Pos

Menulis Berita: Keterampilan yang Harus Terus Dilatih

berita.nuruljadid.net – Menulis bukan sekadar pengetahuan, melainkan keterampilan yang harus dipraktekkan secara terus-menerus. Hal ini disampaikan Muhammad Iqbal, wartawan Times Indonesia, dalam sesi diskusi Madrasah Jurnalistik (MJ) yang berlangsung di ruang rapat Pondok Pesantren Nurul Jadid pada Jumat (22/11) lalu.

Iqbal menegaskan bahwa, layaknya bersepeda yang memerlukan latihan untuk menguasainya, menulis pun demikian. “Menulis bukan hanya soal teori, melainkan keterampilan. Untuk menguasainya, seseorang harus terus berlatih,” ujar Iqbal di hadapan peserta yang mayoritas terdiri dari para pelajar dan calon jurnalis muda.

Sebagai wartawan yang telah berpengalaman, Iqbal juga mengingatkan pentingnya empati seorang jurnalis dalam menulis. “Seorang jurnalis sejati harus memiliki kesadaran bahwa ‘aku menulis untuk orang lain, bukan untuk diriku sendiri’,” ungkapnya. Ia menambahkan, standar kualitas berita yang baik adalah kemudahan pembaca dalam memahami informasi yang disampaikan.

Iqbal membandingkan penulisan berita dengan menulis catatan pribadi. “Jika kita menulis untuk diri sendiri, seperti halnya menulis di buku harian, kalimat yang sulit sekalipun tetap bisa dimengerti oleh penulisnya. Namun, berita yang baik harus dapat dipahami oleh berbagai kalangan,” tuturnya.

Acara yang dimulai pukul 08.30 WIB ini terbagi dalam dua sesi. Pada sesi pertama, peserta diberi kesempatan untuk mempraktikkan keterampilan menulis berita berdasarkan film yang telah disiapkan oleh panitia. Sesi kedua, yang berlangsung pada sore hari, lebih fokus pada materi teknis penulisan berita yang dibawakan oleh Iqbal.

Diskusi ini merupakan kali kedua setelah vakum selama lima bulan akibat beberapa kendala internal. Dengan mengusung tema Teknik Menulis Berita, forum ini bertujuan untuk memberi pemahaman yang lebih dalam kepada peserta tentang dasar-dasar penulisan jurnalistik yang efektif dan bermanfaat.

 

Pewarta: Wahdana Nafisatuz Zahra
Editor: Ponirin Mika

KH. Abd. Hamid Wahid Dianugerahi “Positive News Maker” Anugerah Times Indonesia 2021

nuruljadid.net – Kepala Pondok Pesantren sekaligus Rektor Universitas Nurul Jadid KH. Abd. Hamid Wahid raih Anugerah TIMES Indonesia (ATI) 2021 sebagai Positive News Maker Probolinggo. Tahun 2021 merupakan tahun ketiga digelar dengan tema Endurance di tengah puncak Pandemi Covid-19. Penganugerahan yang sempat tertunda tersebut digelar pada rabu (15/06/2022) pagi di Aula 1 Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Anugerah TIMES Indonesia ini tidak hanya dilaksanakan pada skala nasional saja, ATI 2021 juga memberikan penghargaan untuk tokoh-tokoh di daerah yang dianggap berperan besar dalam endurance to fight saat puncak pandemi Covid-19.

(Pemred Times Probolinggo M. Iqbal saat memberikan sambutan pada Penganugerahan Times Indonesia Award 2021 )

“Masa pandemi Covid-19 telah membuat masyarakat kita terpuruk. Tapi ada orang-orang yang selalu menginspirasi dan terus membangun masyarakat untuk bangkit dan menjadi lebih kuat. Untuk itulah TIMES Indonesia berinisiatif untuk memberikan penghargaan ini. Harapannya, ini dapat menginspirasi kita semua dan masyarakat pada umumnya untuk selalu kuat dan bersikap positif dalam segala sistuasi,” kata M. Iqbal selaku pemred Times Probolinggo saat memberikan sambutan.

(Kiai Hefniy Razaq mewakili pengasuh saat memberikan sambutan pada Penganugerahan Times Indonesia Award 2021 )

Kiai Hefniy Rozaq mewakili pengasuh, dalam sambutannya menyampaikan permohonan maaf serta berterima kasih kepada tim TIMES Indonesia yang telah memberikan kepercayaan kepada Nurul Jadid sebagai tuan rumah penganugerahan ATI 2021. Beliau juga mengucapkan selamat kepada para tokoh yang telah mendapatkan Anugerah TIMES Indonesia (ATI) 2021.

(Kepala Pesantren saat duduk bersama dengan pimpinan Times Indonesia dan tokoh yang akan dianugerahi pada acara Penganugerahan Times Indonesia Award 2021 )

Dalam moment ini, KH. Abdul Hamid Wahid dinyatakan layak dianugerahi penghargaan pada kategori Positive News Maker 2021 atas kontribusinya dalam menciptakan dan mendorong upaya ketahanan dan partisipasi masyarakat untuk bangkit dan mengikuti protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah secara agresif di berbagai platform media khususnya di pondok pesantren dan masyarakat Kabupaten Probolinggo.

