Pos

Di RWS Al Mawaddah, Wali Santri Belajar Menjadi Sahabat bagi Anak melalui Parenting Class

Di RWS Al Mawaddah, Wali Santri Belajar Menjadi Sahabat bagi Anak melalui Parenting Class

nuruljadid.net – Dalam rangka media informasi perkembangan kegiatan wilayah dan ajang silaturahim kepada wali santri, Wilayah Al Mawaddah, Pondok Pesantren Nurul Jadid mengadakan Rapat Wali Santri (RWS) dan Parenting Class yang dilaksanakan pada hari Jum’at (15/11/2019) di Musholla Al-Mawaddah.
Berlangsung pukul 13.00 WIB, acara itu dihadiri oleh Hj, Hamidah Wafi, pemangku wilayah Al-Mawaddah, seluruh wali santri dan asatidzah wilayah Al Mawaddah.
Dengan digabungkannya acara RWS dengan Parenting Class bertujuan bagaimana memberikan pemahaman kepada wali santri supaya tidak sekedar menjadi orang tua bagi anak yang notabenenya menjadi penuh dengan rasa sungkan, takut, dll. Namun bagaimana orang tua juga mampu menjadi sahabat bagi anak tanpa mengilangkan rasa hormat anak kepada orang tua. Sehingga dengan begitu anak dapat dibantu menemukan solusi atas setiap masalahnya dan orang tua menjadi tempat berpulang bagi anak.
Ning Raudlatul Aniq, Pemateri Parenting Class memaparkan. Dari dari sekian banyak problematika anak menjadi “unik” adalah karena kurangnya perhatian dari lingkungan sekitar terutama keluarga dan orang tuanya sendiri. Banyak dari mereka yang malah lebih nyaman kepada teman atau orang lain, tak lain disebabkan karena rasa takutnya kepada orang tua yang tidak menumbuhkan rasa nyaman seperti halnya sahabat bagi mereka.

Pemateri Parenting Class, Ning Raudlatul Aniq saat menyampaikan materi

Pemateri Parenting Class, Ning Raudlatul Aniq saat menyampaikan materi

Dengan begitu ada beberapa cara yang dapat diterapkan oleh para orang tua guna menghadapi seorang anak menurut MK (mesin kecerdasan) nya masing-masing. “Orang zaman dahulu mendidik anak dengan otoriter itu efektif sedangkan saat ini anak sudah melek teknologi sejak kecil bahkan sejak dalam kandungan menjadikan mental mereka menjadi rapuh dengan keadaan dunia luar yang cukup keras. Disinilah peran orang tua yaitu menguatkan mereka dari segi mental dengan dukungan dan motivasinya.” imbuh Ning Raudlatul Aniq.
Acara ini mendapat respon positif dari wali santri. “Semakin kita tau bahwa mendidik anak itu juga perlu cara yang tepat. Kelas parenting ini adalah perbaikan bagi saya sebagai orang tua. Selama ini saya mendidik anak hanya menggunakan perspektif saya sendiri. Dan Alhamdulillah setelah mengikuti kelas parenting ini saya menemukan sudut pandang lain untuk memperbaiki ini semua.” Komentar Ibu Rofi’a, salah satu wali santri Al – Mawaddah.

Penulis : Kholis

Editor : Ponirin

Rapat wali santri 2018

Nuruljadid.net- Dalam acara Rapat Wali Santri 2018 Selasa (11/09/2018), Pengasuh ponpes Nurul Jadid, KH. Moh.  Zuhri Zaini Menyampaikan Banyak terima kasih kepada seluruh wali santri sudah berpartisipasi hadir dalam rapat wali santri 2018, yang mana kegiatan Rapat Wali Santri merupakan agenda rutin yang dilaksanakan setiap Tahun dan khusus pada Tahun sekarang rapat wali santri dilaksanakan lebih awal,

“Mengingat ada beberapa perubahan terkait beberapa program kegiatan pelayanan yang terhubung dengan perkembangan pendidikan santri serta pelayanan kepada wali santri di Pondok Pesantren Nurul Jadid tahun ajaran 2018/2019 yang harus kita ketahui dan pahami seluruh wali santri.” Dawuh Pengasuh.

Ada tiga poin penting tentang Tujuan dan Harapan dalam Rapat Wali Santri yang disampaikan oleh pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid.

