Pos

Yuk, Mengintip Kebersamaan dan Kebahagiaan Santri Putri Dalbar di Bulan Muharram

berita.nuruljadid.net – Ada pemandangan berbeda tiap kali digelarnya peringatan tahun baru Islam di Pondok Pesantren Nurul Jadid, satu di antaranya adalah Wilayah Az-Zainiyah. Jika umumnya umat Muslim menjalankan salah satu Sunnah Rasul di bulan Muharram ini dengan membahagiakan keluarganya, maka tidak demikian dengan wilayah berjulukan Dalbar itu. Mereka memilih membahagiakan keluarga dengan cara lain, yakni membahagiakan santri-santri yang berdomisili di wilayah tersebut. Ada alasan yang melatarbelakanginya.

Kepala Wilayah Az-Zainiyah Novita Dwi Yanti dengan lugas menyampaikan inisiatifnya untuk tetap menjalankan Sunnah Rasul meskipun tidak berkumpul dengan keluarga, yakni dengan membahagiakan santri. Pihaknya mengatur agenda runtut seharian penuh di bulan Muharram, khususnya pada Hari Asyura, Selasa (16/07/24).

“Sewaktu terbitnya matahari, santri disambut dengan kegiatan pembacaan Surat Al-Ikhlas dan amalan-amalan Asyura di musala wilayah sampai siang tiba. Di Sore harinya, santri mengikuti kegiatan bagi-bagi takjil dan buka bersama dengan pengurus, sampai malam tiba ditutup dengan kegiatan refleksi,” terangnya saat diwawancarai.

Uniknya, menurut Novi, santri mengikuti kegiatan tersebut dengan khidmat dan bahagia. Meskipun kegiatan di hari itu terlihat sangat padat, mereka menjalaninya dengan wajah yang senyum sumringah. Keberkahan bulan Muharram.

“Bulan Muharram ini tidak hanya diisi dengan kegiatan religius, kami juga menyelipkan kegiatan yang mengasah kreatifitas santri, seperti lomba ancak makanan,” imbuhnya.

Kendati demikian, Muharram bagi Novi adalah momentum yang tepat untuk memaksimalkan kegiatan-kegiatan yang selain diramaikan dengan nilai-nilai religi, juga mengisinya dengan lomba membuat ancak makanan. Novi bercerita, di sela waktu kosong senjakala itu, santri tidak menggunakannya untuk bermalas-malasan, akan tetapi memanfaatkan waktu kosong itu untuk mengasah kreativitas melalui lomba ancak makanan tersebut.

“Daripada gabut yang tidak bermanfaat, dengan adanya lomba ini, santri mengalihkan waktu kosongnya untuk bekerjasama menyelesaikan ancak makanan tersebut. Di sana santri saling mengelaborasi kreativitas, dan tak sedikit juga bercanda tawa dari ide-ide unik yang dilontarkan satu sama lain,” pungkasnya.

Suasana Muharram sungguh penuh keberkahan, seperti Wilayah Az-Zainiyah yang memanfaatkannya untuk momentum membahagiakan santri, seperti Wilayah Al-Hasyimiyah yang mengisinya dengan program Hari Sehat Santri, dan juga seperti wilayah-wilayah lainnya di Pondok Pesantren Nurul Jadid.

 

Pewarta: Ahmad Zainul Khofi
Editor: Ponirin Mika

Hari Sehat Santri di Bulan Muharram

berita.nuruljadid.net – Masih dalam rangka merayakan bulan Muharram, khususnya Hari Asyura 10 Muharram 1445 Hijriyah, Biro Kepesantrenan Pondok Pesantren Nurul Jadid dalam hal ini Bagian Kos Makan Santri (Kosmari) melangsungkan Program Hari Sehat kepada seluruh santri di wilayah pusat putri, Selasa (16/07/24).

Wakasi. Kosmari dan Logistik Santri Widiana Sari menyampaikan bahwa program ini merupakan lanjutan dari yang telah dilaksanakan pada awal bulan Muharram lalu, Sabtu (06/07/24).

