Pos

Perasaan Gembira Tumpah di Hari Sambang Idul Adha 1445 H

berita.nuruljadid.net – Hari Raya Idul Adha 1445 H. jatuh pada hari Senin (17/06/2024). Seluruh Umat Islam di dunia merayakan hari raya tersebut, tanpa terkecuali Santri Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton.

Sebagaimana hari raya Idul Adha pada tahun-tahun sebelumnya, ribuan santri begitu antusias menyambut setiap keluarga yang datang membesuk. Momen ini menjadi sesuatu yang ditunggu-tunggu oleh para santri untuk meredakan rindu dengan bertemu keluarga.

Selepas shalat jamaah, sejak pukul 08.15 WIB bejibun wali santri beserta rombongan mulai berhiliran tiba di pondok pesantren. Mereka berkerumunan membawa tas berisi makanan dan tikar yang siap digelar menuju ke lokasi sambang masing-masing.

Suasana pondok pesantren sudah begitu ramai menjelang pukul 09.30 WIB. Jumlahnya melebihi jadwal besuk bulanan santri di hari biasanya. Begitupula dengan lokasi sambang, wali santri berkesempatan berjumpa dengan buah hatinya di luar area persambangan hari-hari normal.

Potret kebahagiaan santri saat bertemu dengan keluarganya.

Sepanjang kawasan madrasah penuh dengan para santri yang asyik bercengkrama dengan keluarganya. Tampaknya semua santri begitu senang mendapat kunjungan oleh sanak familinya di momen Hari Raya Idul Adha ini.

Hal tersebut terbukti dirasakan oleh seorang bernama Gendis Wilujeng, santri asal Bali. Ia tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya dapat bertemu dengan sanak keluarga di momen Hari Raya.

“Saya sangat senang bertemu keluarga di sini. Meskipun saya tidak pulang, setidaknya saya dapat melepas kerinduan pada kampung halaman setelah berjumpa dengan mereka,” katanya senang.

Kebahagiaan tak hanya di rasakan oleh para santri, tetapi juga oleh keluarga yang datang menjenguk.

“Saat jauh dari anak, tentu ada rasa rindu yang mendalam. Beragam cara kita mengobati rindu dengan sang anak. Mulai dari telepon, video call, atau hanya saling bertukar pesan,” ungkap ibu Kibtiya selaku salah satu wali santri.

Dengan adanya sambangan santri ini, Kibtiya mengungkapkan, dapat mengobati rasa rindu kepada buah hatinya yang sedang menuntut ilmu di pesantren.

“Walaupun hanya beberapa jam, tapi kita bisa merasakan suasana Idul Adha dengan buah hati tercinta, itu sudah sangat cukup untuk mengobati rasa rindu,” tutup beliau.

 

Pewarta: Bunga Adelia Gadisian
Editor: Ahmad Zainul Khofi

Urai Kemacetan Saat Sambang Santri Idul Adha, Kamtib Nurul Jadid Lakukan Rekayasa Lalu Lintas

nuruljadid.net – Keamanan dan Ketertiban (Kamtib) Pondok Pesantren Nurul Jadid, disamping menjalankan tugas pengamanan dan mengatur ketertiban selama kegiatan sambang berlangsung bahkan sebelum pelaksanaan sholat Idul Adha yang melibatkan masyarakat sekitar, kamtib juga berupaya memastikan kelancaran arus lalu lintas guna memberikan pelayanan terhadap pengguna jalan lainnya (29/06/2023).

(Anggota Kamtib Pondok Pesantren Nurul Jadid terlihat tengah mengatur lalu lintas kendaraan pengunjung sambang santri)

Kasi lalu lintas dan parkir, Ali Fikri Ramadhon dalam kesempatan ini menjelaskan, memang sudah menjadi tugas Kamtib selalu berada di barisan terdepan dalam melakukan pengawalan keamanan dan ketertiban setiap cara pesantren, khususnya di pengaturan lalu lintas dan parkir.

“pengunjung sambang santri Ketika Idul Adha saat ini luar biasa membludak, sehingga kami perlu melakukan rekayasa lalu lintas agar pengendara dapat melintas dengan aman dan nyaman serta pengguna kendaraan lainnya di jalan umum tidak ada hambatan berarti ke tempat tujuan masing-masing” ungkap Ucok panggilan akrabnya.