  1. Sebagai Media Silaturahmi antara pengelolah pesantren dengan seluruh wali santri sehingga diharapkan pula dengan dilaksanakannya silaturahmi akan menjadikan Pondok pesantren Nurul jadid menjadi lebih baik.
  2. Sebagai Media Sosialisasi Informasi dan Perubahan pelayanan yang berhubungan dengan perkembangan Santri dan pelayanan kepada Wali santri di Pondok Pesantren Nurul Jadid, kepada seluruh wali santri diharapkan dengan sosialisasi tersebut wali santri dapat mengetahui perkembangan dan kebijakan program di Pondok Pesantren Nurul Jadid secara umum.
  3. Sebagai wahana dan dialog bersama antara pengelola Pesantren dan Wali Santri, sehingga melalui dialog tersebut diharapkan ada ide–ide baru yang mendukung terhadap visi dan misi pondok Pesantren Nurul Jadid secara umum.

lewat pertemuan ini kita memohon kepada allah SWT, Semoga Segala Upaya yang dilakukan Pondok Pesantren Nurul jadid, selalu bersamaaan Maunah,Ridho, diharapkan Pondok pesantren Nurul Jadid dari tahun ke tahun selalu memberikan pengabdiannya kepada umat didalam bangsa, lebih-lebih kepada Agama Amin ya robbalalamin, Mewakili Keluarga Pesantren Nurul jadid kurang lebihnya mohon maaf dan hanya kepada allah kami berpasrah atas segala urusannya. (NS/Red)

Pondok Pesantren Nurul Jadid Adakan Silaturrahim dan Rapat Wali Santri

nuruljadid.net – Pondok Pesantren Nurul Jadid Sabtu (02/09/2017) bersama–sama dengan pengelola Pesantren dan Wali Santri  mengadakan Silaturrahim dan Rapat Wali Santri yang bertempat di Lapangan Ayaman Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Sebelum acara dimulai seluruh Wali Santri yang hadir dilokasi acara dihibur penampilan  Firqoh Hadrah Az-Zainiyah (Firhaz), Tepat pada jam 08.00 Wib acara Silaturrahim dan Rapat Wali Santri dimulai, diawali dengan pembacaan Surat Al-fatihah yang dipimpin oleh pembawa acara, Dimas Eko Cahyono resmi pertanda dimulainya acara tersebut, dan sebagai bentuk harapan kepada Allah SWT semoga acara demi acara berjalan dengan lancar sesuai dengan ridhonya, pembacaan Ayat–ayat suci Al-Qur’an yang dibacakan oleh Ustadz Supriyadi, S.Pd.I sebagai tangga acara yang kedua, pembacaan tahlil ikhtishar yang dipimpin oleh KH. Najiburrahman Wahid, dan pembacaan do’a yang dipimpin oleh KH. Moh. Hefni Mahfudz.

Dalam sambutannya  KH. Abdul Hamid Wahid, selaku Kepala Pesantren Pondok Pesantren Nurul Jadid menyampaikan  tujuh poin penting yang akan disampaikan dalam Silaturrahim dan Rapat Wali Santri, adapun tujuh poin tersebut sebagaimana berikut:

  1. Integrasi biaya Sekolah dan Pesantren, serta latar belakang integrasi biaya Sekolah dan Pesantren dan prosedur pembayaran satu angka/integrasi.
  2. Program BK dan Kewaliasuhan dalam rangka optimalisasi Pendidikan, pendampingan serta pembinaan kepada seluruh Santri di Wilayah (Asrama).
  3. Alur dan prosedur perijinan bagi seluruh Santri.
  4. Program pemberlakuan zona Pesantren dan parkir yang sesuai dengan buku informasi.
  5. Ketentuan dan tata tertib jam berkunjung ke Pesantren bagi seluruh Wali Santri.
  6. Program indekost bagi seluruh Santri, ketentuan jam buka Koperasi dan jam makan.
  7. Pola komunikasi Wali Santri dengan Pengurus melalui media komunikasi yang telah tersedia.

Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo KH. Moh. Zuhri Zaini dalam sambutannya menyampaikan tujuan diadakannya Silaturrahim dan Rapat Wali Santri sebagaimana berikut:

  1. Sebagai media silaturrahim antara pengelola Pesantren dengan seluruh Wali Santri, sehingga diharapkan dengan terjalinnya silaturrahim tersebut akan menjadikan Pondok Pesantren Nurul Jadid menjadi lebih baik.
  2. Media sosialisasi terkait informasi dan perubahan tata kelola di Pondok Pesantren Nurul Jadid kepada seluruh Wali Santri, diharapkan dengan sosialisasi tersebut Wali Santri mengetahui perubahan tata kelola di pondok Pesantren Nurul Jadid secara umum.
  3. Sebagai wahana dan dialog bersama antara pengelola Pesantren dan Wali Santri, sehingga melalui dialog tersebut diharapkan ada ide–ide baru yang mendukung terhadap visi dan misi pondok Pesantren Nurul Jadid secara umum.

