Pos

Siswa SMANJ Sabet Juara I Lomba Dramatisasi Bahasa Mandarin Se-Jatim

nuruljadid.net- Kemarin tanggal 1 Pebruari 2020, Siswa Sekolah Menengah Tingkat Atas Nurul Jadid atau lebih dikenal dengan sebutan SMANJ meraih juara 1lomba  dramatisasi bahasa mandarin Se- Jawa Timur yang diselenggarakan Universitas Negeri Malang.

Lomba drama yang diberi tema “Mengenalkan Pesantren dan Islam melalui Visualisasi Drama Dengan Menggunakan Bahasa Mandarin” ini  diikuti oleh beberapa sekolah se Jawa Timur.

Ustadz Dzulqomar WKM Kesiswaan SMA Nurul Jadid Paiton, Probolinggo menuturkan harapannya agar prestasi yang diraih oleh siswanya, tidak membawa mereka cepat merasa puas.

“Prestasi ini sangat bagus, apalagi juara I lomba dramatisasi menggunakan bahasa mandarin. Namun harapan saya kepada anak didik saya yang telah meraih juara I tidak cepat puas, karena ini akan berakibat kepada tidak semangatnya untuk terus berusaha semakin baik. Masih ada lomba-lomba yang harus diikuti pada event yang lebih besar. Lomba tingkat nasional lebih-lebih tingkat internasional”.

Masih kata Ustadz Qomar, Juara lomba dramatisasi mandarin oleh siswa kami ini, keluarga besar SMANJ berharap Pondok Pesantren Nurul Jadid semakin berkibar dan semakin bias bersaing dengan dunia luar khususnya berkait bahasa dalam bidang bahasa mandarin.

“Dengan diraihnya juara I ini, Sekolah Menengah Atas Nurul Jadid atau SMANJ, berharap bisa bertambah jaya dan unggul bersaing dengan sekolah-sekolah favorit diluar sana”, tambahnya.

 

Pewarta ; PM

Kontingen Nurul Jadid Sumbangkan 4 Medali di Ajang Pospeda Jawa Timur

Kontingen Nurul Jadid Sumbangkan 4 Medali di Ajang Pospeda Jawa Timur

nuruljadid.net – Kontingen Pondok Pesantren Nurul Jadid mendelegasikan 30 santriwan dan santriwatinya dalam ajang Pospeda tingkat Provinsi Jawa Timur dari total 83 peserta perwakilan Kabupaten Probolinggo yang berasal dari Pondok Pesantren se Kabupaten Probolinggo. Setidaknya 6 cabang lomba yang diikuti oleh kontingen Nurul Jadid terdiri dari atletik, pidato, seni kriya, senam santri, pencak silat dan seni hadrah.

Perhelatan Pekan Olahraga dan Seni antar Pondok Pesantren Daerah (POSPEDA) ini merupakan ajang bergengsi yang diselenggarakan dua tahun sekali untuk santri dalam mengaktualisasikan potensi dan bakatnya di bidang olahraga, seni dan budaya sebagai wahana untuk menunjukkan jati diri pesantren di tengah masyarakat.

Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur sebagai leading sector penyelenggaraan POSPEDA ini bersama Dinas Pemuda dan Olahraga menghimbau kepada seluruh Kantor Kementerian Agama (KEMENAG) kota dan kabupaten di Jawa Timur melalui Kasi. PD. Pontren untuk menjaring kader terbaik di masing-masing daerah agar turut ambil bagian dalam perhelatan kompetisi bergengsi ini.

Kejuaraan yang berhasil diraih oleh kontingen Nurul Jadid antara lain adalah 3 medali emas dari lomba Seni Kriya Putra, Lompat Jauh Putra dan Lompat Jauh Putri yang akan melaju ke POSPENAS tanggal 19-21 November 2019 di Bandung Jawa Barat dan 1 medali perak untuk kategori lomba pidato Bahasa Inggris Putri.

