Pos

Habib Jindan: Penghuni Syurga Terdiri dari 120 Barisan, 80 Diantaranya Shaf Umatnya Nabi Muhammad SAW

nuruljadid.net – Habib Jindan Bin Novel Bin Salim Bin Jindan melanjutkan dalam ceramah agamanya tentang barisan penghuni syurga dari nabi-nabi sebelum Nabi Muhammad sampai dengan kita ummatnya. Nabi Muhammad SAW menyampaikan sebagaimana disampaikan oleh Habib Jindan bahwasannya “Antum Khaddzim Minal Umam, Ana Khaddukum Minal Anbiya” aku adalah jatah kalian dari sekalian nabi-nabi, dan kalian adalah jatahnya aku. Jadi setiap nabi-nabi itu Allah persiapkan masing-masing dari mereka ada umatnya sendiri-sendiri.

Alhamdulillah, kabar gembiranya untuk umat terakhir yang dikirim kepada kita, Nabi yang paling istimewa, yang paling agung yakni Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana Habib Jindan menjelaskan “Sebaik-baiknya bagian, bagiannya kita, nasibnya kita beruntung, nabi kita Nabi Muhammad SAW, yang mana nabi bilang bahwasannya ahlul Jannah, penghuni syurga terdiri dari 120 barisan. Jadi semua yang masuk syurga dari semua umat manusia dibikin berbaris, barisan mereka itu 120 barisan semua penghuni syurga.”

“80 dari 120 shaf umatnya nabi Muhammad, yang 40 barisan dibagi untuk umatnya nabi-nabi sebelumnya. Semoga kita dijadikan dalam barisan-barisan tersebut, dibarisan pertama.”

“Ya Allah jadikan kami bersama nabi Muhammad dan keluarganya di barisan terdepan, senantiasa bersama mereka semua, di dunia dan di akhirat ya Robbal Alamin”.

“Sebab mereka yang berada di sana bareng bersama nabi, keluarganya dan pewarisnya. Kelak besok ketika di hari kiamat yang berada di barisan mereka adalah orang-orang yang di dunia juga berada di barisan mereka. Karenanya itu, jika ingin bersama mereka disana, jadilah bersama mereka disini (red. Dunia), bersama adabnya, bersama akhlaqnya, bersama ilmunya, bersama sunnahnya Rosulullah SAW. Bersama sahabatnya nabi dan keluarganya Nabi dalam kecintaan dan keteladanannya terhadap mereka.”

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Ahzab Ayat 45-46:

 يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّبِىُّ إِنَّآ أَرْسَلْنَٰكَ شَٰهِدًا وَمُبَشِّرًا وَنَذِيرًا

Artinya: “Hai Nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu untuk jadi saksi, dan pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan,” (QS. Surat Al-Ahzab Ayat 45)

وَدَاعِيًا إِلَى ٱللَّهِ بِإِذْنِهِۦ وَسِرَاجًا مُّنِيرًا

Artinya: “Dan untuk jadi penyeru kepada Agama Allah dengan izin-Nya dan untuk jadi cahaya yang menerangi.” (QS. Surat Al-Ahzab Ayat 46)

“Memberikan kabar gembira kepada mereka yang beriman, yang ikut kepada nabi Muhammad, memberikan peringatan kepada mereka yang menyimpang dan berbuat maksiat. Nabi diutus sebagai da’i, orang yang mengajak manusia ke jalan Allah dengan izin Allah.”

“Dakwah, Nabi Muhammad berdakwah punya izin. Kita sekarang nyetir mobil harus punya idzin, punya pewasat harus punya idzin. Nyetir mobil roda 4, 6 dan 12 izinnya beda masyaallah, mau nyetir motor sama nyetir mobil izinnya beda.”

“Apabila dalam hal demikian harus izin, mau jadi dokter praktik, harus ada izin, kalau tidak maka namanya malpraktik. Nah begitu juga dakwah harus ada izin, mana izinnya. Nabi Muhammad disebutkan دَاعِيًا إِلَى ٱللَّهِ بِإِذْنِهِۦ Ngajak manusia kepada Allah dengan izin dari Allah SWT.”

