Pos

Pendidikan Diniyah Formal Ingatkan Pentingnya Tafaqquh Fiddin pada Santri

berita.nuruljadid.net – Dalam rangka memberikan pengenalan berkait pentingnya mempelajari ilmu-ilmu agama, Pendidikan Diniyah Formal (PDF) memberikan motivasi bagi peserta didiknya pada kegiatan Iftitah ad-Dirasah dan Seminar, Kamis (29/08/24) di Aula I Pesantren. Kegiatan tersebut bertujuan untuk mendorong semangat peserta didik dalam menuntut ilmu (tafaqquh fiddin).

Mewakili Kepala PDF K. Yasid Al-Bustomi, Wakil Kepala PDF Muhammad Sholeh menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan momentum penting untuk meneguhkan kembali semangat santri dalam memperdalam ilmu agama, atau yang dikenal dengan istilah tafaqquh fiddin.

“Peran kakak kelas itu penting untuk membimbing adik-adiknya dengan penuh kasih sayang, tanpa melakukan tindakan perundungan. Apalagi ini berkait dengan lembaga pendidikan, yaitu pesantren,” ujarnya saat memberikan sambutan.

Sementara itu, Syamsuri, narasumber pada kegaitan Seminar Motivasi, menguraikan makna mendalam dari tafaqquh fiddin. Baginya, tafaqquh fiddin bukan sekadar membaca atau mengikuti pelajaran, tetapi sebuah upaya serius yang memerlukan dedikasi penuh. Ia mencontohkan perjuangan Imam as-Syafi’i, yang telah mengembara mencari ilmu sejak usia tujuh tahun hingga akhir hayatnya.

“Jangan pernah melihat usia saat bertafaqqquh fiddin. Semangat harus dijaga agar selalu berada di posisi puncak,” ungkapnya.

Ia memberikan tiga kunci utama untuk menjaga semangat santri: mengetahui keutamaan tafaqquh fiddin, memahami rintangan dan tantangan yang akan dihadapi, serta menetapkan tujuan yang jelas dalam proses belajar.

“Semangat itu fluktuatif. Namun, dengan memahami ketiga kunci ini, semangat dapat terus terjaga,” imbuhnya

Menyoal acara, peserta yang hadir berjumlah 120 orang, termasuk 14 peserta didik baru yang ikut merasakan dorongan motivasi semangat dan hikmah dari rangkaian acara ini. Dengan suasana yang hangat dan penuh semangat, acara ini bukan hanya menjadi ajang pembelajaran, tetapi juga peneguhan kembali akan pentingnya tafaqquh fiddin dalam menjalani kehidupan di era modern.

 

Pewarta: Ahmad Zainul Khofi
Editor: Ponirin Mika

Tingkatkan Wawasan, Pengurus Pendidikan Diniyah Formal Nurul Jadid Kunjungi Pesantren Al-Fithrah Surabaya

nuruljadid.net – Menyambut tahun ajaran 2023-2024 Pengurus Pendidikan Diniyah Formal (PDF) Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo memberikan wawasan berkait dengan pengelolaan manajemen dengan melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah Surabaya pada Selasa (27/06/23).

Studi banding dilakukan lantaran Pesantren Al Fitrah merupakan salah satu pesantren yang ditunjuk oleh Kementerian Agama Republik Indonesia sebagai 12 pesantren objek peluncuran PDF pertama di Indonesia.

Kunjungan diterima langsung Kepala Ponpes Al-Fithrah Kiai Ahmad Kunawi, Kepala Bagian Pendidikan Nashiruddin, Kepala Bagian Tata Usaha Syamsuri, Kepala PDF Ulya Hermansah, Kepala PDF Wustho Nur Yasin, dan Waka. Kesiswaan PDF Ulya dan Wustho.

Adapun rombongan PDF Nurul Jadid yang hadir meliputi Kepala PDF Kiai Abuyazid Al Busthomi, dan pengurus PDF: Ponirin Mika, Musthofa Syukur, Abdul Wafi, Lukman Soleh, Moh. Hasyim, Moh. Senul, Zainul Ibed, Heryadi, dan Syarif Hidayatullah.

(Sesi foto bersama pengurus Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah bersama pengurus PDF Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Kiai Kunawi mengatakan, Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah terbuka untuk menerima kunjungan studi banding dari PDF Pondok Pesantren Nurul Jadid, begitu juga dengan pesantren lain di Indonesia.