Hasil Klasemen Pospeda Jawa Timur

Hasil Klasemen Pospeda Jawa Timur

Bapak Mujiburrohman selaku ketua Kontingen Nurul Jadid menyampaikan rasa bangga kepada pemenang POSPEDA yang berhasil mengharumkan nama baik Pondok Pesantren Nurul Jadid dan Kabupaten Probolinggo.

“Saya sangat bersyukur dan bangga kepada Kontingen Nurul Jadid yang berhasil menjadi Juara dan mewakili Jawa Timur ke POSPENAS di Bandung, walaupun tidak sedikit yang gugur. Oleh karenanya kami akan terus evaluasi dan berbenah untuk mempersiapkan para santri lebih baik lagi di event-event lomba mendatang”, terang Mujib.

Menurut Mujib, raihan prestasi ini bukan kerja individu melainkan kerja kolektif semua pihak yang ikut mendukung dan mempersiapkan para santri agar siap berkompetisi dan mempersembahkan yang terbaik bagi Pesantren, Kabupaten Probolinggo dan Jawa Timur.

Penulis: Mujiburrohman

Editor: Ponirin

Galeri Foto: DIALOG MILENIAL “Forum Komunikasi Osis Nurul Jadid (FKO-NJ)”

POSPEDA VIII (Pekan Olah Raga & Seni Antar Pondok Pesantren) 2019

Galeri Foto: POSPEDA VIII (Pekan Olah Raga & Seni Antar Pondok Pesantren) 2019

Dua Santri Nurul Jadid Mendapat Selendang dari CEO Platinum Skills

nuruljadid.net- CEO Platinum Skills Bapak Edin Muhammad memberikan selendang sebagai bentuk penghargaan kepada dua orang santri yang menang dalam pemilihan Duta Siswa dan Mahasiswa Berprestasi Nasional, Siang tadi (07/09/19) pukul 13. 30 WIB di Aula Mini UNUJA, Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo.

Bapak Edin Muhammad dalam sambutannya mengatakan kekaguman kepada Pondok Pesantren Nurul Jadid karena mampu mendidik santrinya hingga mampu bersaing bahkan mengalahkan 972 peserta yang ikut lomba pemilihan Duta Siswa Berprestasi.

“Saya bangga bisa berada di Pondok ini, Pondok yang besar dan banyak santrinya. Dan disini lahir seorang Duta Siswa Berprestasi Wahyu Ilahi dan Zaydan Izza Faris. Untuk itu, saya akan memberikan selendang sebagai bentuk kebamggan dan penghargaan kami,” Ucap Bapak Edin

“Semoga kami bisa bekerja sama dengan Pesantren Nurul Jadid, itu sebuah kebanggaan kami,” Lanjutnya.

Pewarta : PM

MASA DEPAN PESANTREN (Kaum Sarungan Menjawab Revolusi Industri 4.0)

nuruljadid.net- Kemarin malam (Jum’at, 6/9), setelah aktivitas rutin mendampingi santri SMP Nurul Jadid (SMPNJ) belajar, saya diajak makan bersama. Makan bersama sebagai wujud rasa syukur atas keberhasilan siswa SMPNJ menjadi “Duta Siswa Prestasi Nasional 2019’ yang sekaligus menjadi “Brand Ambassador The Platinum Skills” selama 1 tahun atas nama Wahyu Ilahi.

Tradisi makan bersama di Pondok, kadang berupa “tabek” yang dibungkus daun pisang. Satu “tabek” bisa dihidangkan untuk 8 sd 10 santri. Kadang beberapa “tabek” disatukan sehingga cukup untuk 30 sd 40 santri.

Kemarin malam itu bukan berupa tabek. Berupa hidangan (nasi dan lauk pauk) yang langsung digelar di tikar plastik memanjang. Kemudian para santri berkumpul melingkar dan menyantap hidangan secara bersama. Ustadz dan santri berkumpul jadi satu, tidak membedakan status. Tetapi tetap memperhatikan ahklakul karimah (sopan santun). Para ustadz dipersilakan degan sopan untuk bergabung bersama. Setelah doa kemudian sama-sama menikmati hidangan.


