Pos

Galeri Foto: Kunjungan Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an (PPTQ) Oemah Al-qur’an

20190709_pengakuan-putri-anisa-fira-selama-menempuh-pendidikan-di-nurul-jadid

Pengakuan Putri Anisa Fira Selama Menempuh Pendidikan di Nurul Jadid

nuruljadid.net – Hidayah dan petunjuk-Nya memang untuk siapa saja yang mencari serta mengiinginkannya. Seburuk apapun hal yang pernah dilakukan seseorang, jika ingin berubah maka Allah pasti akan membuka pintu hatinya untuk menyelami keindahan Islam.

Mirip dengan kisah yang dialami oleh Putri Anisa Fira, santri Pondok Pesantren Nurul Jadid Wilayah Al Mawaddah yang berasal dari Melaya Jembrana Bali. Fira nama panggilannya, dia mondok di PP. Nurul Jadid sejak tahun 2015 hingga sekarang. Selama 4 tahun ia mengenyam Pendidikan di PP. Nurul Jadid, ia merasa bahwa ilmu yang didapatkan masih belum mencukupi sebagai bekal hidupnya.

Haus akan keilmuan, Fira yang sebelumnya berdomisili di salah satu wilayah putri PP. Nurul Jadid berkeinginan untuk menggali serta memperdalam ilmunya di wilayah lain, tepatnya di Wilayah Al Mawaddah.

“Terimakasih kepada Allah SWT yang telah membukakan pintu hati saya. Selama 4 tahun mondok di Nurul Jadid saya merasa bahwa ilmu yang saya dapatkan masih belum cukup. Kemudian dengan pindahnya saya kesini (Wilayah Al Mawaddah, Red) hati saya terbuka” ungkap Firah dengan suara yang tersendak-sendak pada kegiatan Mentari (Komitmen dan Orientasi Santri) Wilayah Al Mawaddah (09/07/2019) di Rumah Kreasi.

Berdasarkan pengakuannya, Fira mengatakan bahwa di tempat barunya ia merasakan perubahan yang signifikan karena sekarang ia merasa lebih bersemangat dalam melaksanakan ibadah kepadaNya. Fira yang sebelumnya masih belum mempunyai prinsip hidup dan selalu mengikuti perkataan orang lain kini ia telah menemukan jati dirinya sendiri untuk memenuhi keinginannya ditempat barunya.

20190709_pengakuan-putri-anisa-fira-selama-menempuh-pendidikan-di-nurul-jadid-2

Menghafal, aktifitas keseharian Putri Anisa Fira di Wilayah Al Mawaddah

“Saya dulu selalu ikut kata-kata orang dan merasa tidak memiliki prinsip hidup. Saat ini, dengan pintu Hidayah-Nya, ditempat ini saya merasa menemukan prinsip hidup saya sendiri dan memiliki semangat untuk maju dan maju serta menjadi orang yang bermanfaat” ujar santri asal Pulau Dewata tersebut dengan air mata yang tak terbendung lagi.

Tangisanpun pecah, saat Fira mengucapkan kata terima kasih kepada orangtuanya, sehingga membuat Fira kesulitan untuk menyuarakan apa sebenarnya hatinya ingin katakan.

“Terima kasih untuk orang tua yang telah mengirim Fira, yang telah merawat Fira sampai saat ini dengan kasih ibu.Terima kasih untuk semuanya. Banyak kata yang sebenarnya ingin saya ungkapkan, tapi saya tidak bisa menyebutkan semuanya. Saya memang tidak bisa menulis di buku, tapi dalam hati saya berharap semoga Allah mengabulkan apa yang saya inginkan” ujar Fira yang memiliki hobi Listening.

Diakhir penyampaiannya, Fira mengungkapkan ucapan terima kasih teruntuk Pemangku Wilayah, Ibunda Ny. Hj. Hamidah Wafie yang telah menerimanya di Wilayah Al Mawaddah.

“Terima kasih untuk Bunda Hami (sapaan akrab Pemangku Wilayah Al Mawaddah) yang sudah menerima saya di sini. Semoga saya mendapatkan barokahnya dari orang yang sukses, taat kepada orang tua, tidak membantah, jadi orang yang lebih mandiri lagi dan tidak manja” pungkas Fira sambil mengusap air mata yang bercucuran.