(Kendaraan pengunjung sambang santri Pondok Pesantren Nurul Jadid memadati jalan Tanjung desa Karanganyar)

Tak hanya sekedar melakukan pengaturan arus lalu lintas, Kamtib juga memberikan himbauan kepada pengunjung yang berada di sekitar pesantren agar kiranya tidak lengah mengawasi barang bawaannya agar tidak tertinggal atau terjatuh, karena kita ketahui bersama pelaku kriminalitas bisa berada dimana saja, untuk itu perlu adanya pengawasan dari kita semua.

(Kendaraan pengunjung sambang santri Pondok Pesantren Nurul Jadid memadati jalan Tanjung desa Karanganyar)

Menyoroti rekayasa lalu lintas Abdurrafiq Kasi Humas dan Inteligen Kamtib saat ditemui di lapangan menyampaikan bahwa untuk mengurai kepadatan parkir dilakukan pembagian titik parkir sehingga tidak menumpuk di satu lokasi.

“untuk mengurai kemacetan kami berlakukan beberapa scenario, pertama jalur keluar-masuk kami bedakan lewat gang Nangka, kedua pemberlakukan buka-tutup lalu lintas di jalan Raya untuk menghindari kemacetan yang Panjang seperti tahun-tahun sebelumnya,” jelas Rafiq.

 

 

(Humas Infokom)

Lebih dari 2.013 Santri Disambang Saat Idul Adha, Nurul Jadid Padat Pengunjung  

nuruljadid.net – Petugas sambang santri melaporkan data kuantitatif berdasarkan aplikasi sambang (https://sambang.nuruljadid.net) bahwa santri yang terdaftar akan dikunjungi oleh keluarga dan sanak familinya saat hari raya Idul Adha berkisar 2.013 santri (29/06/2023). Hal ini ditengarai, salah satu penyebabnya karena sekitar sepekan lalu Pondok Pesantren Nurul Jadid baru saja menerima santri baru.

Salah satu wali santri asal Probolinggo Mohammad Amir mengaku bahwa dirinya beserta keluarga semenjak memondokkan putrinya pertama kali sering terbersit rasa kangen dan rindu, sehingga momen hari Raya Idul Adha ini menjadi waktu yang tepat untuk berkunjung karena tidak dibatasi oleh kuota sebagaimana hari normal.

(Kondisi sambang santri Pondok Pesantren Nurul Jadid pada hari Raya Idul Adha 1444 H yang dipadati pengunjung)

“Jujur kami selaku orang tua merasa kangen sekali dengan putri kami yang baru saja mondok, setiap hari sering kepikiran. Makanya, hari raya Idul Adha ini kami ke pondok nyambang putri kami untuk melepas rindu, alhamdulillah akhirnya ketemu juga dan anaknya sehat serta baik-baik saja,” terang bapak Amir saat ditemui selepas kunjungan.

Selain dekat dengan masuknya santri baru, tingginya jumlah pengunjung untuk sambang dipengaruhi oleh waktu cuti dan libur kerja yang cukup panjang yakni selama 5 hari terhitung mulai rabu sampai dengan minggu. Sehingga wali santri pun berbondong-bondong dari berbagai daerah datang ke pesantren khususnya wilayah Jawa Timur.

(Kondisi sambang santri Pondok Pesantren Nurul Jadid pada hari Raya Idul Adha 1444 H yang dipadati pengunjung)

Pada hari normal, sambang santri dibuka terpisah antara putra dan putri juga maksimal kunjungan harian sebanyak 100 santri. Sedangkan kemarin, sambang santri dibuka untuk santri putra dan putri secara bersamaan meskipun di lokasi yang berbeda. Putra ditempatkan di balai pertemuan dan Gedung SMKNJ, sedangkan putri di gedung MTs NJ dan MANJ.