“Kami juga berharap tali silaturahmi menjadi semakin erat,” ungkap Kiai Kunawi dalam sambutannya.

Lebih lanjut, Kiai Kunawi menyampaikan bahwa silaturahmi ini bertujuan agar penguasaan ilmu agama di kalangan santri bisa lebih maju.

“Ini merupakan kiat ikhtiar bersama yang nanti akan saling berbagi dalam sesi halaqoh,” imbuhnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala PDF Kiai Abu Yazid Al Busthomi menyampaikan beberapa tujuan dari kunjungan studi tersebut, diantaranya tentang manajemen pengelolaan PDF, kurikulum PDF tingkat wustho dan ulya, pembiayaan santri PDF, dan kegiatan kurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.

“Selain itu, kami ingin mengakrabkan antara pesantren Nurul Jadid dan Al-Fithrah karena pengasuh kedua ponpes satu almamater di Ponpes Darul Ulum Jombang,” ujar beliau.

 

Humas Infokom

24 Peserta Didik Diwisuda, Kiai Bustomi Komitmen Terus Kembangkan Mutu Pendidikan Diniyah Formal

nuruljadid.net – Kepala Pendidikan Diniyah Formal (PDF) Nurul Jadid Kiai Abu Yaqzid Al Bustomi memwisuda 24 lulusan pada upacara wisuda Pendidikan Diniyah Formal periode II tahun 2023 pada Kamis (09/03) malam. Jumlah tersebut terdiri atas peserta didik program Wustho dan Ulya.

Upacara wisuda kali ini turut dihadiri oleh Kepala Kemenag Kabupaten Probolinggo Bapak Ahmad Seruji Bahtiar, Kepala PDF Kiai Abu Yaqzid Al Bustomi, Wakil Pimpinan Biro Pendidikan Bapak Dr. Ahmad Fathurrozi Qodir dan beberapa dewan penguji.

“Kami merasa bersyukur dan bangga dapat mengantarkan peserta didik hingga wisuda, terima kasih sudah berjuang dan bertahan hingga akhir,” ungkap beliau.

Dalam prosesi wisuda tersebut, terdapat sesi demonstrasi pembacaan kitab kuning oleh setiap perwakilan program untuk menerima pertanyaan dari dewan penguji. Diantaranya adalah Rodifah dan Rifqo Wasilah dari program Ulya, dan Uswatun Hasanah dari program Wustho. Ketiganya berhasil menjalani sesi tersebut dengan lancar.

(Potret Demonstrasi Pembacaan Kitab Kuning oleh perwakilan setiap program dan diuji oleh dewan penguji)

Kepala Pendidikan Diniyah Formal (PDF) Nurul Jadid Kiai Abu Yaqzid Al Bustomi menyampaikan bahwa wisuda merupakan salah satu bukti PDF masih eksis sampai sekarang. Beliau berharap PDF dapat terus memwisuda terutama peserta didik yang murni.

“PDF secara khusus memiliki cita-cita mulia, yakni memberikan pendidikan agama agar mereka berilmu beramal dengan dasar iman dan takwa. Maka dari itu, kami di PDF punya komitmen untuk terus memperbaiki dan mengembangkan mutu PDF kedepan,” tutur beliau dalam sambutannya.

(Kepala Pendidikan Diniyah Formal (PDF) Nurul Jadid Kiai Abu Yaqzid Al Bustomi tengah menyampaikan sambutan di depan seluruh peserta dan tamu undangan)

Hingga kini, PDF terus melakukan pengembangan mutu dengan menyisir santri melalui open recruitment untuk menemukan peserta didik murni, yaitu peserta didik yang benar-benar fokus dan tidak double dengan kegiatan akademik lain. Disamping itu PDF juga melakukan pengembangan kualitas dalam segi sarana prasarana, sehingga kedepannya akan diadakan asrama khusus bagi peserta didik murni.

Kiai Abu Yaqzid Al Bustomi mengimbuhkan bahwa agama adalah ikon pesantren, pesantren tanpa pendidikan agama itu bukan pesantren, tapi boarding school. Ini perlu mendapat tempat, perlu mendapat perhatian. Karena pesantren tidak boleh lepas dari akar nilai-nilai keagamaan.

“Pendidikan PDF ini insyaAllah akan lebih berkembang, salah satunya karena mendapat dukungan dari pesantren. PDF ini akan tetap gratis, bukan murah, tapi gratis. Dan itu bukan berarti kualitas pendidikan juga rendah. Kita akan jaga kualitas pendidikan itu,” imbuh beliau.

