Pos

Hadiri Grand Opening Ospektren, Rektor UNUJA Sampaikan 5 Peran Mahasiswa

nuruljadid.net – Rektor Universitas Nurul Jadid KH. Abdul Hamid Wahid, sambut Mahasiswa baru dengan hadiri acara Grand Opening Ospektren pada hari Sabtu (10/09/2022) pagi yang bertempat di Aula KH. Zaini Mun’im. Dalam acara tersebut beliau menyambut hangat seluruh mahasiswa baru melalui sambutan yang disampaikan.

“Pertama-tama ingin saya ucapkan selamat datang kepada para mahasiswa baru tahun akademik 2022/2023 yang telah mendaftar dan lolos seleksi di Universitas Nurul Jadid. Kami merasa bangga bahwa kalian semua telah bergabung bersama Universitas Nurul Jadid,” tutur KH. Abdul Hamid Wahid pada awal sambutannya.

Kemudian rektor melanjutkan sambutannya dengan mengatakan bahwa pindah dari alam siswa ke alam mahasiswa tentu adalah sebuah transisi yang tidak hanya sekedar sebuah transisi. Tetapi mempunyai nilai dan tanggung jawab. Kampus disebut sebagai tempat elit intelektual, karena di kampuslah ilmu bukan hanya sekedar dikaji, tetapi dikembangkan. Pengembangan ilmu itu dengan penelitian dan pengabdian masyarakat dimana diharapkan teori-teori yang diwariskan dari generasi ke generasi dapat diperkaya dan dapat disempurnakan.

Menurut KH Abdul Hamid Wahid, Peran Mahasiswa di dalam masyarakat setidak-tidaknya ada 5 peran.  “Yang pertama, Agent of Change (agen perubahan), yang kedua, Social Control (kontrol sosial), ketiga, Moral Force (kekuatan moral), keempat, Iron Stock (Kader pemimpin masa depan) dan kelima Guardian of value (penjaga nilai),” papar beliau kepada para peserta.

Rektor Universitas Nurul Jadid KH. Abdul Hamid Wahid ketika memberikan sambutan kepada Mahasiswa Baru UNUJA

Beliau juga menjelaskan kalau tantangan saat ini sangat berat. Karena masa depan dengan revolusi industri yang terjadi sekarang menjadi tidak bisa ditebak dan cenderung tidak menentu. Walaupun ini bukan menjadikan alasan kita untuk takut dan khawatir, melainkan justru sebagai manusia kita bisa mampu menciptakan inovasi-inovasi, bisa menciptakan lompatan-lompatan dengan kekuatan kemanusiaan kita untuk mampu mengalahkan mesin, dan kecerdasan buatan yang dianggap akan mengurangi dan mengikis peran-peran kemanusiaan yang dulu dilakukan oleh manusia.

Artificial Intelligence (kecerdasan buatan) pada mesin dan Internet of Things (jaringan perangkat elektronik) memang membuat kita terancam. Tapi mari kita jadikan ancaman itu sebagai peluang. Mari kita berinovasi. Oleh karena itu, di UNUJA bertekad untuk terus berinovasi dengan semboyan ‘Melompat dua langkah ke depan’,” tambah beliau.

Diakhir sambutannya beliau berharap mahasiswa mampu berproses dan bermanfaat di tengah masyarakat.

“Moga-moga kita siap berniat menjadi kader yang baik, berproses dan pada akhirnya mengambil peran dan manfaat di tengah-tengah masyarakat. Karena sebetulnya,  ujung dan inti dari ilmu itu bukan seberapa banyak kita menimba ilmu, tetapi seberapa besar kemanfaatan yang diberikan kepada lingkungan sekitarnya,”

 

(Humas Infokom)

Gelar Apel, Ospektren 2022 Latih Kedisiplinan dan Karakter Mahasiswa Baru

nuruljadid.net – Pagi yang cerah nan indah, tepat pukul 06.00 WIB, seluruh mahasiswa baru Universitas Nurul Jadid menggelar apel sebelum memasuki ruang acara Grand Opening Ospektren pada hari Sabtu (10/09/2022) pagi. Mereka menggelar apel tersebut di halaman Universitas Nurul Jadid guna melatih kedisiplinan dan penguatan karakter mahasiswa baru.

Mengawali rangkaian acara Ospektren ini, segala pernak-pernik dan persyaratan Mahasiswa Baru (Maba) menjadi concern kakak panitia. Peserta Ospektren nampak dicek satu persatu, mulai dari seragam putih hitam, kopyah hitam nasional nurul jadid, pita merah putih, pin garuda, foto peserta, ID card, sabuk hitam, kaos kaki, sepatu fantovel hitam, dan beberapa persyaratan lainnya.

Selain untuk mengecek kelengkapan atribut dan kedisiplinan, apel ini juga bertujuan untuk mengelompokkan masing-masing mahasiswa agar lebih rapi dan teratur. Mereka terbagi menjadi 20 kelompok. Nama dari masing-masing kelompok tersebut diambilkan dari nama Masyayikh Nurul Jadid dan beberapa tokoh ulama nusantara. Seperti kelompok KH. Zaini Mun’im, KH. Abdul Haq Zaini, Syaikhona Kholil, Syeikh Al Bantani dan lain sebagainya.

Para peserta tampak begitu bersemangat dan fakos dalam mengikuti apel tersebut. Untuk tahun ajaran kali ini, total jumlah mahasiswa baru Universitas Nurul Jadid lebih dari seribu termasuk mahasiswa khusus KIP yang akan menjalani orientasi khusus secara terpisah.

Setelah pengecekan atribut dan pengelompokan mahasiswa baru selesai, kakak panitia mengarahkan mereka untuk beralih ke Aula KH. Zaini Mun’im untuk mengikuti Grand Opening dan pematerian. Mahasiswa baru tampak begitu rapi saat berjalanan menuju Aula, karena kakak panitia telah menginstruksikan mereka untuk tetap menjaga kerapian barisan dan kekompakan kelompok, agar berangkat sesuai kelompok masing-masing secara bergantian.

 

 

(Humas Infokom)

UNUJA Duduki Peringkat 4 Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama Terbaik Se- Indonesia versi World University Ranking 2022

nuruljadid.net – AD Scientific Index World Universities Rangking 2022 menempatkan Universitas Nurul Jadid (UNUJA) Paiton Proolinggo pada peringkat empat dalam daftar 10 Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama’ (PTNU) Terbaik se- Indonesia Rabu (07/09/2022).

AD (Alper-Doger) Scientific Index mengeluarkan hasil pemeringkatan Universitas terbaik di dunia 2022 termasuk perguruan tinggi terbaik Indonesia. Tidak hanya itu AD Scientific Index juga mengeluarkan hasil pemeringakatan perguruan tinggi Nahdlatul Ulama’ yang berada di Indonesia.

Metode yang di gunakan AD Scientific Index untuk mengukur kualitas universitas dilihat dari banyaknya peneliti yang berjasa dan berkinerja baik di universitas tersebut. Unuja memasuki peringkat 137 kampus terbaik di Indonesia, akan tetapi masuk urutan 4 kategori 10 Terbaik perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama’ (PTNU) berdasarkan penilaian AD Scientific Index World Universities Rangking 2022.

