Pos

Klinik Az-Zainiyah Gandeng RS Rizani Helat Webinar Bertajuk “Preventif Penyakit Degeneratif”

nuruljadid.net – Klinik Az-Zainiyah menggandeng Rumah Sakit Rizani Paiton menghelat webinar kesehatan bertajuk “Preventif Penyakit Degeneratif Di Era 4.0” pada kamis (17/02/2022) pagi kemarin di Aula 1. Setelah dua kegiatan sukses sebelumnya yaitu penyuluhan kesehatan gigi anak dan jalan sehat, kegiatan webinar ini merupakan agenda ketiga rangkaian Az-Zainiyah Health dalam rangka memperingati Haul Masyayikh dan Harlah ke-73 Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Di tengah pandemi ini, Pondok Pesantren Nurul Jadid meski sudah mulai membuka diri secara terbatas namun tetap dengan protokol kesehatan yang ketat. Webinar kesehatan ini pun dilaksanakan secara luring dan daring serta terbatas mengingat akhir-akhir ini varian baru corona yaitu Omicron semakin meningkat. Oleh karena itu, semua peserta tetap wajib memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, dan telah divaksin serta tes Genose untuk bisa memasuki area pesantren.

(Narasumber webinar Dr. Rizki Habibie, Sp.PD saat tengah menyampaikan pematerian di hadapan seluruh peserta)

Acara ini terbagi menjadi dua sesi. Sesi pertama acara seremonial yang diisi dengan pembukaan, tilawatil qur’an, sambutan Direktur Klinik Az-Zainiyah, dan Direktur Rumah Sakit Rizani Paiton, penandatanganan kerjasama dan diakhiri dengan doa. Sesi dua diisi dengan webinar Kesehatan dan dilanjutkan penyerahan cinderamata serta foto bersama.

Turut hadir, narasumber webinar kesehatan Dr. Rizki Habibie Sp.PD, Direktur Klinik Az-Zainiyah Ny. Hj. Khodijatul Qadriyah, Direktur Rumah Sakit Rizani Paiton dr. Dr. Mirah Samiyah, Direktur Lembaga Motivasi Nurul Jadid Dr. KH. Hefniy Razaq, perwakilan guru dari lembaga, biro, dan seluruh mahasiswi fakultas Kesehatan Universitas Nurul Jadid yang berada di dalam pesantren.

(Direktur Klinik Az-Zainiyah Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah memberikan sambutan pada acara seremonial webinar kesehatan)

Dalam sambutannya, Direktur Klinik Az-Zainiyah menyambut hangat seluruh peserta dan tamu undangan sekaligus menjelaskan maksud dan tujuan diadakannya webinar ini.

“Webinar ini merupakan agenda rutinan tiap tahun, namun dua tahun terakhir ini tidak bisa dilaksanakan karena kondisi tertentu, sehingga tidak memungkinkan untuk dilaksanakan dan baru bisa digelar saat ini” jelas Ny. Hj. Khodijatul Qadriyah.

“Tujuan diadakannya seminar kali ini, yakni supaya kita bisa menghadapi dan mengisi masa tua dengan lebih produktif, berkualitas, awet dan sehat di era digital,” imbuh Neng Iah sapaan akrab Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah.

(Dokumen kerjasama antara Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid dengan beberapa lembaga mitra internal dan eksternal pesantren)

Setelah sambutan, dilanjutkan  penandatanganan kerjasama antara Klinik Az-Zainiyah dengan beberapa lembaga. SMK Darul Lughah bekerjasama dalam penempatan siswanya untuk prakerin di Klinik. Sementara itu, TPA Ar-Rahmah dan PAUD Anak Sholeh bekerjasama dalam pemeriksaan rutin terkait tumbuh kembang anak. Kemudian acara seremonial pun diakhiri dengan doa yang dipimpin langsung oleh Dr. KH. Hefniy Rozak.

(Direktur Lembaga Motivasi Nurul Jadid Dr. KH. Hefny Rozak saat tengah memimpin doa pada acara seremonial pembukaan webinar kesehatan)

Kegiatan Webinar ini berlangsung dengan lancar dan khidmat. Peserta sangat antusias terlebih ketika sesi webinar berlangsung. Peserta nampak khusyuk mendengarkan penjelasan dari narasumber dan sesekali beberpa peserta terlihat membuat catatan kecil terkait materi yang disampaikan.

