Pos

Laziskaf Az-Zainiyah Nurul Jadid Berbagi Kebahagiaan Pada Muharram Ceria Bersama Anak Yatim

nuruljadid.net – Laziskaf Az-Zainiyah Nurul Jadid memperingati 10 Muharram 1445 H dengan berbagi kebahagiaan bersama anak yatim. Mengusung Muharram Ceria, Laziskaf Az-Zainiyah memberi paket santunan kepada 112 anak yatim. Pembagian dilakukan pada tiga titik di wilayah kabupaten Probolinggo khususnya sekitar Pondok Pesantren Nurul Jadid (29/07/2023).

Kepala Laziskaf Az-Zainiyah KH. Fahmi AHZ menyampaikan bahwa santunan ini merupakan bagian kecil yang bisa pesantren kontribusikan kepada masyarakat khususnya anak yatim.

“Kami sangat bersyukur bisa berbagi bersama anak Yatim di bulan Muharram ini. Kegiatan ini rutin kami lakukan sebagai salah satu program Laziskaf Az-Zainiyah, bentuk kontribusi pesantren kepada masyarakat khususnya di Probolinggo,” tutur beliau saat kru Nurul Jadid Media menggali informasi kepada pengurus yang terlibat. (29/7/2023).

(Kegiatan santunan Muharram Cerita bersama Anak Yatim desa Karanganyar di eNJe Mart)

Perwakilan Laziskaf Az-Zainiyah Sholihin mengatakan, ada 3 titik pembagian santunan di wilayah Probolinggo. “Kami (pengurus Laziskaf Az-Zainiyah) melakukan kunjungan untuk santunan di 3 titik yang ditentukan. Alhamdulillah kami berkesempatan untuk memberikan secara langsung santunan ini,” ujarnya.

Sholihin berharap santunan ini bermanfaat bagi para mustahiq. “Apa yang kami berikan hanya sedikit dan mungkin tidak ada artinya, ini hanya bentuk rasa syukur kami yang diamanahi untuk berbagi kebahagiaan di bulan Muharram Ceria ini kepada adik-adik, semoga bisa diterima dengan baik dan juga bermanfaat,” imbuhnya.

Ia pun meminta doa kepada para anak yatim agar keluarga besar Pondok Pesantren Nurul Jadid khususnya Laziskaf Az-Zainiyah selalu diberikan kekuatan dan pertolongan dari Allah SWT dalam menjalankan amanah sehingga bisa istiqomah dalam menebar kebahagiaan kepada pihak yang membutuhkan.

(Kegiatan santunan Muharram Cerita bersama Anak Yatim di lembaga pendidikan Al-Ihsan)

Selain itu, Laziskaf Az-Zainiyah juga ikut serta dalam kegiatan santunan dengan lembaga mitra, diantaranya dengan lembaga pendidikan Al-Ihsan Jabung Candi sejumlah 35 anak yatim (28/07/2023) yang menjadi titik awal program.

Keesokan harinya, kegiatan Muharram Ceria dilaksanakan di dua tempat, eNJe Mart sebanyak 51 anak yatim yang bermukim di desa Karanganyar atau sekitar Pondok Pesantren Nurul Jadid. Kemdian, dilanjut kegiatan santunan pada titik ketiga bersama SMPN 1 Gending dengan jumlah 28 anak yatim.

(Kegiatan santunan Muharram Cerita bersama Anak Yatim di SMPN 1 Gending)

Sholihin menceritakan bahwa kegiatan Muharram Ceria ini berjalan sukses dan lancar, selain untuk berbagi kebahagiaan juga sebagai salah satu amalan utama di bulan suci Muharram 1445 H. “Alhamdulillah kegiatan berjalan dengan sukses dan lancar”.

 

 

(Humas Infokom)

Peduli Masyarakat! Laziskaf Nurul Jadid Gelontorkan 250 Paket Santunan kepada Janda dan Kaum Duafa

nuruljadid.net ­– Dalam upaya memberikan kontribusi positif kepada masyarakat, Lembaga Amil Zakat, Infaq, Shodaqoh dan Wakaf (Laziskaf) Pondok Pesantren Nurul Jadid secara rutin melaksanakan kegiatan sosial dan pemberian santunan kepada masyarakat yang membutuhkan. Kali ini, program “Santunan kepada Janda dan Kaum Duafa” pada hari Jum’at (23/06/2023) pagi.