Penulis: Kholis & Humairo

Editor: Ponirin

 

Begini Cara PP. Nurul Jadid Monitoring Kinerja Pengurus

Nurul Jadid.net – Ratusan santri putri wilayah Zaid bin Tsabit Pondok Pesantren Nurul Jadid, berkumpul di Musholla Al-Wafiyah, Jumat malam (7/4/2018).Mereka menggelar rapat monitoring dan evaluasi kinerja pengurus selama satu semester ini. Pesertanya 242 santri, 48 pengurus, dan 4 pengurus senior hadir pada acara tersebut. Selain monitoring, juga ada sosialisasi produk undang-undang kepesantrenan yang terbaru.

“Sosialisasi ini sebagai bentuk evaluasi kita semua, baik dari santri maupun dari pengurus”. Ujar Ustadzah Faridah, salah satu pengurus seniour wilayah Zaid bin Tsabit.

“Menciptakan hubungan yang lebih erat antara pengurus dan santri. Jugal untuk mempertegas kembali peraturan dan sangsi bagi yang melanggar. Dan yang terpenting memunculkan ghiroh (semangat, red) bagi kita semua”, imbuhnya.

Acara yang diadakan secara periodik ini tampak berbeda dari biasanya. Seperti halnya pengurus KPO (Kebersihan Perlengkapan Olahraga) dan Ubudiyah. Mereka menampilkan beberapa tayangan slide tentang foto yang diambil sewaktu santri menjalani kegiatan didua divisi tersebut.

Seperti menata shaf yang baik dan yang kurang tepat. Menaruh barang pada tempatnya. Dan mendatangi musholla berjama’ah tepat waktu.

Acara yang berlangsung dari pukul 20.00 WIB sampai pukul 23.00 WIB tersebut berakhir dengan pembacaan doa dan sesi foto bersama pengurus atas prestasi Juara Kebersihan Wilayah Haul dan Harlah ke 69 Nurul Jadid.

Penulis :Aisyatul Azizah,SJ

Editor : Muhammad Nuris

Wisuda Tahfidz STIFin PERDANA di Wilayah Mawwadah

NurulJadid.net- Rabu (29/03) Wilayah Mawaddah menyelenggarakan Tasyakkuran dan Wisuda Tahfidz STIFin perdana. Saat itu, orang tua para wisudawati hadir dan mengikuti acara dengan sangat khidmat.

Acara yang dihadiri oleh pendiri rumah Tahfdiz STIFin pusat Jakarta itu diadakan untuk para santri putri yang sudah menghafal 30 Juz al-Qur’an. Mereka yang menjadi wisudawati hanya fokus menghafal al-qur’an selama delapan bulan dan tidak terikat oleh kegiatan formal seperti sekolah dan diniyah.

Hal tersebut dilakukan untuk mempermudah agar santri STIFin lebih cepat mencapai target dalam menghafal. Setelah lulus dari STIFin keputusan dipasrahkan kepada santri masing-masing. “Mau melanjutkan pendidikan formal atau melanjutkan dilembaga al-Qur’an lainnya ya boleh saja”. Jelas Asiyatul Humairo salah satu wisudawati.

Mudir al-ma’had Mawaddah, KH. Maltuf Siraj berpesan kepada wisudawati “ Mengulang hafalan penting, dari semua jenis MK apa saja yang paling terpenting adalah mengulang hafalan.”(Ulfa Nurul Jannah/Sj)

Sambut Semester Genap dengan Hypno Teaching

Nuruljadid.netDemi meningkatkan kualitas dan kapasitas pengabdian untuk menjadi seorang pendidik terbaik, pengurus putri wilayah Al-hasyimiyah bekerja sama dengan pengurus wilayah Al-mawaddah mengadakan pelatihan yang bertajuk Hypno Teaching pada Selasa (19/12/2017).

Kegiatan yang dimulai pada pukul 09.00 tersebut mengundang Ustadz Edy Susanto, SQ, S.Pd.I, MPS, MCIHt, CIHC, CNLP  seorang Trainer nasional dari Jakarta untuk menjadi Trainer dalam pelatihan yang berlangsung selama satu hari.

