Pos

Wali Santri Penerima Beasiswa KIP Kuliah 2021 Tandatangani Pakta Integritas

nuruljadid.net – Universitas Nurul Jadid bersama Pondok Pesantren Nurul Jadid menggelar Ta’aruf dan Penandatanganan Pakta Integritas Wali Santri Penerima Beasiswa KIP Kuliah 2021 dengan Pimpinan Pondok Pesantren dan Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo (16/09).

Mahasiswa Baru KIP Kuliah 2021 berjumlah 149 orang, 91 santriwan dan 58 santriwati yang akan mendapatkan pembinaan khusus baik dari segi akademik dan pengabdian kepada Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Kegiatan Ta’aruf dan Penandatanganan Pakta Integritas ini dihadiri oleh Sekretaris Pesantren H. Faizin Syamweil, M.Pd dari unsur pimpinan pesantren dan Wakil Rektor III UNUJA Fadli Hidayat, M.Kom perwakilan dari kampus.

(Wali santri mahasiswa KIP Kuliah 2021 mengikuti acara seremonial Penandatanganan Pakta Integritas di Aula Mini UNUJA Gedung Timur)

Penyelenggaraan acara dengan mengundang wali santri ini bertujuan untuk mendukung bersama program ini dengan sistem dan pengelolaan pesantren serta kampus dalam membina santri mahasiswa KIP baik secara intelektual maupun karakter. Harapannya program ini mampu melahirkan kader santri yang dapat berkhidmat kepada pesantren sebagai bekal terjun di tengah masyarakat nanti.

Sementara para wali santri mengikuti acara seremonial di Aula Mini UNUJA Lantai 3. Mahasiswa melakukan verifikasi berkas dan administrasi didampingi oleh bagian protokoler pesantren Ady Azhari dan Pembina Mahasiswa KIP Alief Hidayatullah.

Bagian Protokoler Ady Azhari menjelaskan prosedur yang harus dilakukan oleh mahasiswa setelah verifikasi berkas dan administrasi yaitu tes kesehatan dengan GeNose untuk memastikan mahasiswa KIP baru dalam keadaan sehat ketika masuk area pesantren.

(Sesi Foto Wali Santri dan Mahasiswa KIP bersama Wakil Rektor III UNUJA Fadli Hidayat dan Sekretaris Pesantren H. Faizin Syamweil pasca penandatanganan Pakta Integritas)

Setelah pakta integritas dibubuhi tandatangan oleh wali dan santri yang bersangkutan. Para mahasiswa KIP kemudian menuju asrama karantina sementara santri sampai masa orientasi selesai dengan barang bawaan masing-masing menggunakan mobil pesantren oleh petugas kerumahtanggan.

Acara seremonial pun diakhiri dengan pembacaan doa yang dipimpin langsung oleh Gus Nabilul Fikri, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sumberejo Paiton dan ditutup oleh pembawa acara dengan pembacaan hamdalah.

(Humas Infokom)

OSPEKTREN 2021: Hampir Seribu Mahasiswa Baru UNUJA Mengikuti Hybrid System

nuruljadid.net – Mahasiswa Baru (MABA) Universitas Nurul Jadid (UNUJA) mengikuti kegiatan Orientasi Pengenalan Kampus dan Pesantren (OSPEKTREN) 2021 (13/9). Kegiatan yang berlangsung selama 3 hari tersebut mengusung tema “Gemilang Mahasiswa Santri, Jayalah Ibu Pertiwi”.

Kegiatan Orientasi Pengenalan Kampus dan Pesantren (OSPEKTREN) tahun 2021 ini digelar secara hybrid, yakni diadakan dengan kombinasi sistem daring (online) dan pertemuan tatap muka (offline). Mahasiswa baru yang hadir secara tatap muka hanya khusus bagi mereka yang menetap (mukim) di Pondok Pesantren Nurul Jadid. Sistem tatap muka ini dibagi menjadi dua tempat, pertama di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid yang dikhususkan untuk Santri Mahasiswa Baru dan Aula II Pondok Pesantren Nurul Jadid untuk Santriwati Mahasiswi Baru. Sementara itu, bagi Mahasiswa/i Baru yang tidak bermukim di pesantren harus mengikuti kegiatan tersebut secara daring atau virtual melalui platform Zoom Cloud Meeting yang telah disediakan oleh panitia. Kegiatan OSPEKTREN ini berlangsung selama tiga hari, yakni mulai Sabtu, 11 September sampai dengan Senin, 13 September 2021.

(Saat pematerian tentang Lingkungan Hidup oleh Tim Bidang Konservasi Lingkungan Hidup (BKLH) Nurul Jadid)

Abdul Basid selaku ketua panitia menyebutkan, keseluruhan Mahasiswa Baru tahun akademik 2021/2022 berjumlah hampir 1.000 peserta yang tersebar di lima fakultas. Sedangkan peserta yang hadir secara luring pada OSPEKTREN 2021 ini sebanyak hampir 400-an dan 500 lebih mahasiswa/i baru berpartisipasi secara virtual. Selain itu, Abdul Basid juga menjelaskan terkait konsep yang diterapkan pada OSPEKTREN 2021 memang berbeda dibandingkan sebelum masa Pandemi Covid-19 yaitu menggunakan Hybrid System.