Hari sabtu (7/9) pagi saya mengajar di SMA Nurul Jadid (SMANJ). Aktivitas literasi (mencari sumber-sember referensi) masalah-masalah sosial di Perpistakaan SMANJ. Perpustakaan ini cukup luas (ukuran 9 x 12) dengan koleksi buku sekitar 7000 (tidak termasuk buku pelajaran).

Para santri sangat asyik membaca buku. Setelah mengambil buku dari raknya, kemudian berlajar bersama. Duduk melingkar seolah sedang makan. Malam hari menyantap makanan, siang hari menyantap buku-buku referensial. Itulah kebiasaan santri sarungan dalam aktivitas belajar hariannya.
***

Proses pendidikan di pesantren, mayoritas pesantren di Indonesia –tidak pernah usang dan ketinggalan– selalu dapat menjawab perubahan dan tantangan zaman. Terus berevolusi menemukan cara terbaik sesuai dengan tuntutan zamannya.

Kaidah yang menjadi pegangan “memelihara hal-hal lama yang baik dan mengambil hal-hal baru yang lebih baik”. Kaidah lain yang terpatri kuat –dalam konteks pendidikan– terkenal quote (kutipan) pendapat yang berasal dari Ali bin Abi Thalib RA “didiklah anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup bukan dizamanmu”.

Pendapat Ali Bin Abi Thalib ini –menjadi perhatian dan diterapkan di pondok pesantren– jauh mendahului pendapat seorang fururulog dari Amerika Serikat, Alfin Toffler (1928-2016) yang menyatakan “Education mustsave in the future time” (Pendidikan harus selalu mengacu pada masa depan).

Pesantren terus dapat merespons dan mengadaptasi perkembangan teknologi dan informasi, revolusi industri 4.0 dan rentetan efek dari dinamika perubahan zaman itu sendiri. Di tengah kegagapan budaya (cultural gap) terjadi dalam dunia pendidikan.

Meskipun kemajuan teknologi dan informasi –seolah– semua persoalan dan ilmu pengetahuan dapat dicari (akses) jawabannya melalui internet, namun pesantren –sebagai pengelola pendidikan– tetap dapat tampil meyakinkan –ditengah– disrupsi kemapanan.
Pesantren adalah tempat dan proses menuntut Ilmu. Baik ilmu berkaitan dengan agama maupun ilmu pengetahuan lainnya.

Sabtu (7/9/2019) siangnya (Jam 10.30 sd 11.30) mendapat kunjungan dan sosialisasi “THE IMPORTANCE OF SOFT SKILLS FOR STUDENTS IN INDUSTRIAL REVOLUTION 4.0 dari THE PLATINUM SKILL INDONESIA di Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Terdapat dua santri yang berprestasi diajang duta siswa berprestasi tingkat Nasional. Selain Wahyu Ilahi dari SMPNJ ada juga Zeidan Izza Faris dari MTS Nurul Jadid. Sebelumnya terdapat 15 santri Nurul Jadid dari berbagai lembaga pendidikan, masuk 100 besar nominator tingkat Nasional. Menyisikan 972 peserta se Indonesia.

Pesantren secara umum dan khususnya Pondok Pesantren Nurul Jadid siap menghadapi tantangan global dan abad 21. Meskipun kebiasaan (tradisi) dengan pola makan “tabek” dan sarungan (kaum bersarung), tetap dapat menghasilkan prestasi.

Pondok Pesantren siap membekali santri memiliki daya saing yang tinggi dalam percaturan Internasional selain bekal ilmu agama yang menjadi pokok pembelajaran di Pesantren. Anak pesantren tidak ketinggalan zaman. Penguasaan bahasa asing (Inggris, Arab dan Mandarin) di atas rata-rata, kata Tim dari Platinum Skill.