Pelatihan Hypno Teaching ini sengaja dilaksanakan sebelum pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar semester genap di lembaga-lembaga yang berada di wilayah Al-hasyimiyah dan Al-Mawaddah. Hal ini dimaksudkan agar para guru bisa langsung mempraktekkan materi pelatihan.

“Tujuan adanya pelatihan ini adalah agar kita bisa berproses dan memantaskan diri untuk menjadi Khairah Ummah.  Oleh karena itu, saya berharap untuk semua yang telah hadir dalam acara ini benar-benar bisa mengoptimalkan amanah-amanah yang telah diemban bersama” tutur Ibunda Nyai Hj. Hamidah Wafi selaku pemangku wilayah Al-Hasyimiyah dalam sambutannya.

Lebih lanjut Ibunda Nyai Hj. Hamidah Wafie mengungkapkan bahwa tujuan diadakannya pelatihan ini tidak lain adalah untuk meningkatkan kapasitas para guru sehingga kelak dihadapan Allah ketika dimintai pertanggung jawaban tentang anak didik yang tidak sesuai dengan harapan, ikhtiar yang dilakukan para guru sudah maksimal.

Hypno Teaching yang dimotori oleh Kabid IV wilayah Al-Hasyimiyah ini mengundang seluruh guru yang mengajar di wilayah, lembaga, asrama khusus maupun tutor yang melibatkan santri wilayah Al-Hasyimiyah keseluruhan.

Kegiatan yang berlangsung di Aula SMP Nurul Jadid tersebut berlangsung dengan antusiasme para guru yang tinggi. Hal ini terlihat dari aura wajah para peserta pelatihan yang bersemangat mengikuti pelatihan meski yang hadir lebih banyak guru perempuan dibanding guru laki-laki.

“Kita tidak bisa memberi lebih jika kita tidak punya lebih, kita tidak bisa memberikan yang terbaik jika kita tidak punya yang terbaik” ungkap Ibunda. (KA)

Sekilas Tentang Wilayah Al Mawaddah

Sekilas Tentang Wilayah Al Mawaddah

PROFIL SINGKAT WILAYAH AL MAWADDAH

PONDOK PESANTREN NURUL JADID

PAITON PROBOLINGGO

 

SEKILAS TENTANG WILAYAH AL – MAWADDAH

Wilayah Al-mawaddah adalah salah satu wilayah (Asrama) di Pondok Pesantren Nurul Jadid yang membina santriwati dari berbagai jenjang pendidikan mulai tingkat SLTP, SLTA, Mahasiswi dan Khorijat (santri yang tidak sekolah formal ).

Untuk lebih mengoptimalkan pembinaan dan pendidikan santri, wilayah Al–mawaddah melakukan pemetaaan dan pengelompokan proses pembelajaran sesuai bakat minat dan kecenderungan masing-masing santri, menjadi beberapa program khusus/unggulan. Masing-masing program ini memiliki ketentuan, target dan output tertentu, yang harus dicapai oleh santri sesuai program pilihan masing – masing .

Dalam rangka melahirkan santri yang berkualitas dan siap berkhidmah untuk agama, bangsa dan negara, Wilayah Al-Mawaddah juga melakukan pembinaan intensif untuk mengasah Leadership dan Managemen santri serta mengembangkan skill tertentu yang dapat menunjang kemampuan dan kiprahnya saat kembali ke tengah-tengah masyarakat.