(Daftar Nama 10 Terbaik Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama’ Versi AD Scientific Index world Universities Rangking 2022  )

Sebagaimana dilansir dari laman berita Kompas.com kinerja dan produktivitas dari peneliti menentukan peringkat universitas. Kinerja itu diketahui dari total skor h-index yang ada di Google Scholar. Jadi tidak mudah untuk mendapatkan Rangking tersebut. Julukan Kampus Berkeadaban ini yakni Lembaga Perguruan Tinggi dibawah naungan Pondok Pesantren Nurul Jadid yang dipimpin oleh KH. Abdul Hamid selaku kepala pesantren sekaligus Rektor Universitas Nurul Jadid (UNUJA).

Pemeringkatan ini dilakukan setiap tahun pada bulan September oleh AD Scientific Index, banyak ucapan baik kepada UNUJA karena telah meraih Rangking 10 Terbaik perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama’ se- Indonesia tersebut.

Rasa Syukur dan gembira yang dituangkan oleh Warek II KH. Najiburrahman Wahid, serta dukungan untuk menyebarluaskan kabar peringkat yang telah diraih oleh Unuja tersebut. “Semoga ke depan prestasi ini lebih meningkat lagi” pungkasnya dalam sebuah grup beasiswa Universitas Nurul Jadid.

Salah satu staf khusus warek 2 juga menyampaikan ucapan syukur dan apresiasi kepada Universitas Nurul Jadid atas capaiannya sebagai 10 PTNU terbaik Indonesia “Alhamdulillah UNUJA semakin maju semoga terus jaya dan berkah” lanjut bapak H. Nurul dalam forum grup tersebut.

Adapun daftar nama kampus kategori 10 terbaik perguruan tinggi nahdlatul ulama’ di Indonesia versi ad scientific index world universities rangking 2022 sebagai berikut:

  1. UNIVERSITAS ALMA ATA
  2. UNIVERSITAS ISLAM MALANG
  3. UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
  4. UNIVERSITAS NURUL JADID
  5. UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
  6. INSTITUT AGAMA ISLAN MA’ARIF NU LAMPUNG
  7. UNIVERSITAS SAIN AL-QUR’AN
  8. INSTITUT PERGURUAN TINGGI ILMU AL-QUR’AN JAKARTA
  9. UNIVERSITAS ISLAM AS-SYAFIIYAH
  10. UNIVERSITAS SUNAN GIRI

 

 

(Humas Infokom)

 

Agung Riyadi, Seorang Ners Lulusan Unuja Raih Juara 1 Perawat Teladan Tingkat Jatim

nuruljadid.net – Agung Riyadi, S.Kep dinobatkan sebagai Juara satu Perawat Teladan tingkat Jawa Timur yang pertama kalinya ia raih di Momentum tersebut pada, (29/08/2022)

Salah satu Tenaga Kesehatan di RS. Dr. Koesnandi ini merupakan alumni keperawatan Fakultas Kesehatan Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo. Pasalnya setelah lulus dia malanjutkan studinya dan mengambil jurusan profesi Ners yang merupakan salah satu Program Studi (Prodi) di Fakultas Kesehatan Universitas Nurul Jadid (Unuja) hingga sekarang.

Lulusan Fkes Unuja Agung Riyadi berhasil membuktikan segala usaha dalam karirnya sebagai perawat di salah satu Rumah Sakit terkemuka di Bondowoso yakni RS Dr. Koesnandi. Penghargaan tersebut patut diberikan kepada Agung atas dedikasinya yang tinggi, selama wabah pandemi hingga sekarang.

Agung yang merupakan alumni Universitas Nurul Jadid lulus pada tahun 2021 dan saat ini berdinas di Rumas Sakit dr. Koesnandi Bondowoso. Penilaian Perawat Teladan tingkat Jawa Timur tersebut sebagai bentuk apresiasi kepada yang bersangkutan atas kerja kerasnya.

Pengabdian Agung Riyadi dimulai sejak tahun 2021 hingga saat ini pasca menyelesaikan studinya di Unuja. Keinginannya bekerja di rumah sakit tercapai setelah dia mengikuti beberapa tahapan tes. Hingga kini Agung Riyadi bekerja di RSUD dr. Koesnandi Bondowoso sebagai Perawat.

“Kami sangat bangga kepada seluruh mahasiswa fakultas Kesehatan khususnya kepada alumni yang telah dinobatkan sebagai perawat terbaik satu tingkat jawa timur teruslah menggalin prestasimu dengan segala ilmu yang kau dapat” ungkap bapak Handono Dekan Fakultas Kesehatan Universitas Nurul Jadid (UNUJA).

Di lain sisi, Agung terharu dan bangga atas prestasi yang berhasil dia raih sebagai juara satu perawat terbaik tingkat Jawa Timur “Alhamdulillah atas segala usaha, Allah memberikan anugerah ini kepada saya. Penghargaan ini adalah sebuah amanah yang harus dijaga dan dijalankan dengan baik, saya tidak pernah menyangka dan berharap, saya hanya berusaha fokus memaksimalkan apa yang menjadi tanggung jawab saya dan mencintai profesi ini untuk melayani masyarakat.” imbuh Agung kepada Nurul Jadid Media.

 

(Humas Infokom)

Kuliah Umum : Wakil Ketua MPR-RI H. Ahmad Muzani Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di UNUJA

nuruljadid.net – Universitas Nurul Jadid (UNUJA) kedatangan Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR-RI) H. Ahmad Muzani, S.Sos, M.Si. dalam rangka Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Aula KH. Zaini Mun’im Gedung Kantor Pusat Pondok Pesantren Nurul Jadid (03/09/2022).

Ratusan peserta hadir memenuhi aula pada acara tersebut dari unsur civitas akademika, pimpinan pesantren, mahasiswa Unuja dan tokoh masyarakat bahkan beberapa pimpinan daerah luar Probolinggo turut hadir memenuhi undangan.

Kedatangan Wakil Ketua MPR RI H. Ahmad Muzani disambut hangat oleh Kepala Pesantren sekaligus Rektor Unuja KH. Abd. Hamid Wahid beserta jajaran rektorat dan senat Unuja.

(Rektor Unuja sekaligus Kepala Pesantren KH. Abd. Hamid Wahid saat tengah memberikan sambutan pada acara Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan bersama Wakil Ketua MPR RI di Aula KH. Zaini Mun’im Nurul Jadid)

Rektor Unuja KH. Abd. Hamid dalam sambutannya mengucapkan terimakasih yang mendalam kepada Wakil Ketua MPR-RI H. Ahmad Muzani yang berkenan hadir dan memberikan pengutan empat pilar kepada warga Unuja dan Pesantren Nurul Jadid.

Pada forum yang sama, Wakil Ketua MPR RI H. Ahmad Muzani mengatakan bahwa Pondok Pesantren termasuk pesantren Nurul Jadid merupakan pihak yang tepat untuk menguatkan empat pilar kebangsaan dalam rangka perbaikan Indonesia.

“Empat pilar bangsa jika jatuh di tangan yang tepat maka akan mampu membawa Indonesia maju, sehingga sosialisasi 4 pilar kebangsaan di pesantren merupakan langkah tepat karena santri adalah orang yang berilmu dan berakhlaq sehingga orang yang tepat untuk membawa Indonesia lebih baik.” tutur Ahmad Muzani.

