Pos

Kunjungi UNUJA, Niat Bupati Wakatobi Wujud MoU Cetak Mahasiswa Unggul dan Berkiprah terhadap Bangsa

nuruljadid.net – Universitas Nurul Jadid (UNUJA) Paiton terima kunjungan Bupati Kabupaten Wakatobi Bapak Haliana, S.E. di Wisma Dosen UNUJA pada hari Sabtu (04/03) malam waktu setempat. Kunjungan tersebut disambut langsung oleh Rektor KH. Abdul Hamid Wahid, jajaran Rektorat, Dekanat, dan Mahasiswa UNUJA.

Kunjungan tersebut merupakan kesempatan Bapak Bupati untuk mengenalkan pengembangan pariwisata bahari Wakatobi kepada para civitas akademika UNUJA dan meresmikan peluncuran Buku “Tabuhan Rebana di Pulau Tomia: Catatan Perjalanan Mahasiswa MBKM Santri Mengabdi UNUJA di Wakatobi”.

Dalam sambutannya, Rektor UNUJA KH. Abdul Hamid Wahid menuturkan bahwa semakin erat hubungan Memorandum of Understanding (MoU) antara UNUJA dan Pemerintah Kabupaten Wakatobi, maka harus semakin baik pula tindakan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan guna mencetak mahasiswa yang berkualitas dan berkiprah kepada bangsa.

“Bapak Bupati akan memberikan sambutan setelah ini, beliau akan menyampaikan intisari tentang; pertama kesan dan pesan, kedua gambaran dan pengenalan wakatobi, kemudian intisari dari seni pengalaman dan kondisi di lapangan,” dawuh beliau.

(Cover buku “Tabuhan Rebana di Pulau Tomia: Catatan Perjalanan Mahasiswa MBKM Santri Mengabdi UNUJA di Wakatobi”)

Merespon pemaparan Rektor, Bupati Kabupaten Wakatobi Bapak Haliana, S.E. memulai penggalan awal sambutannya dengan tertata dan lugas mengenalkan pengembangan pariwisata bahari Wakatobi. Beliau menyampaikan bahwa kabupaten Wakatobi saat ini akan mendapatkan penghargaan sebagai salah satu Cagar Biosfir Dunia pada tanggal 13 Juni 2023 nanti di Paris. Oleh karenya, beliau meminta sambungan doa dan dukungan dari civitas akademika UNUJA.

Disamping itu, mendukung pemaparan rektor tentang perwujudan MoU. Bupati Wakatobi H. Haliana, S.E. menyatakan komitmennya untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat Wakatobi, yang salah satunya akan diwujudkan dengan pemberian beasiswa untuk menempuh kuliah di UNUJA sebagai kampus mitra Pemerintah Kabupaten Wakatobi.

“Kami berterima kasih kepada Bapak Rektor dan civitas akademia UNUJA yang telah memberikan perhatiannya kepada kami di Wakatobi. Kerja sama yang telah terjalin antara UNUJA dan Wakatobi, kami harap terus berlangsung dan semakin besar manfaatnya bagi masyarakat, bangsa dan negara,” ungkap Bupati.

“Untuk itu, kami akan terus mendorong upaya-upaya pengembangan potensi SDM daerah, salah satunya nanti bisa dengan beasiswa bagi anak-anak Wakatobi untuk kuliah ke UNUJA yang luar biasa ini,” lanjutnya.

Dilansir melalui kanal website unuja.ac.id. Saat ini, tercatat total 17 Mahasiswa UNUJA asal Wakatobi. Sebelumnya sudah ada sekitar seratus alumnus Nurul Jadid asal Wakatobi yang kini telah berkiprah di tengah-tengah masyarakat. Disamping itu, Mahasiswa UNUJA yang telah berhasil melaksanakan MBKM Santri di kabupaten Wakatobi terdapat sekitar 15 orang. Dengan itu, kedua belah pihak berharap kedepannya jumlah mahasiswa dapat terus meningkat dan pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) terus dilakukan.

 

(Humas Infokom)

MTsN 1 Malang Kunjungi Nurul Jadid, Ngaji Sistem Pengelolaan Pendidikan Lembaga dan Pesantren

nuruljadid.net – Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo terima kunjungan dari Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Malang, Sabtu (25/2) siang. Acara digelar dengan format pembukaan secara seremonial dan dialog interaktif bertempat di aula utama pesantren.

