Pos

Ngaji Manajemen Pesantren, Al-Hikmah Boarding School Batu Studi Tiru Ke Nurul Jadid

nuruljadid.net – Salah satu sekolah favorit di Batu Malang SMA Boarding School Al-Hikmah berkunjung ke Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo. Diketahui, tujuan kedatangan rombongan tersebut adalah dalam rangka silaturrahmi dan belajar tentang kehidupan pondok pesantren sebenarnya.

Rombongan yang beranggotakan empat orang dari SMA Al-Hikmah Boarding School Batu ini, berdasarkan keterangan dari Ibu Asri Fahmiati, berniat ingin menggali informasi spesifik tentang sistem pembelajaran Al-Qur’an, program belajar kebahasaan, dan sistem manajemen sumber daya manusia di pesantren.

Demi optimalisasi niat belajar tersebut, kunjungan dilakukan selama 3 hari 2 malam, sejak Rabu, 05 Juli 2023 sampai dengan Jum’at, 07 Juli 2023. Empat musyrifah yang juga pendidik di SMA Al-Hikmah Boarding School tersebut difasilitasi penginapan sederhana untuk bermalam di guest house atau wisma pesantren. Kepala Sekolah bapak Raingyusywaeko, M.Pd juga menyempatkan hadir bersama keluarganya menyambung tali silaturrahim dan bertanya langsung seputar manajemen pesantren kepada pengurus.

(Penyerahan cinderamata dari kepala SMA Al-Hikmah Boarding School Batu (kanan) kepada perwakilan Pondok Pesantren Nurul Jadid (kiri))

Studi tiru (best practices) dalam manajemen pesantren adalah pendekatan untuk mengadopsi metode atau strategi terbaik yang diterapkan di Pondok Pesantren Nurul Jadid yang telah terbukti berhasil. Ini berarti SMA Al-Hikmah Boarding School ingin belajar dari pengalaman sukses Nurul Jadid dan akan menerapkannya di lembaga yang mereka kelola.

Sebagaimana disampaikan oleh pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid bahwa pengelolaan Sumber Daya Manusia di pesantren memanfaatkan pendekatan manajemen SDM yang efektif untuk memotivasi para musyrif dan musyrifah, atau dikenal dengan istilah wali asuh, sehingga kualitas layanan terhadap santri meningkat.

Tidak hanya itu pengembangan kurikulum kepesantrenan dan kependidikan baik dalam bidang pembinaan Al-Qur’an, akademik dan kebahasaan, pendekatan kurikulum yang diimplementasikan adalah pendekatan yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan zaman.

(Pendokumentasian pasca studi tiru bersama pengurus SMA Al-Hikmah Boarding School Batu dan pengurus putri Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Pada malam hari, peserta studi tiru Al-Hikmah juga berkesempatan untuk observasi langsung kegiatan belajar di setiap asrama santri khususnya asrama Bahasa dan al-Qur’an. Mereka mengungkapkan kepuasan saat observasi tersebut dengan mengabadikan kegiatan asrama dalam bentuk video untuk dijadikan referensi kegiatan di asrama lembaga mereka.

Salah satu peserta studi tiru Al-Hikmah sempat menanyakan bagaimana caranya para santri dengan sigap berdiri rapi saat ada tamu dan para ustazah melintas. Mereka juga dikagetkan ketika mendapati sandalnya tertata rapi saat hendak keluar dari asrama. Hal ini menunjukkan bagaimana para santri dibentuk untuk senantiasa mengedepankan akhlaq dan adab kepada siapapun khususnya orang yang lebih tua.

 

(Humas Infokom)

Upgrading Soft Skill Konseling dan Kewaliasuhan, Pengurus Putri Nurul Jadid Studi Tiru ke Bumi Blambangan

nuruljadid.net – Pengurus Putri Pondok Pesantren Nurul Jadid melakukan studi tiru ke Pondok Pesantren Shafiyah Rogojampi Banyuwangi Jawa Timur (6/7/2023). Kegiatan ini merupakan inisiatif Biro Kepesantren Putri yang melibatkan Biro Pendidikan dan Biro Pengembangan beserta pengurus wilayah untuk upgrading soft skill konseling dan kewaliasuhan dalam rangka ciptakan ruang tenang dan ruang asuh bagi santri.

Rombongan Nurul Jadid disambut hangat oleh Ibu Nyai Nurun Sariyah, pengasuh muda Pondok Pesantren Shafiyah bersama suami dan pengurus. Meskipun ketibaan rombongan Nurul Jadid ke lokasi sudah menjelang malam, tepatnya ba’da isyak namun pihak tuan rumah tetap melayani dengan sangat baik. Keterlambatan ini disebabkan jarak yang cukup jauh dan macet.

(Ibu Nyai Nurun Sariyah, pengasuh muda Pondok Pesantren Shafiyah tengah mendemonstrasikan praktik baik dalam menciptakan ruang tenang dan nyaman melalui permainan)

Kegiatan studi tiru ini berfokus pada pengkondisian ruang tenang dan ruang asuh bagi santri sehingga tumbuh kembangnya bisa optimal. Rangkaian kegiatan berlangsung sejak pukul 20.00 WIB sampai pukul 23.00 malam.

Fokus kegiatan ini banyak memberikan pembelajaran diantaranya bagaimana penguatan diberikan kepada santri baru agar betah di pesantren dan mengenali tindakan preventif terhadap kasus perundungan (bullying). Tidak kalah pentingnya, tips bagaimana merencanakan ruang asuh bersama secara rutin dengan Wali Asuh bahkan untuk Wali Santri.

Perencanaan konten sharing wali asuh menjadi perhatian khusus dalam acara studi tiru ini sebelum membersamai anak asuh. Secara Praktis, dengan permainan atau role playing bersama para santri ternyata bisa menciptakan manfaat yang cukup signifikan apabila dikonsep dan desain sesuai kondisi objektif para santri di lapangan.