Setelah sambutan, acara dilanjut dengan penyampaian program dan tata kelola dari masing-masing Biro, Kemudian dilanjutkan dengan dialog interaktif Pengelola Pesantren dan Wali Santri, tepat pada jam 13.00 WIB acara Silaturrahim dan Rapat Wali Santri selesai.(Zhen/Qz/Ns/Msf/DL)

Wilayah Zaid bin Tsabit (K) Putri juga Mengadakan Pertemuan Walisantri

nuruljadid.net – Selain Wilayah Al Hasyimiyah, Wilayah Zaid bin Tsabit (K) Puteri juga mengadakan Silatrurrahim dan Rapat Walisantri ditempat yang berbeda. Kegiatan yang memiliki tujuan yang sama dengan kegiatan di Wilayah Al Hasyimiyah ini dihadiri oleh walisantri putera dan putri yang bertempat di Musholla Puteri Zaid bin Tsabit (K).

Dalam kegiatan ini, sosialisasi program wilayah dan pesantren menjadi tujuan utama dilaksanakannya kegiatan ini. Sentralisasi keuangan pesantren dan lembaga juga menjadi topik hangat pembicaraan pada rapat hari ini (11/06/17). Selain membicarakan tentang sentralisasi keuangan, Wilayah Zaid bin Tsabit ini juga mensosialisasikan program Madrasah Diniyah baru. Dimana pada tahun ini pelaksanaan Madrasah Diniyah dilaksanakan di pagi hari sesuai dengan porgram pesantren.

Tak hanya dua hal diatas, sistem pembayaran kost makan puteri Wilayah Zaid bin Tsabit (K) juga disosialisasikan. Pembayaran life cost (biaya hidup) santri juga dapat ditransfer ke rekening wilayah apabila walisantri tidak dapat membayarkan langsung di loket pembayaran. Dengan adanya program yang baru ini, walisantri dapat dimudahkan untuk memberikan uang makan puterinya tanpa harus memberikannya langsung kepada puterinya.

Berangkat dari hasil evaluasi bersama, Diniyah yang selama ini masih berjalan kurang maksimal dengan berbagai pertimbangan yang ada, maka program kegiatan Madrasah Diniyah di Pondok Pesantren Nurul Jadid disentralisasikan kepada lembaga formal. Dalam artian, kegiatan MADIN dilaksanakan pada pagi hari sejak pukul 07.45 – 09.00 WIB.

Pemangku Wilayah Zaid bin Tsabit (K), KH. Moh. Hefni Mahfudz memberikan tausiyah kepada seluruh walisantri yang hadir. Dalam tausiyah beliau, beliau berharap agar walisantri mendukung dan memberikan support penuh terhadap program pesantren yang telah dirumuskan dan dirancang bersama. Hal itu bertujuan agar program tersebut bisa berjalan dengan maksimal sesuai dengan tujuan dan harapan yang diinginkan oleh pesantren.

Tak hanya itu saja, dengan menafaatkan moment pulangan ini, pemangku Wilayah Zaid bin Tsabit berpesan agar walisantri dapat mengontrol kegiatan puterinya. Agar kebiasaan yang telah dilaksanakan di pondok dapat dilanjutkan dan diimplementasikan di rumah tanpa adanya pengawalan dari pengurus.

Tausiyah Pemaangku Wilayah Zaid bin Tsabit (K), KH. Hefni Mahfudz. Foto : Zaky/Red

“Kami berharap kepada bapak dan ibu agar senantiasa mengontrol kegiatan puterinya dirumah. Terkadang di pondok dia rajian ketika di rumah malah tambah malas.” Dawuh beliau

“Kemarin, ada santri yang boyong belum sampai 1 tahun. Kemudian dia berkunjung ke pondok dengan menggunakan pakaian yang tidak mencerminkan kesantrian. Ini adalah contoh yang tak perlu ditiru. Dan ini juga merupakan bahan evaluasi bagi kami sebagai pengurus wilayah untuk lebih inten dalam pembiasaan santri di pesantren agar mereka ketika diluar tidak menghilangkan sifat dan sikap kesantriannya” tambah beliau.

Diakhir tausiyahnya, beliau menyampaikan agar walisantri tidak canggung canggung untuk memberikan masukan kepada pesantren agar pesantren dapat berbenah diri. (zaky/red)