Para pengurus Ma’had, Komite Madrasah, dan juga guru MTsN 1 Malang itu datang menggunakan transportasi darat dari Malang menuju Paiton. Kedatangan rombongan disambut langsung oleh Sekretaris Pesantren Ustaz H. Tahiruddin, Wakil Kepala Biro Kepesantrenan Gus Ahmad Madarik, Sekretaris Biro Pendidikan Ustaz Muhammad Nurtariq, beserta beberapa jajaran pimpinan pesantren dan sekolah/madrasah.

Tujuan kunjungan kali ini tak lain adalah untuk menjalin silaturahmi antar lembaga dan mencari tahu Pengelolaan Ma’had yang bersinergi dari seluruh kegiatannya dengan madrasah. Dilansir melalui website malang.kemenag.go.id. menyatakan bahwa Pondok Pesantren Nurul Jadid dipilih menjadi tujuan studi banding dikarenakan kultur pondok pesantren yang masih salafiyah dengan pengelolaannya yang modern sehingga menghasilkan output yang berkualitas. Banyak alumni dari sini telah berhasil menjadi tokoh, baik di dalam maupun luar negeri.

Sekretaris Pesantren Ustaz H. Tahiruddin dalam sambutannya memberikan pemaparan terkait sejarah singkat pesantren, struktural pengurus, pengenalan lembaga, dan kegiatan santri di pesantren. Disamping itu, beliau juga menjelaskan output alumni yang telah melanjutkan studi di tiongkok bahwa salah satunya berkat hubungan kerjasama antara pesantren dan pemerintah tiongkok.

“Jalan pendidikan ke luar negeri sudah mereka rintis mulai tahun 2007, yaitu dengan pemerintah Cina melalui Konsulat Jendralnya di Surabaya,” jelas beliau.

Bapak Saadi, mewakili kepala madrasah memberikan sambutan. Harapannya dengan kedatangan rombongan dari MTsN 1 Malang ini dapat membawa pulang semua ilmu yang di dapat.

“Dan tidak ada yang ditutup-tutupi sehingga jelas yang nantinya akan disampaikan oleh para pengurus Pondok Nurul Jadid dan bermanfaat guna di Ma’had MTsN 1 Malang,” ungkapnya.

(Potret Wakil Kepala Biro Kepesantrenan Gus Ahmad Madarik tengah memberikan pemaparan awal dalam sesi dialog interaktif)

Usai seremonial, acara dilanjutkan dengan dialog interaktif usai pemaparan awal yang disampaikan oleh Sekretaris Biro Pendidikan Ustaz Muhammad Nurtariq, dan Wakil Kepala Biro Kepesantrenan Gus Ahmad Madarik.

MTsN 1 Malang aktif memberikan pertanyaan, sementara itu jajaran pimpinan dan pengurus pesantren silih berganti memberikan jawaban yang luas dan jelas. Pembahasan dalam forum tersebut meliputi pengelolaan santri di sekolah/madrasah dan asrama, pengelolaan keuangan, kebahasaan, hingga tips dan saran santri bisa goes international.

Pihaknya merasa banyak hal baru yang ditemukan dan didapat dari kunjungan kali ini, terutama tentang pengelolaan Ma’had, dimana sinergitas antara pondok dengan madrasah membangun output yang berkemampuan sesuai dengan peminatan masing-masing santri.

(Humas Infokom)

Tak Tanggung, MANBO Luncurkan Belasan Armada Bus Kunjungi Nurul Jadid

nuruljadid.net – Rombongan study tour dari MA Negeri Bondowoso atau yang dikenal dengan julukan MANBO kunjungi Pondok Pesantren Nurul Jadid pada awal bulan maret (1/03/2023) rabu pagi kemarin. Kedatangan rombongan tersebut dalam rangka merealisasikan salah satu program sekolahnya yang bernama “Tabarrukan”.