 (Humas Infokom)

PDF Nurul Jadid Gelar Tasyakuran dan Wisuda Kelas Akhir Tingkat Wustha dan Ulya

nuruljadid.net – Pendidikan Diniyah Formal (PDF) Pondok Pesantren Nurul Jadid menggelar tasyakuran dan wisuda kelas akhir tingkat wustho dan ulya sebagai ungkapan syukur atas nikmat kelulusan dan ketuntasan belajar. Kegiatan wisuda yang digelar kemarin Kamis (24/03) malam itu juga sebagai momentum pengukuhan sekaligus bentuk apresiasi pencapaian belajar peserta didik kelas akhir PDF Nurul Jadid yang dilaksanakan di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Tujuan dilaksanakannya wisuda ini juga dalam rangka syiar bahwa Pendidikan Diniyah Formal (PDF) Nurul Jadid tetap eksis dan istiqomah mengawal para santri menekuni dan memperdalam belajar serta memahami kitab salaf. “Duniamu seluas kitabmu” begitu dawuh Kepala PDF Nurul Jadid Gus Yazid.

(Peserta wisuda Pendidikan Diniyah Formal (PDF) Nurul Jadid sesaat melakukan demonstrasi di depan seluruh hadirin di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Wakil Kepala Pesantren KH. Najiburrahman Wahid dalam tausiyahnya menyampaikan “PDF adalah bentuk kemenangan pesantren salaf, karena PDF ini merupakan pendidikan diniyah muatan salaf yang diakui oleh pemerintah di bawah naungan Kemenag” tutur beliau di hadapan seluruh wisudawati

(Beberapa wisudawati terbaik Pendidikan Diniyah Formal (PDF) Nurul Jadid sedang menerima penghargaan)

Lanjut beliau, menekuti kitab salaf harus disertai dengan ketekunan dalam belajar dan terus berusaha untuk mengamalkan ilmu yang telah dipelajari selama menuntut ilmu, sehingga menjadi manusia yang tidak hanya pintar secara keilmuan namun juga bermanfaat.

Wisuda perdana Pendidikan Diniyah Formal (PDF) Nurul Jadid ini diikuti 50 peserta wisudawati. Mereka adalah kelas tiga pada jenjang wustha dan ulya yang telah berhasil menyelesaikan ujian Imtihan Wathani (IW) atau ujian nasional pada akhir bulan Februari kemarin.

(Peserta wisuda tingkat wustho dan ulya Pendidikan Diniyah Formal (PDF) Nurul Jadid saat melakukan foto bersama usai kegiatan tasyakuran dan acara wisuda)

Eksistensi Pendidikan Diniyah Formal (PDF) ini adalah sebuah upaya untuk melestarikan tradisi kitab salaf yang merupakan warisan dan ciri khas pesantren secara turun temurun. Dengan pelaksanaan pendidikan diniyah secara legal formal ini menjadi peluang yang potensial bagi santri yang ingin memperdalam kitab kuning dan mendapatkan pengakuan ijazah formal untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi atau berkarir.

 

 

(Humas Infokom)

Pendidikan Diniyah Formal (PDF) Nurul Jadid Laksanakan ‘Imtihanul Wathani (IW)’

nuruljadid.net – Pendidikan Diniyah Formal (PDF) Pondok Pesantren Nurul Jadid tengah melaksanakan Imtihanul Wathani yang disingkat IW atau ujian nasional berbasis komputer hari ini Sabtu (26/02/2022) di laboratorium komputer Madrasah Aliyah Nurul Jadid (MANJ).

Imtihanul Wathani yang disingkat IW ini merupakan ujian akhir nasional bagi kelas 3 tingkat ulya dan wustha Pendidikan Diniyah Formal (PDF) dibawah komando Asosiasi Pendidikan Diniyah Formal (ASPENDIF) Kemenag RI.

Pondok pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo merupakan salah satu pondok pesantren di kabupaten Probolinggo Jawa Timur yang ditunjukk oleh kemenag RI untuk mengelola PDF tingkat ulya dan wustha.

(Peserta didik PDF Nurul Jadid putri saat mengikuti Imtihanul Wathaniyah di laboratorium komputer MANJ)

Pada tahun 2022, ujian nasional kelas 3 tingkat ulya dan wustha pendidikan diniyah formal pondok pesantren Nurul Jadid merupakan kali kedua dilaksanakan. Pelaksanaan ujian akhir nasional ini merupakan tahapan akhir KBM kelas akhir untuk memproleh ijazah kelulusan pada tingkatan ulya dan wustha, ijazah yang didapatkan tingkat ulya setara dengan madrasah aliyah sedangkan wustha setara dengan madrasah tsanawiyah.

