesantren pada hari Sabtu (11/03/2023) pagi waktu setempat.

Rombongan dari Malang ini berjumlah 150 orang dengan menggunakan 4 armada Bis yang terdiri dari 77 santri putra dan 73 santri putri, serta 11 guru pendamping. Selain untuk bersilaturrahmi, kunjungan ini juga bertujuan untuk belajar program, cerita-cerita kesuksesan dan lainnya.

Turut hadir menyambut tamu dalam acara, Gus Ahmad Madarik selaku Wakil Kepala Biro Kepesantrenan, beberapa pengurus pesantren, pengurus MAPK putra dan putri, perwakilan dari organisasi siswa dibawah naungan Nurul Jadid.

Dalam sambutannya, Gus Madarik menjelaskan organisasi-organisasi yang ada dibawah naungan Pondok Pesantren Nurul Jadid. Santri Nurul Jadid wajib berorganisasi. Karena menurut beliau pengalaman berorganisasi ini yang menjadi bekal untuk terjun di masyarakat kelak. Seperti yang tertera di Panca Kesadaran Santri, pada poin terakhir terdapat kesadaran berorganisasi. Dengan berorganisasi, masyarakat ini bisa dikembangkan lebih terarah dan jelas.

(Wakil Kepala Biro Kepesantrenan Gus Ahmad Madarik disaat menyambut rombongan kujungan dari MAN 2 Kota Malang)

“Semoga rawuhnya panjenengan semua disini bisa mendatangkan manfaat bagi Ma’had Al-Qalam dan Ma’had Nurul Jadid,” Pungkas Gus Madarik dalam sambutannya.

Sementara itu, Kepala Ma’had Al-Qalam Bapak H. Ahmad Taufik Abdus Salam LC, berterimakasih dan memperjelas tujuan kedatangannya ke Nurul Jadid.

“Terimakasih banyak atas berkenannya Pondok Pesantren Nurul Jadid menerima kami yang tiada lain dan tiada bukan kami ingin belajar, ingin mendapatkan banyak ilmu, kami ingin cerita-cerita kesuksesan yang telah ditorehkan Nurul Jadid Paiton dengan sejarah panjangnya, dengan sejarah keberhasilannya,” paparnya.

(Potret H. Ahmad Taufik Abdus Salam LC selaku Kepala Ma’had Al-Qalam MAN 2 Kota Malang ketika menyampaikan sambutan) 

“Kami dari Ma’had Al-Qalam membawa 15 ustaz dan ustazah. Cukup banyak yang mendampingi, karena kami ingin yang belajar bukan hanya santri saja, tetapi juga para asatid dan asatidzah. Karena mendampingi itu butuh keteladanan yang luar biasa,” lanjut Kepala Ma’had Al-Qalam

Acara seremonial ditutup dengan pembacaan doa bersama.

Setelah seremonial selesai, acara berlanjut dengan sesi penyerahan cinderamata dan foto bersama. Kemudian diteruskan dengan sesi sharing program antar organisasi. Dalam hal ini ada tiga organisasi yakni OSIM Man 2 Malang, Orsiwa MA NJ, BIP dan FKO NJ. Masing-masing dari mereka memaparkan program yang dijalankan. Lalu dilanjutkan dengan sharing pengelolaan program tersebut.

 

(Humas Infokom)

Kunjungi PPIQ, SD Islam Tompokersan Lumajang Sharing Program Tahfidz

nuruljadid.net – Pada hari Rabu (08/03/2023) pagi, Pengurus Asrama Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an (PPIQ) sambut rombongan Study Tour dari SD Islam Tompokersan Lumajang. Rombongan tersebut tiba di bumi Nurul Jadid pada pukul 08.00 WIB kemudian diarahkan ke Aula I Pesantren.

Rombongan mengendarai dua armada bus dengan jumlah 110 peserta didik yang terdiri dari 65 siswi, 35 siswa dan guru pendamping. Selain untuk bersilaturahmi, tujuan Study Tour ke lembaga pendidikan Al-Qur’an ini ialah untuk mengetahui program yang dilaksanakan di PPIQ khususnya di bagian Tahfidzul Qur’an.

“Semoga kedatangan jenengan tidak hanya saat ini saja, tetapi silaturahmi ini bisa disambung menjadi silatulkasbi wal amal. Bisa dibangun dengan kerja sama kedepan. Sehingga kita punya koneksi-koneksi tersendiri,” tutur bapak H. Rusdi Aziz selaku Wakil Direktur PPIQ dalam sambutannya.

(Momen disaat Wakil Direktur PPIQ, Bapak H. Rusdi Aziz memberikan sambutan kepada rombongan SD Islam Tompokersan Lumajang)

Lebih dalam lagi, H. Rusdi Aziz menjelaskan tentang sejarah PPIQ. Dimulai dari faktor awal masa pembentukannya, perjalanan namanya yang sempat diubah beberapakali hingga pada akhirnya ditetapkan namanya sampai saat ini menjadi Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an (PPIQ).

Sementara itu, Kepala SD Islam Tompokersan Lumajang Ustadzah Yuni Rochmulyati berterimakasih kepada Nurul Jadid.

“Kami mengucapkan terimakasih kepada seluruh keluarga besar Pondok Pesantren Nuru Jadid, karena apa yang menjadi keinginan kami diterima dengan tangan terbuka,” tuturnya.

(Kepala SD Islam Tompokersan Lumajang, Ustadzah Yuni Rochmulyati ketika menyamaikan sambutan di Aula I Pesantren)

Kami banyak bersyukur, lanjut ustadzah Yuni, karena kami diberikan kesempatan untuk bisa bersilaturahmi membawa anak didik kami untuk mengetahui bagaimana sejatinya kehidupan di dunia pesantren, utamanya di pendidikan ilmu al-qur’an.

“Harapan kami, dengan adanya silaturahmi ini nantinya ada kelajutan dari kegiatan-kegiatan yang ada di lembaga kami. Mudah-mudahan ini menjadi ilmu yang berkah dan bermanfaat bagi kita semua” terang ustadzah Yuni.

Setelah selesai seremonial, acara dilanjutkan dengan sesi Dialog Interaktif yang berisi pemaparan dan penjelasan dari program-program PPIQ. Mulai dari Tahsinul Qiro’ah, Tahfidzul Qur’an dan Madrasatul Qur’an. Kemudian berlangsung sesi tanya jawab antara PPIQ dan SD Islam Tompokersan.

Lebih lanjut, setelah dialog usai, terdapat serah terima cinderamata dari kedua pihak. Sebelum acara berakhir, siswa SD Islam Tempokersan juga ingin tabarrukan kepada Nurul Jadid dengan membentuk halaqoh untuk setoran hafalan juz 29 dan juz 30 kepada asatid dan asatidzah PPIQ. Acara diakhiri dengan sesi foto bersama.

Sebelum kembali pulang, peserta didik diajak untuk mengelilingi beberapa asrama yang ada di pesantren.

(Humas Infokom)