Program “Tabarrukan” ini merupakan kegiatan rutinan menjelang akhir KBM siswa dan siswi kelas XII yang biasa dilaksanakan tiap tahunnya oleh sekolah MANBO. Tahun ini terdapat 367 siswa yang ikut dalam rombongan dan diikuti oleh 26 guru pendamping. Mereka berasal dari 3 jurusan, yakni IPA, IPS dan keagamaan. Total kendaraan yang digunakan rombongan ada sebanyak 11 armada bis.

Rombongan tiba di bumi Nurul Jadid pada pukul 04.00 WIB. Selanjutnya rombongan merapatkan diri ke Mushalla Riyadlus Sholihin untuk melaksanakan sholat shubuh berjamaah dengan pengasuh.

 

Dokumentasi ketika arahan pengasuh pondok Pesantren Nurul Jadid Probolinggo oleh KH. Zuhri Zaini

Rombongan tersebut disambut langsung oleh KH. Zuhri Zaini selaku Pengasuh Pesantren Nurul Jadid dan juga beberapa pengurus pesantren yang turut menemani tamu.  Selepas sholat subuh berjamaah, pimpinan rombongan memberikan sambutan dan memohon agar Pengasuh memberikan sedikit tausiyah terhadap rombongan siswa MANBO.

“Sebenarnya keinginan untuk sowan ke Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid ini telah ada sejak lama. Namun pada waktu itu terkendala pandemi covid yang cukup lama. Hingga tertunda dan pada akhirnya alhamdulillah bisa tercapai pada pagi hari ini,” terang ketua rombongan MANBO.

Sementara itu, KH. Zuhri dalam sambutannya berharap agar pertemuan ini mampu menguatkan tali ukhuwah.

“Mudah-mudahan perjumpaan ini akan menguatkan tali ukhuwah diantara kita sesama ummat rosulullah Muhammad Saw,” tutur pengasuh.

Karena peserta merupakan kelas akhir, pengasuh juga memberikan arahan agar nanti ketika kuliah mereka tidak masuk jurusan karena ikut-ikutan teman. Pengasuh menyarankan pilihan jurusan kuliah agar disesuaikan dengan potensi diri masing-masing. Oleh karena itu, siswa diharapkan bisa segera menemukan potensi yang dimiliki.

Banyak hal yang disampaikan oleh pengasuh. Siswa MANBO menyimak kata demi kata yang disampaikan KH. Zuhri Zaini dengan baik. Setelah tausiah selesai, pertemuan itu ditutup dengan doa yang dipimpin oleh pengasuh. Kemudian rombongan melanjutkan perjalanannya ke Malang.

 

(Humas Infokom)

Nurul Jadid Terima Kunjungan Studi Banding Kebahasaan dari Ponpes Darussalam Blokagung

nuruljadid.net – Lembaga Pengembangan Bahasa Asing Pondok Pesantren Nurul Jadid menerima rombongan studi banding dari Pondok Pesantren Darussalam Putri Utara Blokagung Banyuwangi. Studi Banding tersebut dilakukan di Aula Utama Nurul Jadid pada hari Kamis (15/12) pagi waktu setempat.

Rombongan studi banding dari Banyuwangi sejumlah 40 orang ini terdiri dari pengurus dan siswa Lembaga Bahasa. Rombongan dipimpin langsung oleh A’wan Pengasuh Lembaga Bahasa Asing PonPes Darussalam Putri Utara Blokagung Banyuwangi Dr. Hj. Zulfi Zumala Dwi Adriyani, MA.

Kegiatan studi banding dibuka dengan penampilan video lagu mandarin dan baca berita dari santri Asrama LPBA dan Unggulan Bahasa Mandarin. Lagu yang ditampilkan sendiri merupakan hymne dari santri Asrama Unggulan Bahasa Mandarin tersebut.

Wakil Direktur Asrama LPBA Murtasiyah dalam sambutannya mengorientasikan empat bahasa yang mejadi prioritas pengembangan bahasa di Pondok Pesantren Nurul Jadid yaitu Bahasa Inggris, Arab, Jepang dan Mandarin.

“LPBA disini ialah lembaga non formal yang berada dibawah naungan Pesantren Nurul Jadid. khususnya di bawah Biro Pendidikan. Dimana kita menguasai dua bahasa, fokus bahasa arab dan inggris. Selain itu, ada beberapa bahasa yang juga kami kembangkan, di SMA Nurul Jadid terdapat bahasa Mandarin dan Jepang,” jelas Murtasiyah.