 وَسِرَاجًا مُّنِيرًا

“Cahaya, lentera, lampu yang terang benderang SAW.”

 

Wallahu A’lam Bishawab 

Link ceramah full klik tautan berikut : https://www.youtube.com/watch?v=SXzYDb1RP84&t=2h51m10s

 

 

 

(Humas Infokom)

UPDATE INFO! Pengajian Umum Maulid Nabi Pondok Pesantren Nurul Jadid akan Dihadiri Habib Jindan Bin Novel

nuruljadid.net – (14/10/2023) Pada Ahad, 15 Oktober 2023 akan diadakan Pengajian Umum dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW yang akan dihadiri oleh seorang da’i kondang dan ulama masyhur di Nusantara yakni yang mulia Al-Habib Jindan Bin Novel Bin Salim Bin Jindan dari Tangerang, Banten. Acara ini akan dilangsungkan di halaman kantor Biro Kepesantrenan.

Habib Jindan Bin Novel adalah pimpinan Yayasan Al Fachriyah, Tangerang, Banten. Beliau adalah cucu dari Habib Salim bin Ahmad bin Jindan, yang dikenal sebagai seorang ulama yang sangat dihormati dan dicintai di kalangan umat Islam, akan berbagi pengetahuannya tentang pesan-pesan agama, cinta kasih, dan toleransi yang diajar oleh Nabi Muhammad SAW. Kehadiran beliau di acara ini diharapkan dapat memberikan inspirasi dan pengetahuan lebih untuk menauladani akhlaq Nabi Muhammad kepada para santri dan tamu undangan yang hadir.

Selain ceramah dari Habib Jindan Bin Novel, acara ini juga akan dimeriahkan dengan pembacaan Simtudduror dan penampilan sholawat oleh Firqoh Hadrah Az-Zainiyah (Firhaz) Nurul Jadid. Seluruh rangkaian acara ini dirancang sebagaimana kebiasaan di Pondok Pesantren Nurul Jadid dan juga diisi dengan kegiatan Khotmil Qur’an besok pagi (Ahad, 15 Oktober 2023).

Ribuan santri, pengurus, dosen, guru dan karyawan akan hadir dan merayakan Maulid Nabi bersama-sama dan mengikuti pengajian umum sebagai Upaya mendapatkan barokah dan syafaat Rosulullah kelak di hari kiamat. Acara ini bisa dikategorikan sebagai kesempatan langka untuk mendengarkan langsung nasihat dan pandangan dari seorang ulama karismatik yang sangat dihormati seperti Habib Jindan Bin Novel.

Jangan lewatkan acara Pengajian Umum Maulid Nabi yang akan dihadiri oleh Habib Jindan Bin Novel ini juga bisa disaksikan di kanal YouTube Pondok Pesantren Nurul Jadid melalui link https://www.youtube.com/@PondokPesantrenNurulJadid. Mari bergabung dalam momen yang penuh keberkahan dan kedamaian ini, sambil memperkuat ikatan ukhwah Islamiyah di antara kita semua. Bagi masyarakat, alumni dan simpatisan yang berencana hadir dipersilahkan dengan catatan tetap menyesuaikan dengan kondisi dan budaya pesantren.

Kedatangan masyarakat umum, alumni, wali santri dan simpatisan diharapkan dapat memperhatikan ketertiban pelaksanaan dengan masuk ke area pesantren pada sore sebelum pukul 16.00 WIB dan malam mulai pukul 19.00 WIB. Bagi yang hadir perlu memperhatikan barang bawaannya dan memarkirkan kendaraannya di tempat yang telah disediakan. Panitia menyediakan tempat lesehan dan fasilitas MCK. Tidak diperkenankan melakukan pertemuan dan aktifitas lain selama acara pengajian berlangsung demi kelancaran dan kehidmatan acara.