(Wakil Ketua MPR RI H. Ahmad Muzani, S.Sos., M.Si saat menyampaikan sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan kepada seluruh hadirin di Aula KH. Zaini Mun’im Nurul Jadid)

H. Ahmad Muzani juga menambahkan bahwa empat pilar kebangsaan harus diimplementasikan secara utuh. “Empat pilar kebangsaan jika berkurang satu maka bukan Indonesia apalagi berkurang dua,” imbuhnya.

Wakil Ketua MPR RI juga menyinggung tentang posisi dan peran Negara Indonesia dalam panggung dunia salah satunya, organisasi G20.

Group of Twenty (G20) merupakan sebuah forum penting kerja sama ekonomi internasional yang beranggotakan negara-negara dengan perekonomian besar di dunia, terdiri dari 19 negara dan satu lembaga Uni Eropa.

Indonesia dengan bargaining power-nya memiliki peran strategis dalam perkembangan ekonomi dunia sebagai negara dengan pasar perekonomian terbesar di Asia Tenggara sehingga perlu menyiapkan masyarakatnya dengan keterampilan dan keilmuan yang kompetitif.

Peran empat pilar kebangsaan dalam kewarganegaraan global (global citizenship) adalah untuk meneguhkan pribadi bangsa kita agar tidak tercerabut dari nilai dan prinsip dalam berbangsa dan bernegara di era globalisasi.

Wakil Ketua MPR RI H. Ahmad Muzani juga menyampaikan pesan Presiden RI bapak Jokowi agar terus mendorong anak muda untuk kreatif terutama dalam teknologi digital dan memanfaatkannya untuk pertumbuhan ekonomi melalui digital marketing karena itu salah satu cara menyambut Indonesia emas menjadi Negara Maju 2045.

 

(Humas Infokom)

Motivasi Mahasiswa UNUJA melalui Kuliah Kebudayaan, Ini Pesan Sabrang ‘Noe’ Letto

nuruljadid.net – Universitas Nurul Jadid (UNUJA) Paiton Probolinggo terus berkomitmen mencetak mahasiswa yang unggul dan mampu bersaing di era disrupsi teknologi. Oleh sebab itu, UNUJA terus gencarkan makna Merdeka Belajar kepada para mahasiswa. Salah satunya dengan menggelar Kuliah Kebudayaan bertajuk “Merdeka Belajar, Belajar Merdeka”, dilaksanakan pada hari Selasa (23/08) di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Mengisi acara untuk mahasiswa UNUJA, Sabrang Mowo Damar Panuluh yang kerap kita kenal ‘Noe’ Letto hadir sebagai narasumber menyampaikan, program Mendikbudristek Merdeka Belajar adalah sebuah inisiatif yang bagus, program itu menciptakan hubungan antara cara komunikasi dengan penggunaan teknologi terbaru.

(Terlihat kedua narasumber Gus Fayyadl (kiri), Noe (tengah), dan moderator Sahidah (kanan) membawa jalannya acara dengan diskusi seru)

“Sosial media atau internet adalah tempat komunikasi, komunikasi adalah superpower dari anda belajar di sekolah ini. Niklas Luhmann berkata bahwa society hanya terjadi karena proses dari komunikasi. Artinya, dengan adanya hubungan-hubungan tersebut akan ada perubahan besar dari tata society di masa depan dan anda titik tengah perubahan itu,” jelas Putra Pertama Emha Ainun Nadjib itu.

Noe berpesan, mahasiswa sebagai generasi pionir dari budaya teknologi baru harus bisa mengatur dan menangkap informasi yang benar, karena menurutnya permasalahan sekarang sudah berubah, dulu adalah era kelangkaan informasi, sedangkan sekarang adalah era banjir informasi.

“Dulu kita permasalahannya bagaimana mencari sumber informasi, sekarang permasalahannya kita kebanyakan informasi, jadi gimana caranya menata dengan baik. Bayangannya seperti ini, kalau tanah kurang air berarti kekeringan, banyak air berarti banjir, jadi yang benar adalah menata air. Anda juga adalah pionir dari budaya teknologi baru. Kalau anda ngawur di sosmed, tidak hanya anda yang nerima, tapi juga generasi selanjutnya,” imbuh Noe.

(Sesi penyerahan bingkisan oleh Warek IV Gus Faiz (kiri) kepada Noe (kanan))

Sosial media atau Internet adalah tempat yang luar biasa untuk belajar jika kita memanfaatkannya dengan baik. Menurut Noe ada beberapa tahap yang harus dipahami dan menjadi landasan agar kita bisa bijak mengoperasikan internet. Pertama ada data, yaitu sesuatu yang bisa kita tangkap, kuantifikasi, dan tulis. Kemudian kita olah jadikan informasi, yaitu data yang memiliki makna bagi kita. Kemudian diatasnya informasi adalah pengetahuan, yaitu informasi yang bisa kita manfaatkan untuk dapat memecahkan masalah, diatas pengetahuan ada insight yang merupakan intisari, galih atau hakikat dari pengetahuan itu, kemudian jika sudah tersistem dengan baik maka tercapailah wisdom.

“Kenapa saya mengatakan ini? karena saya ingin mengingatkan, bahwa ada sumber daya dalam diri anda yang terbatas yaitu adalah waktu, semua waktu modalnya sama. Saya mengusulkan pergunakanlah waktu untuk dua hal, pertama investasi untuk dirimu sendiri, kemudian investasilah kepada sekitar. Anda sekarang sudah hujan deras informasi, gunakan waktu dan attensi anda untuk menginvest pada dirimu sungguh sungguh dan menginvest pada sekitarmu, karena semua investasi akan menghasilkan sesuatu yang positif dibelakang,” tandas Noe.

 

 

(Humas Infokom)

Raih Juara 1, Tim Bahasa Arab Unuja Berhasil Pertahankan Tradisi Berprestasi Nasional

nuruljadid.net – Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) Universitas Nurul Jadid untuk kesekian kalinya berhasil pertahankan tradisi prestasinya dengan menjuarai ajang Debat Bahasa Arab tingkat Nasional pada event Gelanggang Kreasi Dunia Arab Berprestasi (GRADASI) 2022 yang digelar oleh PBA UIN Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung Jawa Barat pada tanggal 15 – 16 Juli 2022.

Tidak hanya debat bahasa Arab, tim bahasa arab Unuja juga berhasil bawa pulang trofi juara 1 cabang lomba Qira’atus Syi’ir. GRADASI 2022 PBA UIN SGD Bandung Jabar ini diikuti oleh berbagai tim utusan Perguruan Tinggi & Pesantren se-Indonesia diantaranya; Al Kindy, Al Jidal UIN Malang Jatim, Al Manabir Universitas Negeri Malang, PP Annuqoyah Lubangsa Putri Sumenep Madura, Abqori UIN Jakarta, dan Al Himmah PBA UIN SGD Bandung.