(A’wan Pengasuh Lembaga Bahasa Asing PonPes Darussalam Putri Utara Blokagung Banyuwangi Dr. Hj. Zulfi Zumala Dwi Adriyani, MA tengah memberikan sambutan di depan seluruh peserta)

Pada kesempatan yang sama, A’wan Pengasuh Lembaga Bahasa Asing PonPes Darussalam Putri Utara Blokagung Banyuwangi Dr. Hj. Zulfi Zumala Dwi Adriyani, MA. mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada pihak Pesantren Nurul Jadid yang telah memberikan kesempatan memenuhi tujuan studi banding mereka kepada LPBA.

Dirinya juga menjelaskan beberapa tujuan yang menjadi landasan mereka untuk melakukan kunjungan studi banding ke LPBA Nurul Jadid.

“Tujuan kami kesini yang pertama, untuk belajar. Kami tidak hanya membawa muridnya saja namun juga pengurus. Nanti kami harap bisa saling praktik bahasa, dan juga ngaji bagaimana manajemen LPBA Nurul Jadid. Karena kami masih mencari role model untuk mengembangkan bahasa asing,” ungkap beliau.

Wakil Sekretaris Pesantren Ny. Muthmainnah Waqid, S.Th.I melalui sambutannya berharap kesempatan ini bisa dimanfaatkan dengan maksimal sebagai sarana silaturrahmi dan ajang bertukar pikiran serta pengalaman antar sesama penggiat pendidikan usia dini dari kedua pesantren.

“Nanti adek adek bisa saling sharing dengan sesame bahasa, atau antar bahasa juga gapapa, siapa tau bisa menularkan ilmu baru, karena sesuai slogan LPBA, dunia mu seluas bahasa mu,” dawuh beliau.

(Potret sesi pemberian cinderamata oleh Pondok Pesantren Putri Darussalam Banyuwangi (kiri) kepada Pondok Pesantren Nurul Jadid (kanan) dan sebaliknya)

Usai seremonial, kegiatan berlanjut dengan sesi penampilan skill antara Lembaga Bahasa Asing Nurul Jadid dan Darussalam, keduanya sangat antusias menampilkan keahlian bakat berbahasanya masing-masing, ada yang menampilkan conversation Bahasa Jepang Mandarin, Pidato, sampai Story Telling.

Sebelum acara berakhir, peserta rombongan melakukan visitasi ke asrama LPBA dan Unggulan. Dalam visitasi tersebut mereka melakukan praktik bahasa dan sharing sistem pembelajaran.

(Humas Infokom)

Pengurus Gabungan Fatayat Muslimat PKK (PGFM PKK) Wedoro Sidoarjo Silaturahim ke Nurul Jadid

nuruljadid.net – Dalam rangka safari religi Pengurus Gabungan Fatayat Muslimat PKK (PGFM PKK) Wedoro Sidoarjo sambung silaturahim kepada keluarga besar Pondok Pesantren Nurul Jadid yang dilaksanakan pekan lalu pada, Ahad (04/12) siang. Kunjungan juga diisi dengan pembacaan yasin dan Tahlil di Maqbaroh masyayikh Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Rencana awal, kunjungan tersebut akan dilakukan pada pagi hari, namun Wakil Kepala Pesantren KH. Najiburrahman Wahid beserta wakil sekretaris pesantren Ny. Mutmainnah Waqid berhalangan karena harus menghadiri rapat koordinasi rutin bulanan bersama seluruh satuan kerja dan satuan pendidikan, sehingga kunjungan dimundurkan siang hari yang bertempat di Aula 1 pesantren.

Pada kegaitan itu wakil kepala pesantren KH. Najiburrahman Wahid beserta wakil sekretaris pesantren Ny. Mutmainnah Waqid dan jajaran pengurus pesantren lainnya menyambut hangat kedatangan rombongan Majelis Pengurus Gabungan Fatayat Muslimat PKK (PGFM PKK), sekaligus mawakili keluarga besar pesantren Nurul Jadid khususnya pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini yang saat itu udzur karena kondisi kesehatan.