Kendatipun demikian, tempat yang telah disediakan pesantren tidak mampu mengakomodir pengunjung, sehingga wali santri melakukan pertemuan di area parkir sepeda, pinggir jalan, teras wartel dan musala timur. Jumlah 2.013 santri ini meliputi putra sebanyak 684, putri daltim 660 dan putri dalbar 669 yang terbagi menjadi dua sesi. Pagi mulai pukul 09.00 sampai dengan 12.00, untuk sesi siang 13.00 sampai dengan 15.30. jumlah ini tidak termasuk santri wilayah satelit seperti Mawaddah dan Zabitsa.

(Kondisi lapangan parkit saat sambang santri Pondok Pesantren Nurul Jadid pada hari Raya Idul Adha 1444 H yang dipadati pengunjung)

Pihak pesantren membatasi jumlah pengunjung sebanyak dua orang, akan tetapi fakta di lapangan banyak pengunjung yang lolos disebabkan pengurus yang bertugas kewalahan, sehingga dalam sehari estimasi hampir 5.000 pengunjung memadati area pesantren. Hal ini juga terpantau dari banyaknya jumlah kendaraan yang terparkir di lapangan parkir utama, area kampus UNUJA, lapangan ayaman, musala timur, Mansapro bahkan sampai ke pekarangan rumah tetangga sekitar pesantren.

Pengurus sambang santri terlihat sangat kewalahan menghadapi banyaknya pengunjung wali santri yang datang, bahkan tidak sedikit wali santri berhasil lolos sampai ke zona satu asrama santri, karena pihak Kamtib terkonsentrasi di pengaturan lalu lintas dan parkir. Kondisi padatnya kendaraan pengunjung ini sempat menimbulkan kemacetan mulai dari jalan tanjung sampai ke jalan Raya Paiton.

 

 

(Humas Infokom)

Maksimalkan Pelayanan, Biktren-IT Launching Aplikasi Web Reservasi Sambang Santri

nuruljadid.net – Biro Kepesantrenan (Biktren) Pondok Pesantren Nurul Jadid telah meluncurkan aplikasi web ‘Reservasi Sambang Santri’ untuk meningkatkan pelayanan kepada wali santri dan mendukung penerapan digital dalam program kerja Biro Kepesantrenan. Ini dilakukan tak lain untuk mempermudah wali santri melakukan pendaftaran sambang santri, meningkatkan akuntabilitas dan transparansi laporan.

Berdasarkan Surat Edaran Kepala Biro Kepesantrenan Nomor: NJ-F/A.III/0120/12.2022 aplikasi web ‘Reservasi Sambang Santri’ ini mulai berlaku digunakan sejak tanggal 01 Januari 2023. Surat Edaran bisa diunduh melalui (link ini).

Admin bidang Kesejahteraan Santri Ikhwan Abdillah menjelaskan aplikasi web ‘Reservasi Sambang Santri’ ini digagas oleh tim kolaborasi antara pihak Biro Kepesantrenan dan Bagian IT Pesantren. Aplikasi ini memuat Form Reservasi Pendaftaran Sambang, jadwal sambang santri, laporan jumlah pendaftar di setiap harinya, dan berbagai fitur lainnya.

“Dengan fitur-fitur tersebut, Wali Santri dapat dengan mudah melihat kuota sambang santri yang tersedia dan informasi jadwal sambang setiap harinya. Dan juga, aplikasi web ini tersinkron dengan fitur arsip sambang santri di Pedatren,” jelasnya kepada Tim Nurul Jadid Media.

Lebih lanjut, ia mengatakan aplikasi web ‘Sambang Santri’ adalah bentuk pengembangan fungsi tata kelola kearsipan, laporan, dan dokumentasi sambang santri yang sinkron dengan aplikasi Pedatren NJ.

Adanya inovasi yang canggih dan lebih adminsitratif ini, kata Ikhwan, diharapkan dapat mempermudah wali santri untuk mendaftar sambang. Berbeda dengan sebelumnya, dimana wali santri harus menelpon atau mengirim pesan kepada call center petugas sambang untuk mendaftar, sehingga dilihat dari banyaknya santri tak jarang terjadi trouble atau slow response.