(Rombongan pengurus putri Pondok Pesantren Nurul Jadid saat melakukan focus group discussion (FGD) usai pematerian dan demonstrasi)

Peserta studi tiru dari Pondok Pesantren Nurul Jadid terdiri dari Waka. Pesantren II Hy. Hj. Nur Diana Khalidah; Wakil Sekretaris Ny. Muthmainnah Waqid; Waka. Biktren. Ny. Mamnuhatur Rohmah; Waka. Birpend. Ny. Nurul Fajriyah; Kepala BP3M Faiqotul Hikmah; Wakabid. BKWA Madinatul Munawarah; Wakabid. Kelembagaan dan Peserta Didik Lina Surtianah; Wakasi. BKWA & Motivasi Belajar Ny. Mabruroh Zain; kepala wilayah, admin Biktren, staf Biktren, dan staf Birpeng yang ada di wilayah putri pusat.

Diketahui, rombongan menggunakan moda transportasi mini bis pesantren dari Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton menuju Pondok Pesantren Shafiyah Rogojampi Banyuwangi. Banyak ilmu dan pengalaman praktik baik yang bisa didiseminasi kepada pengurus lainnya untuk meningkatkan layanan kepada santri Nurul Jadid.

(Pengurus Putri Pondok Pesantren Nurul Jadid lakukan sesi foto bersama usai kegiatan bersama pengurus Pondok Pesantren Shafiyah Rogojampi Banyuwangi)

Usai kegiatan menjelang tengah malam, sebelum pulang dilakukan sesi foto bersama antara rombongan studi tiru Nurul Jadid dengan tuan rumah. Pengurus putri Nurul Jadid pulang melewati jalur Gumitir sebab jalur Baluran macet total karena pintu masuk ke penyeberangan Gilimanuk tengah ditutup dampak dari cuaca ekstrem.

 

 

(Humas Infokom)

Silaturrahim Pengurus Putri, Bahas Penguatan Peran Pembina dalam Pendampingan Santri

nuruljadid.net – Sekretariat Putri Pondok Pesantren Nurul Jadid dibawah koordinasi wakil sekretaris Ny. Hj. Muthmainnah Waqid menggelar acara Halal Bi Halal sekaligus silaturrahim pengurus dengan pembina untuk penguatan peran pembina pasca perpindahan daerah di wilayah pusat yaitu Al-Hasyimiyah (Daltim) dan Az-Zainiyah (Dalbar) pada Selasa (31/05/2022) siang lalu di Aula Mahrom Al-Hasyimiah.

Tujuan diselenggarakannya kegiatan ini pertama adalah untuk menjalin silaturrahim dengan para ustazah senior di lingkungan Pondok Pesantren Nurul Jadid yang intens membantu kinerja pengurus dalam mengawal keterlaksanaannya program pengasuhan santri putri.

(Suasana Halal Bi Halal sekaligus Silaturrahim dalam rangka Penguatan Peran Pembina dalam Peningkatan Layanan Santri di Aula Mahrom Daltim)

Selain silaturrahim juga untuk mensosialisasikan perubahan dalam pembagian tugas di masing-masing daerah putri pasca perpindahan asrama sesuai bidang keilmuan dan peminatan sebagai bentuk follow up dari FGD kurikulum antara Biro Pendidikan dan Biro Kepesantrenan.

Tidak kalah penting, dalam forum tersebut juga membahas tugas-tugas (job description) para pembina secara spesifik sekaligus penyerahan SK tugas kepada pembina yang ditunjuk untuk melakukan pendampingan dan pengawalan intensif.

Kurang lebih terdapat 78 orang pembina yang di-SK terdiri dari pembina 1 dan 2, kepada mereka diberikan mandat untuk melakukan pendampingan dan pengawalan pola pengasuhan santri di masing-masing wilayah.

Pembina daerah yang berperan selayaknya seorang ibu merupakan tempat pengurus wilayah yang notabene mahasiswi menyampaikan kondisi santri di daerah binaannya, juga sebagai tempat mencari solusi ketika ada permasalahan yang belum bisa dipecahkan pada tingkatan pengurus daerah dan wilayah.

(Suasana Halal Bi Halal sekaligus Silaturrahim dalam rangka Penguatan Peran Pembina untuk Peningkatan Layanan Santri di Aula Mahrom Daltim)

Pembina 1 adalah ustazah-ustazah senior pengabdi yang merupakan alumni Pondok Pesantren Nurul Jadid, setiap hari bertugas di lingkungan pesantren. Sekali waktu di sela jadwal mengajar para ustazah pembina menyempatkan menjenguk adik-adik santri dan pengurus daerah, bahkan membuat kesepakatan untuk rutin bertemu membahas kondisi santri di daerah yang menjadi tanggungjawabnya.

Jumlah ustazah pembina senior ini disesuaikan dengan jumlah daerah di masing-masing wilayah putri. Istilah pembina, di wilayah satelit ada yang memberi nama mursyidah atau ibu asuh pengurus wilayah.

(Foto bersama usai Halal Bi Halal dan Silaturrahim dalam rangka Penguatan Peran Pembina untuk Peningkatan Layanan Santri di Aula Mahrom Daltim)

Sedangkan Pembina 2 adalah para pengurus wilayah yang berperan membantu menjadi mediator kepada pembina 1 ketika pengurus daerah menghadapi kesulitan menangani permasalahan adik-adik santri putri.

Pembina 1 ini ada dibawah kendali Biro Kepesantrenan putri dengan jalur koordinasi langsung kepada Wakabid. Tata Kelola Wilayah.

 

 

(Humas Infokom)