(Mukhowwifullah Qudsi Amin perwakilan PBA Unuja berhasil juara 1 pada cabang lomba Qiroatus Syi’ir GRADASI 2022 di Universitas Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung Jawa Barat)

Tim debat utusan PBA UNUJA yang diwakili oleh Moh Fauzi Rahman, Rifqi Aziz Febrianto, dan Ahmad Jailani dan Mukhowwifullah Qudsi Amin maju sebagai perwakilan lomba Qiraatus Syi’ir. Alhamdulillah, keduanya berhasil keluar sebagai juara satu setelah mengalahkan beberapa pesaingnya dari berbagai perguruan tinggi dan pesantren di Indonesia.

(Tim Debat Bahasa Arab perwakilan PBA Unuja berhasil juara 1 pada event GRADASI 2022 di Universitas Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung Jawa Barat)

Sengit, sejak perebutan babak 8 besar cabang lomba debat berhasil menarik perhatian. Seluruh peserta dan penonton menyoroti keseruan setiap tim terbaik yang berkompetisi memperebutkan juara pertama. Iklim perlombaan semakin panas dan serius. Tak mau kalah, Tim Debat PBA UNUJA juga terlihat sibuk mempersiapkan diri untuk bertanding di babak selanjutnya, berbagai catatan referensi dan strategi telah dipersiapkan.

“Meskipun kami sudah persiapan jauh-jauh hari sebelumnya, kami tetap wajib mematangkan strategi dan persiapan, karena kami yakin bahwa penampilan terbaik dihasilkan dari persiapan yang matang, dan tim-tim hebat lainnya sudah pasti melakukan hal serupa, jadi kami tak mau lekas puas” ungkap Fauzi Rahman.

Semangat juang tersebut berhasil membawa Tim Debat PBA UNUJA melaju ke babak final setelah unggul dalam perolehan poin menghadapi Tim Debat Abqory PBA UIN Jakarta di babak semifinal.

(Tim Debat Bahasa Arab perwakilan PBA Unuja tengah bersaing sengit pada event GRADASI 2022 di Universitas Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung Jawa Barat)

Kian memanas, pada babak final, Tim Debat PBA UNUJA harus menghadapi tuan rumah. Tak henti selama pertandingan berlangsung mereka terus berpikir kritis memberikan opini dan argumentasi terbaik demi membawa pulang trofi juara satu. Alhamdulillah, dari hasil penilaian dewan juri, Tim Debat PBA UNUJA berhasil keluar sebagai jawara.

Alhamdulillah setelah melewati perjalanan yang panjang dan penuh lika liku kami berhasil mempertahankan tradisi juara satu dalam lomba debat bahasa Arab ini. Semoga prestasi ini bisa memberikan semangat bagi Mahasiswa lainnya untuk terus berupaya menjadi pribadi yang unggul, berprestasi, dan berdaya saing.” tutup Fauzi Rahman saat diwawancarai oleh Tim Nurul Jadid Media.

Diketahui tim bahasa Arab Unuja tersebut merupakan alumni Lembaga Pengembangan Bahasa Asing (LPBA) Nurul Jadid, yang saat ini aktif sebagai pendidik di lembaga yang telah membesarkan mereka dalam bidang bahasa Arab.

 

 

(Humas Infokom)

17 Peserta KKN Nusantara UNUJA Lakukan Pengabdian di Wakatobi. Rektor Siap Berikan Beasiswa

nuruljadid.net – Universitas Nurul Jadid (Unuja) dalam rangka menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi salah satunya adalah dengan mengirimkan 17 mahasiswa KKN Nusantara ke Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra). Rombongan KKN Nusantara Unuja tiba di Pulau Tomia, Wakatobi, Senin (11/07) siang hari dan disambut hangat oleh Camat Tomia Timur Bapak Kamaruddin mewakili Bupati Wakatobi Bapak Haliana di Kantor Kecamatan setempat.

Unuja mengusung tema KKN Nusantara “Optimalisasi peran santri membangun desa berdikari”. Hal ini bertujuan selain mengimplementasikan amanah Tri Dharma juga Panca Kesadaran Santri yaitu pengabdian kepada masyarakat dengan mengamalkan ilmu serta keterampilan yang dimiliki kepada masyarakat lokal.

(Peserta KKN Nusantara Universitas Nurul Jadid saat berfoto bersama di pelabuhan sebelum berangkat ke Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara)

Rombongan KKN Nusantara didampingi langsung oleh Kepala Bagian Pengabdian Kepada Masyarakat LP3M UNUJA, Ahmad Zubaidi. Peserta KKN Nusantara Universitas Nurul Jadid terdiri dari 10 mahasiswa dan 7 mahasiswi dari lintas program studi (prodi), karena harapannya dapat saling mewarnai dan melengkapi serta menyesuaikan kebutuhan di lokasi KKN.

Acara dilanjutkan ramah-tamah di kantor Kecamatan Tomia. Usai ramah-tamah, rombongan dibawa menuju Pondok Pesantren Nurul Furqon untuk istirahat, sebelum kemudian peserta KKN Unuja melakukan program pengabdiannya di tempat masing-masing yang tersebar di sejumlah desa dan kelurahan di Kecamatan Tomia Timur.

(Peserta KKN Nusantara Universitas Nurul Jadid melakukan ramah tamah bersama Camat Tomia di Kantor Kecamatan Tomia, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara)

KKN Nusantara ini merupakan tindak lanjut MoU antara Rektor UNUJA, KH. Abd. Hamid Wahid M.Ag, dengan Bupati Wakatobi, Bapak Haliana. MoU antara kedua pihak berlangsung di rumah jabatan Bupati Wakatobi pada Minggu (3/7/2022) lalu saat kunjungan rektor bersama beberapa pimpinan pesantren serta rektorat Universitas Nurul Jadid.

Rektor Unuja, KH. Abd. Hamid Wahid, M.Ag menuturkan bahwa kerja sama melaui MoU tersebut merupakan ikhtiar Unuja, agar bisa melebur bersama masyarakat, belajar kepada masyarakat, hingga pada saatnya nanti bisa memberikan kontribusi dan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat. Hal ini sebagaimana nilai-nilai yang terkandung dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi dan Panca Kesadaran Santri.

Tidak hanya pengabdian melalui KKN Nusantara, KH. Abd. Hamid Wahid juga menawarkan kerja sama berupa pemberian beasiswa kepada pelajar Wakatobi untuk melanjutkan studi di Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo.

 

 

(Humas Infokom)

Studi Banding, LPM Universitas Islam Jember Temui Kru Redaksi Alfikr Nurul Jadid

nuruljadid.net – Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Mitra Universitas Islam Jember silaturrahmi ke Pondok Pesantren Nurul Jadid Minggu (13/02/22) pagi. Kedatangan mereka untuk studi banding saling berbagi ilmu dengan LPM Al-Fikr Universitas Nurul Jadid (Unuja). Rombongan LPM Mitra sebanyak 18 orang, terdiri dari 9 orang putra dan 9 orang putri hadiri acara seremonial penyambutan di Aula 1 Pondok Pesantren Nurul Jadid.

(Acara seremonial penyambutan studi banding LPm Mitra Universitas Islam Jember di Aula 1 Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Kedatangan LPM Mitra disambut dengan ramah oleh LPM Al-Fikr Unuja. Acara studi banding tersebut mengusung tema “Meningkatkan wawasan keorganisasian, inovasi, dan efektif.” Selain LPM Al-Fikr, rombongan LPM Universitas Islam Jember juga ditemui oleh beberapa perwakilan dosen Unuja. Diantaranya Bapak M. Nur Fadli Hidayat selaku warek 3 Unuja , Bapak Khoiri bagian kemahasiswaan Unuja, dan bapak Adi Azhary.