BEBERAPA PROGRAM AL-MAWADDAH

  1. PROGRAM UMUM
    1. Character Building
    2. Leadership dan Managemen
    3. Pembiasaan bahasa asing (Arab-Inggris)
    4. Spiritual Class
    5. Relationship & Public Speaking
    6. Emotional Bounding
    7. Life Skill
    8. Outbound
    9. MEA (Mawaddah’s Education Award)
  1. PROGRAM KHUSUS/UNGGULAN
    1. Program I’dadiyah. Program ini ditempuh maksimal 1 tahun untuk persiapan awal bagi santri baru (yang belum tuntas kompetensi dasarnya) dalam rangka mengoptimalkan pembinaan Furudhul Ainiyah, pembinaan Baca Tulis Al-Qur’an, pembinaan dan pembiasaan Akhlaqul Karimah, serta pembinaan kemandirian dan kedisiplinan santri.
    2. Program Tahfidz Ekselensia (di tempuh dalam kurun waktu maksimal 1 tahun bagi santri yang tidak Sekolah Formal dan maksimal 2 tahun bagi santri yang memiliki keinginan kuat untuk menghafal Al-Qur’an tanpa meniggalkan sekolah formal.)
    3. Program Intensif Kajian Kitab (PIKK, program intensif untuk pembinaan dan pembelajaran santri dalam memahami dan menguasai kitab kuning yang menjadi referensi di beberapa Pesantren)
    4. Program Pelatihan Terjemah Al-Qur’an (PPTQ, untuk mempermudah santri memahami makna dan kandungan al-Qur’an, kaidah-kaidah Bahasa Arab, meningkatkan kualitas keimanan serta menumbuhkan rasa cinta pada Al-Qur’an)
    5. Program Pengembangan Bahasa Asing (PPBA, sebagai sarana untuk belajar dan mengembangkan kemampuan bahasa asing agar santri lebih mudah dalam memahami berbagai literasi keilmuan dan bisa lebih optimal dalam berkiprah dan berdakwah ).

 

STANDART KOMPETENSI SANTRI

  1. Standart Umum
    1. Santri mampu mengaplikasikan TRILOGI SANTRI (MelaksanakanKewajiban Fardhu A’in, Mawas Diri dan Meninggalkan Perbuatan Dosa Besar Serta taat Kepada Allah dan berbuat baik pada sesama)
    2. Santri memiliki kesadaran Beragama, Berilmu, Berorganisasi, Berbangsa dan Bernegara serta kesadaran Bermasyarakat (PANCA KESADARAN SANTRI).
    3. Santri mampu berkomunikasi menggunakan bahasa Arab dan Inggris dalam kehidupan sehari-hari
    4. Santri memiliki mental yang kuat dan menjadi pemimpin yang berkarakter, Visioner, berwawasan luas dan siap menjadi Khodim Al Ummah
    5. Santri memiliki rasa percaya diri dan skill yang cukup dalam berkomunikasi di depan forum dan di tengah-tengah masyarakat.
  2. Standart Khusus
    • Program I’dadiyah
      1. Santri mampu berperilaku dan bertutur sopan, santun, jujur, mandiri, disiplin dan memiliki kebiasaan yang baik.
      2. Tuntas Baca Tilis Al-Qur’an (BTQ) sesuai kaidah yang benar
      3. Tuntas Furudhul Ainiyah teori dan praktek
      4. Santri siap untuk mengikuti program unggulan sesuai dengan pilihan masing-masing
    • Program Tahfidz Ekselensia
      1. Santri hafal al-qur’an 30 juz dan finger qur’an
      2. Santri menguasai PPTQ minimal 12 juz
    • Program Intensif Kajian Kitab (PIKK)
      1. Santri menguasai makna kandungan dan tarkib kitab Fathul Qarib sesuai kaidah Bahasa Arab
      2. Santri menguasai makna dan materi PPTQ minimal 12 juz
    • Program Pelatihan Terjemah Al-Qur’an (PPTQ)
      1. Menguasai makna dan kandungan ayat al-qur’an 30 juz
      2. Menguasai materi PPTQ (Nahwu, Shorrof dan Balaghoh)
    • Program Pengembangan Bahasa Asing (PPBA)
      1. Menguasai 2 bahasa dan pribahasa asing sesuai kaidah nahwu dan grammar
      2. Menguasai pidato 3 bahasa dan tampil di depan public
      3. Tuntas kitab nahwul wadih 1-3
      4. Santri menguasai PPTQ minimal 12 juz

 FASILITAS

  1. Asrama dan lingkungan yang kondusif dan nyaman
  2. Pembinaan dan pendampingan intensif santri oleh waliasuh berbasis STIFIn
  3. Perpustakaan
  4. Sarana olahraga meliputi:
  5. Bulu tangkis
  6. Tenis meja

 

Profil Wilayah Al Mawaddah dalam bentuk pdf silahkan  Sekilas Tentang Wilayah Al Mawaddah (1290 downloads )