(Sesi foto bersama narasumber beserta pengurus Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid usai acara webinar)

Sebagai penutup acara, panitia mengakhiri kegiatan dengan pemberian cinderamata kepada narasumber dan foto bersama dengan Dr. Rizki Habibie Sp.PD selaku narasumber webinar.

 

 

(Humas Infokom)

Direktur PD Pontren Kemenag RI Mengisi Webinar di Nurul Jadid

nuruljadid.net – Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI Prof. Dr. H. Waryono Abdul Ghofur, M.Ag hadir secara langsung ke Pondok Pesantren Nurul Jadid untuk mengisi Webinar dengan tema “Peran Multidimensi Pondok Pesantren” di Aula 1 Lt. 3 Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo (14/12).

Waryono mengapresiasi adanya Webinar tentang Peran Multidimensi Pondok Pesantren ini, selain sharing juga bentuk kesyukuran bisa bersilaturrahmi ke Pondok Pesantren Nurul Jadid. Waryono menyatakan optimis bahwa ke depan pesantren akan lebih maju dan berkembang dalam mengisi multi sektor di tengah masyarakat.

Menurutnya pondok pesantren sudah memiliki banyak keunggulan untuk meningkatkan keilmuan para santri dan keterampilan di lintas disiplin ilmu. Salah satunya, ciri khas Pondok Pesantren Nurul Jadid adalah penguasaan bahasa asing, Arab, Inggris dan Mandarin. Sebagaimana pepatah bahasa Arab “Man Arofa Lughota Qoumin Salima Min Makrihim” artinya barang siapa yang menguasai bahasa suatu kaum, maka akan selamat dari tipu daya kaum tersebut.

Warnoyo berharap dengan mengikuti acara ini para santri dan pengelola pesantren mampu menerapkan fungsi pesantren sebagaimana amanah UU No. 18 Tahun 2019 yaitu sebagai lembaga pendidikan, dakwah dan pemberdayaan. Santri pasca Pendidikan di pesantren juga aktif berperan di tengah masyarakat multidimensional, tidak hanya di bidang Pendidikan, namun juga ekonomi, pemerintahan dan berbagai sektor lainnya.

Dalam acara Webinar ini pun Waryono juga memberikan penguatan moderasi beragama menciptakan Islam yang ramah dan mengajak kepada perdamaian dengan ciri khasnya masing-masing tanpa intervensi pihak lain. Sehingga nilai-nilai tradisional tetap terjaga namun tetap terbuka terhadap modernitas zaman.

Kedepan pak Waryono melalui PD Pontren ingin menggagas pesantren ramah anak yang mengedepankan Education for All atau pendidikan untuk semua dan menjadi tempat yang baik untuk tumbuh kembangnya para santri dengan baik dari anak-anak hingga dewasa tanpa melihat strata sosialnya.

(Wakil Kepala Pondok Pesantren KH. Najiburrahman Wahid saat memberikan sambutan pada acara Webinar Peran Multidimensi Pondok Pesantren)

Wakil Kepala Pondok Pesantren KH. Najiburrahman Wahid dalam sambutannya menyampaikan bahwa Pondok Pesantren Nurul Jadid istiqomah melakukan pengembangan pesantren dengan prinsip “al-muhafadhotu ‘ala qodimis sholih wal akhdzu bil jadidil ashlah,” yakni Memelihara yang lama yang baik dan mengambil yang baru yang lebih baik’.

“bahwa kitab kuning sejak dulu sampai sekarang tetap dipertahankan sebagai metode pembelajaran warisan para ulama klasik, warisan walisongo. Tapi disamping itu, hal-hal dari modernitas baik yang berbau teknologi maupun bahasa asing mandarin jepang dan sebagainya kita adopsi, kita datangkan termasuk terbaru adalah PDF (Pendidikan Diniyah Formal),” dawuhnya.

“PDF ini lama tapi baru, baru tapi lama, mau dibilang barang baru ini sudah ada di pesantren sejak dulu kitab kuning itu, mau dibilang barang lama, ini merupakan jalur baru Pendidikan, jadi kami mohon support dari Pak Waryono selaku Direktur PD Pontren Kemenag RI.” Imbuh KH. Najiburrohman Wahid

Wakil Kepala Pesantren juga berharap semoga Pendidikan Diniyah Formal (PDF) Nurul Jadid ini dapat berkembang dan menyusul pesatnya perkembangan Lembaga Pendidikan yang sudah mendahului. Karena apapun misi pesantren yang tidak boleh dilupakan adalah “Tafakkuh Fiddin” atau memperkuat Agama. Semoga webinar ini dapat membawa berkah bagi semua dan bisa menimba ilmu dan pengalaman dari narasumber.