Acara pagi itu dibagi dua sesi. Sesi pertama, diisi seremonial pembukaan. Sedangkan sesi kedua diisi dengan diskusi dan sharing Bersama seputar pengalaman di bidang jurnalistik dan tulis menulis.

Pada sesi pertama, pimred LPM Mitra memberikan sambutan dengan menjelaskan maksud dan tujuan kedatangannya ke Unuja. “Kedatangan kami disini, yang pertama untuk menjalin tali silaturrahmi sesama LPM. Dan yang kedua, kami tidak hanya jalan-jalan saja, akan tetapi kami berharap nanti bisa mendapatkan ilmu dan wawasan dari sini.” ungkap Ahmad Zaini.

(Wakil Rektor 3 Universitas Nurul Jadid Nur Fadli Hidayat, M.Kom memberikan sambutan dan ucapan selamat datang pada acara seremonial penyambutan)

Sementara itu, Wakil Rektor 3 Unuja juga memberikan beberapa pengantar kepada peserta studi banding LPM Mitra Universitas Islam Jember.

“Mudah-mudahan pertemuan hari ini mampu memberikan manfaat dengan ilmu-ilmu baru yang bisa dibawa pulang dan diimplementasikan. Dan mudah-mudahan semua yang hadir disini bisa menjadi generasi penerus yang sukses, amanah, bertanggung jawab dan mampu memikirkan kepentingan masyarakat,” papar bapak Nur Fadli Hidayat dalam sambutannya.

(Sambutan pemimpin redaksi LPM Mitra Universitas Islam Jember pada acara seremonial penyambutan di Aula 1 Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Sesi kedua, acara dilanjutkan dengan sesi diskusi. Pada kesempatan itu, seluruh kru redaksi LPM Mitra Nampak khusyuk saling bertukar pikiran dengan tim redaksi LPM Al-Fikr Unuja mengenai tema yang telah ditentukan dan hal lain terkait pengelolaan serta pengembangan Lembaga Pers Mahasiswa.

 

(Humas Infokom)

KSR PMI UNUJA Ikut Serta Pengamanan Tahun Baru Bersama POLRES Probolinggo

nuruljadid.net – Korps Sukarelawan (KSR) PMI Universitas Nurul Jadid (UNUJA) ikut serta dalam pengamanan tahun baru 2022 bersama Kepolisian Resort (Polres) Kabupaten Probolinggo di Posko Pengamanan Natal dan Tahun Baru (Nataru) Unit Paiton Jum’at malam (31/12).

Kapolres Probolinggo, AKBP Teuku Arsya Khadafi ikut hadir dan memantau kondisi pos pengamanan di lapangan menyampaikan bahwa malam ini seluruh personel agar siap siaga, dan lebih mengedepankan sikap humanis dalam menjalankan tugas pengamanan malam tahun baru 2022.

(foto Korps Sukarelawan (KSR) PMI Universitas Nurul Jadid (UNUJA) bersama Kapolres probolinggo, AKBP Teuku Arsya Khadafi dengan di Pos keamanan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022)

Tim Korps Relawan Palang Merah Indonesia Unuja selama menjalankan tugas pengamanan, berperan sebagai tim medis bertanggung jawab pada protokol Kesehatan. Selain itu, mereka juga harus terus siap siaga manakala terdapat isu Kesehatan dan keselamatan petugas jaga atau masyarakat yang melintas di lokasi sekitar sehingga dapat memberikan pertolongan pertama pada penderita.

PLT Bupati Probolinggo Drs. H. A. Timbul Prihanjoko turut hadir didampingi Kapolres Probolinggo AKBP Teuku Arsya Khadafi mendatangi setiap pos pengamanan malam tahun baru tersebut untuk mencegah terjadinya konvoi yang dapat mengancam keselamatan masyarakat di tengah situasi pandemic covid-19 ini.

Bapak Timbul mengecek kesiapan dan kondisi personil yang sedang bertugas ketika berkunjung ke pos pengamanan Nataru. Sekaligus menyerahkan bingkisan kepada personil sebagai bentuk dukungan agar tetap semangat dalam melaksanakan tugas memberikan Pengamanan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022 kepada masyarakat.

“Peninjauan ke Pos Pantau Pengamanan Natal dan Tahun Baru 2022 ini sekaligus untuk memberikan support moral kepada teman-teman kita yang sedang bertugas di lapangan supaya bisa tetap semangat,” tutur Plt Bupati Timbul Prihanjoko.

Lebih lanjut Plt Bupati Timbul mengharapkan kepada masyarakat tetap bisa merayakan tahun baru ini di rumah saja. Kalaupun dirayakan perlu menghindari kerumunan yang rentan menularkan virus. “Harapan saya tentunya malam tahun baru ini dapat berlangsung dengan tenang dan tidak ada kejadian-kejadian yang menonjol,” jelasnya.

Plt Bupati Timbul mengaku sangat bersyukur karena di penghujung tahun 2021 dan menyambut tahun baru 2022 ini Kabupaten Probolinggo sudah zona hijau semua karena tidak ada kasus Covid-19.

“Cuma harapan saya tentunya tetap waspada kepada masyarakat. Saya juga berterima kasih kepada masyarakat atas disiplinnya dan seluruh petugas kesehatan, TNI dan Polri yang terus bahu membahu dalam rangka untuk mencegah penularan Covid-19. Keberhasilan ini tentunya harus kita syukuri,” imbuhnya.

Sementara Kapolres Probolinggo AKBP Teuku Arsya Khadafi menyampaikan pemantauan ini dilakukan di pos pantau yang ada di wilayah hukum Probolinggo. Yakni, Exit Tol Leces, Alun-alun Kota Kraksaan dan Desa Binor Kecamatan Paiton.

( Kapolres Probolinggo, AKBP Teuku Arsya Khadafi memberikan bingkisan kepada Korps Sukarelawan (KSR) PMI Universitas Nurul Jadid (UNUJA))

AKBP Teuku Arsya mengaku sangat bersyukur sebab sampai saat ini berdasarkan hasil pantauan untuk arus lalu lintas di Kabupaten Probolinggo terkait dengan pengamanan tahun baru kondisinya masih normal.

“Tempat-tempat wisata sudah kami lakukan pengecekan. Tempat wisata yang sekiranya menjadi kunjungan dari wisatawan sudah dilengkapi juga dengan aplikasi Peduli Lindungi. Jadi yang masuk harus menunjukkan aplikasi Peduli Lindungi atau memiliki kartu vaksin sebanyak dua kali,” imbuhnya.

 

(Humas Infokom)

Tutup Tahun 2021, Pondok Mahasiswa UNUJA Gelar Refleksi Akhir Tahun

nuruljadid.net – Pondok Mahasiswa (Pomas) Universitas Nurul Jadid (UNUJA) sebagai Lembaga Integrasi Kokurikuler (LIK) Universitas Nurul Jadid menggelar kegiatan Refleksi Akhir Tahun jumat (31/12) malam di Aula II Pondok Pesantren Nurul Jadid. Kegiatan Refleksi Akhir Tahun ini merupakan kegiatan rutin setiap akhir tahun yang diadakan dengan tujuan untuk membangkitkan semangat spiritualitas dan ajang muhasabah diri santri menghadapi tahun-tahun yang akan datang.

