Pos

Placement Test : Nurul Jadid Lakukan Pemetaan Santri Baru Berdasarkan Potensi dan Kompetensi

nuruljadid.net – Rangkaian agenda Penerimaan Santri Baru (PSB) Pondok Pesantren Nurul Jadid belum usai, pasalnya salah satu agenda pentingnya Placement Test (Ujian Penempatan) telah tuntas dilaksanakan pada Selasa, (06/09/2022) lalu di masing-masing satuan Pendidikan.

Placement Test (ujian penempatan) adalah tes yang dirancang untuk mengevaluasi pengetahuan santri sebagai tindak lanjut dari tes Furudul Ainiyah (FA) saat santri baru awal masuk ke pesantren. Materi yang diujikan terkait Tes Potensi Akademik (TPA) untuk mengukur kemampuan akademik terutama di bidang mapel umum santri baru.

Koordinator Placement Test Syamsul Arifin, M.Pd menyampaikan bahwa tujuan ujian penempatan ini untuk mengklasifikasi santri berdsarkan kemampuannya.

“Tujuan kami panitia PSB melakukan ujian penempatan adalah untuk pengklasifikasian santri baru berdasarkan minat, bakat dan kompetensi akademik mereka, sehingga hasilnya digunakan untuk penjurusan siswa,” terang Syamsul.

Hasil ujian penempatan menjadi salah satu data premier Biro Pendidikan dan Satuan Pendidikan untuk mengkalasifikasikan kelas santri baru pasca program Furudul Ainiyah intensif tiga bulan.

Santri baru Pondok Pesantren Nurul Jadid selama tiga bulan pertama belajar intensif tentang materi dasar keagamaan yaitu Furudul Ainiyah. Guna untuk memperkuat kompetensi pokok santri dalam pemahaman dan penguatan ilmu agama.

Pelaksanaan Placement Test (ujian penempatan) berlangsung sejak pagi pukul 08.00 WIB sampai pukul kurang lebih 13.00 WIB dengan beberapa shift menyesuaikan jumlah unit Personal Computer (PC) yang tersedia di setiap laboratorium komputer satuan pendidikan.

 

 

(Humas Infokom)

Spektakuler, “Spirit of Nurul Jadid” Gemparkan Grand Closing OSABAR 2022

nuruljadid.net – Kerja keras panitia Orientasi Santri Baru (OSABAR) seakan terbayar kontan. Pasalnya, konsep “Spirit of Nurul Jadid” yang dipersiapkan sekitar seminggu untuk tampil di Grand Closing berhasil menggemparkan dan memukau penonton (04/07). Penutupan OSABAR berlangsung luar biasa meriah dengan perlbagai pertunjukan yang spektakuler.

Grand Closing Orientasi Santri Baru 2022 digelar di Auditorium I Pondok Pesantren Nurul Jadid dan disiarkan langsung melalui kanal youtube resmi pesantren yang dimulai pukul 21.00 WIB. Ini merupakan pertama kalinya acara penutupan dimeriahkan dengan beberapa penampilan dengan konsep kolaborasi seni dan budaya Indonesia.

(Ketua Lembaga Motivasi Nurul Jadid (LMNJ) KH. Hefniy Razaq saat memimpin Ikrar Akbar kepada seluruh santri baru putra saat Grand Closing OSABAR 2022)

Acara diawali dengan pembacaan Ikrar Akbar dipimpin oleh Kepala Lembaga Motivasi Nurul Jadid (LMNJ) KH. Hefniy Razaq dan diikuti oleh sekitar 541 santri baru putra. Pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini juga hadir memberikan tausyiah tentang pentingnya ilmu.

“Manusia yang tercipta dari tanah itu bisa menjadi mulia berkat ilmu sehingga para malaikat bisa bersujud kepada manusia yaitu manusia pertama Nabi Adam A.S, padahal dari sisi bahannya, asal usulnya malaikat jauh lebih tinggi derajatnya, karena malaikat berasal dari nur dari cahaya, sementara manusia dari tanah, tapi ketika manusia diberi ilmu maka terangkatlah derajatnya, oleh karena itu betapa pentingnya ilmu,” dawuh KH. Moh. Zuhri Zaini.

(Pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini saat menyampaikan tausyiah kepada seluruh santri baru putra pada Grand Closing OSABAR 2022)

Kemeriahan acara seremonial diisi dengan OSABAR Award, penobatan peserta OSABAR terbaik tingkat SLTA dan SLTP serta kelompok terbaik. Terlihat mimik wajah peserta dipenuhi rasa penasaran menunggu pengumuman OSABAR Award tersebut.

Terpilih sebagai Peserta OSABAR terbaik tingkat SLTA atas nama Dimas Arya Adidarma, sementara itu peserta OSABAR terbaik tingkat SLTP diraih oleh Fairuz Zahron Shidqy, dan kelompok terbaik dinobatkan kepada kelompok K. Miftahul Arifin.

