Pos

BPPM Nurul Jadid Kawal Tuntas RTL Pasca Learning Training Center Batch 2, Cetak Trainer Ahli

nuruljadid.net – Learning Training Center (LTC) Nurul Jadid Batch 2 yang diadakan oleh Bidang Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (BPPM) dibawah Biro Pengembangan Nurul Jadid Paiton sukses menuntaskan Rencana Tindak Lanjut (RTL) tepat diawal minggu pertama bulan Januari tahun 2024 (04/01/2024). Pasca menjalani serangkaian pelatihan intensif, peserta LTC Nurul Jadid kemudian diturunkan menjadi trainer atau fasilitator di berbagai pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Pelatihan dalam LTC ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan peserta dalam mengelola dan mendesain sebuah pelatihan peningkatan kapasitas SDM pengurus di pesantren, selain itu juga untuk menciptakan tenaga profesional berkualitas tinggi yang dapat berkontribusi positif terhadap masyarakat. Dengan menyelesaikan pelatihan ini, para peserta yang dicetak sebagai trainer diharapkan dapat mengimplementasikan keterampilan yang mereka peroleh sesuai kebutuhan pesantren.

Salah satu fokus utama pasca-pelatihan adalah memastikan bahwa para trainer dapat menerapkan pengetahuan yang mereka peroleh dengan efektif. BPPM Nurul Jadid telah menyusun buku panduan pelatihan dan rencana tindak lanjut yang komprehensif untuk memastikan implementasi yang sukses dari hasil pelatihan tersebut.

Beberapa langkah konkrit yang akan diambil termasuk:

  1. Mentoring dan Pendampingan: Memberikan dukungan melalui program mentoring dan pendampingan untuk membantu trainer mengatasi tantangan yang mungkin mereka hadapi dalam menerapkan keterampilan baru dalam pelatihan oleh coach ahli.
  2. Focus Group Discussion: Menyelenggarakan diskusi intensif antar trainer dan sesi praktis yang berfokus pada penerapan keterampilan yang diperoleh, memastikan bahwa trainer dapat menguasasi materi serta metode yang akan diterapkan.
  3. Evaluasi Berkala: Melakukan evaluasi berkala untuk memantau kemajuan para trainer atau fasilitator dan mengidentifikasi area serta kompetensi khusus yang perlu perhatian lebih lanjut.
  4. Forum Berbagi Pengalaman: Membuat forum di mana peserta dapat berbagi pengalaman dan pemahaman mereka, memfasilitasi pertukaran ide dan pembelajaran antar sesama trainer.
  5. Pengembangan Kerjasama: Memfasilitasi kerjasama dengan pihak satuan kerja, satuan pendidikan atau pihak luar pesantren terkait untuk memperluas peluang kerjasama dan memastikan relevansi keterampilan yang diperoleh dengan kebutuhan pelatihan yang diminta.

Ketua BPPM bapak Didik P Agung Wicaksono sangat optimis bahwa melalui langkah-langkah ini, mereka dapat menciptakan dampak positif yang berkelanjutan dalam karir dan kehidupan para trainer. Keberhasilan pelatihan ini tidak hanya diukur dari sejauh mana para trainer memahami materi, tetapi lebih pada sejauh mana mereka mampu mengimplementasikan keterampilan baru tersebut dalam praktik sehari-hari.

 

 

(Humas Infokom)

BPPM Nurul Jadid Cetak 21 Fasilitator Terampil dalam Mendesain dan Teknik Fasilitasi untuk Kaderisasi

nuruljadid.net – Dalam upaya untuk meningkatkan kemampuan dalam mendesain dan teknik fasilitasi, Bidang Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (BPPM) Pondok Pesantren Nurul Jadid melaksanakan program Learning Training Center (LTC) Batch-2 yang telah sukses dilaksanakan di Banyuglugur beberapa pekan lalu (20-24 September 2023). Sebanyak 21 peserta berbakat dari berbagai satuan kerja mengikuti pelatihan tersebut usai mengikuti seleksi.

Pelatihan yang berlangsung selama 4,5 hari ini telah diselenggarakan oleh BPPM Nurul Jadid di bawa Biro Pengembangan. Acara ini dipimpin langsung oleh seorang ahli fasilitasi, coach Yudi Utomo, yang telah melanglang buana tidak hanya di Indonesia namun juga di beberapa negara seperti Korea, Italia dan beberapa negara ASEAN. Coach Yudi dikenal selain sebagai trainer juga seorang konsultan bisnis keuangan, beliau dengan senang hati berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan peserta pelatihan.

(Peserta LTC Nurul Jadid Batch 2 tengah mempraktikkan teknik fasilitasi pada sesi micro teaching di ruang pelatihan)

Salah satu peserta pelatihan, Juwaeni, mengungkapkan antusiasmenya “Pelatihan ini telah membuka mata saya terhadap beragam teknik dan pendekatan dalam mendesain dan teknik fasilitasi. Saya merasa lebih percaya diri untuk memimpin pertemuan, memecahkan masalah, dan membantu kelompok mencapai tujuan mereka dengan lebih efisien.”

Selama pelatihan, peserta LTC Nurul Jadid diajarkan berbagai konsep kunci, termasuk:

  • Mendesain Sesi Fasilitasi yang Efektif: Peserta belajar bagaimana merencanakan dan merancang sesi fasilitasi yang sesuai dengan tujuan dan audiens mereka.
  • Teknik Fasilitasi yang Memotivasi: Para peserta dilatih untuk menggunakan teknik-teknik yang memotivasi peserta, memfasilitasi diskusi yang produktif, dan mencapai kesepakatan.
  • Manajemen Forum: Manajemen forum adalah bagian penting dari fasilitasi. Peserta pelatihan mempelajari cara mengelola forum dengan bijak dan mengelola forum agar tetap kondusif.

(Peserta LTC Nurul Jadid melakukan Focus Group Discussion (FGD) dalam setiap penyelesaian tugas selama pelatihan berlangsung)

  • Keterampilan Komunikasi: Komunikasi yang efektif adalah kunci dalam fasilitasi. Peserta dilatih dalam keterampilan berbicara, mendengarkan, dan berkomunikasi dengan jelas.
  • Pemahaman Kelompok: Pelatihan ini juga mencakup pemahaman mendalam tentang dinamika kelompok dan cara mengatasi tantangan yang mungkin timbul.

Kepala Bidang Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (BPPM), bapak Didik P Wicaksono, menyatakan, “Kami sangat bangga dengan prestasi para peserta pelatihan ini. Mereka telah menunjukkan komitmen dan ketekunan yang luar biasa dalam memperoleh keterampilan fasilitasi yang diperlukan. Kami yakin bahwa mereka akan menjadi pemimpin yang luar biasa dalam berbagai konteks, mulai dari bisnis hingga komunitas” pungkasnya

(21 Peserta LTC Nurul Jadid berposes bersama dengan coach Yudi Utomo usai seluruh rangkaian kegiatan selama 4,5 hari)

Peserta pelatihan kini siap untuk mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam berbagai situasi yang memerlukan fasilitasi dengan mengacu pada pedoman kaderisasi pengurus. Harapannya, kontribusi mereka akan memberikan dampak positif dalam memecahkan masalah, mencapai tujuan, dan memajukan berbagai inisiatif.

Ini adalah langkah yang positif dalam meningkatkan keterampilan fasilitasi di Pondok Pesantren Nurul Jadid dan memberikan kontribusi yang berarti terhadap pembangunan komunitas yang lebih kuat dan lebih produktif, khususnya di masing-masing satuan kerja.

 

 

(Humas Infokom)