Pos

Ny. Hj. Latifah Wafi: Faqih Hakiki adalah Faqih Ilmunya, Luhur Akhlaq dan Amaliahnya

nuruljadid.net – 26 Maret 2022, Mahad Aly Nurul Jadid menggelar demonstrasi kitab kuning untuk mahasantrinya sebelum diwisuda esok harinya. Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan Wisuda ke-8 yang sebelumnya dilaksanakan uji kelayakan berdasarkan jenis masing-masing program. Acara ini bertempat di Aula II Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Dalam sambutannya pemangku wilayah Al-Lathifiyah Ny. Hj. Latifah Wafi menyampaikan bahwa terselenggarakannya acara ini merupakan anugerah sangat besar dari Allah SWT.

“ini merupakan anugerah yang sangat besar dari Allah atas keberlangsungannya program Mahad Aly sampai hari ini yang akhirnya terselenggara Wisuda ke-VIII sepeninggal almarhum almaghfurlah KH. Moh. Romzi Al-Amiri Mannan,” dawuh beliau.

Beliau juga mendoakan semoga jerih payah dan pengabdian semua pihak yang ikut mensukseskan terlaksanakannya rangkaian kegiatan Wisuda ke-VIII Mahad Aly Nurul Jadid dicatat sebagai amal jariyah dan pengabdian yang diterima oleh Allah SWT. Hal ini pun diamini oleh seluruh hadirin seketika.

Ny. Hj. Latifah Wafi mengungkapkan rasa terimakasih kepada semua pengurus. “saya ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada pengurus, khususnya wali mahasantri serta mahasantri yang taat dengan aturan khusus yang diberlakukan seperti tidak libur sampai dengan 25 ramadhan,” beliau menuturkan di depan tamu undangan dan mahasantri.

Banyak aturan meski berat namun itu semata-mata untuk kebaikan para santri dalam mutholaah di Mahad Aly, insyaallah dengan kepatuhan tersebut dapat menjadi wasilah mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan barokah.

Mahad aly merupakan pusat kajian dan pembelajaran ilmu fiqh untuk menempa kader fiqh yang professional. Mahasantri diharapkan akan menjadi pewaris ilmiah amaliah salafus sholih yang dewasa ini menjadi hal yang menakutkan dan jarang sekali.

Tambah Ny. Hj. Latifah Wafi, “Misi tersbeut tidak mudah oleh karenanya, butuh kerjasama semua elemen, saya harap kepada semua musyrif-musyrifah  bukan hanya ada penguatan kepada keilmuan tapi ada penguatan kepada bagusnya akhlaqul karimah dan bagusnya pengamalan teori yang diberikan . karena yang dimaksud faqih adalah faqih ilmunya, luhur akhlaqnya, dan luhur amaliahnya, semoga mahasantri Mahad Aly yang diwisuda saat ini akan betul-betul menjadi faqih yang hakiki,” tutur beliau yang diamini oleh seluruh hadirin.

Pesannya terus lanjutkan menimba ilmu, jangan pernah merasa cukup dengan pengetahuan yang telah diperoleh. Sesungguhnya ilmu Allah sangat luas, oleh karenanya jangan merasa sudah pintar dan puas dengan apa yang telah diketahui. Masih sangat banyak yang perlu dipelajari dan diketahui untuk menjadi pribadi yang alim dan sholeh.

Pasca belajar dan lulus dari Mahad Aly, mahasantri harus mengabdikan diri kepada masyarakat yang sudah menunggu kontribusi dan partisipasi santri dalam mengisi kekosongan ilmu agama dan ketauladanan akhlaq yang luhur.

Beliau juga memohon doa restu kepada seluruh elemen untuk keberlangsungan Ma’had Aly Nurul Jadid, semoga terus istiqomah dan eksis ila yaumil qiyamah.

 

(Humas Infokom)