Turut hadir dalam acara tersebut ketua rombongan Ny. Hj. Zumaro disusul oleh rombongan lain sebanyak 260 peserta yang tergabung dalam Pengurus Gabungan Fatayat Muslimat PKK (PGFM PKK) Wedoro Sidoarjo. Pasalnya  peserta yang ikut diawal berjumlah 240 orang akan tetapi bertambah 20 orang sehingga menjadi 260 orang. Hal ini menujukkan antusiasme yang luar biasa sebagai upaya tabarrukan kepada kiai dan majelis keluarga Pondok Pesantren Nurul Jadid.

(ketua rombongan Ny. Hj. Zumaro pada saat menyampaikan sambutan)

Ketua Rombongan Ny. Hj. Zumaro memaparkan dalam sambutannya bahwa sangat senang dan penuh haru dalam penyambutan dan pelayanan yang begitu nayaman sehingga ucapan terima kasih selalu disebut dalam sambutannya. Tidak hanya itu beliau juga menyampaikan ucapan maaf atas terganggunya kegiatan lain dikarenakan kedatangan rombongan PGFM PKK.

“Terima kasih banyak atas pelayanan yang begitu baik dan nyaman terhadap kami dan mohon maaf Romo Yai dan Bu Nyai atas terganggunya waktu jenengan dengan hadirnya kami disini karna merepotkan, ”tuturnya. Usai memberikan sambutan beliau memberikan bingkisan kepada perwakilan keluarga Nurul Jadid Ny. Mutmainnah Waqid.

(Penyerahan bingkisan oleh ketua rombongan Ny. Hj. Zumaro kepada wakil sekretaris pesantren Ny. Mutmainnah Waqit)

Selain silaturahmi rombongan Pengurus Gabungan Fatayat Muslimat PKK (PGFM PKK) juga ziarah ke maqbarah pendiri dan almarhumin keluarga besar Pondok Pesantren Nurul Jadid dengan pembacaan Yasin dan tahlil bersama mengharap barokah masyayikh Nurul Jadid.

Wakil Kepala Pesantren KH. Najiburrahman Wahid menceritakan sekilas tentang sejarah berdirinya Pondok Pesantren Nurul Jadid, di pertengahan tausiyahnya beliau mengingatkan bahwa di Pondok Pesantren Nurul Jadid menjunjung tinggi nilai-nilai kepesantrenan. Pokok nilai kepesantrenan yang utama adalah Trilogi Santri, dalam trilogi tersebut terdapat poin-poin penting, salah satunya melaksanakan perintah Allah SWT terutama fardlu ‘Ain yang perlu menjadi perhatian bersama sebelum fardlu kifayah.

(Wakil Kepala Pesantren KH. Najiburrahman Wahid pada saat menyampaikan tausiyah)

“Santri Nurul Jadid selalu dan wajib mendahulukan trilogi santri dalam hal mengaji dan belajar selalu mendahulukan trilogi. Santri mau belajar apapun baik itu bahasa asing seperti bahasa Arab, bahasa Inggris, bahasa Mandarin, Jepang ya silahkan, tapi trilogi santri ini harus paham dulu” dawuhnya.

 

 

(Humas Infokom)

Usai Raih Penghargaan Pada Hari TBC Se Dunia, Klinik Az-Zainiyah Dikunjungi Pejabat Dinkes Provinsi Jatim

nuruljadid.net – Pada peringatan Hari Tuberkulosis (TBC) se Dunia bulan Maret lalu, Klinik Az-Zainiyah mendapatkan apresiasi penghargaan berkat partisipasinya dengan melakukan skiring TB pada 5000 peserta. Usai torehan prestasi tersebut, Klinik Az-Zainiyah dikunjungi oleh beberapa pejabat Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur (7/10/2022).

Kunjungan rombongan pejabat Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur ini disambut hangat oleh Kabag. Umum Klinik Az-Zainiyah Ns. Ahmad Kholid Fauzi, M.Kep didampingi dr. Ni’matul Husnah selaku Kabid. Pelayanan Medis Klinik Az-Zainiyah dan Ns. Indah Fawaziah sebagai Kabid. Keperawatan Klinik Az-Zainiyah.

