Boyong Santri Kelas Akhir Tiba! Penuh Keharuan Saat Wali Santri Jemput Putra-Putri Tercinta
nuruljadid.net – Akhir bulan Maret merupakan momen yang dinanti-nanti oleh Santri Nurul Jadid. Pasalnya, santri kelas akhir meski tidak semua mengakhiri masa studinya di Pondok Pesantren Nurul Jadid dan boyong (baca: berhenti) mondok. Wali santri datang memenuhi lapangan Ayaman dan Balai Pertemua Putra untuk menjemput putra-putri tercintanya (28/03).
Boyong santri dilaksanakan secara bertahap. Santri kelas akhir tingkat SLTA boyong pada hari Senin (28/03), sedangkan tingkat SLTP Selasa (29/03). Terlihat santri berbondong-bondong membawa tas, koper dan barang bawaannya dari asrama menuju tempat pelayanan boyong santri untuk mengurus surat keterangan berhenti mondok. Pelayanan boyong santri ini bertempat di Balai Pertemuan Putra (Batra) untuk santri putra, dan di lapangan Ayaman untuk santri putri.
(Nampak santri kelas akhir sedang mengurus surat keterangan berhenti di Balai Pertemuan Putra (Batra)
Ketua panitia pulang bersama dan boyong santri kelas akhir ustaz Alief Hidayatullah mengatakan bahwa boyong santri tahun 2022 ini wajib dijemput oleh Wali Santri, karena Wali Santri juga akan mengisi tanda tangan di surat keterangan berhenti mondok.
“Namun, bagi santri yang berasal dari luar jawa atau rumahnya jauh, maka mereka bisa diwakili oleh keluarga atau wali terdekatnya yang ditunjuk dan diketahui oleh orang tua santri,” ujar Ustaz Alief.
(Santri kelas akhir putra terlihat bahagia sambil membawa kardus barang untuk dibawa pulang ke rumah)
Nampak wajah bahagia dan ceria dari kebanyakan santri kelas akhir yang akan segara pulang dan melanjutkan mimpinya baik ke jenjang Pendidikan yang lebih tinggi maupun bekerja. Berbeda dengan suasana di Batra dan lapangan Ayaman, terlihat jelas perasaan rindu dari mimik wajah para wali santri setelah sekian lama bersabar dan berjuang mengikhaskan putra-putrinya mondok jauh dari orang tua.
(Suasana wali santri putri saat mengurus administrasi boyong putra-putrinya di lapangan parkir Ayaman Nurul Jadid)
Wali santri nampak memenuhi lapangan tak sabar ingin bertemu dan menjemput putra-putri tercintanya saat mengantri menunggu giliran untuk mengurus surat keterangan berhenti mondok.
“Semoga, setelah anak saya berhenti atau keluar dari Pondok Pesantren Nurul Jadid ini mendapatkan ilmu yang barokah dan bermanfaat, dan juga tidak melupakan akhlak serta ilmu agama yang telah diajarkan di pesantren,” ungkap salah satu wali santri saat diwawancarai oleh tim nuruljadid.net.
(Petugas keamanan dan ketertiban ikut terlibat melayani administrasi boyong santri kelas akhir putra)
Itulah salah satu bentuk kesyukuran wali santri saat menjemput putra dan putrinya yang telah berhasil menuntaskan studinya di masing-masing jenjang pendidikan di Pondok Pesantren Nurul Jadid.
(Humas Infokom)