Usai seremonial, penutupan OSABAR 2022 dikejutkan dengan penampilan “Spirit of Nurul Jadid” yang menggemparkan seluruh penonton. Sebanyak 57 performer yang diterjunkan untuk memukau penonton khususnya santri baru dengan bantuan lighting dan back sound yang epic.

(Kelompok paduan suara dan pembaca puisi dari elemen santri baru saat tampil di hadapan seluruh santri baru putra dan tamu undangan pada acara Grand Closing OSABAR 2022)

“Spirit of Nurul Jadid” dibagi menjadi beberapa segmen; Puisi dan Paduan Suara yang disajikan oleh Santri Baru, Masyayikh in Memorial, Paskibra, Silat dan Tarian Papua. Seluruhnya mewakili nilai-nilai luhur kebudayaan dan pesantren nusantara.

Ketua Panitia Alfi Syukri menceritakan bahwasanya persiapan yang dilakukan untuk Grand Closing OSABAR 2022 sendiri hanya memakan waktu kurang lebih 5 hari.

“Saya salut dan sangat mengapresiasi seluruh panitia OSABAR yang proaktif untuk mensukseskan acara OSABAR ini dari pembukaan sampai penutupan, semuanya alhamdulillah berjalan lancar. Untuk persiapan Grand Closing sendiri kami hanya menghabiskan waktu selama 5 hari, dalam waktu-waktu tersebut kami berusaha ekstra membagi waktu, tenaga, dan time line kegiatan,” jelas Alfi.

Grand Closing OSABAR 2022 membawa pesan persatuan dalam keragaman, kolaborasi dan toleransi, serta menjadi momen untuk menggambarkan visi pesantren dalam mencetak santri hebat, berakhlak, dan bermartabat, memancarkan energi positif bagi pesantren dan Indonesia.

 

(Humas Infokom)

Santri Baru Mengenal Sekolah atau Madrasah pada OSABAR Hari Terakhir

nuruljadid.net – OSABAR hari terakhir untuk antri baru adalah masa bagi mereka mengenal lingkungan sekolah atau madrasah (04/07). Kegiatan ini diperlukan dalam rangka untuk memperkenalkan lebih jauh tentang lembaga yang santri baru akan masuki untuk belajar dan untuk mendukung proses pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.

Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) adalah kegiatan terkahir dalam rangkaian OSABAR dan perdana masuk Sekolah atau madrasah untuk pengenalan program, sarana dan prasarana, cara belajar, penanaman konsep pengenalan diri, dan pembinaan awal kultur (budaya) sekolah.

Pelaksanaan MPLS bagi santri baru dilakukan dalam bentuk kegiatan yang bersifat edukatif dan kreatif untuk mewujudkan sekolah sebagai taman belajar yang nyaman bagi mereka.

Ketentuan penyelenggaraan MPLS diatur secara khusus dalam Permendikbud Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah bagi peserta didik baru.

MPLS memiliki beberapa tujuan yaitu mengenali potensi diri siswa baru; membantu siswa baru beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan sekitarnya, antara lain terhadap aspek keamanan, fasilitas umum, dan sarana prasarana sekolah; menumbuhkan motivasi, semangat, dan cara belajar efektif sebagai siswa baru; mengembangkan interaksi positif antar siswa dan warga sekolah lainnya;

(Potret kegiatan Pengenalan Lingkungan Sekolah di SMK Nurul Jadid Paiton Probolinggo)

Selain di atas, menumbuhkan perilaku positif antara lain kejujuran, kemandirian, sikap saling menghargai, menghormati keanekaragaman dan persatuan, kedisplinan, hidup bersih dan sehat untuk mewujudkan siswa yang memiliki nilai integritas, etos kerja, dan semangat gotong royong pada diri siswa adalah tujuan akhir diselenggarakannya MPLS.

Kegiatan MPLS ini teritegrasi dengan OSABAR karena, keduanya memiliki kesamaan yaitu memperkenalkan lingkungan pesantren sebagai taman belajar santri baru di Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Santri baru tepat pukul 08.00 pagi sudah harus berada di lembaga pilihan masing-masing untuk siap mengikuti rangkaian acara MPLS sampai dengan maksimal pukul 16.00 WIB sore hari. Konsep dan muatan yang diberikan diserahkan kepada masing-masing lembaga beserta organisasi peserta didik sebagai pelaksana di lapangan.

 

 

(Humas Infokom)

Kakak Asuh Sigap dan Tanggap Tangani Serta Dampingi Santri Baru Sakit

nuruljadid.net – Kakak Asuh dan Panitia Orientasi Santri baru (OSABAR) dilatih untuk senantiasa sigap dan tanggap dalam menangani dan melakukan pendampingan kepada santri baru. Padatnya kegiatan di pesantren memaksa santri baru untuk beradaptasi dengan manajemen waktu dan diri. Karena beberapa santri baru ada yang kecapekan sehingga membutuhkan pendampingan kakak asuh selama kegiatan dan wali asuh saat di asrama.