(Dr. Ahmad Fawaid, M.Th.I. tengah memberikan sambutan di depan ratusan peserta yang hadir)

Kepala Lembaga Integrasi Kokurikuler Universitas Nurul Jadid Dr. Ahmad Fawaid, M.Th.I., dalam sambutannya memaparkan tujuan diselenggarakannya kegiatan Refleksi Akhir Tahun, yaitu sebagai pijat refleksi diri untuk membangun energi baru dalam menghadapi kegiatan yang lebih baik di tahun mendatang. “Apabila kita di luar melaksanakan kegiatan-kegiatan yang mungkin rekreasi atau huru-hara, tetapi disini kita isi dengan kegiatan positif, dengan kegiatan tausiyah refleksi akhir tahun,” ujar Bapak Fawaid.

Selama tahun 2021 santri telah banyak menghadapi ujian dan cobaan. Karena itu, menurut bapak Fawaid, muhasabah atau refleksi diri ini sangat penting untuk dilakukan, sehingga santri memiliki ketegaran, ketabahan, kesabaran dan optimisme dalam menyikapi berbagai masalah yang telah lalu dan tantangan yang akan datang imbuhnya.

(Penobatan dan pemberian piala kepada juara lomba oleh Muhammad Tohet, M.Pd.)

Sementara itu, Ketua Panitia Kegiatan Refleksi Akhir Tahun Muhammad Irfan menyampaikan bahwa kegiatan ini juga dimeriahkan dengan kegiatan Pra-Acara diantaranya Lomba Baca Kitab, Lomba Pidato Bahasa Indonesia, dan Lomba Tilawatil Qur’an tingkat Mahasiswa Se-Nurul Jadid. Kegiatan Pra-Acara tersebut telah dilaksanakan sejak tanggal 16 sampai 23 Desember 2021 dan diakhiri dengan kegiatan acara puncak yaitu Refleksi Akhir tahun sekaligus penobatan juara lomba pada tanggal 31 Desember 2021.

Pada malam puncak, turut hadir Dewan Pengasuh Pondok Pesantren Annuqoyah Sumenep Kyai Muhammad Faizi sebagai narasumber pada kegiatan Refleksi Akhir Tahun bertajuk “Implementasi Nilai-Nilai Trilogi dan Panca Kesadaran Santri dalam Membentuk Pribadi Paripurna pada Zaman Disrupsi 4.0.”

(Kyai Muhammad Faizi (kanan) dengan semangat menyapa dan memaparkan pematerian kepada santri)

Dalam sesi pemateriannya, Kyai Muhammad Faizi mengajak seluruuh peserta yang hadir pada acara tersebut untuk melihat kembali apa saja yang telah dilakukan sepanjang tahun 2021, sehingga tahun depan bisa memperbaiki kesalahannya dan berbuat lebih baik lagi dalam urusan dunia maupun akhirat.

Beliau juga mengungkapkan bahwa tidak cukup jika santri hanya melakukan introspeksi atau muhasabah diri. Karena, untuk melakukan perbaikan juga dibutuhkan kekuatan, usaha, dan pengamalan ilmu yang telah dipelajari. Oleh karenanya, Dewan Pengasuh PP. Annuqoyah Sumenep itu menghimbau kepada seluruh santri untuk menerapkan nilai-nilai Trilogi dan Panca Kesadaran Santri dalam kegiatan sehari-hari.

Menutup tahun 2021, Kiai Faizi berharap seluruh santri bisa berbuat lebih baik lagi baik dari segi ibadah, sosial maupun Pendidikan pada tahun-tahun mendatang. “Mudah-mudahan dengan iktikad baik untuk memperbaiki, di tahun-tahun mendatang kita diberi kemampuan dan kemudahan oleh Allah SWT untuk menghadapi perkara dunia maupun akhirat,” harap dan doa Kyai Muhammad Faizi.

(Humas Infokom)

Mahasiswa Multitalenta Universitas Nurul Jadid Berhasil Raih 6 Juara Nasional Sekaligus

nuruljadid.net – Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Fakultas Sosial dan Humaniora Univeristas Nurul Jadid (Unuja) Paiton Probolinggo, Zulfikar Prayogi, berhasil menyabet 6 prestasi sekaligus tingkat Nasional dari dua kategori lomba selama bulan Oktober lalu yaitu bahasa Inggris dan sastra puisi.

Zulfikar sukses meraih prestasi tingkat nasional ini usai menyisihkan ratusan peserta lainnya dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Kerja keras dan riyadlah dia selama di pondok pesantren berbuah manis.

“Sejujurnya, setiap kali mengetahui diumumkan sebagai pemenang, saya selalu bersyukur sekali karena bisa mengharumkan nama almamater saya UNUJA dan pastinya Pondok Pesantren Nurul Jadid tercinta, ” ungkapnya Jum’at (19/11/2021).

Mahasiswa angkatan 2018 ini sebelumnya sudah seringkali meraih prestasi hingga tingkat internasional. Zulfikar yang hobi adventuring ini gemar menulis karya sastra yang mengantarkannya menjadi juara dalam berbagai event lomba kesastraan, khususnya cipta baca puisi. Tahun lalu, Zulfikar pernah dinobatkan sebagai Penulis Terbaik pada gelaran Cerpen Puisi LLK Purwokerto tingkat Nasional dan Top 10 Hongkong’s Poetry SMR Unity Literation Asia.

Dalam berbagai kompetisi yang Zulfikar ikuti, hampir semuanya membuahkan hasil. Mahasiswa yang passionate dengan Bahasa Inggris dan sastra ini tidak hanya mahir dalam bidang verbal language atau speaking saja namun juga writing dalam Bahasa Inggris.  Hal ini bisa dikuasai Zulfikar karena konsistensi dia dalam membaca dan menulis sehingga kemampuan literasi kebahasaannya terus berkembang.

“Saya merasa membaca dan menulis itu sangat penting untuk bisa berprestasi, karena dengan membaca akan memperkaya knowledge kita sehingga isi pidato yang kita sampaikan berbobot dan dengan menulis kita juga bisa mengutarakan gagasan dan mewariskannya dalam karya yang bisa bermanfaat untuk banyak orang yang membacanya,” tegas Zulfikar kepada nuruljadid.net

Proses pendidikan dan lingkungan belajar di Unuja dengan atmosfer yang kondusif membuat Zulfikar bisa fokus berkarya dan berprestasi. Unuja sebagai perguruan tinggi berbasis pondok pesantren, menurutnya saya suportif untuk bisa mengembangkan diri karena tidak banyak gangguan seperti hiburan dan gadget yang tidak jarang merusak fokus dan konsentrasi dalam belajar, ngaji dan beribadah, beda halnya kalau kuliah di luar pesantren. Alhasil, karya Zulfikar sudah berhasil diterbitkan dalam Buku Antologi, sekurangnya ada tujuh buku antologi yang merilis karya Zulfikar setiap kali dia memenangkan lomba menulis.