Penulis : Didik Agung P Wicaksono

Editor  : Ponirin Mika

Platinum Skills: Santri Nurul Jadid, Mengalahkan 972 Peserta Lomba

nuruljadid.net- Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo, Jawa Timur, kedatangan Platinum Skills Indonesia, Sabtu Pagi (07/09/19) untuk melakukan sosialisasi Program Platinum Skills bertempat di AULA MINI UNUJA pukul 11. 02 WIB.

Tampak hadir pada acara tersebut Sekretaris Pesantren Ustadz H. Faizin Syamwil, Kepala Biro Pendidikan, KH. Mahfudz Faqih, Kepala SMANJ KH. Hefny Rozak, Kepala MANJ Ustadz H. Lukman Hakim, Kepala SMPNJ Ustadz Didik Agung Wicaksono, WKM Kesiswaan MTs NJ Ustadz Kholil Hasyim dan beberapa pengurus Pesantren.

Mewakili Kepala Pesantren Ustadz H. Faizin Syamwil menyampaikan ucapan terima kasih kepada Platinum Skills atas kunjungannya. Ustadz H. Faizin mengatakan bahwa umur Pesantren dalam usia 70 tahun. Untuk Pesantren usia 70 masih muda. Semoga Nurul Jadid terus bisa memberikan yang terbaik untuk bangsa. Sosialisasi ini sangat berharga karena ini merupakan penghargaan kepada kami di dalam melaksanakan program. Pesantren ini juga merupakan lembaga kader yang terus berupaya untuk mengasah skills santri yang di titipkan oleh orang tuanya.
Kedatangan platinum merupakan evaluasi eksternal dan itu sangat bagus sebagai masukan buat kami di dalam melaksanakan program.

CEO Bapak Edin Muhammad mengatakan, kami punya mimpi anak anak Indonesia ikut andil ditingkat Nasional maupun Internasional.
Platinum skill bergerak untuk mempersiapkan generasi muda yang cerdas dan berbudi luhur. Dengan mengasah beberapa skill yang dimiliki oleh anak anak bangsa. Disisi lain, Platinum skill melatih anak anak sesuai dengan minat bakatnya.

“Nurul Jadid alhamdulillah mendapatkan kesempatan untuk mengikuti kompetesi berikutnya atas nama Wahyu Ilahi dia kemarin mengalahkan 972 peserta yang ikut lomba. Dan kami akan memberikan selendang sebagai bentuk penghargaan kepada saudara Wahyu Ilahi dan saudara Zaydan IF,” Ujarnya

“Kami datang untuk berpatner dengan Nurul Jadid, kami sangat antusias menyambutnya apabila Nurul Jadid bergabung dengan kami,” Ucapnya.

Sementara Bapak Dodik Pengurus CEO memberikan apresiasi kepada santriwati Nurul Jadid yang menggunakan bahasa Inggris.

“Sangat luar biasa pengucapan bahasa inggrisnya, sangat luar biasa bagus dan saya salut sekali. Banyak orang yang mengucapkan bahasa Inggris kurang sempurna, tapi untuk MC dari santri Nurul Jadid ini sangat sempurna,” Ucapnya.

 

Pewarta : PM

 

 

2 Santri Nurul Jadid, Juara Duta Siswa Berprestasi Nasional

nuruljadid.net – Wahyu Ilahi santri Pondok Pesantren Nurul Jadid berhasil menyabet Juara 1 Pemilihan Duta Siswa-Mahasiswa Berprestasi Nasional (PDSMBN) 2019 tingkat SLTP sederajat yang digelar di Gedung Kesenian Balai Pemuda Surabaya (10/08/19) setelah melalui proses seleksi panjang dan melelahkan.

Santri yang mondok di pesisir pedesaan Karanganyar Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, itu mewakili sekolahnya, SMP Nurul Jadid, di ajang bergengsi Nasional bersaing dengan siswa terbaik bangsa dari berbagai provinsi di Indonesia.

Tidak hanya Wahyu, dalam ajang ini dua Trophy diraih sekaligus oleh santri Nurul Jadid atas nama Zeidan Izza Faris dari MTs. Nurul Jadid yang menempati posisi Juara 3.