Kakak asuh dan panitia OSABAR diberikan pelatihan dan briefing sebelum terjun ke lapangan melaksanakan tugas pendampingan. Hal ini guna untuk membekali mereka dengan keterampilan dan kemampuan dasar dalam memberikan layanan kepada santri baru.

Tantangan yang kerap kali dihadapi kakak asuh adalah santri baru yang tidak kerasan, seringkali mereka menangis baik di asrama bahkan saat mengikuti kegiatan. Banyak santri baru tiba-tiba teringat dengan orang tua di rumah ketika kegiatan tengah berlangsung. Namun Kakak Asuh dengan sigap dan tanggap melakukan pendampingan dan mengajak melakukan kegiatan yang dapat mengalihkan pikiran santri baru dari ingat orang tua dan rumah.

Selain pendampingan, kakak asuh juga perlu mengetahui rekam medis (medical record) atau riwayat penyakit santri baru berdasarkan data yang diisi oleh wali santri saat pendaftaran ulang satu atap. Sehingga saat ada santri yang sakit segera dibawa ke Klinik Az-Zainiyah untuk ditangani lebih lanjut atau sekedar rehat.

Terlihat beberapa santri baru wajahnya pucat dan fisiknya lemas dikarenakan kecapekan dan kurang istirahat. Ini disinyalir santri baru tersebut belum bisa membagi waktu untuk istirahat dan beraktifitas mengikuti kegiatan pesantren, karena tidak jarang terlihat santri baru asyik ngobrol bersama teman barunya hingga larut malam.

Santri baru juga perlu beradaptasi dengan menu makanan KOSMARA di pesantren yang memang sederhana, sehingga santri betul-betul dilatih untuk disiplin mengatur waktunya, kesehatan dan asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh. Sehingga OSABAR ini menjadi pintu awal mereka dikenalkan dengan dunia pesantren dan bagaimana mengatur diri untuk bisa beradaptasi.

 

 

(Humas Infokom)

Sowan Masyayikh : Tradisi Latih Keta’dziman Santri Baru untuk Kemuliaan

nuruljadid.net – Sebuah tradisi yang identik dengan pondok pesantren yaitu sowan. OSABAR hari ketiga memperkenalkan tradisi pesantren sowan tersebut kepada santri baru. Sowan merupakan sikap ta’dzim atau yang lebih dikenal orang dengan sikap menghormati dan sopan kepada para guru (masyayikh), yang dipercaya akan membawa seseorang pada kemuliaan dan akan dihormati oleh orang lain.

Dalam tradisi pesantren, salah satu upaya untuk menjaga dan memperkuat hubungan kiai dan santri adalah dengan sowan. Sowan merupakan tradisi bersilaturahmi kepada kiai. Sebagaimana banyak kiai dawuh perihal tradisi sowan

“من لم يعرف الأصول حرم عن الوصول”

Artinya: “Siapa yang melupakan asalnya, maka sulit untuk mencapai kesuksesan.”

(Kegiatan Sowan santri baru putri di kediaman salah satu Ibu Nyai Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo)

Dari pesan tersebut, dapat kita pahami bahwa seorang santri (murid), di mana pun dan kapan pun, jangan sampai melupakan guru yang dulu pernah mengajar dan membimbingnya. Hubungan guru dan murid (kiai dan santri), tidak selesai begitu saja setelah proses belajar rampung. Akan tetapi, sampai kapan pun, hubungan ruhani akan terus terkoneksi. Kendati jarak memisah jasad begitu jauh.

Dalam literatur pesantren, keberkahan menjadi salah satu tujuan sowan. Jika murid sudah tidak lagi ingat terhadap sang guru, keberkahan bisa berkurang, atau bahkan “tidak memberkahi” (tidak berkah hidupnya). Sehingga panitia OSABAR terus melestarikan tradisi ini yang dilakukan turun-temurun.

(Kegiatan Sowan santri baru OSABAR 2022 Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo)

Kegiatan Sowan ini dilaksanakan ba’da sholat subuh dan hadiran di Masjid. Sekitar pukul 05.30 santri baru didampingi kakak asuh dan panitia sudah standby di lapangan pesantren untuk secara tertib berbaris rapi sowan ke kediaman pengasuh dan para kiai lainnya untuk putra.

Sedangkan putri dibagi menjadi dua area, untuk SLTA ke kediaman ibu nyai bagian utara dan SLTP ke kediaman ibu nyai bagian selatan. Hal ini bertujuan untuk menghindari terlalu membludaknya santri berkumpul di salah satu kediaman ibu Nyai dan mempertimbangkan kesehatan Nyai sepuh untuk menyambut setiap santri yang bersalaman.

Setelah kurang lebih dua jam kegiatan sowan berkeliling ke setiap kediaman kiai dan nyai se Pondok Pesantren Nurul Jadid usai, santri baru dipersilahkan beristirahat dan sarapan di asramanya sedangkan panitia mempersiapkan untuk kegiatan pematerian berikutnya.