(Peserta didik PDF Nurul Jadid putri saat mengikuti Imtihanul Wathaniyah di laboratorium komputer MANJ)

Imtihanul Watoni (IW) Pendidikan Diniyah Formal Nurul Jadid tahun ini dilaksanakan pada tanggal 26 sampai dengan 28 Februari 2022 dengan menggunakan sistem Computer-Based Test (CBT) dan diikuti sebanyak 50 siswa-siswi dengan rincian 25 tingkat ulya dan 25 untuk tingkat ustha.

“Dengan dilaksanakannya ujian akhir nasional yang merupakan tahapan akhir kelulusan kelas 3 ini,  diharapkan semua peserta lulus dengan nilai maksimal serta ilmu yang diperoleh di PDF menjadi ilmu nafi’ sehingga dapat diterapkan di tengah masyarakat.” tutur kepala PDF Nurul Jadid Gus Yazid Bustomi.

(Kepala PDF Nurul Jadid Gus yazid Bustomi bersama pengurus melakukan sesi foto bersama panitia Imtihanul Wathaniyah)

(Humas Infokom)

Pendidikan Diniyah Formal (PDF) Nurul Jadid Sukses Gelar Simulasi “Imtihanul Wathaniyah”

nuruljadid.net – Pendidikan Diniyah Formal (PDF) Pondok Pesantren Nurul Jadid sukses mengadakan simulasi Ujian Nasional di Laboratorium Komputer Madrasah Aliyah Nurul Jadid (MANJ) lantai dua selasa (22/02) lalu.

Peserta ujian simulasi merupakan kelas akhir wushto dan ulya yang notabenenya kalangan mahasiswa/i Universitas Nurul Jadid. Adanya simulasi ini menurut ustaz Saili Aswi selaku kepala Madrasah Diniyah (MADIN) menjelaskan ada 3 hal tujuan utama yaitu pertama untuk memberikan pemahaman kepada peserta PDF kelas akhir tentang teknis Ujian Nasional, kedua untuk melakukan uji coba perangkat komputer akan kestabilannya, terakhir untuk memberikan arahan agar lebih serius dan bersungguh-sungguh menghadapi Ujian Nasional

“saya harap peserta didik lulus 100% dengan hasil yang memuaskan dan dapat mengaktualisasikannya,” jelas ustaz Saili.

(Kepala MADIN Nurul Jadid ustaz Saili Aswi tengah memberikan penjelasan terkait Ujian Nasional atau Imtihanul Wathoniyah yang akan datang)

Selama proses simulasi, peserta dibimbing dan diawasi langsung oleh Gus Yazid Kepala Pendidikan Diniyah Formal, ustadz Saili Kepala MADIN dan 3 orang proktor. Simulasi ini dilakukan pra Ujian Nasional yang akan berlangsung hari ini tanggal 26 sampai dengan 28 Februari 2022. Semua peserta didik kelas akhir wustho dan ulya wajib mengikuti pelaksanaan Ujian Nasional atau yang lebih dikenal dengan istilah Imtihanul Wathoniyah (IW).

“jujur saja sebenarnya masih belum siap untuk ikut Ujian Nasional, tapi saya akan tetap berusaha melakukan yang terbaik,” ungkap Sri Waliyul Hasanah peserta didik PDF wustho.

(Peserta didik PDF Nurul Jadid wustho terlihat sangat khusyuk mengoperasikan komputer saat mengikuti simulasi Imtihanul Wathoniyah)

Banyak keunggulan di dalam lembaga PDF sendiri selain juga fokus terhadap pengkajian kitab kuning, PDF juga memberikan ijazah yang setara dengan tingkat tsanawiyah maupun  awaliyah serta semua kitab yang akan dipelajari diberikan secara gratis.

“Jadi ini sudah program dari kementerian agama, dan kebetulan Nurul Jadid adalah salah satu pondok pesantren yang menerima langsung program ini”. Ujar salah satu TU bernama Wafi.

Pelaksanaan simulasi yang dimulai pukul 10.00 sampai dengan 10.30 WIB berlangsung dengan sukses dan lancar. Simulasi ditutup dengan pengumuman dari kepala MADIN bahwasanya akan ada pelaksanaan wisuda usai UN.

 

 

(Humas Infokom)