Kegiatan tersebut bertempat di swalayan milik pesantren yang bernama “NJ Mart 2” yang terletak di jalan umum depan pesantren. Program ini bertujuan untuk memberikan dukungan dan kepedulian kepada masyarakat yang membutuhkan di sekitar lingkungan pesantren. Program santunan ini ditujukan khusus untuk janda dan kaum duafa yang seringkali menghadapi kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Dalam pelaksanaannya, pertama-tama tim Laziskaf Pondok Pesantren Nurul Jadid melakukan survei dan identifikasi terhadap para janda dan kaum duafa yang membutuhkan bantuan. Setelah proses seleksi yang cermat, para penerima santunan dipilih berdasarkan kriteria kebutuhan dan tingkat kesulitan yang dihadapi.

Santunan yang sediakan panitia Laziskaf terdiri dari bahan pokok kehidupan dan voucher sebesar Rp. 20.000,00 tiap orang. Bahan pokok yang diberi berupa paket sembako yang terdiri dari beras, gula, dan minyak. Sementara itu, nominal voucher yang diberikan bebas digunakan untuk membeli barang apapun yang ada di “NJ Mart”.

Sebelum mengambil Santunan, Mustahiq (penerima santunan/red) harus melakukan proses verifikasi terlebih dahulu sebagai syarat wajib pengambilan barang santunan. Proses verifikasi ini dilakukan dengan menunjukkan Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP).

(Momen masyarakat yang sedang menunggu antrean untuk melakukan proses verifikasi data pengambilan barang santunan kepada panitia Laziskaf) 

Harapannya, kegiatan ini bisa menjadi dukungan moral dan semangat kepada para penerima santunan agar tetap tegar dalam menjalani kehidupan.

Nadif, perwakilan Laziskaf Pondok Pesantren Nurul Jadid, menyampaikan bahwa tujuan dari program santunan ini adalah untuk meringankan beban kehidupan para mustahiq dan sebagai bentuk kepedulian Pondok Pesantren Nurul Jadid kepada masyarakat sekitar.

Organisasi Laziskaf Pondok Pesantren Nurul Jadid berencana untuk terus melaksanakan program-program sosial yang bermanfaat bagi masyarakat. Mereka berharap dapat menginspirasi masyarakat lainnya untuk ikut berpartisipasi dalam membantu sesama.

“Total penerima santunan ini ada sebanyak 250 orang yang berasal dari masyarakat sekitar pesantren,” pungkasnya.

 

(Humas Infokom)

Laziskaf Az-Zainiyah Nurul Jadid Melayani Penyetoran dan Penyaluran Zakat Fitrah Menjelang Idul Fitri

nuruljadid.net – Lembaga Amil, Zakat, Infaq, Shodaqoh dan Wakaf (Laziskaf) Az-Zainiyah Nurul Jadid yang dipimpin oleh KH. Fahmi Abdul Haq Zaini menerima dan melayani penyetoran zakat fitrah menjelang Idul Fitri 1444 H. Sebagaimana flyer atau selebaran informasi ini tersebar dan diinformasikan ke berbagai group pesantren baik telegram maupun WhatsApp.

Sholihin salah satu pengurus Laziskaf Az-Zainiyah membenarkan informasi ini bahwa pihaknya menerima layanan zakat fitrah dan akan mendistribusikannya kepada mustahiq zakat prioritasnya di sekitar Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Laziskaf Az-Zainiyah Nurul Jadid merupakan lembaga swasta pesantren yang bersifat mandiri dan bertanggung jawab kepada kepala pesantren melalui kepala lembaga. Adapun program Laziskaf Az-Zainiyah Nurul Jadid ini diantaranya adalah membantu fakir miskin untuk meringankan beban hidupnya sebagaimana visi pesantren yaitu pemberdayaan umat dan ini merupakan bentuk dakwah langsung.

Dalam selebaran itu berbunyi doa dan permohonan kepada bapak/ibu sekalian untuk mendukung Laziskaf Az-Zainiyah agar senantiasa dimampukan terus membantu masyarakat yang membutuhkan. Insyaallah amal jariyah dan pahalanya akan terus mengalir kepada kita semua.

Menyambut Ramadhan 1444 H ini, Laziskaf Az-Zainiyah Nurul Jadid menawarkan pelayanan Zakat Fitrah yaitu berupa Zakat Beras 3kg/orang; Zakat Berupa Uang Rp. 50.000,-/orang; Zakat Paket Sembako Rp. 150.000,- (Beras, Gula, Minyak, Mie, kue).

Apabila dari bapak dan ibu atau saudara ada yang berminat bisa melakukan transfer uang ke nomor rekening BRI: 651801024798531 a.n Laziskaf Nurul Jadid.