 

 

(Humas Infokom)

Panggung Kreasi OSABAR, Ajang Unjuk Bakat dan Kebolehan Santri Baru

nuruljadid.net – OSABAR Pondok Pesantren Nurul Jadid menggelar acara panggung kreasi untuk santri baru. Hal ini disinyalir ansih untuk memeriahkan dan menghibur santri baru. Kegiatan ini dilaksanakan pada malam hari setelah kegiatan pesantren, dan tempat diselenggarakan acara panggung kreasi tersebut di aula dua pondok pesantren Nurul Jadid untuk putra dan masing-masing wilayah (Al-Hasyimiyah dan Az-Zainiyah) untuk putri.

Acara Panggung Kreasi tersebut diikuti oleh seluruh peserta OSABAR baik tingkat SLTP maupun SLTA. Pada acara tersebut panitia juga mengundang sejumlah kelompok sanggar seni perwakilan dari masing-masing lembaga Pendidikan formal seperti Amoeba SMA Nurul Jadid, Gas Bumi MA Nurul Jadid, AKSES SMK Nurul Jadid, sanggar seni SMP Nurul Jadid dan MTs Nurul Jadid.

(Potret Panggung Kreasi Orientasi Santri Baru (OSABAR) Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton)

Pembukaan panggung kreasi malam itu tetap diawali dengan basmalah yang dipandu oleh panitia bagian acara. Kegiatan ini tidak terlalu formal dan tidak mengundang unsur pengurus atau pimpinan pesantren karena murni hiburan.

Panggung kreasi tersebut berlangsung dengan lancar dan meriah, karena adanya kerja sama antara panitia dan atas partisipasi seluruh elemen baik dari santri baru maupun dari santri sanggar seni. Acara panggung kreasi merupakan acara tahunan yang diselenggarakan pada momentum Orientasi Santri Baru (OSABAR).

(Potret Panggung Kreasi Orientasi Santri Baru (OSABAR) Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton)

Selain hiburan, panggung kreasi juga bertujuan salah satunya untuk memeriahkan dan ikut berpartisipasi dan untuk memperlihatkan bakat seni santri Nurul Jadid kepada santri baru, sehingga mereka juga terinspirasi untuk berani menampilkan bakat dan kebolehan yang mereka miliki.

 

 

(Humas Infokom)

Nurul Jadid Berprestasi, Gerbang Santri Baru Menata Mimpi

nuruljadid.net – Tepat hari ketiga pelaksanaan OSABAR (03/07), santri baru dibekali dengan pematerian tentang Nurul Jadid Berprestasi yang dilaksanakan di Aula I untuk santri baru putri dan Aula II untuk santri baru putra. Pematerian ini berlangsung pada sesi pagi mulai pukul 08.00 sampai dengan 11.00 WIB.

Pada pematerian Nurul Jadid Berprestasi ini, selain menampilkan prestasi santri Nurul Jadid yang telah diraih juga membahas tentang bagaimana caranya menjadi santri berprestasi dan strategi yang harus dilakukan agar impian terwujud.

(Suasana pematerian Nurul Jadid Berprestasi santri baru putri di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Santri baru bertepuk tangan dan bersorak kagum ketika prestasi santri Nurul Jadid ditampilkan. Mereka nampak sangat antusias dan termotivasi untuk juga bisa berprestasi dan menggapai mimpi masing-masing tanpa meninggalkan kewajiban santri yaitu mengaji dan membina akhlaqul karimah.

Banyak kisah inspiratif yang disampaikan oleh narasumber dari perjalanan sukses para alumni. Melalui cerita tidak sedikit santri baru yang terlihat terinspirasi dan di tengah narasumber bercerita kisah sukses santri Nurul Jadid peserta OSABAR bertepuk tangan tanda membenarkan apa yang disampaikan.

(Suasana kegiatan role play dan ice breaking santri baru putri saat kegiatan di luar ruangan bersama kakak asuh OSABAR)

Sekilas dari pematerian Nurul Jadid Berprestasi itu menyimpulkan bahwa menjadi santri berprestasi harus bisa membagi waktu dan fokus terhadap apa yang diinginkan dengan mengukur kemampuan diri serta mengikuti passion masing-masing.

Tidak hanya itu, santri perlu di awal menguasai Furudul Ainiyah dan Al-qur’an sebagai kompetensi dasar yang harus dikuasi. Maka, keistiqomahan dan kerja keraslah yang akan menentukan kesuksesan meraih impian tentunya atas kehendak Allah SWT dengan tawakkal dan sabar.

(Suasana kegiatan role play dan ice breaking santri baru putri saat kegiatan di luar ruangan bersama kakak asuh OSABAR)

Usai pematerian peserta OSABAR mengikuti kegiatan role play dan ice breaking untuk menghilangkan kejenuhan setelah berjam-jam pematerian di dalam ruangan.