 

 

(Humas Infokom)

Kiai Zuhri Zaini Sebut Peringatan Maulid Nabi Tahun ini Istimewa, Berikut Alasannya !

nuruljadid.net – Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid, KH. Moh. Zuhri Zaini menyebutkan dalam sambutannya bahwa Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 H tahun ini istimewa. Kegiatan ini diselenggarakan di Halaman Pesantren yang diikuti oleh seluruh santri Nurul Jadid.

“Maulid sekarang istimewa. Jadi, selain memperingati kelahiran beliau, juga memperingai Hari Santri,” dawuh Kiai yang sangat sederhana dan bersahaja tersebut pada sabtu (22/10) malam.

Lanjut dalam sambutannya, kiai Zuhri menyampaikan harapannya terhadap pelaksanaan pengajian umum dalam rangka memperingati kelahiran Nabi akhir dan manusia paling mulia Muhammad Ibn Abdillah tersebut.

“Mudah-mudahan berkumpulnya kita di majelis yang mulia ini akan bersama dengan ridho serta maunah Allah SWT. Sehingga membawa kebaikan, keberkahan bagi kita, bagi pesantren, bahkan bagi masyarakat, ummat, bangsa dan negara,” tuturnya yang disambut dengan Amin oleh seluruh hadirin dan ribuan santri yang ikut pengajian tersebut.

“Dan mudah-mudahan dengan barokahnya Maulid pada malam hari ini, Iman takwa kita kepada Allah SWT akan semakin meningkat. Juga demikian Mahabbah kita kepada beliau yang kita peringati kelahirannya akan semakin menguat,” pengasuh menambahkan.

Sebab memang, sebagaimana yang disampaikan oleh pengasuh, acara seperti ini jangan hanya dijadikan kegiatan rutinitas yang berlalu begitu saja, tapi harus bermakna dan memberikan qudwah, uswah dan hikmah pada kita melalui sirah nabi Muhammad SAW. Kemudian Kiai Zuhri menjelaskan makna dari peringatan maulid ini kepada para santri.

“Peringatan Maulid ini adalah bentuk takdzim, bentuk syukur, serta ungkapan mahabbah kita, kepada beliau yang kita peringati Maulidnya, yaitu junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Sehingga itu menjadi modal bagi kita untuk mengikuti ajaran-ajarannya, mengikuti sunnah-sunnahnya, dan meniru akhlaknya. Dan harapan puncaknya adalah kita akan mendapat syafaatnya dan akan berkumpul kelak dengan beliau. Tentu kalau berlumpul dengan Nabi itu pasti di syurga. Sekalipun mungkin tempatnya tidak sama,” tutur putra kelima dari Kiai Zaini Mun’im dan Nyai Nafi’ah.

Untuk mengungkapkan mahabbah dan syukur kita atas kelahiran beliau, Lanjut kiai Zuhri tidak cukup hanya dengan mengadakan perayaan seperti ini, termasuk membaca sholawat (srakalan) itu penting, sebab itu syiar. Tetapi juga harus ditindaklanjuti dengan tindakan dan perbuatan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Jadi kalau hanya ucapan, harapan dan doa tanpa ada tindakan, tidak ada manfaatnya.

Sebelum mengakhiri sambutannya, beliau berpesan kepada santri dan alumni Pondok Pesantren Nurul Jadid.

“Maka dari itu, kita sebagai santri, baik yang masih ada di pondok, maupun yang sudah terjun ke masyarakat ini agar belajar dan terus belajar, sekalipun tidak di tempat-tempat formal atau khusus,” pesan pengasuh menutut sesi sambutannya.