“Alhamdulillah pada tahun ini sebanyak hampir 1.000 peserta terdaftar sebagai mahasiswa/i baru yang tersebar pada 5 fakultas dan peserta yang hadir secara luring berkisar 400-an dan 500 lebih mengikuti secara virtual atau daring. Kami menggelar dengan Hybrid Orientation System karena di tengah Pandemi Covid-19 ini tidak memungkinkan menyelenggarakannya bersamaan dan berbaur dengan mahasiswa/i baru yang tidak mondok.”

Pada acara Opening Ceremony, Wakil Rektor I Universitas Nurul Jadid (UNUJA), Bapak Drs. H. Hambali, M.Pd ditunjuk oleh rektorat membuka acara OSPEKTREN 2021 (11/9). Dalam sambutannya, Bapak Hambali menuturkan, bahwa OSPEKTREN merupakan program wajib yang harus diikuti oleh mahasiswa/i baru. Melalui kegiatan ini, mahasiswa/i baru dituntut untuk bisa berpikir dan bersikap lebih dewasa serta dibekali dengan ilmu-ilmu dan pengetahuan tentang kehidupan kampus khususnya di UNUJA.

“Saya berharap, mahasiswa/i baru baik yang hadir langsung atau secara virtual, dapat mengikuti kegiatan dengan baik hingga akhir. Pesan saya, dimohon kepada seluruh peserta OSPEKTREN 2021 untuk disiplin selama mengikuti kegiatan dan jangan lupa untuk tetap memperhatikan Protokol Kesehatan selama acara berlangsung,” tuturnya.

(Penyerahan piagam penghargaan kepada Kiai Muhammad Fakhri sebagai narasumber dalam acara Ospektren oleh Presiden BEM Unuja Saudara Nur Mahmudi Ismail didampingi staf Unuja dan Panitia Ospektren)

Dalam rangka pembekalan Mahasiswa/i Santri Baru, banyak sekali kegiatan yang dilaksanakan untuk menanamkan nilai-nilai Trilogi Santri dan Panca Kesadaran Santri kepada para Mahasiswa Santri Baru selama kegiatan berlangsung. Kegiatan tersebut terdiri dari, Pengajian Kitab, Keagamaan, Kedisiplinan, Keilmuan, Pengembangan diri, Mitigasi Bencana, Konservasi Lingkungan hingga Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang menjadi titik tolak tema OSPEKTREN 2021.

Presiden BEM Universitas Nurul Jadid Nur Mahmudi Ismail menerangkan di sela kegiatan bahwa rangkaian pematerian didesain sebagai bentuk pembinaan idealisme, penguatan karakter, rasa cinta tanah air, dan kepedulian terhadap lingkungan dalam rangka membentuk Mahasiswa Santri Baru yang Berkarakter, Religius, Nasionalis, Mandiri, Gotong Royong, dan Berintegritas berdasarkan pada nilai-nilai Trilogi serta Panca Kesadaran Santri.

“Rangkaian kegiatan OSPEKTREN ini telah kami desain sedemikian rupa dengan beragam pematerian dan bentuk kegiatan yaitu untuk pembinaan idealisme, penguatan karakter, rasa cinta tanah air dan kepedulian terhadap lingkungan bagi mahasiswa/i baru agar terciptanya mahasiswa/i baru yang Berkarakter, Religius, Nasionalis, Mandiri, Gotong Royong, dan Berintegritas berdasarkan spirit nilai-nilai Trilogi dan Panca Kesadaran Santri,” imbuh Nur Mahmudi Ketika diwawancarai.

Selain itu, acara Closing Ceremony OSPEKTREN 2021 diisi dengan doa bersama untuk Ibu Pertiwi yang dipimpin langsung oleh Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Moh. Zuhri Zaini, dan dihadiri Wakil Rektor IV bagian Kemahasiswaan KH. Faiz Ahz sekaligus mewakili Rektor UNUJA KH. Abdul Hamid Wahid yang berhalangan hadir dan Katib Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur KH. Syafruddin Syarif.

Dalam speech remark-nya Katib Syuriah PWNU Jatim KH. Syafruddin Syarif menyampaikan nasehat dan pesan-pesan untuk bekal Mahasiswa Santri Baru sebelum terjun ke dunia perkuliahan. Acara pun diakhiri dengan do’a dan moment keakraban antara peserta dan panitia penyelenggara OSPEKTREN UNUJA tahun 2021.