Dalam pengoperasiannya, aplikasi web ‘Reservasi Sambang Santri’ ini sangat mudah, adapun Panduan Reservasi Sambang Santri dapat diunduh melalui (link ini). Tutorial ini juga tersedia dalam bentuk audiovisual dan bisa ditonton melalui kanal YouTube Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Untuk mengunjungi laman aplikasi web ‘Reservasi Sambang Santri’ dapat diakses ke link berikut https://sambang.nuruljadid.net/

 

 

(Humas Infokom)

Membludak, Wali Santri Padati Lingkungan Pesantren Pada Hari Raya Idul Adha

nuruljadid.net – Tidak seperti biasanya, suasana sambang santri di Pondok Pesantren Nurul Jadid pada hari minggu (10/07/2022) kemarin sangat ramai. Pasalnya pada saat itu bertepatan dengan momen hari raya Idul Adha 1443 H. Sehingga wali santri pun berbondong-bondong dari berbagai daerah datang ke pesantren.

Peningkatan kuantitas kunjungan untuk sambaing santri, selain karena momen hari raya, juga karena kerinduan wali santri untuk bertemu putra-putrinya khususnya mereka yang anaknya masih baru mondok. Pengurus pesantren juga sempat kewalahan terutama tim Kamtib dalam menertibkan lalu lintas kendaraan dan arus kedatangan yang sampai memenuhi jalan desa.

Di hari biasa, sambang santri dibuka berdasarkan jadwal harian antara putra dan putri yang berbeda. Sedangkan kemarin, sambang santri dibuka untuk santri putra dan putri secara bersamaan di lokasi yang berbeda. Lokasi sambang santri putra berada di Batra (balai pertemuan putra) sedangkan untuk sambang santri putri dibagi ke beberapa tempat seperti MTs NJ, SMK NJ, dan tempat parkiran sepeda.

(Kondisi sambang santri saat Hari Raya Idul Adha 1443 H hingga ke halaman garasi mobil dan sepeda motor pesantren)

Meskipun di lokasi yang berbeda, namun halaman pesantren tetap ramai dipadati wali santri. Bahkan membludaknya wali santri, parkiran yang tersedia dan jalanan di sekitar Nurul Jadid mengalami kemacetan lalu lintas.  Bagian keamanan pesantren akhirnya dibantu oleh polisi dan masyarakat sekitar untuk mengatur dan menertibkan lalu lintas di sekitar pesantren.

Untuk mengurai dan menghindari penumpukan wali santri, pesantren sudah membagi menjadi dua shift kunjungan. Pagi dimulai pukul 09.00 WIB sampai dengan 12.00 WIB. Sedangkan shift siang dimulai pukul 13.00 WIB sampai dengan 16.00 WIB berdasarkan surat edaran Biro Kepesantrenan.

Kendati demikian, jumlah wali santri melebihi daya tampung balai pertemuan. Secara prosedur wali santri perlu mendaftarkan diri terlebih dahulu. Namun tidak banyak wali santri baru memahami prosedur tersebut, sehingga pengurus pesantren dilema antara meminta pulang atau tetap melayani, akhirnya demi menghargai kedatangan wali santri yang dari jauh datang ke pesantren, mereka pun terpaksa diterima.

(Kondisi sambang santri saat Hari Raya Idul Adha 1443 H memadati tempat parkiran sepeda motor pengurus pesantren)

Pengurus sambang santri terlihat sangat kewalahan menghadapi banyaknya wali santri yang datang ke pesantren. Belum lagi, menghadapi wali santri yang tidak mendaftarkan diri untuk melakukan sambang kepada pengurus, namun memaksa untuk bertemu dengan putra-putrinya.

Proses pendaftaran sambang santri menggunakan via telepon kepada nomer pengurus wilayah yang tertera di surat edaran. Setelah terkonfirmasi oleh pihak pengurus, maka wali santri tinggal menyesuaikan dengan jadwal yang telah ditentukan. Baik sesi satu (pagi) ataupun sesi dua (siang).

Kondisi sambaing santri yang over capacity ini akhirnya menimbulkan kemacetan di jalan Raya Paiton dan banyak keluhan yang ditujukan kepada pihak pengurus pesantren. Sehingga dengan adanya insiden ini, harapannya ke depan wali santri dapat mengikuti prosedur dan ketentuan yang sudah dibuat oleh pesantren demi menjaga ketertiban dan kenyamanan bersama.

 

 

(Humas Infokom)