(Peserta webinar luring mengikuti acara dengan tertib dan khidmat serta antusias di Aula 1 Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Webinar berjalan dengan lancar dan peserta yang hadir mengikuti dengan antusias baik secara luring maupun daring. Kegiatan ini dihadiri oleh pimpinan pesantren, kepala-kepala biro, kepala-kepala Lembaga Pendidikan, kepala bagian dan pimpinan Universitas Nurul Jadid.

 

(Humas Infokom)

Dahlan Iskan Apresiasi Pengembangan Bisnis Nurul Jadid

nuruljadid.net – Dalam rangka menyongsong Indonesia Emas 2045 salah satunya dengan meningkatkan jumlah pengusaha di Indonesia. Oleh karena itu, Pondok Pesantren Nurul Jadid melakukan penguatan dan percepatan di bidang ekonomi mandiri pesantren. Pesantren Nurul Jadid memberi materi dan membelajarkan kepada para pembisnis pemula baik di lokal pesantren maupun di luar pesantren yang ingin memulai bisnis khususnya yang ikut serta dalam webinar “Pesantren dan Santri Entrepreneur” bersama Bapak Dahlan Iskan (Menteri BUMN periode 2011-2014) yang diadakan oleh Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo Tahun 2021. Dalam rangka menjalankan program kerja, kegiatan ini merupakan wadah bagi pengurus aktif, alumni dan masyarakat luas untuk saling bersilaturrahmi dan menambah ilmu tentang kewirausahaan. Kegiatan ini ditujukan untuk meberikan pengetahuan mengenai dunia wirausaha kepada masyarakat terutama pesantren dan santri agar menjadi insan yang mandiri secara finansial.

Tergabungnya Pondok Pesantren Nurul Jadid dalam komunitas Hebitren (Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren) dan juga ditunjuk menjadi salah satu dari 3 pesantren di Indonesia oleh Bank Indonesia (BI) sebagai pesantren pilot project penguatan ekonomi masyarakat berbasis pesantren dengan didirikannya Distribution Center (DC). Hal ini seiring dengan semakin meningkatnya minat masyarakat pesantren dalam berbisnis dan juga sebagai bentuk inkubasi bisnis pesantren dalam menciptakan generasi yang kreatif inovatif dan mandiri dalam menjalankan bisnis. Komitmen ini disampaikan oleh Kepala Pondok Pesantren Nurul Jadid, KH. Abd. Hamid Wahid dalam sambutannya sebelum webinar entrepreneur dimulai.

Bapak Dahlan Iskan selaku keynote speaker menyampaikan kekagumannya dengan potensi besar yang dimiliki Pondok Pesantren Nurul Jadid. Dahlan juga mendorong agar santri terlibat aktif dalam kegiatan kepanitiaan dan kewirausahaan pesantren secara langsung, “meskipun penguatan secara kelembagaan penting, namun yang tidak kalah penting adalah penguatan individu ummat atau santri itu sendiri dalam menjalankan bisnis secara mandiri,” tambah Dahlan. Selain itu, Dahlan juga menyampaikan penting pesantren melakukan pemetaan komptensi keahlian santri yang harus ditingkatkan dan dibekali dalam menjawab kebutuhan zaman khususnya di era serba sulit di tengah pandemi dewasa ini, beberapa diantaranya adalah sarjana Teknik, akuntansi dan marketing.

Webinar yang dimoderatori oleh Ahmad Sahidah, Ph.D berjalan dengan lancar dan khidmat. Peserta sangat antusias menyimak pemaparan dari narasumber dan aktif bertanya serta berdialog seputar pengembangan bisnis dan penguatan jiwa kewirausahaan pesantren dan santri di masa pandemi covid-19. Kurang lebih dua jam webinar berlangsung, banyak nutrisi kewirausahaan yang telah diberikan untuk menggugah semangat berbisnis di kalangan pesantren dan santri, akhirnya kegiatan webinar ini diakhiri dengan kesimpulan dan salam.

 

(Humas NJ)