 

(Humas Infokom)

LPPK UNUJA Gandeng HIPMI Kabupaten Probolinggo dirikan Sekolah Kewirausahaan

nuruljadid.net – Lembaga Pengembangan Profesionalitas dan Kewirausahaan (LPPK) Universitas Nurul Jadid (UNUJA) melakukan penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) dengan HIPMI Kabupaten Probolinggo (31/08) yang sebelumnya telah menjalin Kerjasama formal melalui Memorandum of Understanding (MoU). Penandatangan ini bersamaan dengan Badan Pengurus Cabang (BPC) Himpunan Penguasaha Muda Indonesia (HIPMI) Kabupaten Probolinggo menggelar Vaksinasi Gratis untuk masyarakat umum bertempat di Kampoeng Kita Hotel dan Resto Jalan Argopuro Raya Condong Bremi, Gading, Probolinggo, Jawa Timur.

(Penyerahan cinderamata dari Ketua BPC. HIPMI Kabupaten Probolinggo Galih Teguh Wahono ke Ketua LPPK Unuja Moh. Jasri, M.Kom)

Penandatanganan dilakukan langsung antara ketua LPPK Moh. Jasri, M.Kom dengan Ketua Umum BPC. HIPMI Kabupaten Probolinggo Galih Teguh Wahono. Seluruh pengurus BPC. HIPMI Kabupaten Probolinggo turut hadir dan beberapa perwakilan dari BPD. HIMPI Jawa Timur.

Pada sambutannya perwakilan pengurus BPD. HIPMI Jatim Mas Edra Brahmantya Susilo mengatakan bahwa MoU harus ditindaklanjuti dengan kesepatakan kedua belah pihak untuk aturan pelaksanaan teknis. “Dalam MoU harus ada tindaklanjut pelaksanaannya dengan Menyusun kesepakatan bersama untuk mengatur teknisnya di lapangan” ungkap Edra.

Kepala LPPK Unuja juga menegaskan bahwa acara MoA antara LPPK dengan HIPMI Kabupaten Probolinggo ini merupakan bentuk tindak lanjut MoU antara kedua organisasi beberapa tahun lalu.

MoA yang digagas adalah sekolah kewirausahaan bagi mahasiswa Unuja dalam membekali para mahasiswa untuk menjadi entrepreneur dan harapannya kedepan hasil dari Kerjasama ini dapat membuka lapangan kerja baru untuk pemuda dan masyarakat Probolinggo.

(Pengurus HIPMI Kabupaten Probolinggo ramah tamah bersama perwakilan LPPK Unuja)

Setelah acara seremonial usai, dilanjutkan dengan vaksinasi. Kegiatan berlangsung lancar dan antusiasme masyarakat cukup baik. Peserta vaksinasi yang hadir sekitar 350 orang lebih dari berbagai unsur.

(HUMAS | INFOKOM)

Awali Kuliah dengan Belajar Qiro'at As-Sab'ah

Awali Kuliah dengan Belajar Qiro’at As-Sab’ah

nuruljadid.net – Keaktifan kuliah Universitas Nurul Jadid (UNUJA) baru dimulai pada hari selasa kemarin. Namun, gairah keorganisasian Himpunan Mahasiswa Program Studi Al-qur’an dan Tafsir (HIMMAPRODI IQT) dalam mengadakan acara terasa sangat besar. Hal itu tergambar ketika HIMPUNAN PRODI IQT menggelar acara Seminar Qiroah As-Sabah dengan tema “Mengkaji Qiroat As-Sabah dalam Seni Baca Al-Qur’an” pada Kamis (19/09/2019).

Acara yang bertempat di Aula Pondok Pesantren Nurul Jadid tersebut mengundang Ust Fathurrozi Lc, M.Th.I sebagai penyaji dan Ahmad Nabil Falahuddin sebagai moderator. Serta mengundang santri delegasi lembaga tahfidz PP. Nurul Jadid sebanyak 350 peserta.

Peserta Mahasiswi UNUJA saat mengikuti kegiatan seminar

Peserta Mahasiswi UNUJA saat mengikuti kegiatan seminar

Mohammad Ilyas selaku Ketua Panitia menerangkan, tujuan acara tersebut untuk menyambut mahasiswa baru dan memberi pemahaman kepada mereka akan kontradiktifnya ilmu Qiroah.

“Harapan Kami, acara ini dapat menambah cakrawala wawasan mahasiswa tentang sejarah adanya 7 imam Qira’at yang berbeda-beda, yang mana lumrahnya kita hanya mendengar kabar bahwa ada yang namanya Qira’at Sab’ah dalam Al-Qurán akan tetapi kita tidak pernah menyelami dan mempelajari, kita hanya mengetahui bahwasanya Para ahli qiraat dari kalangan  berbeda-beda, ada yang memiliki satu, dua atau tiga versi bacaan, akan tetapi kita tidak mengetahui siapa saja Para Imam itu, dan  bagaimana Sejarahnya.” Jelasnya dalam sambutan.

Kemudian dilanjutkan dengan pematerian oleh Fathurrozi Lc, M.Th.I tentang Qiroah As-Sabah dan berakhir dengan sesi tanya jawab serta pemberian cendera mata kepada Ust. Fathurrozi Lc, M.Th.I oleh KAPRODI IQT, Bapak Ahmad Fawaid M.Th.I.