 

 

(Humas Infokom)

Outbound OSABAR Momentum Hiburan dan Akrabkan Santri Baru

nuruljadid.net – Kegiatan Orientasi Santri Baru (OSABAR) Pondok Pesantren Nurul Jadid tidak hanya diisi dengan pematerian, namun juga ada kegiatan seru salah satunya adalah Outbound (03/07). Kegiatan Outbound merupakan momentum bagi santri baru untuk bermain dan menghibur diri serta saling mengakrabkan satu dengan yang lainnya melalui berbagai jenis permainan dan tantangan.

Kegiatan Outbound OSABAR dilangsungkan usai pematerian dan sholat ashar berjamaah. Dengan mengenakan kaos dan celana training berkopyah santri baru putra berbondong-bondong menuju lokasi dimana Outbound dilaksanakan yaitu lapangan parkir umum pesantren selatan Gedung Unuja.

Kegiatan Outbound ini dikomandoi oleh koordinator devisi acara Ahmad Zainul Khofi beserta tim lainnya. Sedikitnya terdapat empat jenis permainan yang disuguhkan kepada masing-masing kelompok. Jenis permainan yang diberikan meliputi pindahkan tepung, gelang karet sedotan, bola dan gelas yang terakhir adalah bola tangkap sarung.

(Suasana kegiatan Outbound OSABAR 2022 Pondok Pesantren Nurul Jadid di Lapangan Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo)

Setiap kelompok terdiri dari kurang lebih 20 anggota yang setiap babak bersaing dengan empat kelompok lainnya. Masing-masing kelompok dipandu oleh dua kakak asuh untuk membantu jalannya permainan.

Terlihat peserta sangat antusias dan saling bersorak memberikan dukungaggn kepada teman lainnya yang sedang bermain melawan kelompok lainnya. Keseruan itu membuat suasana lapangan sore itu ramai dan riuh karena suara sorak gembira para santri baru.

Tujuan kegiatan outbound ini adalah untuk menghibur santri baru agar tidak jenuh dan ingat rumah juga orang tua mereka yang membuat mereka tidak kerasan di pesantren.

Tidak kalah pentingnya dengan kegiatan outbound dimana masing-masing peserta kelompok diharuskan menjalin kerjasama serta kekompokan yang baik secara tidak langsung menjadikan santri baru akrab dengan teman sekelompoknya.

(Potret kegiatan role play dan ice breaking peserta OSABAR 2022 Pondok Pesantren Nurul Jadid di Halaman MTs Nurul Jadid)

Dengan ini santri baru harapannya tidak merasa sendiri lagi karena sudah banyak kenal teman dan beraktivitas bersama dengan santri lainnya.

OSABAR Hari Kedua Santri Baru Belajar Mengenali Jati Diri Santri Nurul Jadid

nuruljadid.net – (02/07) Hari kedua Orientasi Santri Baru (OSABAR), santri baru diberikan pematerian tentang Jati Diri seorang santri khususnya Santri Pondok Pesantren Nurul Jadid. Pematerian putra diisi langsung oleh putra pengasuh Kiai Zuhri yang juga menjabat sebagai kepala Biro Pendidikan K. Moh. Imdad Robbani di Aula II Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Mengenal jati diri seorang santri merupakan materi yang krusial tentang bagaimana santri memposisikan dan membawa dirinya selama di pesantren dan ketika di tengah masyarakat. Karena menjadi santri merupakan sebuah pilihan dengan konsekuensi dan nilai yang melekat dalam diri santri itu sendiri.

(Kepala Biro Pendidikan Kiai Moh. Imdad Robbani saat memaparkan pematerian tentang Jati Diri Santri Nurul Jadid di Aula II Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Dalam pematerian jati diri seorang santri, Kiai Imdad memaparkan nilai-nilai yang terkandung dalam core values atau nilai inti Pondok Pesantren Nurul Jadid yaitu Trilogi dan Panca Kesadaran Santri. Kumpulan nilai yang merupakan warisan juga peninggalan pendiri kiai Zaini kepada santri-santrinya.

Trilogi dan panca kesadaran santri mengandung nilai substantif sebagai gambaran profil diri seorang santri Pondok Pesantren Nurul Jadid, sehingga santri Nurul Jadid harapannya tidak sekedar menghafal namun lebih dari itu memahami makna yang terkandung serta mengamalkannya.

Pada sesi ini, peserta lebih banyak diajak berdiskusi dan berdialog oleh Kiai Imdad agar suasana lebih hidup. Terlihat ada seorang peserta yang membernikan diri maju ke atas pentas dan bertanya langsung kepada narasumber.

Kegiatan pematerian semacam ini, selain membekali peserta dengan ilmu dan informasi juga melatih keberanian mereka untuk berpartisipasi aktif dengan bertanya dan berdiskusi dalam sebuah forum dengan mengikuti aturan yang ada. Sehingga berpikir kritis dan keterampilan berkomunikasi santri baru akan pelan-pelan terasah dan berkembang.