Dia menjelaskan saat ini selain belajar di kampus sebagaimana mahasiswa pada umumnya dia juga mengajar di Lembaga Pengembangan Bahasa Asing (LPBA) Nurul Jadid sebagai bentuk pegabdiannya kepada almamater yang membesarkannya dalam bidang kebahasaan selain UNUJA. Karena dengan mengajar, dia percaya, keilmuannya akan bertambah dan berkembang.

Di akhir wawancara, Zulfikar menyampaikan bahwa dia juga aktif di berbagai organisasi kampus untuk mengasah critical thinking, komunikasi dan interpersonal skill nya. Karena dalam perlombaan, soft skill tersebut mutlak dibutuhkan sehingga kita harus terjun ke berbagai organisasi dan kegiatan kampus yang positif sebagai ajang latihan agar tetap produktif dan bisa berkarya dengan berbagai bentuk pengabdian kepada pesantren sesuai dengan kompetensi dan kapasitas kita masing-masing.

 

(Humas Infokom)

Santri Nurul Jadid Sabet Juara 1 Lomba Esai Nasional

nuruljadid.net – Santriwati Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo, Wildana Rahma Azzuhri, asal Kabupaten Lumajang telah berhasil menjuarai lomba Esai Nasional di urutan pertama. Kegiatan lomba ini diadakan oleh Program Studi (Prodi) Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Jogjakarta dalam rangka Pekan Raya IAT tahun 2021.

Pekan Raya Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT) ini dibuka sejak 7 September 2021 mengangkat 3 sub tema, literasi digital, pendidikan digital, dan religi digital. Hal ini sebagai ikhtiar mendorong para santri untuk merespon tantangan di era digital. Tepat hari Kamis, (14/10) hasil perlombaan diumumkan melalui zoom meeting setelah melalui proses penjurian sejak 8 Oktober 2021 yang ketat.

Wildana menceritakan, dirinya tidak menyangka karya tulisnya bisa dinobatkan sebagai terbaik pertama. Sebab, pesertanya dibuka untuk mahasiswa dari seluruh perguruan tinggi negeri maupun swasta di Indonesia.

“Awalnya saya mau ikut kalau ada ide dan ada uang untuk lomba. Tahu-tahu saya sudah didaftarkan sama teman-teman. Ya sudah, saya kirimkan data diri dan tulisan saya ke panitia,” ungkap santriwati yang juga penghafal Al-Qur’an ini.

Santriwati yang juga mahasiswi semester 5 Universitas Nurul Jadid (Unuja) ini bercerita, isi tulisannya sebenarnya sederhana. Yaitu mengenai dakwah digital di era modern ini. Keresahannya saat melihat banyaknya konten di media sosial yang banyak diisi ustaz-ustaz instan menjadi inspirasinya untuk menulis hal itu.

“Ini sebenarnya hasil diskusi sama Abi saya, keresahan yang saya dan Abi rasakan sama yaitu dakwah digital orang-orang NU masih kalah dengan konten-konten dakwahnya orang-orang radikal, wahabi dan semacamnya. Jadi tema outline itu yang saya angkat,” ungkap putri Kiai Syafi’uddin Azzuhri, Katib Syuriah Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Kunir, Kabupaten Lumajang ini.

Saat diwawancarai, Wildana yang merupakan peserta didik Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an (PPIQ) Nurul Jadid ini juga menyampaikan bahwa di era modern ini santri harus sadar dan mengembangkan dirinya dalam dakwah digital bukan hanya sebagai konsumen namun content creator. Agar konten-konten dakwah tidak hanya didominasi ustaz-ustaz yang muatan dakwahnya tidak jarang berbenturan dengam model Islam di Indonesia.

“Pesantren di Indonesia, terutama santri-santrinya harus lebih aktif mengelola akun medsosnya untuk menebar nilai-nilai Islam Aswaja, lebih-lebih nilai kesantriannya dengan cara yang lebih kreatif,” imbuhnya.

Ia berharap, lewat tulisannya tersebut santri Indonesia yang sebenarnya memiliki kompetensi mumpuni di bidang keagamaan bisa lebih kreatif dan percaya diri (self-confident) berdakwah melalui medsos. Sehingga pesan Islam Rahmatan Lil’alamin bisa terus ditanamkan pada masyarakat Indonesia untuk menebar damai dan kasih sayang sesame ummat manusia.

“Semoga santri dan pesantren bisa menggunakan medsos sebagai wahana dakwah yang kreatif, dekat dengan kaum muda dengan berpegang teguh pada asas-asas kerahmatan Islam,” pungkasnya.

Semoga dengan prestasi yang berhasil ditorehkan oleh Wildana dapat menjadi inspirasi bagi santri Nurul Jadid lainnya untuk mengembangkan keterampilan mereka di bidang literasi atau tulis-menulis dan proaktif dengan membuat konten dakwah Islam yang ramah dan damai.

(Humas Infokom)

Mahasiswa Santri Nurul Jadid Jawara Bahasa Arab se-Regional Asia

nuruljadid.net – Santri Pondok Pesantren Nurul Jadid Rifqi Aziz Febriyanto, Muhammad Hasan Mutawakkil dan Ahmad Fauzi Rahman wakil Indonesia berhasil menyabet Juara 1 Lomba Debat Gebyar Bahasa Arab (GBA) 2021 tingkat Regional Asia yang diadakan oleh HMJ PBA IAIN Syekh Nurjati Cirebon (23/09) setelah melalui persaingan dan proses penjurian ketat.

Para jawara tersebut merupakan mahasiswa aktif Prodi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) di Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo yang berdomisili di Lembaga Pengembangan Bahasa Asing (LPBA) Nurul Jadid. Persaingan dalam Lomba Debat Bahasa Arab ini cukup ketat, yang diikuti oleh 14 Tim Debat dari Perguruan Tinggi di Indonesia dan 2 Tim Debat dari Universitas Islam Antarabangsa Malaysia (UIAM).

Lomba yang berlangsung selama dua hari ini menggunakan metode scoring system, dengan mengurutkan dari nilai tertinggi berdasarkan penguasaan materi, kebahasaan dan cara penyampaian argumentasi dengan baikSementara itu, pada tahap penyisihan tim debat Nurul Jadid unggul menghadapi tim debat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan lolos ke Babak Quarter Final (Delapan Besar) menempati urutan kedelapan.

Setelah akumulasi nilai, perolehan poin tim debat yang lolos delapan besar UIAM B Malaysia menempati posisi pertama dengan 862 poin, disusul UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 861,5 poin, FDI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 858,5 poin, UIAM A Malaysia 855,5 poin, ALC Universitas Al-Azhar Indonesia 854,5 poin, PBA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 854, 5 poin, Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien (IDIA) Prenduan, Sumenep Madura 852,5 poin, dan Perwakilan Nurul Jadid berada diposisi kedelapan dengan perolehan poin 852,5.

Pada babak delapan besar, Tim Nurul Jadid unggul menghadapi Tim IDIA Perenduan dengan perolehan poin 860,5 di posisi keempat setelah UIAM B Malaysia (871,5 poin), UIAM A Malaysia (866 poin), dan FDI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (863 poin).