Sementara itu Bapak Mujiburrohman Kabid. Pengembangan dan Pengelolaan Biro Pendidikan Nurul Jadid menjelaskan setidaknya tahun ini Pondok Pesantren Nurul Jadid mengutus 15 santri untuk mengikuti seleksi PDSMBN 2019 baik dari tingkat SLTA maupun SLTP yang sebelumnya terpilih sebagai Santri Berprestasi Nurul Jadid 2019. Termasuk berbagai persiapan dilakukan untuk mengikuti ajang tersebut. Seleksi dilakukan berdasarkan prestasi akademis dan non-akademis serta kegiatan soft skills seperti keorganisasian, kesukarelawanan dan sejenisnya.

“Alhamdulillah, dari 15 santri 8 anak lolos ke Grand Final, 2 dari MA Nurul Jadid, 1 SMA Nurul Jadid, 2 SMP Nurul Jadid, 1 MTs Nurul Jadid dan 2 MTs. N 1 Probolingggo,” jelasnya kepada nuruljadid.net

Santri Nurul Jadid, Wahyu Ilahi dan Zeidan Izza Faris dinyatakan terpilih menjadi Duta dan Juara pada Pemilihan Duta Siswa-Mahasiswa Berprestasi Nasional 2019 oleh Lembaga Pusat Pengembangan Platinum Skills Indonesia setelah lolos menjadi Grand Finalist menyisihkan 977 pendaftar SMP dari total 3.986 sedangkan tingkat SD: 987, SMA: 1.022 dan tingkat Mahasiswa sebanyak 1.000 pendaftar. Pada seleksi administratif tersaring TOP 100 sebagai Quarter-Finalist dari masing-masing kategori, pada fase ini peserta diberikan Video Challenge untuk unjuk kemampuan Public Speaking dan Ideas Introduction berbahasa Inggris atau bahasa Indonesia yang kemudian mengerucut menjadi 30 besar atau Semi-Finalist untuk menjalani sesi Phone Interview menuju Grand Final.

Pelaksanaan Grand Final dihelat pada tanggal 9 – 10 Agustus 2019 di dua tempat berbeda, hari pertama di Core Hotel Bonnet dengan 4 sesi meliputi Talent Show, National Speech, Social Project dan Personality Interview yang dijuri langsung oleh CEO The Platinum Skills, Edin Muhammad; Mister Indonesia 2018, Okka Pratama; Brand Ambassador The Platinum Skills 2018, Isaac Agung Budiman; CEO Dave Entertainment, Davina Maharani Pietrek dan Business Development Manager, Steve. Hari kedua merupakan hari puncak yang digelar di Gedung Kesenian Balai Pemuda Surabaya. Sebelum penobatan, pembawa acara mengumumkan Special Award untuk kategori Best in Talent, Best in Bhinneka Tugal Ika Night, Best in Social Affairs, Best in National Speech dan Best in Interview. Dari lima kategori tersebut, delegasi Nurul Jadid atas nama Wahyu Ilahi berhasil menggondol dua kategori yaitu Best in Social Affairs dan Best in Interview.

Wahyu nama panggilan akrabnya, mengaku sangat gembira dan tidak percaya bisa menyabet dua Special Awards sekaligus menjadi Duta Utama Siswa Berprestasi Nasional 2019 tingkat SMP. “Awalnya saya enggak nyangka. Karena banyak Grand Finalist yang sangat bagus dan luar biasa, yang saya lakukan hanya fokus dan berusaha melakukan yang terbaik sesuai arahan guru Pembina. Alhamdulillah, berkat barokah pesantren, para kyai, guru, orang tua dan teman-teman saya bisa meraih semua ini,” terang santri asal Kalimantan Selatan ini.