 

 

(Humas Infokom)

 

OSABAR Hari Pertama, Kenalkan Santri Baru Ma’had, Mu’assis dan Pengasuh Nurul Jadid

nuruljadid.net – Hari pertama usai pembukaan (01/07), Orientasi Santri Baru (OSABAR) memperkenalkan kepada santri baru tentang Ma’had, Mu’assis dan Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid. Pematerian ini diisi oleh pengurus atau asatiz dan asatizah senior bahkan sebagian dari mereka adalah dzurriyah langsung.

Pematerian tentang Ma’had, Mu’assis dan Pengasuh ini sengaja diletakkan pada hari pertama dikarenakan merupakan hal yang sangat mendasar wajib diketahui oleh seluruh santri dan pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Dalam pematerian ini santri baru dikenalkan tentang sejarah berdirinya Pondok Pesantren Nurul Jadid dan pendirinya tidak lain adalah KH. Zaini Mun’im serta periodisasi pengasuh setelah Kiai Zaini hingga saat ini. Kegiatan ini berlangsung sejak pukul 07.30 sampai dengan 10.30 WIB.

(suasana kelompok santri baru tingkat SLTP sedang mengikuti kegiatan di luar ruangan bersama kakak asuh dan kakak panitia OSABAR di lapangan SMK Nurul Jadid)

Peserta dibagi menjadi dua sesi, santri baru tingkat SLTA dan tingkat SLTP. Keterbatasan ruangan dan banyaknya santri menjadi alasan logis pemetaan dua sesi ini, karena jika dipaksanakan maka pematerian tidak akan berjalan kondusif disebabkan tempat yang sesak dan peserta yang terlalu banyak (over capacity).

Pembagian sesi ini memiliki kegiatan berbeda yaitu pematerian di dalam aula (indoor activity) sedangkan kegiatan non-pematerian diisi dengan role-play dan ice breaking di halaman SMK Nurul Jadid (outdoor activity). Kegiatan pematerian ditangani oleh devisi pematerian OSABAR sedangkan outdoor activity dipimpin oleh devisi acara.

(Potret santri baru didampingi kakak asuh sedang berbaris Apel sesaat sebelum mengikuti kegiatan pematerian OSABAR)

Hari pertama, acara berjalan lancar, peserta OSABAR terlihat mengikuti kegiatan dengan sangat antusias dan tidak sedikit dari mereka yang sudah terlihat akrab dengan peserta lainnya dari daerah yang berbeda. Karena tujuan OSABAR ini selain untuk membekali santri baru dengan informasi penting seputar pesantren juga sebagai ajang mengakrabkan satu dengan yang lain.

 

 

(Humas Infokom)

Pembawa Acara 5 Bahasa Menggema pada Grand Opening OSABAR 2022 Nurul Jadid

nuruljadid.net – Pembukaan Orientasi Santri Baru (OSABAR) tahun 2022 Pondok Pesantren Nurul Jadid kali ini dipandu oleh Master of Ceremony (MC) atau pembawa acara dengan lima bahasa berhasil menggema dan memukau peserta dan hadirin pada grand opening OSABAR tahun ini yang berlangsung di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Pembawa acara tersebut semuanya adalah santri aktif Pondok Pesantren Nurul Jadid yang berdomisili di asrama bahasa dan asrama unggulan bahasa. Bahasa yang digunakan selain bahasa Indonesia adalah Bahasa Arab, Inggris, Mandarin dan Jepang.

Diketahui mereka adalah Muhammad Irsyad Nur Azizi membawakan acara dalam Bahasa Inggris dan Muhammad Hikam berbahasa Arab merupakan peserta didik Lembaga Pengembangan Bahasa Asing (LPBA), Ahmad Zaki Amali pembawa acara bahasa Mandarin, Danendra Amirudin berbahasa Indonesia dan Ahmad Dzulhaq Akbar berbahasa Jepang merupakan peserta didik Asrama Unggulan Bahasa SMA Nurul Jadid.

Pembawa acara hanya berlatih dalam sehari setelah debriefing oleh bagian Acara Miftahurrahman, selebihnya mereka berlatih secara mandiri namun dapat tampil memukau. Hal ini disebabkan karena pembiasaan dan pembelajaran bahasa asing yang intensif di asrama masing-masing membuat mereka fasih dan mahir dengan bahasa asing yang mereka geluti.

Pengembangan bahasa asing di Pondok Pesantren Nurul Jadid merupakan salah satu program favorit yang digemari oleh para santri, kualitas kebahasaan santri bahasa juga cukup mumpuni dibuktikan dengan banyak prestasi yang ditorehkan oleh para santri dalam bidang bahasa asing baik skala provinsi hingga nasional.

 

 

(Humas Infokom)

Berbondong-bondong, 2 Ribu Lebih Santri Baru Mondok ke Bumi Nurul Jadid

nuruljadid.net – Sejak Penerimaan Santri Baru (PSB) satu atap dibuka, santri barupun berbondong-bondong tiba di bumi Nurul Jadid. Tercatat lebih dari 2.000 santri baru yang telah melakukan daftar ulang dan terverifikasi ke aplikasi Pangkalan Data Pesantren (Pedatren).