Hadir pada kunjungan tersebut Wasor Koordinator Dinkes Provinsi Jatim Drs. Christian Yochanan, Apt, TO PPM Provinsi Jatim Aldila Mazaya Ghaisani, S.KM., Wasor TB Dinkes Kab. Probolinggo Sulistiani Trisnoharini, S. Kep., Ns dan Pokja TB PKM Paiton Ns. Shobi.

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan bahwa penyakit tuberkulosis (TBC) di Indonesia menempati peringkat ketiga setelah India dan Cina dengan jumlah kasus 824 ribu dan kematian 93 ribu per tahun atau setara dengan 11 kematian per jam.

(Rombongan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur saat melakukan foto bersama usai kunjungan ke Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid)

Hal ini menjadi perhatian serius pihak kesehatan pesantren Nurul Jadid juga pemerintah setempat. Pada kunjungan tersebut Wasor Koordinator Dinas Kesehatan Propinsi Jatim berpesan agar pihak Klinik Az-Zainiyah terus berupaya untuk menangani kasus TBC di pesantren dan lingkungan sekitar sampai dengan tuntas.

“Kita ingin Klinik Az-Zainiyah menjadi kepanjangan tangan Pemerintah dalam memutus rantai penyebaran TBC dan memberikan pelayanan terbaik kepada pasien yang terduga TBC sampai tuntas” ungkap Christian saat kunjungan.

Pada kunjungan tersbut terdapat beberapa fokus yang menjadi isu bersama diantaranya penanganan dan pelayanan penyakit TBC hingga tuntas; optimalisasi skirining, penegakan diagnose dan pengobatan TBC yang dilakukan oleh Klinik Az-Zainiyah; Kerjasama pemeriksaan diagnostic bersama Puskesmas Paiton dan Rumah Sakit sekitar yang melayani TBC dan pelayanan pengobatan TBC Gratis kepada pasien sampai sembuh.

 

 

(Humas Infokom)

Anggota DPR RI M. Sarmuji Berkunjung Ke Pesantren Nurul Jadid, Ini Yang Dibahas!

nuruljadid.net – Sebagai langkah awal mempersiapkan kunjungan Menteri Koordinator Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartanto yang dijadwalkan datang pada 19 Mei 2022, Anggota DPR RI Muhammad Sarmuji, SE, M.Si beserta rombongan berkunjung ke Pondok Pesantren Nurul Jadid Senin (16/05/2022) sore.

Pada kesempatan ini Anggota DPR RI Muhammad Sarmuji, SE, M.Si berbicara terkait persiapan pelaksanaan kegiatan kunjungan Menko Perekonomian Bapak Airlangga Hartanto yang keduanya dari Fraksi Partai Golongan Karya (Golkar). Selain itu, kedatangan M. Sarmuji juga sekaligus silaturrahmi dengan keluarga besar Pondok Pesantren Nurul Jadid.

(Potret kedatangan kunjungan Anggota DPR RI Muhammad Sarmuji di Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Sarmuji selain sebagai anggota DPR RI juga menjabat ketua DPD Partai Golkar provinsi Jawa Timur yang kala itu didampingi oleh ketua Badang Kehormatan DPRD Kabupaten Probolinggo Wahid Nurrahman. Dalam perbincangannya, M. Sarmuji mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kesediaan keluarga besar Nurul Jadid untuk berkenan menerima kunjungan Menko Perekonomian Airlangga Hartanto serta menyambut kedatangannya beserta rombongan dengan ramah dan hangat.

Kunjungan ini ditemui langsung oleh Kepala Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Abdul Hamid Wahid. Kepala pesantren juga menyampaikan pesan permohonan maaf kepada M. Sarmuji karena pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid tidak bisa menemui langsung dikarenakan beliau sedang menghadiri acara lain yang tidak bisa ditinggalkan.

(Kepala Pesantren sedang berbincang bersama Anggota DPR RI Muhammad Sarmuji terkait persiapan kunjungan Menko Perekonomian di Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Berkaitan dengan kunjungan Menko Perekonomian, Pondok Pesantren Nurul Jadid merasa bersyukur bisa didatangi oleh tokoh nasional. Harapan kepala pesantren pada pertemuan itu, bahwa ikatan silaturrahmi ini tidak berakhir begitu saja akan tetapi bisa terus terjalin hubungan persaudaraan yang baik ke depannya.