Penulis : Humairo/Dewi

Editor   : Ponirin

Dua Himpunan Mahasiswa Program Studi, Gelar Gebyar Bahasa se-Jawa Timur

nuruljadid.net – Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (HIMAPRODI PBI), bersama Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (HIMAPRODI PBA) Universitas Nurul Jadid (UNUJA) Paiton Probolinggo. Menyelenggarakan Gebyar Bahasa se-Jawa Timur.

Kegiatan tersebut bertempat di Aula Madrasah Aliyah Nurul Jadid (MANJ), Paiton, Probolinggo, (07/08/2019). Akan berlangsung selama tiga hari, mulai dari tanggal 7 sampai 9 Agustus 2019.

Dengan berbagai macam lomba, mulai dari pidato bahasa inggris, pidato bahasa arab, cerita arab, cerita inggris, rangking satu, Olimpiade dan lomba baca kitab kuning. Lomba itu, diikuti 355 peserta dari SLTA sederajat se-Jawa Timur.

Menurut ketua panitia gebyar bahasa se-Jawa Timur, Robital Hairi, mengatakan, kegiatan ini baru pertama kali digelar secara bersama antara HIMAPRODI PBI dan HIMAPRODI PBI.

“Ini awal kita mengadakan lomba se-Jawa Timur, secara bersamaan antara dua Prodi dan juga dua Fakultas,” ujarnya.

Wakil Rektor I Universitas Nurul Jadid, Hambali, dalam sambutannya mengatakan, gebyar bahasa ini dapat menjadi bahan pengalaman dan pembelajaran.

“Ajang gebyar bahasa arab dan bahasa inggris ini, bisa dijadikan momentum untuk mengasah diri,” ungkapnya.

Selain itu, beliau melanjutkan bahwa Universitas Nurul Jadid sebagai tuan rumah Gebyar Bahasa yang sudah berumur dua tahun. Semoga, secepatnya akan sejajar dengan kampus Internasional.

Penulis : Mr. Han (SJ)

Editor : Rizky H.T.

Ajang Internasional, Lima Mahasiswa UNUJA Membawa Pulang Medali

nuruljadid.net – Lima mahasiswa Universitas Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo, berhasil menyabet medali. Dalam turnamen Pencak Silat Internasional Championship. Bertempat di GOR Lila Bhuana, Dempasar, Bali, Sabtu (28/07/19).

Mereka merupakan delegasi dari Unit Kegiatan Mahasiswa Perguruan Bela Diri Universitas Nurul Jadid (UKM PBD UNUJA). Akbar Taufiqi dan Junaidi peraih medali emas. Sandy Setiawan dan Ach Wahyu peraih medali perunggu. Sedangkan, Abdullah menyabet medali perak.

Wahyu mengatakan, sebelum mengikuti turnamen pencak silat tersebut, mereka telah menghabiskan waktu dua minggu pagi dan sore hari rutin melakukan latihan.

“Persiapan mental dan fisik harus semaksimal mungkin dua minggu kami sudah mengikuti pelatihan untuk menuju event ini. Pada pagi hari latihan dimulai jam 07.00 sampai jam 09.00,  dan sore mulai jam 03:00 sampai jam 04:30,” ujarnya.

Akbar meluapkan, rasanya mengikuti turnamen pencak silat, “kalau gugup pasti ada, tetapi rasa ragu tidak sama sekali. Karena ini pengalaman pertama bagi kami. Jika kalah, akan dijadikan pengalaman, tetapi kalau kami menang sangat luar biasa. Karena itu, menjadi bahan motivasi kami dalam mengikuti lomba,” katanya.

Dia melanjutkan, semoga dengan diraihnya prestasi ditingkat internasional ini, mampu meningkatkan semangat para mahasiswa untuk terus meningkatkan kemampuannya demi mengharumkan nama kampus.

Penulis : Mr. Han (SJ)

Editor : Rizky H.T.

ISNU Universitas Nurul Jadid Resmi Dilantik Hari Ini

ISNU Universitas Nurul Jadid Resmi Dilantik Hari Ini

nuruljadid.net – Pengurus Cabang Khusus Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Universitas Nurul Jadid 2019 – 2023 resmi dilantik, Jumat siang, (05/07/2019) di Aula MA Nurul Jadid oleh Ketua Pengurus Wilayah ISNU Jatim, Prof H. M. Mas’ud Said MM. Ph.D.

Acara ini dibarengi dengan halal bi halal Pengurus Wilayah Ikatan Sarjana Nahdhatul Ulama Jawa Timur dan launching Dai intelektual NU Networking (DINUN).

Dalam acara tersebut, Prof. Mas’ud mrngatakan bahwa Pengurus Cabang Khusus ISNU UNUJA merupakan Pengurus Cabang Khusus pertama yang ada di Jawa Timur dan dilantik langsung oleh ketua Pengurus Wilayah ISNU Jawa Timur Prof. Mas’ud Said.

Susunan pengurus cabang Khusus ISNU Universitas Nurul Jadid yang dilantik .