Pusat layanan PSB terpadu tahun ini seperti tahun sebelumnya terpusat di Aula II Pondok Pesantren Nurul Jadid. Jadwal Penerimaan Santri Baru (PSB) Terpadu berlangsung selama tujuh hari sebagaimana jadwal yang sudah tertulis di brosur dan tersebar di media sosial pesantren.

Santri baru tampak begitu semangat, walau terik matahari begitu menyengat. Pasalnya cuaca di sekitar pesantren memang cukup panas saat menjelang siang hari. Semangat untuk mondok itu terlihat sejak hari pertama pendaftaran dibuka.

(Suasana Pelayanan Penerimaan Santri Baru (PSB) Satu Atap tahun 2022 Pondok Pesanten Nurul Jadid di Aula II Pesantren)

Suasana Pondok Pesantren Nurul Jadid mulai ramai sejak hari pertama dibukanya daftar ulang santri dan puncaknya di hari Rabu menembus angka hampir 500 pendaftar.

Lapangan parkir pesantren nampak penuh dipadati oleh mobil dan kendaraan wali santri yang mengantarkan putra-putrinya untuk mondok. Mereka datang dari berbagai daerah di pulau Jawa dan tidak sedikit dari luar pulau Jawa seperti Bali, Sulawesi, Kalimantan, Kepulauan Riau, Nusa Tenggara dan Sumatera.

Kedatangan santri baru sangat bervariasi. Ada yang datang sejak malam hari sehingga menginap di sekitar pesantren, pagi , siang dan sore hari. Hal itu disinyalir menyesuaikan dengan ketersediaan waktu masing-masing wali santri, terutama yang dari jauh. Sementara itu, jam layanan pendaftaran dibuka mulai pukul 08.00 pagi hingga pukul 16.00 WIB.

(Kondisi Lapangan Parkiran Umum Pesantren yang nampak dipadati oleh kendaraan roda empat wali santri)

Di lain sisi, walaupun pesantren sudah mulai terbuka pasca pandemic covid-19, namun tetap berlaku pembatasan bagi wali santri yang akan mengantarkan putra-putrinya. Karena pihak pesantren hanya memperbolehkan dua orang wali saja yang masuk ke dalam pesantren untuk menemani proses herregistrasi putra-putrinya.

Di balik terik matahari, ada sendu dan haru nampak terpancar dari raut wajah wali santri dan santri baru yang menghiasi suasana saat santri harus berpamitan dengan orang tuanya dan keluarga yang turut mengantarnya. Perpisahan sementara untuk tujua mulia tersebut banyak mengundang air mata yang insyaallah berisikan doa dan harapan terbaik untuk putra dan putri agar mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan barokah.

 

 

(Humas Infokom)

Sigap, Panji Pelopor dan Tim Rumga Memberikan Layanan Prima Pada Wali santri

nuruljadid.net – Untuk memberikan layanan prima (excellent service) selama Penerimaan Santri Baru (PSB) satu atap tahun 2022, Pondok Pesantren Nurul Jadid berupaya semaksimal mungkin memberikan pelayanan yang terbaik bagi santri dan wali santri. Salah satunya dengan melibatkan berbagai elemen seperti Panji Pelopor dan Tim Kerumahtanggaan (Rumga) yang juga berkolaborasi dalam memberikan pelayanan terhadap wali santri.

Sebagaimana biasanya, setiap pelaksanaan PSB, Pondok Pesantren Nurul Jadid selalu menurunkan Tim Panji Pelopor yang sudah dilatih dan dibina untuk menjalankan tugas dalam mengawal setiap kegiatan pesantren salah satunya adalah Penerimaan Santri Baru.

Panji Pelopor adalah organisasi santri yang berada dibawah komando Humas dan Protokoler (Humpro) Pondok Pesantren Nurul Jadid yang beranggotakan santri pelajar SLTA dan Mahasiswa. Mereka dikader untuk menjadi santri pengabdi pesantren yang dibekali dengan ilmu-ilmu khusus sebagai bekal dalam menjalankan tugasnya, terutama sebagai tim Protokuler dalam menyambut dan melayani tamu-tamu pesantren.

(Panji Pelopor saat melakukan Apel Pagi sebelum bertugas melakukan pelayanan kepada Wali Santri dan Santri Baru)

Di lapangan, panji pelopor ditugasi untuk mengawal dan mengarahkan wali santri dan tamu yang datang saat itu agar terarah dengan baik dan tertib. Tidak sedikit dari mereka yang mengantarkan wali santri yang membutuhkan asistensi menuju lokasi pendaftaran ulang satu atap di Aula II Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Tidak sendiri, Panji Pelopor juga berkolaborasi dengan tim kerumahtanggaan (Rumga) untuk melakukan pelayanan khusus di pos drop dan pengiriman barang santri baru ke asrama. Pos penitipan barang bawaan santri baru ini merupakan pos pertama setelah parkir yang didatangi oleh wali santri dan santri baru sehingga membutuhkan kerja ekstra untuk layanan terbaik.