“Saya bangga bisa membawa nama baik almamater tercinta Pondok Pesantren Nurul Jadid dan Kabupaten Probolinggo ke ajang Nasional bahwa Santri bisa bersaing dan berprestasi,” imbuhnya di akhir wawancara

Pewarta : Mujiburrahman

Editor : Ponirin Mika

 

Lagi, MANJ Tak Terkalahkan Di Lomba KSM Kabupaten

nuruljadid.net- Madrasah Aliyah Nurul Jadid,  sejak 3 tahun terakhir,  tetap eksis menoreh prestasi di ajang Kompetisi Sains Madrasah (KSM) Kabupaten. Demikian pula pada tahun ini, KSM yang digelar di MANJ Juli lalu (20/7) delegasi MANJ berhasil meraih juara. Tak tanggung-tanggung, delapan peseta didik MANJ berhasil menyabet juara di ajang tahunan gelaran Kementrian Agama Kabupaten, Probolinggo tersebut.

Dari daftar juara yang diumumkan oleh pihak panitia, peraih juara dari MANJ adalah Faizurrofiq Lutfil Huda (XII IPS 1) Juara 1 Geografi, Fahmi Ainurrahman (XI IPS 1) juara 2 ekonomi, Wilda Rif’ah Fauziyah (Unggulan IPA 2) juara 1 biologi XII, Azza Wafiqurrahmah (XI Unggulan IPA 2) juara 2 matematika, Aliyuddin Al Huda (XI Unggulan IPA 1) Juara 3 Fisika.

Tiga siswi lainnya meraih harapan, mereka adalah Sulistianingsih (XII IPA 2) harapan 1 matematika, Yayak Rizqia (XI Unggulan IPA 2) harapan 2 Fisika dan Nyimas Zahrotul Azizah (XI Unggulan IPA 2) harapan 2 Kimia. Dengan meraih lima juara dan tiga harapan, MANJ menjadi satu-satunya madrasah yang paling dominan.

Berlokasi di kantor Kemenag Kabupaten Probolinggo, awal Agustus lalu (5/8) para juara KSM menerima tropi dan piagam penghargaan. Tampak pada saat acara penerimaaan hadiah, peserta didik MANJ cukup mendominasi di panggung kehormatan.

“Alhamdulillah, MANJ menjadi yang paling banyak meraih juara, sehingga bisa dikategorikan sebagai juara umum,” tutur Ust. Moh. Naim Waka Kurikulum MANJ yang kala itu, turut mendampingi peserta didiknya. Dengan prestasi tersebut, beberapa pihak dari Kemenag dan guru pendamping dari Madrasah Aliyah memberikan ucapan selamat kepada beliau.

Pewarta : b4d
Editor : Ponirin Mika

Lima Mahasiswa Peraih Medali, Mendapat Beasiswa Prestasi Pencak Silat Internasional Championship

nuruljadid.net – Wakil Rektor III Universitas Nurul Jadid, Nur Fadli Hidayat, mengapresiasi prestasi lima mahasiswanya yang berhasil menyabet medali emas, perunguh, dan perak. Dalam turnamen Pencak Silat Internasional Championship, yang bertempat di GOR Lila Buana, Denpasar, Bali, Sabtu (28/0719).

Bagaimana tidak, “di umur universitas yang baru dua tahun ini, mahasiswanya sudah mampu mempersembahkan dua medali emas, dua medali perunggu dan satu medali perak di tingkat internasional. Apalagi Unit Kegiatan Mahasiswa Perguruan Bela Diri Universitas Nurul Jadd (UKM PBD UNUJA) masih seumur jagung atau enam bulan, sesuatu hal yang luar biasa,” ujarnya.

Lanjut Pak Pang, sapaan akrab Noer Fadli Hidayat, persembahan medali dari UKM PBD UNUJA ini, dapat menjadi cermin, bahwa tanpa pengalaman dalam event internasional. Dengan hanya bermodal ketekunan, keyakinan dan semangat untuk mempersembahkan yang terbaik pun bisa.

Pasalnya, mahasiswa yang diutus dalam event internasional, targetnya bukan untuk memperoleh medali, melainkan sebagai bahan pembelajaran dan pengalaman. “Karena UNUJA baru pertama kali mengikuti event internasional. Tetapi, alhamdulillah niat itu,   hasilnya lebih tinggi dari pada yang diharapkan, justru semua delegasi mendapat medali,” tuturnya.

