Pos

Perkuat Sistem Kerja, Nurul Jadid Sosialisasi Juknis Pengajuan dan Pelaporan Pelaksanaan Program

nuruljadid.net – Untuk memperkuat sistem kerja dan memaksimalkan kinerja seluruh satuan kerja, Pondok Pesantren Nurul Jadid melakukan sosialisasi petunjuk teknis pengajuan dan pelaporan keterlaksanaan progam tahun anggaran 2022 dengan beberapa tahapan sabtu (22/01/2022) pagi lalu di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Prosedur pengajuan satuan kerja ini telah diatur dalam Peraturan Pesantren tentang Pedoman Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pelaporan Pelaksanaan Program dalam rangka produktivitas kinerja satuan kerja (Satker) atau Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Pondok Pesantren Nurul Jadid. Pada peraturan tersebut bertujuan untuk meningkatkan produktivitas kinerja Satker atau KPA dengan memenuhi kriteria yang telah ditetapkan.

(Sekretaris Pesantren H. Faizin Syamwil sedang menyampaikan sambutan di depan puluhan peserta)

Dalam alur pengajuan tersebut, seluruh satuan kerja atau KPA harus mengajukan berkas permohonan dana kepada kepala pesantren melalui kantor sekretariat pesantren dan mendapat persetujan dari pimpinan satker. Setelah memenuhi prosedur, kantor  sekretariat baik putra maupun putri akan melakukan verifikasi terhadap berkas yang telah diajukan.

Pada tahap pengajuan lanjutan, ada beberapa hal yang harus dipenuhi oleh satuan kerja. Masing-masing diminta untuk melampirkan dokumen sebagaimana yang telah disebutkan dalam peraturan yakni laporan kegiatan yang telah dilaksanakan sebelumnya. Seperti sebagaimaba biasanya, akan dilakukan verifikasi lanjutan dan hasilnya akan diinformasikan kepada nomor kontak pimpinan satker yang mengajukan, dan akan dilakukan pencairan anggaran sesuai dengan dokumen yang telah diverifikasi.

(Seluruh peserta nampak antusias mengikuti sesi diskusi pada kegiatan sosialisasi tersebut)

Tidak hanya alur pengajuan, bagian Perencanaan, Evaluasi, Pegawai, Hukum dan Advokasi (PEPHA) juga membahas tentang alur laporan program dan harus memenuhi beberapa kriteria, adapun kriterianya setiap satker atau KPA menyusun pelaporan program disertai penggunaan keuangan sesuai pedoman yang telah ditentukan. Kemudian, satker terkait menyerahkan laporan dimaksud kepada kantor sekretariat bagian evaluasi, apabila telah divalidasi oleh sekretaris dan bendahara pesantren, selanjutkan akan diajukan kepada wakil kepala pesantren untuk disahkan.

Alur laporan lanjutan yaitu laporan yang telah disahkan akan memakan waktu selama kurang lebih 5 hari setelah dokumen tersebut diterima dan dokumen laporan tersebut akan menjadi acuan sebagai prasyarat pencairan pengajuan program dan anggaran untuk bulan berikutnya.

Tujuan dilaksanakannya sosialisasi ini agar seluruh program kegiatan dari masing-masing satuan kerja atau KPA terkawal. Harapannya saat pengajuan dan laporan, dokumen tersentral sebagai informasi yang akuntabel.

(Humas Infokom)

Kabag Humpro: Sosialisasi Pemilih Pemula Oleh KPU Sangat Penting

nuruljadid.net- Sosialisasi kepada pemilih pemula dan perempuan dengan metode tatap muka merupakan kegiatan yang cukup penting, karena ini merupakan ilmu baru bagi para pemilih pemula agar tahu bagaimana menjadi pemilih pemula yang baik. Hal ini seperti di ungkapkan oleh Kabag Humpro Ustadz Ernawiyadi Munsyi pada acara sosialisasi kepada pemilih pemula dan perempuan bertempat di Aula Pesantren II (26/11) pukul 10.00 WIB.

Hadir pada acara sosialisasi pemilih pemula dan perempuan oleh KPU Kabag Humpro Ustadz Ernawiyadi, Kasubbag Huminfo Ponirin Mika, Kasubbag Protokoler Dr. Bashori Alwi, Komesioner KPU Probolinggo Dr. Ali Wafa, Staf Humas KPU Probolinggo Rini Puji Astuti dan beberapa staf KPU.