Pelindung : KH. Abdul Hamid Wahid, M.Ag. – Rektor Universitas Nurul Jadid

Dewan Ahli :

  1. H. Hambali, M.Pd.
  2. KH. Najiburrahman, MA.
  3. M. Noer Fadli Hidayat, M.Kom.
  4. KH. Faiz, M.Fil.I.
  5. Dr. KH. Hefniy Razaq, M.Pd.
  6. Moh. Furqan, M.Kom.
  7. Dr. H.M. Hasyim Syamhudi, M.Si.
  8. Dr. Hasan Baharun, M.Pd.
  9. Handono Fatkhur Rahman, M.Kep., S.Kep., M.B.

Pengurus Harian :

Ketua : Ahmad Fawaid, M.Th.I.

Sekretaris : Zainal Munir, S.Kep, M.Kep, Ners

Bendahara : Moh. Jasri, M.Kom.

Seksi-Seksi :

  1. Pengembangan Iptek dan Penelitian :
  2. Advokasi & Pengabdian Masyarakat :

III. Divisi Pengembangan Ekonomi & Usaha :

  1. Keorganisasian dan Penguatan Jaringan :

Achmad Fawaid, S.Th.I sebagai ketua PC Khusus ISNU Universitas Nurul Jadid, berharap ISNU ini bisa menjadi laboratorium NU khususnya warga muda NU.

“saya berharap ISNU ini bisa menjadi laboratorium NU khusunya bagi muda-mudi NU” pungkasnya.

Usai pelantikan Pengurus ISNU Universitas Nurul Jadid 2019-2023, acara itu diakhiri seminar nasional dengan tema Islam Washatiyah, Pancasila dan Ekonomi Syariah oleh Prof. Mahfud MD (Dewan Pembina BPIP-RI) KH. Abdul Hamid Wahid, M.Ag. (Rektor UNUJA), dan Ahmad Tohe, P.hd. (Ketua DINUN).

Penulis: Baikahi

Editor: Ponirin

Hilangnya Religious Experience

Hilangnya Religious Experience

Ada fenomena keprihatinan yang semestinya menjadi kegelisahan kita semua sebagai umat beragama, khususnya umat Islam yang disebut sebagai mayoritas di negeri ini. Keprihatinan tersebut adalah menghilangnya rasa agama atau religious experience justru pada saat perintah agama tersebut dilaksanakan. Religious experience berupa ketenangan bersama keagungan Allah dalam istighatsah, menghilang, sehingga istighatsah yang dilakukan menjadi tidak bermakna apa-apa. Religious experience berupa kesejukan bersama keindahan Allah dalam haji dan umrah, lenyap, menjadikan haji dan umrah yang ada, tidak menebarkan kesejukan iman. Religious experience berupa kedamaian bersama rahman dan rahim Allah dalam shalat hajat dan tahajud, kabur, sehingga shalat hajat dan tahajud, tidak mampu mengkonstruksi keramahan dan kesetia kawanan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sebagai akibatnya, semakin bargairahnya umat Islam dalam melaksanakan perintah agama seperti istighatsah, di Munas -yang selama ini tak pernah ada- dan lain-lainnya, menjadi berbanding lurus dengan banyaknya korupsi yang diperbuat. Semakin digemarinya iabadah haji dan umrah dilaksanakan, menjadi searah dan sebangun dengan semakin merebaknya hoaks dan fitnah lainnya. Demikian juga semaraknya shalat hajat dan tahajud, tak terkecuali di gelora Bung Karno -yang selama ini tak pernah ada- , tidak menjadikan tindak kriminalitas dan abus of power menghilang di negeri ini. Satu dan lain hal, penyebabnya adalah hilangnya religious experience berupa ketenangan, kesejukan dan kedamaian, justru pada saat perintah agama itu dilaksanakan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara kita.

Beberapa waktu yang lalu, tepatnya pada tanggal 17 s/d 31 Maret 2019, penulis menyaksikan sendiri di jabal Uhud Madinah dan jabal Rahmah di Mekah, beberapa rombongan jamaah umrah meneriakkan takbir -الله اكبر -, disertai acungan tangan dan terikan yang menggambarkan kemenangan salah satu pasangan calon presiden RI. Secara psikologis, sekalipun mereka melakukan ibadah, kebencian terhadap lawan poltik akan mewarnai denyut jantung dan detak nafasnya. Pelaksanakan perintah agama yang demikian, bisa dipastikan akan menghilangkan religious experience yang semestinya mereka terima.

Fenomena hilangnya religious experience seperti ini, tentu bukan sekali jadi, melainkan jauh sejak pasca kemerdekaan republik ini. Diterimanya Pancasila sebagai filosofi dan dasar Negara oleh para ulama di Republik ini, adalah jalan tengah untuk menjadikan religious experience tidak menghilang dalam tataran kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun dalam perkembangannya religious experience tersebut terus menghilang, karena apa yang dikerjakan dari perintah agama, seperti -istighatsah, haji dan umrah serta shalat hajat dan tahajud- dan lain-lainnya, secara vertical tidak diarahkan untuk mendapatkan rdlo Allah, tetapi berhenti di tingkat horizontal, hanya untuk mendapatkan keberhasilan kepentingan sesaat.