(Rombongan Anggota DPR RI Muhammad Sarmuji bersiarah ke makbaroh didampingi oleh kepala Biro Umum KH. Faiz Ahz)

Anggota DPR RI M. Sarmuji beserta rombongan melaksanakan sholat maghrib berjamaah bersama santri di Musholla Riyadus Sholihin yang lebih dikenal Musholla Timur Pondok Pesantren Nurul Jadid. Usai sholat berjamaah, M. Sarmuji beserta rombongan menyempatkan untuk berziarah ke makbaroh Muassis dan para Masyayikh Pondok Pesantren Nurul Jadid didampingi oleh kepala Biro Umum KH. Faiz Ahz sekaligus memimpin pembacaan tahlil.

(Sesi foto bersama rombongan kunjungan Anggota DPR RI Muhammad Sarmuji bersama pimpinan Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Usai ke makbaroh, rombongan tamu didampingi kepala Biro Umum KH. Faiz Ahz melakukan ramah tamah dan bincang santai di ruang tamu pesantren. Pada penghujung acara, diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin langsung oleh Kepala Pesantren KH. Abdul Hamid Wahid dan foto bersama.

 

 

(Hums Infokom)

KONI Jatim Silaturrahmi Serahkan Bantuan Alat Olahraga ke Nurul Jadid

nuruljadid.net – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) provinsi Jawa Timur datang ke Pondok Pesantren Nurul Jadid untuk berikan bantuan sejumlah alat-alat olahraga khususnya alat olahraga silat pada Kamis (17/03/22) malam pukul 20.30 WIB yang bertempat di ruang tamu pesantren.

Pemberian bantuan tersebut selain memang program KONI Jatim dalam rangka pemberdayaaan olahraga prestasi berbasis masyarakat, juga dimaksudkan sebagai bentuk dukungan sekaligus motivasi terhadap para santri Nurul Jadid yang aktif menggeluti dunia persilatan.

Kedatangan rombongan tersebut disambut hangat oleh Pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini, kepala Biro Pengembangan KH. Faiz AHZ, Kepala Biro LTN K. Fakhri Nur Chotim Zaini, pengurus biro pengembangan dan beberapa perwakilan pengurus Persatuan Bela Diri Nurul Jadid (PBDNJ). Selaku organisasi Induk silat yang ada di bawah naungan Pondok Pesantren Nurul Jadid.

(Potret Foto pemberian peralatan silat oleh anggota DPRD Komisi E Jatim Drs. H. Kusnadi, M.Si. (kiri) kepada Kepala Biro Pengembangan KH. Faiz AHZ (kanan))

Bantuan peralatan silat itu diberikan oleh anggota DPRD Komisi E Jatim Drs. H. Kusnadi, M.Si. kepada Kepala Biro Pengembangan Nurul Jadid KH. Faiz AHZ.

Bantuan yang diberikan tidak hanya satu jenis peralatan saja, akan tetapi ada berbagai macam. pertama, body protector sebanyak 100 buah. kedua, Kun Besi untuk melatih otot kaki sebanyak 5 buah. ketiga, Samsak sebanyak 3 buah. keempat, 3 buah hand box, dan drill ladder 9 buah.

Harapannya, dengan adanya bantuan alat olahraga ini kami berharap agar teman-teman santri yang ikut berkecimpung di dunia persilatan semakin bersemangat dan bisa berprestasi.

Sebelum kembali, rombongan meminta untuk tanda tangan dari pihak pesantren sebagai bukti tanda terima bantuan alat olahraga yang berupa sejumlah peralatan silat tersebut. Setelah itu dilakukan sesi foto bersama dengan pihak pesantren.

 

(Humas Infokom)

Kembangkan Sistem Tabungan Santri, PP. Riyadlus Sholihin Ngaji ke Nurul Jadid

nuruljadid.net – Pondok Pesantren Nurul Jadid menerima kunjungan dari pengurus Pondok Pesantren Riyadlus Sholihin, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo dalam rangka studi banding pengembangan inovasi sistem tabungan santri berbasis digital (e-saving) pada hari Senin (17/1) sore bertempat di Ruang Tamu Pondok Pesantren Nurul Jadid.