(Para tokoh yang diberikan penghargaan atas kerja-kerja baiknya pada Penganugerahan Times Indonesia Award 2021 )

Tidak hanya KH. Abdul Hamid Wahid saja yang medapatkan penghargaan ATI 2021, akan tetapi ada lima tokoh lainnya yang juga mendapatkan penghargaan dari Times Indonesia. Adapun nama-nama penerima ATI 2021 tersebut yakni

  1. Habib Ali Zainal Abidin (Man of The Year 2021)
  2. Mirrah Samiyah (Women of The Year 2021)
  3. Peni Priyono (Positive News Maker 2021)
  4. Gus Hafidzul Hakim Nur (Men of The Year 2021)
  5. Aminah Hadi Zainal Abidin (Women of The Year 2021)

(Suasana forum tamu undangan pada Penganugerahan Times Indonesia Award 2021 )

Turut hadir tamu undangan dalam kegiatan ini, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FORKOPIMDA) Sekda. Kota Probolinngo, PLT Kab. Probolinggo, Ketua DPRD Kota Probolinngo, Ketua DPRD Kab. Probolinngo, Kajari Kab. Probolinggo, Kajari Kota Probolinngo, Kemenag Kab. Probolinggo, Dandim. Probolinggo, CEO TIMES Indonesia, Kapalas 2B Probolinngo, Karutan 2B Probolinngo dan pimpinan Pondok Pesantren Nurul Jadid.

 

 

(Humas Infokom)

KH. Abdul Hamid Wahid Raih Anugerah “Positive News Maker” 2021

nuruljadid.net – Kepala Pondok Pesantren Nurul Jadid sekaligus Rektor Universitas Nurul Jadid KH. Abdul Hamid Wahid dinobatkan sebagai peraih anugerah kategori “Positive News Maker 2021” Kabupaten Probolinggo bersama dua sosok lainnya di kategori yang berbeda oleh TIMES Indonesia. Anugerah Times Indonesia (ATI) tahun ketiga ini mengangkat tema “Endurance di Tengah Puncak Pandemi Covid” (21/01/2022).

Mengangkat tema yang berfokus pada endurance to fight (daya tahan untuk berjuang) bermaksud memicu daya tahan untuk bangkit keluar dari situasi serba sulit tidak hanya skala nasional melainkan juga dunia akibat pandemi covid-19. Semangat tema ini selain itu juga untuk membangun kekuatan untuk bangkit dari keterpurukan dan melakukan recovery di berbagai bidang serta survive (bertahan) sampai kondisi kembali stabil dan memberikan dampak positif kepada masyarakat luas.

Tokoh yang mendapatkan penghargaan ATI Award 2021 ini telah melalui berbagai pertimbangan yang matang baik dari redaksi TIMES Indonesia maupun dari biro-biro seluruh Indonesia khususnya di Kabupaten Probolinggo, serta juga melibatkan pandangan beberapa praktisi yang akhirnya memilih KH. Abd. Hamid Wahid sebagai penerima penghargaan Positive News Maker salah satu dari tiga kategori ATI Award 2021.

(Penganugerahan Times Indonesia 2021 Kabupaten Probolinggo)

Tidak hanya Kyai Hamid, beberapa tokoh yang mendapatkan penghargaan Anugerah Times Indonesia (ATI) 2021 Kabupaten Probolinggo berdasarkan SK Anugerah TIMES Indonesia Nomor: 001/ATI-2021/TIN/XII/2021 diantaranya, Gus Hafidzul Hakim Nur (Pimpinan Majelis Shalawat Syubbanul Muslimin) sebagai peraih penghargaan Man of The Year, Mirrah Samiyah (Ketua FKPS dan Founder Namira School Foundation) penerima penghargaan Women of The Year.

Kyai Hamid, yang juga merupakan Kepala Pondok Pesantren Nurul Jadid ini dinilai memiliki peran penting dalam penanggulangan Covid-19 di wilayah kabupaten melalui keterlibatan santri, pengurus, mahasiswa dan dosen sebagai sukarelawan di beberapa pos gugus tugas pencegahan penyebaran covid-19 khususnya di Pondok Pesantren Nurul Jadid serta agresif mengampanyekan pentingnya mengikuti protokol kesehatan dengan berbagai platform daring dan digital yang menjadi  beberapa pertimbangan TIMES Indonesia dalam memutuskan.

Pertimbangan tersebut berdasar kepada tema yang mereka angkat pada tahun ini. Fokusnya pada tokoh-tokoh yang memiliki endurance to fight (daya tahan untuk berjuang). Sosok kyai Hamid adalah figur sentral setelah pengasuh yang dinilai berhasil melakukan berbagai upaya untuk terus berjuang, bertahan dan agresif melakukan pembenahan untuk kembali bangkit memberi pelayanan terbaik kepada santri dan masyarakat sekitar pesantren.

 

(Humas Infokom)