“Pembagian buah ini adalah salah satu program Biro Kepesantrenan yakni “Hari Sehat” berupa pembagian buah dan susu. Adapun susunya telah dibagikan pada awal Muharram, sebagaimana anjuran Islam untuk meminum susu putih di awal tahun baru Hijriyah,” terangnya.

Dalam proses ditribusinya, lanjut Widiana, melibatkan sejumlah pengurus daerah. Pihaknya bertujuan agar proses distribusi ini tersampaikan dengan merata kepada setiap santri.

“Sebab jumlah santri yang semakin bertambah pasca pelaksanaan PSB satu atap, kami menggaet sejumlah pengurus daerah untuk membantu proses distribusi,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Widiana menerangkan latar belakang mengapa program ini dilaksanakan. Menurutnya, Program Hari Sehat bertujuan untuk mengenalkan para santri pada makanan-makanan yang bergizi.

“Tujuan diadakannya Hari Sehat ini tak lain agar santri terbiasa mengkonsumsi real food di tengah makanan ultra-processed food yang semakin mudah kita temui dan sama sekali tidak berdampak baik untuk kesehatan,” pungkas Widiana ketika diwawancarai oleh Tim Nurul Jadid Media, Selasa (16/07/24).

 

Pewarta: Naura Fikroh Sadidah
Editor: Ahmad Zainul Khofi

Sambut Muharram, Santri Nurul Jadid Isi Hari Pertama dengan Istighosah Bersama

nuruljadid.net – Ribuan Santri Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo berkumpul di Masjid Jami’ menyambut pergantian tahun hijriyah dengan penuh semangat dan kekhusyukan. Pada peringatan 1 Muharram 1445 Hijriyah yang bertepatan di hari Rabu (19/07/2023) pagi, mereka menyelenggarakan acara istighasah bersama sebagai bentuk penghormatan dan permohonan ampunan kepada Allah SWT.

Kegiatan istighosah ini merupakan rangkaian kegiatan yang di jadwalkan oleh Pengurus Biro Kepesantrenan Bidang BK-WA dan Pembinaan Santri. Mengawali kegiatan tersebut, Ubudiah masjid melantunkan bacaan istighfar bersama sembari menunggu kedatangan para santri ke Masjid Jami’ Nurul Jadid. Para santri diwajibkan untuk mengenakan pakaian putih serentak dengan kopyah nasional berwarna hitam.

Dalam pelaksanaan istighosah ini, para santri membacakan ayat kursi sebanyak 360 kali yang dipimpin oleh Ubudiyah. Sebelum pembacaan istighosah dimulai, acara diawali dengan tausiah dari salah satu keluarga Pengasuh, sekaligus memimpin tawassul istighosah.

Pergantian tahun hijriyah ini selalu menjadi momen bersejarah bagi seluruh ummat muslim di dunia. Bagi santri Indonesia, peristiwa ini tidak hanya menjadi momentum peringatan, tetapi juga sebagai waktu yang tepat untuk merefleksikan diri, meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Dibalik itu, pengurus Biro Kepesantrenan Bidang BK-WA dan Pembinaan Santri menjelaskan tujuan dari kegiatan istighosah ini kepada tim infokom.

“Tujuan diadakannya kegiatan ini ialah sebagai ajang untuk muhasabatun nafs atau instrospeksi diri dari perbuatan-perbuatan yang sudah dilakukan. Dengan harapan, agar bisa mendapat maghfiroh dan kasih sayang Allah SWT,” terangnya.

Selain itu, ustaz tersebut menambahkan salah satu Hadits Nabi Muhammad SAW yang bersabda bahwa:

“Barang siapa hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka ia termasuk orang yang beruntung. Barang siapa hari ini sama dengan hari kemarin, maka ia termasuk orang yang merugi. Barang siapa hari ini lebih buruk dari hari kemarin, maka ia termasuk orang yang celaka,” pungkasnya.

 

(Humas Infokom)