Secara kongkrit, keprihatinan tersebut ditunjukkan oleh KH. Zaini Mun’im, dengan menjadikan kesadaran beragama sebagai benteng bagi para santri pondok pesantren Nurul-Jadid. Artinya, sebagai calon pemimpin bangsa, para santri dengan kesadaran beragama,yang merupakan bagian dari pancakesadaran santri, diharapkan tidak akan menjadikan pelaksanaan perintah agama, berhenti ditingkat horizontal sebagai marketing God atau jualan Tuhan, tetapi naik ke tingkat vertical, yaitu, untuk mendapatkan ridlo Allah Swt. Karena itulah yang dikehendaki Allah dalam al-Qur’an surat Al-An’am 162,

قل إن صلاتي ونسكي ومحياي ومماتي لله رب العالمين

Artinya, Katakanlah, sesungguhnya sembahyangku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.

Sebagai santri Nurul-Jadid, penulis hanya berdo’a, semuga ma’unah dan hidayah Allah terus memayungi para santri, dan bangsa ini, agar religious experience yang menebarkan kesejukan, ketenangan dan kedamaian Allah Swt, mengantar kehidupan berbangsa dan bernegara menjadi baldatun thoyibatun warabun ghafur, amin.

Wallahu ‘alam,

M. Hasyim Syamhudi
Dekan Fakultas Hukum dan Humaniora UNUJA, Paiton, Probolinggo

20190327_yasonna-hamonangan-laoly-memberikan-motivasi-kepada-mahasiswa

Marsekal Hadi Tjahjanto: Perang Informasi, Harus disikapi dengan Dewasa dan Bijak

nuruljadid.net – Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Marsekal Hadi Tjahjanto, mengisi forum mengaji kebangsaan dengan tema: “Mempererat Persatuan, Menjaga Kesatuan, Membangun Indonesia Berkeadaban”. Bertempat Auditorium Universitas Nurul jadid (UNUJA), Paiton, Probolinggo, Selasa (02/04/19).

Marsekal Hadi Tjahjanto, mengulas tema tersebut mengatakan, “negara kita ini adalah negara yang sangat besar. Sehingga harus dijaga kesatuan dan persatuan bangsa kita dengan kuat,” ucapnya.

Mengingat, terdapat beberapa komplotan yang ingin memecah belah persatuan bangsa ini, yang tidak lagi dengan kekuatan fisik. Melainkan menggunakan kekuatan kecepatan informasi.

“Karena informasi dapat merubah pikiran kita. Maka, setiap informasi harus disikapi dengan dewasa dan bijak,” jelasnya mengajak segenap audiens.

Beliau juga menambahkan tentang potensi Indonesia yang akan menjadi negara nomor 4 ekonomi terbesar di dunia tahun 2050. Dengan memperbaiki Sumber Daya Alam (SDA), dan Sumber Daya Manusia(SDM).

Kegiatan yang berlangsung sekitar jam 09.00, dihadiri pula, Wakil Bupati Probolinggo, Civitas Akademik Universitas Nurul Jadid, siswa/i di seluruh lembaga yang berada di bawah naungan PP. Nurul Jadid, Ketua Pemuda Muhammadiyah, dan rombongan TNI beserta Polri.

Penulis : Jamilatunnisa’ (SJ)
Editor : Rizky H.T.

Universitas Nurul Jadid Gelar Kuliah Umum

Universitas Nurul Jadid Gelar Kuliah Umum

nuruljadid.net – Universitas Nurul Jadid mengelar Kulia Umum yang mengusung tema; Membangun Kesadaran Hukum Menuju Terwujudnya Masyarakat Berkeadilan. Mengundang Mentri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Kenkumham RI ), sebagai pembicara.

Kegiatan tersebut bertempat di Auditorium UNUJA, Paiton, Probolinggo, pada Rabu, 27/03/19 lalu. Sekitar 08.00 WIB rombongan Kenkumham tiba di UNUJA. Disambut langsung Rektor UNUJA, KH. Abdul Hamid Wahid, beserta jajarannya.

Turut hadir pada kegiatan ini, para pejabat pemerintahan Kabupaten Probolinggo, Wakapolres Probolinggo, Kodim Probolinggo, civitas academica UNUJA, dan juga siswa/i sekolah yang berada di bawah naungan Pondok Pesantren Nurul Jadid.

KH. Abdul Hamid Wahid, mengatakan dalam sambutannya, kuliah umum kali ini, bertujuan menambah wawasan mahasiswa/i agar mampu memahami persoalan hukum dan hak asasi manusia. “seluruh mahasiswa/i harus memanfaatkan momentum ini, dengan mengajak langsung secara bersama-sama belajar hukum dari orang-orang yang lebih paham,” tuturnya.

Kenkumham, Yosanna Hamonangan Laoly, memaparkan, “penegakan hukum harus sesuai dengan hukum. Tidak boleh para penegak hukum melanggar hukum,” katanya.