Lima mahasiswa peraih medali tersebut mendapatkan penghargaa berupa beasiswa menempuh pendidikan dari UNUJA sebagai lembaga pendelegasi. Karena, UNUJA memiliki kebijakan untuk memberikan apresiasi dan penghargaan kepada mahasiswa berprestasi berupa beasiswa pendidikan,” katanya.

Harapanya, beasiswa prestasi tersebut dapat menumbuhkan minat dan bakat mahasiswa untuk bersaing mengikuti even-even tingkat regional maupun internasional, yang akan difasilitasi UNUJA.

Penulis : Mr. Han (SJ)

Editor : Rizky H.T.

20190725_siswi-smk-nurul-jadid-terpilih-jadi-duta-bumn-wakili-jatim-ke-gorontalo

Siswi SMK Nurul Jadid Terpilih Jadi Duta BUMN Wakili Jatim Ke Gorontalo

nuruljadid.net – Prestasi membanggakan ditunjukkan siswi SMK Nurul Jadid Paiton Kabupaten Probolinggo, dengan terpilih menjadi duta BUMN (Badan Usaha Milik Negara) tingkat Provinsi Jawa Timur ke Gorontalo pada tanggal 12 sampai dengan tanggal 20 Agustus 2019.

Pelajar yang juga santriwati Pondok Pesantren Nurul Jadid di desa Karanganyar, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo tersebut akhirnya berkesempatan mewakili Jawa Timur, untuk mengikuti siswa mengenal Nusantara di Gorontalo setelah lolos seleksi berkas dan wawancara.

Elvina Cahyani siswi SMK Nurul Jadid Paiton dinyatakan lolos terpilih menjadi salah satu duta BUMN pada program ‘Siswa Mengenal Nusantara’ yang diadakan salah satu BUMN yakni PERTAMINA berkolaborasi dengan Pemprov Jatim setelah ia mengikuti seleksi interview di Hotel Luminor Surabaya, Rabu (17/7/2019) dari sekitar 78 pelajar se Jawa Timur yang telah lolos pemberkasan.

Vina nama panggilan akrabnya, mengaku sangat gembira menjadi salah satu siswi yang terpilih untuk mengikuti Program siswa Mengenal Nusantara ini. “Karena sebelumnya kita bertiga dari SMK Nurul Jadid yang lolos pemberkasan mewakili Kabupaten, yaitu Muhammad Fadil Hasan dan Yogis Dirga Primanda, namun hanya ada 34 pelajar yang berkesempatan ke Gorontalo mengikuti program tersebut. Alhamdulillah saya lolos setelah sesi wawancara. Rencananya tanggal 12 sampai 20 Agustus nanti,” terang siswi asli Probolinggo kelahiran 2003 ini.

Elvina bersama Muhammad Fadil Hasan dan Yogis Dirga Primanda mengikuti seleksi wawancara didampingi oleh Waka. Sarana Prasarana, Fifin Priandono dan dua guru pendamping lainnya yaitu Mujiburrohman dan Indah. Persiapan cenderung mendadak dan sangat singkat namun arahan dari guru Pembina menjadi acuan delegasi SMK Nurul Jadid untuk belajar materi persiapan wawancara.

Sementara itu Kepala SMK Nurul Jadid Paiton, Abdul Manaf Firdaus menjelaskan, setidaknya mengirimkan empat siswa untuk mengikuti seleksi yang diambil dari siswa-siswi berprestasi. Termasuk berbagai persiapan dilakukan sebelum mengikuti seleksi tersebut.

“Alhamdulillah, satu siswi kita Elvina Cahyani lolos bersama dengan 34 pelajar lainnya mewakili Jawa Timur,” jelasnya kepada nuruljadid.net.

