Rapim Nurul Jadid Evaluasi Akhir Periode, Menyongsong 2023 dengan Penguatan Kemandirian Pesantren
nuruljadid.net – Seakan tidak pernah tidur, Pondok Pesantren Nurul Jadid selalu terjaga melakukan pembenahan dan perencanaan untuk perbaikan mutu layanan dan pengembangan kemandirian pesantren. Tepat satu periode (5 tahun) sentralisasi manajemen pesantren sejak 2018 awal berjalan, pimpinan pesantren Kamis (29/12/22) kemarin pagi adakan rapat pimpinan (Rapim) untuk evaluasi akhir periode dan membahas struktur pesantren yang hasilnya akan dijadikan bahan pertimbangan pengasuh menyusun Arah Kebijakan Umum Pesantren (AKUP) tahun 2023.
Setengah dekade, Pondok Pesantren Nurul Jadid telah melakukan modernisasi pengelolaan pesantren dengan sentraliasi dan digitalisasi birokrasi. Ide ini bermula dan terus berkembang dibawah kepemimpinan Kepala Pesantren KH. Abdul Hamid Wahid. Mulai dari paperless office sampai dengan elektronifikasi layanan dan birokrasi selain guna efisiensi sumber daya juga menciptakan excellent service kepada wali santri dan warga pesantren.
Kepala pesantren KH. Abd. Hamid Wahid menghimbau kepada semua satuan kerja (satker) untuk menganalisa, mengevaluasi dan melakukan perencaan sesuai arah kebijakan umum dan penguatan kemandirian pesantren di pelbagai sektor dan bidang.
Pada rapat pimpinan (Rapim) tersebut menitikberatkan pada penyampaian aspirasi, hasil evaluasi, dan pengamatan dari masing-masing pimpinan satker untuk dijadikan pertimbangan dalam penyusunan arah kebijakan umum yang kemudian diterjemahkan dalam program kegiatan.
Hal strategis yang menjadi fokus Rapim Nurul Jadid beberapa adalah penguatan kedisiplinan administrasi, pengawalan, pengelolaan dan penatanaan organisasi pesantren agar lebih optimal, produktif, progresif, efektif dan efisien. Tidak sekedar pembangunan kapasitas (capacity building) melainkan lebih mengarah pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
(Suasana Rapat Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton melakukan pembahasan evaluasi akhir tahun, struktur pesantren dan arah kebijakan umum pesantren)
Penguatan kelembagaan bagian IT dan data menjadi salah satu topik pembahasan guna optimalisasi sumber daya berbasis aplikasi untuk efisiensi layanan yang terintegrasi antara satu data dengan data yang lain.
Rapim juga mengamanahkan untuk dengan seksama menganalisa struktur sesuai kebutuhan, reformasi regulasi birokrasi ORTALA untuk efektifitas dan efisiensi kerja. Sehingga dari hasil evaluasi dan Analisa akan menjadi bahan perencanaan untuk satu sampai dengan lima tahun ke depan dengan tetap memperhatikan Program Induk Pesantren (PIP) dan Arah Kebijakan Umum Pesantren (AKUP).
Kabag. Pehpa Miftahul Huda menyampaikan bahwa amanah yang dihasilkan dari rapat pimpinan tidak jauh dari penguatan kelembangan secara holistik untuk memanifestasikan kemandirian pesantren
“intisari dari rapat pimpinan, masing-masing pimpinan perlu menganalisa terlebih dahulu apa yang perlu dilakukan sesuai kebutuhan berdasarkan hasil evaluasi bersama guna melakukan penguatan di pelpbagai sektor agar program dibuat tepat sasaran,” bapak Miftah menerangkan saat ditemui di ruang kerjanya.
Hal tersebut diamini oleh kasubbag perencanaan dan evaluasi Haris Firdaus. Bahwa perencanaan yang telah disusun di masing-masing satuan kerja perlu kembali ditelaah menyesuaikan arah kebijakan umum pesantren yang sedang dalam proses finalisasi.
“perencanaan ini merupakan hal krusial dalam sebuah organisasi, karena sekali salah merencanakan, maka kita merencanakan kegagalan. Oleh karena itu, perlu kerja sama masing-masing satker untuk melakukan perencanaan strategis dan tepat sasaran yang sekiranya memberikan dampak signifikan pada pesantren sesuai AKUP,” jelas bapak Haris menutup perbincangan dengan tim Nurul Jadid Media.
Turut hadir dalam rapat pimpinan tersebut pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini, kepala pesantren KH. Abd. Hamid Wahid, waka. pesantren KH. Najiburrahman Wahid, kepala Biro Pendidikan K. Moh. Imdad Robbani, sekretaris pesantren H. Faizin Syamwil, kepala badan pengawas KH. Moh. Mahfudz Faqih, kepala mahkamah pesantren H. Luthfi Adim, kepala inkubasi bisnis H. Thahiruddin, kabag. Humpro Syamsuri Hasan, Kabag. Pepha Miftahul Huda dan pimpinan satuan kerja yang lain.
(Humas Infokom)