Usai mengisi kulia tamu, Yosanna Laoly, menyempatkan waktu untuk mengelilingi PP. Nurul Jadid. Sembari berbincang-bincang langsung dengan beberapa santri.

Penulis : Abdul Hannan (SJ)
Editor : Rizky Herman Tumangka

Yasonna Hamonangan Laoly; Memberikan Motivasi Kepada Mahasiswa

Yasonna Hamonangan Laoly; Memberikan Motivasi Kepada Mahasiswa

nuruljadid.net – Mentri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Kenhumham RI), Yasonna Hamonangan Laoly, memberikan motivasi kepada mahasiswa ketika kegiatan Kuliah Umum bertema, Membangun Kesadaran Hukum Menuju Terwujudnya Masyarakat Berkeadilan. Acara tersebut bertempat di Aula Universitas Nurul Jadid, Rabu, 27/03/19.

Beliau menerangkan, menjadi mahasiswa/i tidak boleh berleha-leha. “Harus berkerja keras dalam belajar, dan jangan keseringan tidur, karena hanya akan mendapatkan mimpi,” paparnya.

Rektor Universitas Nurul Jadid, KH. Abdul Hamid Wahid, dalam sambutannya, mengatakan, Mentri yang diundang untuk mengisi kuliah umum, bertema membangun kesadaran hukum menuju terwujudnya masyarakat berkeadilan, sangatlah tepat.

“Karena bapak Yosanna Laoly, seorang akademisi, politisi, dan sekarang menjadi negarawan. Setelah bertahun-tahun menjadi politisi, ”tuturnya.

Di penghujung kegiatan, Yasonna Laoly, meresmikan wadah Konsultasi Hukum Universitas Nurul Jadid, yang baru saja di bentuk.

Penulis : Jamilatunnisa (SJ)
Editor : Rizky Herman Tumangka

MENKUMHAM RI isi Kuliah Umum di UNUJA

MENKUMHAM RI isi Kuliah Umum di UNUJA

nuruljadid.net – Kepala Mentri dan Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (MENKUMHAM RI) bapak Yosonna Hamonangan Laoly, S.H., M.SC., P.HD., isi kuliah Umum di Universitas Nurul Jadid (UNUJA), Paiton, Probolinggo, pada Rabu, (27/03/19).

Acara yang dihadiri oleh semua staff akademika dan mahasiswa UNUJA itu berlangsung di Aula UNUJA pada jam 08:00 WIB. Tanpak semua peserta kuliah umum sangat berantusias mengikuti kegiatan kuliah umum sampai selesai.

Dalam sambutannya Rektor UNUJA, KH. Abdul Hamid Wahid, M. Ag, menyatakan pemateri yang dihadirkan merupakan orang yang sangat tepat untuk mengisi acara kuliah umum dengan tema ”Membangun Kesadaran Hukum Menuju Terwujudnya Masyarakat Berkeadilan”.

“Bapak Yasonna selain politisi juga seorang akademisi. Beliau sekarang menjadi negarawan setelah bertahun-tahun menjadi politisi,” tutur bapak Rektor dalam sambutanya.

Selain menyampaikan materi tentang penegakan Hukum dan HAM, menteri yang kerab dipanggil Yasonna itu, juga memberikan motivasi kepada mahasiswa agar tidak hanya berleha-leha. Dibutuhkan semangat dan kerja keras dalam menuntut ilmu dibangku perkuliahan.

“Harus bekerja keras, jangan tidur, karena tidur itu mimpi,” ucap Yasonna.

Dipenghujung acara kuliah umum, juga dilaksanakan peresmian Konsultasi Hukum Universitas Nurul Jadid (UNUJA) yang diresmikan langsung oleh Menteri Yosana Hamonangan Laoly.

Penulis : Jamilatunnisa (SJ)
Editor : Febri Delfitri Fauzi

Himaprodi PBI Gelar First Anniversary Sekaligus Sambut Akreditasi Unggul

Himaprodi PBI Gelar First Anniversary Sekaligus Sambut Akreditasi Unggul

nuruljadid.net – Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (HIMAPRODI PBI) Fakultas Sosial dan Humaniora (SOSHUM) gelar First Anniversary (milad pertama), Kamis (28/02/19) di Aula Fakultas Teknik Universitas Nurul Jadid.

Kegiatan tersebut merupakan opening ceremonial untuk menyambut hari lahirnya HIMAPRODI PBI pada tanggal 07 Maret pekan depan. Disamping juga dikemas dengan beberapa lomba untuk meningkatkan kompetensi dan daya saing mahasiswa PRODI PBI.

Pagelaran ini diikuti oleh mahasiswa PRODI PBI dari semester dua hingga semester empat yang dimulai pada pukul 09:00 WIB dan berakhir pada pukul 15:00 WIB. Adapun kategori lombanya meliputi; menyanyikan Mars UNUJA, Mars Nurul Jadid, lagu daerah, rangking satu, dan dramatisasi puisi.