 

 

(Humas Infokom)

Meski Diguyur Hujan dan Padam, Santri Tetap Semangat Ikuti Pengajian Umum Haul dan Harlah ke-73 Hingga Usai

nuruljadid.net – Acara peringatan haul masyayikh dan harlah ke-73 Pondok Pesantren Nurul Jadid kembali terlaksana dengan meriah pada Minggu (27/02) malam lalu. Meskipun sempat diguyur hujan deras ribuan santri tetap bertahan mengikuti pengajian hingga usai. Selain santri, pengajian umum malam itu dihadiri perwakilan P4NJ se tanah air, dewan pengasuh, pengurus pesantren, dosen, guru dan karyawan walaupun tidak semua namun acara tetap berjalan khidmat.

Uswatun Hasanah selaku koordinator acara panitia putri menuturkan dalam pelaksanaan acara tersebut panitia bekerjasama dengan bagian keamanan, perlengkapan dan panji pelopor untuk membantu mengkondisikan santri yang kehujanan di lokasi acara. Hal ini tentu agar acara dapat berjalan dengan lancar.

(Terlihat panitia nampak sedang mengkondisikan santri di tengah guyuran hujan deras pada acara pengajian umum haul dan harlah ke-73)

“Kami bekerjasama dengan bagian perlengkapan dan persidangan yang bertugas menyediakan LCD di masing-masing titik, dan bagian keamanan karena ini paling urgent untuk mengatur dan menertibkan santri apalagi di tengah guyuran hijan, kami juga meminta perwakilan 27 orang dari panji pelopor untuk terjun membantu,” ujarnya.

Salah satu hal yang paling berkesan ketika acara berlangsung yakni ketika turun hujan deras dan padam sejenak. Sehingga acara tertunda sementara sampai hujan cukup reda dan listrik hidup kembali. Namun hal itu tidak menyurutkan semangat santri untuk tetap hadir dan mengikuti pengajian sampai tuntas.

(Pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini saat baru tiba menyambut tamu didampingi KHR. Ach. Azaim Ibrahimy pengasuh Pondok Pesantren Salafiayh Syafi’iyah Sukorejo Situbondo sekaligus penceramah pada acara pengajian umum haul dan harlah ke-73)

“Semangat santri untuk tetap ikut acara meski hujan deras jujur menjadi pemicu semangat kami untuk tetap optimis bekerja keras bagaimana acara tetap berjalan sebaik mungkin, ditambah melihat pengasuh beserta ahlul bait serta KHR. Ach. Azaim Ibrahimy yang bersedia rawuh ke tempat acara, semangat kami kian terpacu,” ujar gadis yang akrab disapa ustazah Uswah itu.

Ustaz Khofifuddin ketua panitia putra juga menyampaikan kepanikan dan kekhawatirannya jika hujan tidak berhenti, karena kondisi atap terop yang menjadi genangan air.

“Alhamdulillah, sejak kerawuhan pengasuh beserta ahlul bait lainnya tidak lama kemudian hujan mulai mereda, kami pun lega dan bersyukur, sehingga para tamu undangan mulai banyak yang berdatangan yang awalnya hanya dipenuhi oleh santri,” aku ustaz Khofifuddin dengan haru.

(tamu undangan dan santri terlihat khusyuk saat pembacaan sholawat nabi di sisa gemericik hujan pada acara pengajian umum haul dan harlah ke-73)

Kondisi santri dan tamu undangan berangsur khidmat ketika acara dimulai dan masuk pada pembacaan sholawat nabi yang dibawakan oleh Firhaz Nurul Jadid. Lebih dari itu, sambutan pengasuh yang menyejukkan hati dan dawuh beliau bahwa hujan adalah pembawa rahmat yang insyaallah acara pengajian itu dimaqbul oleh Allah menambah suasana hati seluruh panitia tenang dan bahkan sangat bersyukur sambil mengamini.

Ketua SC haul dan harlah Haris Firdaus menguatkan panitia agar tidak terbawa panik karena hujan adalah gejala alam yang tidak bisa diprediksikan, panitia hanya perlu fokus mengkondisikan acara dan para santri agar tetap tertib sambil berdo’a semoga hujan tersebut membawa rahmat dan hikmah untuk kita semua.