“Saya berharap kegiatan ini bisa menambah wawasan berpolitik yang baik, terutama kepada anak didik kami sebagai pemilih pemula,” Sambung Ustadz Ernawiyadi di ujung sambutannya.

Sebanyak 120 peserta yang hadir mengikuti kegiatan sosiaisasi oleh KPU mereka perwakilan dari masing-masing sekolah tingkat SLTA se-Nurul Jadid.

 

Pewarta : PM

 

Sosialisasi Dan Implementasi Elektronisasi Transaksi Pembayaran di PPNJ

nuruljadid.net- Kepala Pesantren Pondok Pesantren Nurul Jadid menyampaikan bahwa Nurul Jadid kedepan transaksi tanpa uang atau elektronisasi transaksi keuangan akan diterapkan di PPNJ. Karena Ini merupakan cita-cita lama. Sekitar dua tahun mengawali dengan penuntasan data base sebagai pangkal data. Tahun ini sudah tuntas. Selanjutnya persiapan memberlakukan elektronisasi transaksi keuangan. Yakni penerapan pembayaran tanpa uang tunai. Semua bisa dilakukan secara elektronik. Pernyataan ini disampaikan pada saat beliau memberi sambutan pada kegiatan bimtek elektronifikasi pembayaran di AULA MINI UNUJA, Ahad pagi (25/08/19)

Empat tahun yang lalu bersama dengan BI terkait tantangan ke depan bagi Pondok Pesantren. Secara rutin BI mengadakan Festival Ekonomi Syariah. Pola marketting langsung mempertemukan produksi dan konsumen. Mata rantai semakin singkat. Kedepan peluang-peluang ini dapat dimanfaatkan dan dirasakan oleh seluruh jaringan alumni PPNJ dan simpatisan, termasuk para santri yang masih aktif. Juga bentuk antisipasi di sekitar PPNJ menjadi exit tol. Mengambil pelajaran dari keberadaan TOL Porong yang awalnya berdampak pada perkembangan perekonomian kemudian menjadi surut. Elektronisasi Traksaksi Keuangan akan berdampak pada banyak dimensi,” Sambung beliau.

Kegiatan sosialisasi dan bimtek  ini akan dilaksanakan selama dua hari (ahad-senin) dan diikuti oleh satuan kerja dan satuan Pendidikan dan beberapa santri  dilingkungan Pondok Pesantren Nurul Jadid.

“Agar seluruh elemen tahu, bagaimana cara menggunakan kartu yang akan diberikan oleh Pesantren terkait pembayaran non tunai,’ kata Ustadz Abdul Hamid Bendaharawan Pesantren.

 

Pewarta : PM

 

 

 

Program Baru Pesantren Untuk Kesejahteraan Santri

Program Baru Pesantren Untuk Kesejahteraan Santri

nuruljadid.net – Biro Kepesantrenan yang diketuai oleh K. Imdad Robbani terus melakukan perubahan – perubahan untuk mensejahterahkan para santri. Salah satu program yang diluncurkannya ialah indekost makanan untuk para santri.

Program tersebut disampaikan oleh K. Imdad Robbani di Masjid Jami’ Nurul Jaidd dalam penyampaiannya, beliau berkata bahwa tujuan program tersebut ialah untuk menertibkan kegiatan – kegiatan harian santri.

“jadi dalam rangka berkhidmat, sahabat -sahabat santri sekalian diaturlah seperti ini (indekost makanan para santri.red) yang tujuannya untuk menertibkan kegiatan dan pengurus biar mudah mengatur para teman – teman santri untuk melakukan kegiatan pesantren,” tutur beliau, Ahad (11/03/18).

Tak hanya itu, beliau juga menyampaikan bahwa pembayaran dapat disetorkan kepada pengurus wilayah masing – masing.

 “untuk pembayaran itu silahkan membayar kepengurus wilayah masing – masing nanti kedepan pembayaran itu bisa disetorkan dibank dan bukan hanya makanan saja nanti kedepannya semua kebutuhan santri itu tidak menggunakan uang tunai(cashless),”imbuh beliau.

akhir tausiyah beliau menyampaikan bahwa program tersebut telah diketahui dan mendapat izin dari Pengasuh dan Kepala Pesantren Pondok Pesantren Nurul Jadid.(ahmad)