Ditambahkan, dengan lolosnya siswi tersebut ia sangat bangga dan mengapresiasi salah satu siswinya bisa terpilih di program tersebut. “Agar kedepannya semakin banyak siswa SMK Nurul Jadid yang notabene sekolah di desa berbasis Pesantren bisa berprestasi di tingkat regional, nasional maupun internasional,” harapnya.

Seperti diketahui sebelumnya, siswa yang mengikuti seleksi tersebut diutamankan kelas XI SMA/SMK, dari keluarga kurang mampu namun memiliki kemampuan akademik maupun non akademik yang baik seperti olahraga, seni budaya dan yang lainnya. Termasuk aktif sebagai pengurus organisasi dan menulis essai sebanyak 500 kata yang menceritakan motivasi mengikuti program siswa mengenal nuasantara.

Pada program Siswa Mengenal Nusantara ini, para duta akan dikenalkan dengan Budaya Daerah yang berada di Gorontalo, BUMN setempat dan akan tinggal di rumah orang tua angkat dari masyarakat setempat selama program. Sehingga peserta akan mendapatkan pengalaman yang berharga untuk lebih mengenal keragaman Nusantara.

Penulis: Mujiburrohman

 

 

Kiai Hamid Ajak Santri Mengingat Falsafah Ki Hajar Dewantoro

Nuruljadid.net.- Dalam sambutannya Kepala Pesantren PPNJ, mengajak kepada seluruh peserta Gebyar Pendidikan, khusus bagi santri berprestasi agar mengingat falsafah Ki Hajar Dewantoro, sebagai tokoh pendidikan termuka, sangat berarti bagi perjalanan pendidikan di bumi pertiwi. Melalui ide dan konsep pendidikan yang ia gagas mampu mewujudkan sistem pendidikan yang baik.

“Hari ini kita patut bersyukur dan sepantasnya bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah, salah satu nikmat Allah yang kita rasakan, kita bisa hadir di acara ini. Beliau juga menyampaikan bahwa dihari ini, mengingatkan kita pada konsep Ki Hajar, “Jika kita berada di depan kita harus mampu memberi contoh,

jika ada di tengah harus mampu memberi prakarsa, jika ada di belakang harus mampu memberi tutwuri handayani.
Dawuh Kiai Hamid ini, tidak lain merupakan peringatan bahwa sebagai orang berpendidikan harus mampu untuk memberikan yang terbaik bagi yang lain. Jika seseorang ingin menjadi yang terbaik maka salah satunya yang harus di lakukan mencari lingkungan yang baik, seperti dawuh beliau “Kita butuh lingkungan yang baik, tumbuh dan berkembang. Jangan kamu berteman dengan orang yang kata-katanya tidak membangkitkan gairahmu.

Gebyar Pendidikan dilaksanakan sebagai bentuk memperingati Hardiknas yang jatuh pada tanggal 2 Mei. Hal ini di maksudkan agar merefresh semangat untuk tetap sadar akan pentingnya pendidikan. Ucap Ustadz Mujib.
Acara penobatan dan Gebyar Pendidikan ini dilaksanakan di AULA MANJ pukul 09. 00 WIB dan akan di akhiri pukul 14. 00 WIB. Beberapa rangkaian kegiatan menjadi pelengkap kemeriahan acara, di antaranya : pembacaan SK Pemenang Lomba, Pembacaan SK Student Top Leader, dan penampilan film karya santri.

Pada kesempatan yang sama Kepala Biro Pendidikan KH. Mahfudz Faqih mengatakan bahwa untuk memotivasi dan menginsirasi santri yg lain, tentang penting dan strategisnya kemampuan berorganisasi yang baik dan benar dalam rangka mencapai tujuan apapun, lebih lebih tujuan dakwah islamiyah. Dan ini sebagai bentuk dari pengamalan الوعي النظامي kegiatan ini.
“Semua ini kami lakukan untuk memberikan motivasi. Ungkap Pembina FKO Ustadz Mujib

Pewarta : PM

Kepala Pesantren Hadiri Penobatan Santri Berprestasi