 (Sesi foto bersama finalis sesaat setelah babak final Lomba Debat Bahasa Arab berlangsung)

Pertandingan berlanjut ke babak Semi Final, menghadapi Tim UIAM A Malaysia dengan mosi “Majelis ini meyakini perlu penggunaan bahasa daerah di sekolah internasional”. Tim Nurul Jadid yang beranggotakan Rifqi Aziz Febriyanto sebagai pembicara pertama, Muhammad Hasan Mutawakkil pembicara kedua, dan Ahmad Fauzi Rahman pembicara ketiga berhasil menaklukkan tim dari negeri jiran dan lolos melaju ke babak final.

Pada babak final Tim Nurul Jadid menghadapi UIAM B Malaysia dengan mosi debat “Majelis ini percaya bahwa skripsi bukan standar utama kelulusan mahasiswa”. Masing-masing hanya diberi waktu 30 menit untuk case building. Akhirnya setelah perdebatan sengit berlangsung, tim Nurul Jadid berhasil menaklukkan tim UIAM B Malaysia dan keluar sebagai Jawara Lomba Debat Bahasa Arab se regional Asia dengan selisih 4 poin, 871,5 untuk Tim Nurul Jadid dan 867,5 untuk tim UIAM B Malaysia.

“Kami merasa bersyukur dan sangat senang sekali bisa meraih juara ini. Walaupun di awal, motivasi kami bukan untuk menang namun berusaha memotivasi anak asuh kami agar tetap semangat untuk berprestasi demi Pesantren Nurul Jadid, Unuja dan tentunya LPBA tercinta,” ungkap Aziz, pembicara pertama Tim Debat Nurul Jadid.

(Jawara Debat Bahasa Arab se Regional Asia Muhammad Mutawakkil Alallah, Rifqi Aziz Febriyanto dan Ahmad Fauzi Rahman)

Tidak hanya tim debat, dalam ajang ini dua trofi diraih sekaligus untuk kategori lomba Taqdimul Qissoh tingkat Nasional dengan penyelenggara yang sama atas nama Ahmad Fauzi Rahman sebagai Juara 1 dan Badruz Zaman sebagai Juara 2.

“Alhamdulillah, pada awalanya saya tidak mengira bisa juara pada lomba taqdimul qissoh Gebyar Bahasa Arab 2021 ini, karena saya pikir karya video yang saya kumpulkan masih belum sempurna. Namun saya yakin semua ini tidak lepas dari barokah para kyai, guru, dan teman-teman sehingga kami berhasil menjadi juara,” ungkap Badruz Zaman.

Harapannya ke depan akan lebih banyak lagi santri Pondok Pesantren Nurul Jadid yang memiliki semangat serta motivasi kuat dalam menorehkan prestasi demi mengharumkan almamater pesantren Nurul Jadid tercinta di luar.

(Humas Infokom)

MENWA UNUJA Turut Latih Kedisiplinan dan Physical Endurance Petugas Protokoler Pesantren

nuruljadid.net – Tim Resimen Mahasiswa (MENWA) Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo ikut berpartisipasi dalam melatih kedisiplinan dan ketahanan fisik (physical endurance) petugas protokoler pesantren sebelum melakukan layanan di Pos Utama (18/09). Peserta yang terdiri dari sekitar 50 orang berasal dari elemen Panji Pelopor, Mahasiswa KIP, Santri Husada dan Kamtib ini wajib mengikuti seluruh rangkaian Bimtek Protokol Layanan Pos Utama salah satunya adalah Kegiatan lapangan untuk melatih kedisiplinan dan ketahanan fisik di hari kedua.

Tepat pukul 08.30 WIB, seluruh peserta berkumpul di lapangan utama Pondok Pesantren Nurul Jadid didampingi oleh tim Menwa Unuja yang berjumlah 7 orang. Kegiatan awal, peserta melakukan pemanasan sebelum masuk pada kegiatan inti, Latihan Keterampilan Baris Berbaris (LKBB). Setalah pemanasan selesai peserta langsung mengikuti Latihan Keterampilan Baris Berbaris untuk melatih kedisiplin dan kekompakan antara satu dengan yang lainnya.

Kepala Sub Bagian Protokoler Pesantren Ady Azhari menyampaikan bahwa tujuan diadakannya Latihan fisik dan kegiatan lapangan ini adalah selain melatih kedisiplinan juga untuk melatih ketahanan fisik peserta yang nanti akan diberi amanah sebagai petugas protokol pelayanan di Pos Utama Pondok Pesantren Nurul Jadid.

“Kami berharap dengan kegiatan lapangan dan fisik ini peserta terlatih disiplin dan kuat secara fisik ketika menjalankan tugas yang insyaallah dimulai hari senin besok, karena disiplin dan ketahanan fisik menjadi modal utama menjadi petugas protokoler layanan Pos Utama yang harus siap berpanas-panasan dan berdiri setiap kali ada tamu pesantren yang datang,” pungkasnya.

(Peserta Bimtek Protokol Pelayanan Pos Utama saat dilatih oleh Tim Menwa Unuja di lapangan utama Pesantren Nurul Jadid)

Setelah 1,5 jam dilatih fisik di bawah terik matahari, pukul 10.00 WIB peserta diistirahatkan karena beberapa sudah kelelahan dan harus keluar dari barisan. Kegiatan dilanjutkan dengan materi indoor tentang kedisiplinan yang dibawakan oleh Ketua Menwa Unuja Saudara Aksal Ilhamsyah. Materi kedisiplinan yang dibawakan meliputi sikap disiplin, kategori disiplin dan bagaimana cara menumbuhkan sikap disiplin.

Pada pematerian kedisiplinan peserta dibekali dengan wawasan tentang upaya menumbuhkan kesadaran agar disiplin diantaranya Keteladanan, Teguran dan Sanksi yang tepat. Oleh karenanya, Aksal mencontohkan ketika sesi lapangan peserta yang terlambat dan tidak menggunakan atribut akan disanksi dengan push up atau kegiatan fisik lainnya. Itu merupakan salah satu bentuk sanksi untuk menumbuhkan kedisiplinan peserta karena disiplin perlu dipaksakan ketika tidak bisa dengan hanya mengandalkan kesadaran yang terkadang sulit tumbuh dan istiqomah.

(Pematerian Kedisiplinan di Aula Wisma Dosen Unuja oleh Ketua Menwa Unuja Aksal Ilhamsyah)

Aksal juga menyampaikan bahwa Disiplin dalam pengabdian adalah dengan menjalankan aturan tanpa pamrih. Slogan yang disampaikan dalam pematerian ketika itu yaitu “Semangatmu adalah Perjuanganmu”. Karena dengan semangat dan kedisiplinan kita bisa menjalankan tugas dengan baik dan ikhlas.

Pada malam hari, kegiatan dilanjutkan dengan sosialisasi dan simulasi tahapan protokol pelayanan pos utama oleh Kasubbag Protokoler Ady Azhari dan Kepala Bidang Keamanan dan Ketertiban (Kamtib) Bapak Adiyatno. Masing-masing perwakilan tampil mempraktikkan tahapan protokol pelayanan pos utama yang disimulasi dengan berbagai kondisi jenis tamu. Sehingga harapannya peserta akan terbiasa dan dapat mengantisipasi lebih dini ketika terjun di lapangan senin nanti.

 

(Humas Infokom)