 

 

(Humas Infokom)

Mabes Kamtib Nurul Jadid Gandeng Menwa UNUJA, SP3 dan KIP Sukseskan PSB 2022

nuruljadid.net – Pengawalan keamanan dan ketertiban selama pelaksanaan Penerimaan Santri Baru (PSB) sepekan lalu dibawah komando Keamanan dan Ketertiban (Kamtib) pesantren yang menggandeng Resimen Mahasiswa (Menwa) Universitas Nurul Jadid, Santri Patriot Panji Pelopor (SP3), dan Komunitas Insan Pengabdi (KIP) selama masa PSB (21-27/06/2022) bahkan sampai saat ini pasca satu atap.

Sebelum bertugas, Kamtib, Menwa, SP3 dan KIP melaksanakan apel pagi di lapangan parkir. Hal itu dilakukan untuk memberikan pengarahan dan motivasi kepada seluruh panitia yang bertugas agar tetap semangat menjalankan amanah yang diberikan. Apel pagi ketika itu dipimpin oleh Kepala Kamtib ustaz Adiyatno Hidayat. Usai apel dan pengarahan masing-masing personil menjalankan tugas di pos yang telah ditentukan.

Di lapangan, mereka dibagi untuk menjaga beberapa titik. SP3 bertugas untuk menjaga dan mengarahkan wali santri yang akan sowan ke dhalem Pengasuh, Menwa bertugas mengatur lalu lintas dan KIP bertugas mengawal pengasramaan serta mengarahkan wali santri untuk mengembalikan CoCard. Sementara itu, Kamtib bertugas menertibkan lapangan parkir, mejaga pos pintu utama, dan beberapa pos di zona pesantren.

Gus Sholah yang merupakan dewan pembina Kamtib juga ikut serta terjun ke lapangan untuk membantu ketertiban dan keamanan selama PSB satu atap. Keikutsertaan beliau menambah kedisiplinan dan semangat tersendiri bagi tim Kamtib dalam menjalankan tugas.

Terik matahari tak lagi menjadi halangan bagi mereka untuk menjalankan amanah yang telah diberikan. Perubahan warna kulit sudah tak lagi menjadi masalah, mereka hanya berharap agar pengabdiannya membawa berkah.

 

 

(Humas Infokom)

Cucu Pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini Daftar Mondok di Nurul Jadid Tetap Ikuti Prosedur

nuruljadid.net – Cucu Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Moh. Zuhri Zaini bernama Lora M. Hisan Hirzun Hikami resmi terdaftar mondok di Nurul Jadid dengan pilihan lembaga MTs Nurul Jadid program keagamaan pada sabtu kemarin (25/06).

Lora M. Hisan Hirzun Hikami juga tercatat sebagai lulusan MI Nurul Mun’im yang masih berada dalam satu naungan Yayasan Nurul Jadid. Lora Hisan merupakan putra dari KH. Hefniy Razaq dan Almarhumah Nyai Hj. Hanunah Nafi’iyah Zuhri Zaini.

Saat mendaftar Lora Hisan didampingi oleh ayahandanya langsung KH. Hefniy Razaq sesuai prosedur yang berlaku. Terlihat suasana pagi itu cukup sepi karena beliau datang lebih awal sebelum pendaftar lain hadir di ruang layanan PSB Terpadu. Pelayanan pendaftaran ditangani langsung oleh panitia dari unsur pendidik MTs Nurul Jadid ustaz Leo.

Berdasarkan pengakuannya, ustaz Leo sempat grogi dan tegang karena harus melayani langsung pendaftaran dan ikrar cucu Kiai Zuhri pengasuh Nurul Jadid yang didampingi oleh ayahandanya KH. Hefniy Razaq. Namun keramah tamahan Kiai Hefniy membuat suasana kembali normal dan bersahabat.

Pada kesempatan itu, KH. Hefniy Razaq juga diminta oleh panitia untuk memimpin doa bersama sebelum pelayanan PSB dimulai sebagaimana tradisi pesantren pada umumnya. Beliau dengan senang hati memandu doa bersama yang berjalan khidmat dan khusyuk.

Kedatangan Kiai Hefniy bersama putranya mendaftarkan diri sesuai prosedur kembali menjadi pelajaran dan sorotan untuk semua bahwa meskipun kiai dan cucu pengasuh pesantren tempat dia daftar mondok, aturan dan prosedur tetap diikuti dan diindahkan.

Foto Kiai Hefniy bersama putranya Lora Hisan mendaftar menjadi uswah dan qudwah langsung untuk diteladani bersama oleh para santri dan alumni serta masyarakat umum.

Terlepas dari status sosial, baik keluarga kiai, pejabat atau tokoh masyarakat dan sejenisnya, ketauladanan dan kepatuhan terhadap aturan perlu dijunjung tinggi sebagai nilai integritas dalam mematuhi seperangkat aturan dan norma yang berlaku di masyarakat. Hal ini merupakan kunci kerukunan dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

 

 

(Humas Infokom)