Beliau juga berharap semoga peringatan haul masyayikh dan harlah Pondok Pesantren Nurul Jadid ke depan dapat berjalan seperti tahun-tahun sebelum pandemi Covid-19. “Kita semua berdo’a semoga haul dan harlah selanjutnya bisa segera kembali normal sehingga alumni, wali santri dan simpatisan Nurul Jadid bisa turut menghadiri bersama tabarukkan dan mendoakan langsung di pesantren tercinta kita ini,” harapnya diakhir wawancara.

(Meskipun hujan pada awalnya santri sempat panik namun tetap mengikuti acara pengajian umum hingga usai dengan tertib dan khidmat)

Terkait hal ini, para santri menganggap derasnya hujan tak menghalangi semangat dan antusiasme mereka mengikuti acara ini hingga akhir. Terlihat dari banyaknya santri yang bertahan meski basah kuyup saat berada di lokasi acara. “Biar hujan, yang penting saya bisa hadir di barisan paling depan,” ungkap salah satu santri putri wilayah Zait bin Tsabit putri.

“Saya dari Sumba NTT, saya hanya ingin tabarrukan, meskipun hujan, saya tetap ingin dan harus mengikuti pengajian dalam rangka haul dan harlah ini yang diadakan hanya setahun sekali dan semoga kami dapat barokah para masyayikh dan almarhumin serta kelak berkumpul bersama beliau-beliau, Amin,” ungkap salah satu santri putra menutup wawancara nuruljadid.net

 

(Humas Infokom)

Malam Puncak Pengajian Umum Haul Masyayikh dan Harlah ke-73, Terasa Syahdu Bersama Guyuran Hujan Berkah

nuruljadid.net – Malam puncak pengajian umum haul masyayikh dan harlah ke-73 Pondok Pesantren Nurul Jadid tetap dilaksanakan di halaman pesantren Minggu (27/02) malam meski diguyur hujan deras. Sekitar pukul 20.00 WIB hujan tiba-tiba turun deras di saat acara baru dimulai, suasana seketika berubah kacau karena para santri berlarian mencari tempat berteduh.

Pada awalnya panitia cukup panik karena semua tempat tergenang air dan kursi VVIP basah terkena air hujan dari atap terop yang bocor. Sempat diinstruksikan untuk pindah ke Aula atau Masjid Jami, sampai akhirnya setengah jam berjalan pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini rawuh dan menduduki kursi VVIP yang tidak terlalu kering meski panitia telah mengelapnya. Akhirnya, acara pun tetap berlangsung.

Acara dibuka dengan pembacaan al-fatihah dipandu oleh ustaz Dimas Eko Cahyono selaku pembawa acara. Hujan pun mulai reda, para tamu undangan perwakilan P4NJ dan alumni mulai memenuhi tempat acara. Santri yang semula menempati kursi kosong tempat tamu undangan dialihkan ke Aula 2 pesantren dan menyaksikan secara virtual dengan videotron. Sedangkan putri disentralkan di masjid jami’ dengan layar LCD proyektor.

Usai pembacaan ayat suci al-qur’an oleh ustaz Syaikho yang juga alumni, acara dilanjutkan pembacaan sholawat nabi yang menambah kekhidmatan, kesyahduan dan keterharuan acara pengajian yang dipimpin oleh Firqoh Hadrah Az-Zainiyah (FIRHAZ) dan diikuti oleh ribuan santri dan ratusan tamu undangan yang hadir.

(Potret Tim Firqoh Hadroh Az-Zainiyah (FIRHAZ) memimpin pembacaan sholawat nabi dengan khidmat)

Dalam sambutannya, pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini menyampaikan rasa syukur bisa berkumpul bersama dalam acara haul dan harlah ke-73 serta ucapan terima kasih kepada seluruh undangan khususnya KHR. Ach. Azaim Ibrahimy pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Safi’iyah Sukorejo, Dr. KH. Muhammad Haris Damanhuri salah seorang Pengasuh Pondok Pesantren  Zainul Hasan Genggong, KH. Masrur salah seorang Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Qodim, Kyai Imam Kusairi pengurus Jatman cabang Kraksaan beserta seluruh dewan pengasuh, dewan pengurus, para ibu nyai dan seluruh santri yang telah meluangkan waktunya untuk hadir pada acara tersebut.