Narabuhung untuk informasi lebih lanjut bisa menghubungi Sholihin ke nomor wa.me/6285258742796 atau Qurrotul Aini ke nomor wa.me/6285259383042.

Laziskaf Az-Zainiyah juga masih tetap menerima Zakat Mal, Infaq, Shodaqoh dan Wakaf bagi para donator yang ingin ikut berpartisipasi dan berkontribusi menyisihkan hartanya untuk kepentingan dakwah dan kesejahteraan umat.

 

 

(Humas Infokom)

Laziskaf, Syiar Pelaksaanan Penyembelihan Kurban Kepada Ribuan Santri

nuruljadid.net- Sebanyak 2 ekor sapi dan 11 ekor kambing disembelih oleh Laziskaf Nurul Jadid Paiton, Probolinggo, selepas pelaksanaan salat idul adha, Ahad pagi (11/08/19) pukul 09. 00 WIB. Satu ekor sapi disembelih dihadapan ribuan santri dan satu ekor sapi, sebelas ekor kambing disembelih dibelakang Kantor Laziskaf. Hewan kurban tersebut didapatkan dari sumbangan alumni dan simpatisan.

Ustadz Sholihin Pengurus Laziskaf mengatakan bahwa, sebanyak 2 ekor sapi dan 11 ekor kambing yang disembelih oleh laziskaf, Ini semua didapatkan dari sumbangan alumni dan simpatisan. Satu ekor sapi proses penyembeliahannya dilaksanakan di depan Kantor Pusat Pondok Pesantren agar dapat disaksikan oleh santri. Tujuannya, disamping sebagai syiar, juga agar santri mengetahui bagaimana tata cara menyembelih kurban sesuai dengan syariat Islam, lebih-lebih santri agar punya keinginan dan kepekaan untuk berbagi dengan berkurban hewan setelah mereka pulang ke masyarakat nantinya.

Penyembelihan hewan kurban dihadiri Pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini sekaligus memimpin do’a sebelum prosesi penyembelihan hewan kurban. Beliau didampingi kepala BKOSNJ KH. Makki Maimun Wafie, Ustadz Qomarudin Pengurus Laziskaf, Beberapa Pengurus Pesantren dan ribuan santri Pondok Pesantren Nurul Jadid.

H. Syamsul Arifin bertugas sebagai tukang jagal kurban, berhasil dikonfirmasi oleh bagian Infokom Nurul Jadid, beliau mengatakan seperti ini,: ” Saya melihat langsung, bagaimana antusiasnya santri, menyaksikan penyembelihan kurban tersebut. Insya Allah mereka dapat pelajaran berharga dari kegiatan ini”.

Daging kurban akan diberikan kepada santri dan masyarakat sekitar,” Tutur Ustadz Sholihin.

 

Pewarta : PM

Laziskaf Azzainiyah Luncurkan Program Perdana Santuni Mustahiq

Laziskaf Azzainiyah Luncurkan Program Perdana Santuni Mustahiq

nuruljadid.net – Senin, (19/02 s.d 01/03/2018), Lembaga Amil Zakat Infaq Shodaqah dan Wakaf (Laziskaf) Azzainiyah, lembaga Laziskaf PP Nurul Jadid, memulai kegiatannya pada tahun pertama ini dengan membagikan santunan bagi lansia (lanjut usia) di sekitar Pondok pesantren dan beasiswa pendidikan bagi putra-putri almarhum pengabdi Ponpes Nurul Jadid.

Santunan lanjut usia (lansia) diberikan kepada Ibu Hana salah seorang warga Desa Gerinting yang berusia 90 tahun dan berkebutuhan khusus. Sedangkan beasiswa pendidikan bagi putra-putri almarhum pengabdi Ponpes diberikan kepada keluarga-keluarga alm. Bapak Baidhowi (guru SMANJ), alm. Bapak Farid Murdianto (guru SMANJ), keluarga alm. Bapak Sanusi (karyawan UNUJA), dan keluarga alm. Bapak K.Hazin (dosen IAINJ dan kerabat keluarga Ponpes Nurul Jadid).

“Program ini merupakan bentuk kepedulian Ponpes Nurul Jadid terhadap para pengabdi dan masyarakat sekitar. Kita berharap program ini bisa terus berlanjut kita jalankan, insya Allah,” tutur K. Muhammad Al-Fayyadl selaku Ketua Laziskaf Azzainiyah.