Selain itu, Acara ini juga dalam rangka memenuhi beberapa syarat akreditasi kampus fakultas SOSHUM yang harus melibatkan kegiatan-kegiatan mahasiswa sebagai salah satu syarat akreditasi. “Mohon doanya, insyaallah minggu depan PBI akan megupload akreditasinya, minimal B harapannya A,” ujar Syaiful Islam, kaprodi Pendidikan Bahasa Inggris.

Beliau berharap mahasiswa PRODI PBI turut berperan aktif bekerja sama dengan Fakultas SOSHUM dalam membangun sinergitas untuk mencapai target akreditasi yang diharapkan bersama. “Kerja sama yang dimaksud adalah mengadakan kegiatan kajian mingguan yang tidak hanya terpusat pada skill  bahasa inggris saja melainkan juga diluar skill, seperti MC, potoghraphi dan vidioghraphi,” katanya.

Sedangkan untuk kegiatan diluar kampus, Syaiful menambahkan, adalah mengikuti even perlombaan mulai dari skala regional, nasional bahkan internasional.  Serta mahasiswa PRODI PBI diharapkan  mengikuti perkembangan organisasi yang berkaitan dengan Pendidikan Bahasa Inggris diluar Kampus seperti IKAMABSI.

Penulis : Abd. Hannan

Editor : Rahmad Hidayat

HIMAPRESYA, Dukung Semangat Entrepeneur Melalui Seminar Motivasi

HIMAPRESYA Dukung Semangat Entrepeneur Melalui Seminar Motivasi

nuruljadid.net – Himpunan Mahasiswa Prodi Ekonomi Syari’ah (HIMAPRESYA) menggelar seminar motivasi Ekonomi Syari’ah, dengan Tema “Membangun dan mengembangkan jiwa enterpreneur syari’ah di era intrupsi” di Aula Fakultas Teknik, Universitas Nurul Jadid (UNUJA), Kamis (21/02/2019).

Hafidz Rifa’i selaku ketua Panitia, menerangkan bahwa dengan diadakannnya kegiatan ini mahasiswa UNUJA bisa lebih tahu terlebih dahulu akan dunia entrepeneur sebelum terjun ke dunia kerja. “Tujuannya agar mahasiswa menjadi produktif bukan konsumtif, mahasiswa harus menjadi subjek yang aktif,” paparnya saat ditemui disaat acara seminar berlangsung.

Seminar ini menghadirkan narasumber dari Pendiri Sekolah Alam Banyuwangi, Muhammad Farid, ia adalah Owner Banyuwangi Islamic School (BIS). Dan dihadiri pula oleh, Dekan Fakultas Agama Islam (FAI), Hasan Baharun. Dan Kepala Prodi (KAPRODI) FAI, M. Syaiful Suib.

Salah – satu dari beberapa materi yang disampaikan , Mr. Farid (sapaan akrabnya) menerangkan delapan rezeki yang Allah Swt berikan kepada setiap hambanya yakni: rezeki karena dijamin, rezeki karena usaha, rezeki karena bersyukur, rezeki tak terduga, rezeki karena istighfar, rezeki karena menikah, rezeki karena anak, dan rezeki sedekah. “Delapan jenis rezeki ini adalah delapan kunci sukses yang Allah SWT bagi rezeki di saat kita melakukannya,” paparnya.

Penulis : Badrus

Editor : Ponirin

HIMADIKA UNUJA, Adakan Olimpiade Matematika Se-Jawa Timur

HIMADIKA UNUJA, Adakan Olimpiade Matematika Se-Jawa Timur

nuruljadid.net – Himpunan Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika (HIMADIKA) Universitas Nurul Jadid, menyelengarakan olimpiade matematika Tingkat SLTA se-Jawa Timur, dengan tema Be the best and young Mathematician to Explore your Intelegence and create a Golden Generation, bertempat di Aula MA Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo, Kamis, 14 Februari 2019.

Peserta olimpiade matematika ini sebanyak 199 siswa. Mereka mengikuti babak penyisihan berupa ujian tulis, di gedung Fakultas Sosial dan Humaniora UNUJA lantai 1 dan 2, pada pukul 09.11 WIB.

Hasil ujian tulis tersebut dipilih 5 peserta untuk memasuki babak final. Para juri dari dosen matimatika UNUJA, untuk menentukan juara 1, 2 dan 3. Begitupun dengan juara harapan 1 dan 2.

Menurut Ketua HIMADIKA, M. Nur Kholik, kegiatan ini merupakan salah satu program tahunan HIMADIKA yang pertama kali di adakan.

Karena di era sekarang banyak orang yang beranggapan pelajaran matematika merupakan pelajaran paling sulit. “Maka dari itu, kami mengenalkan pada siswa – siswi tingkat SLTA bahwa matematika merupakan pelajaran yang menyenangkan,” jelasnya.

“Dengan di adakan olimpiade matimatika, muda-mudahan siswa – siswi SLTA merasa senang dan tertarik masuk ke prodi matematika”, pungkasnya.

Penulis : Badrus

Editor : Febri Delfitri Fauzi