“Alhamdulillah bersyukur kehadirat Allah SWT, malam ini kita dipertemukan kembali dalam salah satu rangkaian acara peringatan haul masyayikh dan harlah ke-73 Pondok Pesantren Nurul Jadid, dan ini adalah puncak peringatan haul. Alhamdulillah bersamaan dengan turunnya rahmat Allah, sebab ini juga bisa menghemat listrik karena kipas angin tidak perlu dihidupkan,” dawuh beliau yang mengundang senyum para hadirin.

(Pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini tengah menyampaikan sambutan di depan ribuan santri dan tamu undangan)

Beliau melanjutkan “menurut sebagian para masyayikh apabila suatu acara disertai hujan yang merupakan rahmat Allah, insyaallah itu menandakan acara tersebut dimaqbul oleh Allah SWT,” dawuhnya yang diamini seluruh hadirin.

Beliau mengajak seluruh hadirin untuk berdoa semoga pertemuan malam itu disertai ridho dan ma‘unah dari Allah SWT sehingga membawa keberkahan dan Pondok Pesantren Nurul Jadid senantiasa dalam perlindungan Allah agar terus berkembang dan eksis dengan berpegang teguh pada nilai-nilai yang telah diwariskan oleh para pendahulu.

KHR. Ach. Azaim Ibrahimy hadir tidak hanya sebagai tamu undangan melainkan beliau juga diberi mandat oleh pengasuh untuk memberikan mauidloh hasanah sebagai badal dari kedua muballigh Habib Umar Muthohar dan KH. Agoes Ali Mashuri yang berhalangan hadir dikarenakan kondisi kesehatan yang kurang baik.

(Pengasuh PP. Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo KHR. Ach. Azaim Ibrahimy sedang memberikan mauidloh hasanah setelah sambutan oleh pengasuh)

Merespon hal tersebut, kiai Azaim melontarkan candaan bahwa mandatnya kali ini lebih kepada membayar hutang. Pasalnya, beliau berhalangan hadir ketika diundang mengisi ceramah Maulid tahun lalu.

majher otang (membayar hutang). Semoga dianggap lunas oleh pengasuh,” canda beliau disambut gelak tawa seluruh hadirin.

Mengawali ceramahnya beliau menyampaikan “tongghel guruh (satu guru), kita bersaudara meski dari rahim yang tak sama namun kita adalah satu rahim Nurul Jadid, hafidzokumullah jami’an,” tutur beliau disambut tepuk tangan meriah oleh seluruh hadirin.

Dalam ceramahnya kali ini, beliau banyak menyinggung pengalamannya dikala menimba ilmu di Nurul Jadid. Tak hanya itu, beliau juga menekankan kepada seluruh santri bahwasannya ketika kita pulang atau boyong dari pesantren jangan sampai lupa terhadap guru kita karena ustaz populer di medsos.

“Jangan pernah melupakan guru kita karena ustaz populer di medsos. Jangan-jangan kita yang belum kenal dengan siapa masyayikh kita yang sebenarnya, padahal merekalah orang yang mengajarkan kebaikan dunia dan akhirat kepada kita. Ingatlah maya itu semu yang menjadikan tidak jelas keagamaannya padahal masyayikh kita dikenal dan masyhur di langit sekalipun tidak terlalu populer di dunia maya,” sambungnya.

(Dr. KH. Muhammad Haris Damanhuri sedang menutup acara dengan pembacaan do’a)

Acara pengajian ditutup dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh Dr. KH. Muhammad Haris Damanhuri yang sebelumnya diawali dengan pantun.

 

Link YouTube : https://www.youtube.com/watch?v=xhgdSMwtU2Y

 

(Humas Infokom)