Bapak Ilham juga menyampaikan bahwa selain santunan bagi lansia dan beasiswa pendidikan bagi yatim-piatu pengabdi Ponpes Nurul Jadid, Laziskaf Azzainiyah juga mencanangkan program bantuan modal bagi usaha kecil dan bidang pertanian. (Red)

MoU BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan, Launching A’malul Yaum Android dan LAZISKAF Azzainiyah Nurul Jadid di Rapat Pengurus, Walisantri dan Alumni

nuruljadid.net – Pesantren merupakan sebuah lembaga yang bergerak dalam keislaman telah dianggap sebagai solusi dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada dewasa ini yang mampu meminimalisir kekhawatiran masyarakat. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat membuat akhlak generasi penerus mengalami penurunan atau yang lebih trend dikenal dengan “Degradasi Moral”. Berkembangnya sebuah pesantren tidak lepas dari peran masing masing pihak yang saling berkaitan terutama dari walisantri. Dengan memperhatikan kegelisahan masyarakat diharapkan pesantren mampu untuk menjadi sebuah solusi dari permasalahan yang ada. Oleh karena itu, dengan tetap berpegang teguh kepada prinsip prinsip keislaman dan visi misi pesantren, hari ini (ahad, 23/04/2017) Pondok Pesantren Nurul Jadid mengadakan Rapat Pengurus, Walisantri dan Alumni. Yang bertujuan untuk meminimalisir dan menjawab kegelisahan masyarakat.

Jalannya Acara

Acara yang dilaksanakan pada pukul 08.00 WIB ini berlangangsung dengan suasana yang khidmat. Selain bertujuan untuk memberikan sebuah pelayanan yang baik bagi masyarakat, tujuan lain dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk memperkuat jalinan silaturrahim antara pengurus pesantren dengan walisantri dan alumni.

Sebelum acara  Rapat Pengurus, Walisantri dan Alumni dilaksanakan, beberapa rangkaian acara dilaksanakan. Pada awal acara, sambil menunggu para walisantri, alumni dan simpatisan hadir, Pondok Pesantren Nurul Jadid menampilkan group Hadrah yang bernama Firqoh Hadrah Az Zainiyah Nurul Jadid yang terkenal dengan nama panggilan “FIRHAZ NURUL JADID”.

Setelah penampilan dari Hadrah Firhaz, maka dibukalah acara oleh Master of Ceremony (MC) yang pada hari ini diamanahkan kepada Ust. Mujiburrohman Bakrie degan pendamping MC, Ust. Zainullah Aswi. Beberapa rentetan acara pun disampaikan secara detail.

Pembacaan kalam illahi yang dilantunkan oleh Ust. Sa’ari menjadikan suasana semakin sakral. Kondisi acara yang panas tak membuat para undangan yang hadir beranjak dari tempat. Kehengingan terasa sehingga acara yang berlangsung menjadi tenang. Acara yang dilanjutkan dengan sambutan sambutan yang diawali oleh sambutan dari Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid, KH. Moh. Zuhri Zaini. Dalam sambutan beliau, beliau menyampaikan banyak hal terutama dalam segi perkembangan Pondok Pesantren Nurul Jadid.

“Pondok Pesantren Nurul Jadid yang usianya sudah mencapai ke 68 tahun telah mengalami perkembangan. Dan nanti perkembangan Pondok Pesantren Nurul Jadid dalam satu tahun terakhir akan disampaikan secara detail oleh Kepala Pesantren Pondok Pesantren Nurul Jadid” dawuh beliau.

Tak hanya bertutur tentang perkembangan pesantren saja, beliau juga memberikan sedikit motivasi dan dorongan kepada para undangan yang hadir. Menghadapi problematika yang terjadi di masyarakat tentang keanekaragaman di Indonesia.

“masih banyak kelompok yang tak sepenuhnya menghormati perbedaan dan keanekaragaman. Padahal itu merupakan sunnatullah yang harus dijaga dan dihargai” dawuh beliau.

Toleransi antar sesama itulah yang beliau maksudkan.  Beliau juga menambahkan “kita harus menjaga dan menghormati perbedaan itu. Keanekaragaman itu tak harus seragam. Dengan semangat ukhuwah islamiyah, kita harus banyak bersyukur walaupun banyak perbedaan. Tapi kita tetap harus disatukan dalam keimanan” Dawuh KH. Moh. Zuhri dalam sambutan beliau.

Akhir dalam sambutan beliau, beliau mengutip sebuah doa dari Nabi Muhamamd SAW kepada Allah SWT.

“Doa Nabi, hidupkan saya dalam keadaan miskin, matikan saya dalam keadaan miskin dan kumpulkanlah saya bersama dengan orang orang miskin. Kita memang tidak bisa meneladani Nabi, tapi paling tidak kita bisa meniru beliau walaupun hanya sedikit” dawuh pengasuh ke IV PP. Nurul Jadid.

