Pos

Santri I’dadiyah Bersama Asatidz Rilis Film Pendek “Sebuah Perjalanan”

nuruljadid.net – Tidak hanya penampilan keilmuan saja, santri I’dadiyah bersama asatidz juga merilis sebuah karya film pendek “Sebuah Perjalanan” (06/06). Film pendek tersebut menceritakan tentang perjalanan santri I’dadiyah menapaki setiap proses digembleng oleh para asatidz di Asrama I’dadiyah untuk penguatan Al-Qur’an dan Furudul Ainiyah.

Penayangan film pendek “Sebuah Perjalanan” itu disaksikan oleh seluruh peserta wisudawan dan tamu undangan termasuk Kepala Biro Kepesantrenan KH. Fahmi AHZ dan Kepala Biro Pendidikan K. Muhammad Imdad Rabbani.

Tepat usai penampilan sholawat oleh tim paduan suara asrama Idadiyah, operator memutar film pendek yang diperankan oleh lima orang santri sebagai pemeran utama. Film pendek “sebuah perjalanan” memberikan makna yang luar bisa, karena menceritakan keseharian dan perjuangan para santri dalam menuntut ilmu dan mengejar cita-cita mereka di pesantren.

Nilai yang terkandung juga menceritakan betapa pentingnya akhlaqul karimah. Sebuah adegan dalam film tersebut menceritakan akhlaq seorang santri kepada temannya saat di pesantren bahwa kita tidak boleh mencaci-maki serta tidak boleh mengambil yang bukan hak kita.

Suasana pemutaran film pendek ini disambut antusias dan riang gembira oleh para penonton yang notabene adalah santri Idadiyah, pasalnya banyak santri Idadiyah yang terlibat dalam film pendek tersebut. Diketahui film ini disutradarai oleh ustaz M. Zaki Maulana salah satu jajaran asatidz di asrama I’dadiyah.

 

 

(Humas Infokom)

Tampil Memukau, Santri I’dadiyah Demonstrasi 2 Nadzom, Tartil Al-Qur’an  dan Sholawat

nuruljadid.net – Perwakilan wisudawan Asrama Idadiyah tampil memukau saat demonstrasi dua Nadzom yaitu Aqidatul Awam dan Hidayatus Shibyan serta Tartil A-Qur’an pada acara Wisuda Perdana Idadiyah Putra Pondok Pesantren Nurul Jadid senin malam (06/06) di Aula 1 pesantren dengan mengenakan seragam khas Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Setelah tiga triwulan atau kurang lebih sembilan bulan dilakukan penggemblengan Al-Qur’an dan Furudul Ainiyah (FA) di asrama I’dadiyah, akhirnya santri Idadiyah diwisuda oleh Kepala Biro Kepesantrenan KH. