Pos

STT Nurul Jadid Adakan Kuliah Umum Perdana Untuk Semester Awal

nuruljadid.net – Dalam rangka meningkatkan pengetahuan agama, Sekolah Tinggi Teknologi Nurul Jadid (STTNJ) mengadakan kuliah umum yang diselenggarakan secara rutin tiap satu bulan sekali untuk mahasiswa semester awal. Hari ini, (27/10/2017) tepat pukul 08.00 WIB, kuliah umum awal dilaksanakan di Aula STT Nurul Jadid dan dihadiri oleh seluruh Mahasiswa dan mahasiswi semester awal.

Sebelum kegiatan ini dimulai Bapak Achmad Khairi selaku pengurus BAK menyampaikan bahwa kuliah umum yang pertama ini, wajib diikuti mahasiswa dan mahasiswi semester awal STT Nurul Jadid.

“Kuliah umum ini wajib bagi mahasiswa semester satu” tegasnya.

Tak hanya itu, Bapak Achmad Khairi juga berharap kepada mahasiswa untuk mengikuti dengan serius apa yang disampaikan oleh Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid. Dia juga berharap agar ilmu yang didapatkan untuk diamalkan serta dimanfaatkan .

“Saya mohon kepada kalian nantinya ilmu yang didapat untuk dimanfaatkan” tambah pengurus BAK tersebut.

Kuliah umum ini dilaksanakan selama 90 menit yang dibimbing langsung oleh KH. Moh. Zuhri Zaini, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid. Sebelum beliau jauh menjelaskan tentang apa itu agama, beliau menyarankan kepada para mahasiswa/i untuk memperbaiki niat, yang bertujuan agar ilmu yang didapat dapat bermanfaat dan barokah .

“Sebelum kita memulai pembelajaran kita ini, mari lebih dulu kita memperbaiki niat kita. Menata hati untuk mencari Hidayah Allah” Ungkap beliau.

Selain itu, Beliau juga menyarankan kepada mahasiswa/i untuk tidak belajar agama kepada sembarang orang ataupun pun ke internet. Agar ilmu yang didapatkan tidak menyesatkan dan memiliki sanat yang jelas. Dan juga beliau selalu mengingatkan kepada mahasiswa/i untuk mengamalkan ilmunya karena orang yang berilmu namun ilmunya tidak manfaat layaknya seperti pohon yang tidak berbuah.

“Orang belajar agama itu tidak boleh kepada orang yang sembarangan, cari guru yang sanat keilmuanya itu nyambung kepada nabi kita Nabi Muhammad SAW, karena agama itu adalah bimbingan Allah SWT” Imbuh Beliau.

Tak hanya tentang ilmu yang bermanfaat dan barokah, beliau juga menyampaikan beberapa hal seputar agama dan unsur – unsur pokoknya.

Diakhir perkuliahannya, beliau menyampaikan bahwa pertemuan awal pada kuliah umum ini merupakan sebuah pemanasan bagi mahasiswa/i untuk lebih bersemangat dalam menimba ilmu.

“ya, sudah cukup itu saja ini kan baru pertemuan awal kita pemanasan dulu”, Canda beliau mengakhiri perkuliahan kali ini.

Perkuliahan perdana ini mendapatkan respon yang positif oleh mahasiswa/i STT Nurul Jadid. Salah satu contohnya adalah Saudari Nisawatul Khoiriyah, mahasiswi semester satu STT Nurul Jadid yang merasakan kenikmatan secara langsung dalam mempelajari dan mendalami ilmu agama.

“Saya merasa sangat bangga sekali telah mengikuti kuliah umum karena saya bisa langsung mendapat ilmu dari pengasuh pondok pesantren nurul jadid sendiri itu kh. Moh. Zuhri zaini yang saya hormati. Saya juga bisa mendapatkan ilmu yang lebih dalam tentang agama islam apalagi saya sendiri itu mahsiswi dari luar pesantren” ungkapnya.

“Dan harapan saya semoga saja ilmu yang saya terima bisa bermanfaat dan barokah, dan semoga saja untuk sekolah tinggi teknologi nurul jadid ini bisa lebih maju ke depannya dan selalu sukses” tambahnya. (Qz/Salim)

ORDIK 2017 : Membentuk Mahasiswa Teknologi, Berjiwa Santri Nasionalis

nuruljadid.net – Hari ini (16/09/2017) STT Nurul Jadid mengadakan Orientasi Pendidikan (ORDIK) 2017 yang bertemakan “Mahasiswa Teknologi, Berjiwa Santri Nasionalis”. Kegiatan ini diikuti Sebanyak 300 orang mahasiswa/i baru dari dua jurusan yang dimiliki oleh STT Nurul Jadid (Teknik Elektro dan Informatika). Kegiatan ini dilaksanakan selama 3 hari sejak tanggal 16 s/d 18 September 2017 yang bertempat di area Kampus STT Nurul Jadid.

Mahasiswa yang dianggap sebagai kaum intelek yang mampu merubah peradaban dunia memiliki kekuatan dan memegang peran penting sebagai penerus bangsa dari generasi sebelumnya. Selain itu mahasiswa juga dianggap sebagai pelopor perubahan dalam kehidupan sosial dan masyarakat. Dengan julukan sebagai agent of change, mahasiswa baru STT Nurul Jadid dituntut untuk mampu mengemban status yang dimilikinya saat ini yaitu sebagai “Mahasiswa”.

Hal itu juga senada dengan apa yang disampaikan oleh Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STT Nurul Jadid, Padhorrasit pada sambutannya dalam acara pembukaan ORDIK 2017.

“Kita adalah mahasiswa sebagai generasi terbaik, terpilih dan penerus bangsa. Mahasiswa juga merupakan elemen utama yang bergerak di masyrakat. Kalian juga merupakan pengubah nasib bangsa” ujar Ketua BEM STT Nurul Jadid.

“Mahasiswa sebagai agent of change (agen perubahan) karena selain akademisi kalian juga menetukan arah bangsa ini. Maka jika ada yang bertanya, siapakah pejuang pada hari ini? maka jawablah dengan lantang, jika ada seribu pejuang carilah aku pasti disana, jika ada seratus pejuang percayalah aku diantaranya, jika ada sepuluh orang pejuang akulah salah satunya dan jika hanya ada satu orang pejuang pastikan dan yakinkah bahwa akulah orangnya” tambahnya.

Peserta Ordik 2017 STT Nurul Jadid

Bapak Kamil Malik juga turut serta menyemarakkan acara ini. Beliau yang menjabat sebagai PK I STT Nurul Jadid memberikan sambutan serta membuka secara resmi kegiatan ini.

“Tujuan kegiatan ini adalah memperkenalkan kepada mahawasiswa/i baru tentang dunia kampus dan citivas akademika di STT Nurul Jadid yang berada di bawah naungan Pondok Pesantren Nurul Jadid serta diharapkan mahasiswa baru dapat membentuk mental yang berjiwa santri dan TI.” Ujar Bapak Kamil Malik selaku PK I STT Nurul Jadid.

Tak hanya itu, dalam sambutannya sebagai PK I STT Nurul Jadid beliau menyampaikan beberapa harapan kepada peserta ORDIK 2017 salah satu diantaranya adalah agar semua peserta ORDIK dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik karena dalam rentetan kegiatan mereka akan diperkenalkan tentang administrasi dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang ada di lembaga.

Di penghujung acara, pembacaan Tata Tertib Peserta ORDIK 2017 dibacakan oleh Koordinator Bagian Lapang (Kedisiplinan), Abdul Basid dilanjutkan dengan Pembacaan Ikrar Peserta oleh Bapak Khairi. (Qz/Msf)

Yudisium : Pengukuhan Gelar Sarjana Mahasiswa STT Nurul Jadid

nuruljadid.net – Sebanyak 400 mahasiswa/i STT Nurul Jadid hari ini dikokohkan gelar Sarjana nya. Dengan gelar Sarjana Komputer (S.Kom) bagi mahasiswa Jurusan Teknik Informatika dan Sarjana Teknik (ST) bagi mahasiswa Jurusan Teknik Elektro.

Kegiatan Yudisium kali ini dilaksanakan setelah pelaksanaan pelatihan penulisan lamaran kerja dan tes wawancara beberapa jam yang lalu. Bapak Kamil Malik, M.Kom, selaku PK I STT Nurul Jadid menyampaikan bahwa kegiatan Yudisium ini memiliki makna yaitu sebagai Pengokohan Gelar Sarjana bagi mahasiswa semester akhir yang telah melakukan semua rangkaian kegiatan akademik lembaga beberapa diantaranya adalah melakukan seminar hasil dan Sidang Tugas Akhir.

Bapak PK I STT Nurul Jadid juga menyampaikan bahwa setelah pembacaan Surat Keputusan Yudisium yang ditandatangani oleh Ketua STT Nurul Jadid dan disampaikan oleh Ketua Prodi Informatika, Bapak Moh. Furqon, M.Kom, maka gelar sarjana telah dikukuhkan dan dapat dipergunakan sesuai dengan kebutuhan.

“Gelar yang kalian dapatkan bukanlah sebuah beban yang ringan, melainkan itu adalah beban yang berat. Terkadang gelar itu bisa digunakan atau tidak” ujar Bapak Kamil sapaan akarab dari PK I STT Nurul Jadid.

Tak hanya menyampaikan pengantar saja, PK I STT Nurul Jadid juga memberikan motivasi sekaligus pesan kepada mahasiswa yang akan diwisuda di bulan Oktober 2017 nanti.

“Bagi kalian yang akan menyandang gelar sarjana dan memperoleh ijazah Starta Satu (S1) jangan mengandalkan Ijazah untuk mencari pekerjaan, tapi andalkanlah ijazah untuk memperoleh kepercayaan” ujar Bapak Kamil Malik didepan 400 mahasiswa semester akhir.

Sedikit menyampaikan pengalaman beliau tentang beratnya menyandang Gelar Sarjana di kehidupan bermasyarakat, maka beliau juga menyampaikan beberapa pesan kepada mahasiswa/i STT Nurul Jadid. Adapun pesannya adalah

  1. Pertanggung Jawaban dari Gelar yang diraih harus dipertanggung jawabkan.
  2. Gelar yang akan dipertanyakan adalah gelar ketika tidak memiliki aktivitas.
  3. Sarjana menjadi barometer di masyarakat kelak.

Harapannya adalah mahasiswa/i STT Nurul Jadid dapat mempertanggung jawabkan gelar yang diperoleh dengan tetap menjadi kepercayaan dimanapun dan apapun pekerjaan yang diperoleh kelak.

Setelah pengantar dari PK I STT Nurul Jadid, pembacaan SK Yudisium dibacakan. Dilanjutkan dengan pembacaan nama nama mahasiswa yang masih belum memenuhi Standar Minimal Kelulusan lembaga oleh Bapak Zainal Arifin, M.Kom.

“terdapat 21 orang mahasiswa yang masih bermasalah dengan nilai akademik dan 34 orang mahasiswa yang belum melaksanakan seminar hasil dan sidang Tugas Akhir” ujar Bapak Zainal

“Kami telah konsisten dengan peraturan yang telah lembaga buat. Tahun lalu terdapat 10 orang mahasiswa yang bermasalah di akademik, tahun ini meningkat drastis, terdapat 21 orang yang bermasalah di nilai akademik. Harapannya, kepada mereka yang bermasalah agar segera mengurusi ke bagian BAAK” tambah Bapak Zainal

Sedangkan bagi 34 orang yang tidak mengikuti seminar dan sidang tugas akhir masih diberikan kesempatan untuk mendaftarkan ujian di gelombang ketiga dengan batas maksimal besok (04/09) sore dan sidang akan dilaksanakan pada hari selasa (05/09) pada pukul 08.00 – 16.00 WIB.

Setelah pembacaan nama nama yang bermasalah di akademik, Bapak Ach. Khairi selaku Kepala BAAK membacakan dan memberikan Transkip nilai kepada mahasiswa semester akhir sebagai bukti mengenyam pendidikan selama 4 tahun di STT Nurul Jadid. (Qz)