Dalam acara ini, nampak ratusan bahkan ribuan orang berkumpul untuk mengikuti acara ini. Acara semakin meriah dengan penandatanganan Memorendum of Understanding (MoU) antara Pondok Pesantren Nurul Jadid dengan Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan Ketenagakerjaan. Lembar MoU ditandatangani oleh Pengasuh dan disaksikan oleh Kepala Pesantren, KH. Abd. Hamid Wahid. Tujuan dilakukan MoU ini adalah bentuk kepedulian pesantren terhadap tenaga pendidik dan kependidikan di seluruh lembaga formal yang berada di bawah naungan Pondok Pesantren Nurul Jadid. Dan dalam kegiatan ini juga dilakukan launching A’malul Yaum Berbasis Android yang dibuat oleh santri PP. Nurul Jadid dan launching Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah (LAZISKAF) Az Zainiyah Nurul Jadid yang proses launchingnya langsung dipimpin oleh Pengasuh dengan menekan tombol enter yang berfungsi sebagai lauching secara simbolis. Bersamaan dengan tertekannya tombol enter oleh Pengasuh, video singkat A’malul Yaum dan LAZISKAF diputar.

Penanda tanganan MoU oleh Pengasuh

Selain itu, tepat pukul 10.30 WIB, semua mata tertuju pada seorang Kapolres Probolinggo yang dikawal dengan beberapa ajudannya ketika hadir dalam acara ini. Bapak Arman Asmara Syarifuddin, Kapolres Probolinggo hadir dan duduk bersebelahan dengan pengasuh. Dalam rundown acara yang telah dipersiapkan panitia, Bapak Kapolres diminta untuk memberikan sambutan kepada semua undangan yang hadir pada siang hari ini.

“Saya mau mengucapkan banyak terimakasih kepada Pondok Pesantren Nurul Jadid yang sudah melakukan kerjasama dengan pihak kepolisian Probolinggo dengan sebuah aplikasi yang sangat membantu keamanan dan kenyamanan masyarakat. Aplikasi bromo perkasa yang telah dirancang oleh santri Nurul Jadid berhasil menembuh aplikasi nomer satu di Jawa Timur yang banyak membantu kami dalam menjadi pelayan masyarakat” ujar Bapak Arman.

“Saya bangga dengan PP. Nurul Jadid karena PP. Nurul Jadid merupakan satu satunya Pondok Pesantren di Indonesia yang berhasil menciptakan sebuah aplikasi untuk melayani masyarakat. Dan aplikasi “Bromo Perkasa” ini sudah saya ajukan kepada Pusat untuk diikutkan lomba tingkat Nasional pada pertengahan bulan Mei 2017” tambah beliau

Pada kesempatan kali ini, informasi merupakan sebuah kebutuhan bagi masyarakat, namun bukan berarti seluruh informasi yang disebarkan masyarakat itu benar benar riil. “Kita harus terlebih dahulu melakukan klarifikasi tentang informasi yang telah diperoleh. Khawatir itu adalah hoax. Karena hoax pada akhir akhir ini sudah membooming di kalangan masyarakat” nasihat beliau.

Setelah Bapak Kapolres Probolinggo memberikan sambutan, tibalah waktunya untuk KH. Marzuki Mustamar membrikan tausiyah. Dalam tausiyah beliau, beliau menyampaikan bahwa pancasila adalah ideologi negara dan NKRI harga mati. Tausiyah yang berisikan tentang problematika kekinian beliau sampaikan lengkap dengan solusinya.

Usai beliau memberikan tausiyah, segenap undangan VIP dipersilahkan untuk melakukan ramah tamah bersama Pengasuh dan acara Rapat Walisantri dan Alumni dilaksanakan setelah para undangan VIP meninggalkan lokasi acara.

Laporan perkembangan pesantren dalam kurun satu tahun dilaporkan oleh Kepala Pesantren Pondok Pesantren Nurul Jadid, KH. Abd. Hamid Wahid. Dalam laporan beliau, beliau memberikan informasi perkembangan dan kegiatan kegiatan yang telah dilakukan oleh Pesantren dan lembaga dibawah naungan pesantren. Salah satu diantaranya adalah perkembangan jumlah santri, kamar santri, sarana prasarana pesantren dan kegiatan kegiatan yang akan dan telah dilakukan oleh Pesantren selama periode 2016 – 2017. Acara rapat yang berlangsung selama satu jam (pukul 12.30 WIB – 13.30 WIB) dan acara ini ditutup dengan pembacaan hamdalah oleh Kepala Pesantren. (Q2/Red)