“Kami menyambut baik kedatangan tamu dari Pondok Pesantren Riyadlus Sholihin, saya rasa Nurul Jadid merasa terhormat untuk menjadi sahabat sharing tentang pengembangan sistem tabungan santri berbasis digital, karena sejak dua tahun terakhir kami sudah menggunakan e-bekal untuk alat transaksi santri,” ujar penjab e-bekal santri ustaz Nahrawi.

(Terlihat kedua belah pihak sedang berdiskusi seru tentang sistem pembayaran dan pendataan santri)

Dalam hal ini, turut hadir Kasubbag. Multimedia Ach. Faqihatus Sholeh, Kasubbag Protokoler Ady Azhari, Bagian Protokoler Alfi Syukrin serta bagian E-Bekal Nahrowi dan Muhammad Hasyim mendampingi tamu studi banding dari Pondok Pesantren Riyadlus Sholihin.

Diungkap Kasubbag. Multimedia Ach Faqihatus Sholeh yang pada kesempatan itu mewakili Kabag. Data dan IT, bahwa mereka juga belajar sistem pengelolaan data pokok pondok pesantren dan data santri digital (Pedatren NJ) dan juga keuangan non-tunai santri (cashless payment) dengan e-bekal.

Penanggung jawab tabungan santri Pondok Pesantren Riyadlus Sholihin Ust. Anwar Sholeh menuturkan tujuan mereka datang berkunjung ke Pondok Pesantren Nurul Jadid untuk menimba ilmu dan pengalaman.

“Kami menyadari bahwa Pondok Pesantren Nurul Jadid sudah sangat berhasil melakukan sistem cashless payment dengan e-Bekal santri, sehingga kami juga ingin menerapkan sistem yang sama di Pondok Pesantren Riyadlus Sholihin,” ungkap Ust. Anwar Sholeh.

Faqih menjelasakan bahwa dalam pengelolaan data dan juga penerapan sistem cashless sangatlah tepat diterapkan di lingkungan Pesantren. Mengingat hal tersebut dapat memberikan manfaat yang sangat banyak terhadap pesantren dan santri. Salah satunya terkait program cashless payment, pertama mampu meminimalisir terjadinya kehilangan uang santri; kedua wali santri dapat mengontrol belanja dan simpanan putra-putrinya selama di pesantren; ketiga terkait pengolaan data pokok pesantren dan santri atau Pedatren, ponpes bisa mengetahui perkembangan dan aktifitas santri baik di asrama maupun di Lembaga Pendidikan. Pada intinya, data santri bisa dikelola secara digital dan terintegrasi.

(Faqih (tengah) sedang memaparkan proses pembuatan e-bekal di Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Berkaitan dengan hal tersebut, Faqih menambahkan bahwa untuk pembuatan e-bekal santri itu akan lebih mudah jika diawali dengan pembuatan Pedatren atau data pokok santri terlebih dahulu dengan sistem dan prinsip user friendly dan multi users.

“Pada awalnya kami lebih dahulu membuat data poko pesantren dan santri atau Pedatren untuk mendukung program sentralisasi waktu itu. Kemudian, Pedatren terus berkembang sampai bisa dimanfaatkan untuk pembuatan program cashless payment yaitu e-Bekal Santri. Sebenarnya teman-teman pengurus Pondok Pesantren Riyadlus Sholihin bebas bisa mulai untuk membuat program E-Bekal atau fokus ke pembuatan Pedatren terlebih dahulu,” ungkap Faqih di hadapan tamu rombongan.

Komunikasi antara pihak Pesantren Riyadlus Sholihin dan Pesantren Nurul Jadid dalam kegiatan Studi banding ini berjalan dengan baik. Kegiatan tersebut diakhiri dengan sesi foto bersama dan pemberian souvenir dari Pondok Pesantren Nurul Jadid kepada perwakilan Pondok Pesantren Riyadlus Sholihin yang dalam hal ini diwakili oleh Kasubbag. Multimedia Ach. Faqihatus Sholeh.

 

(Humas Infokom)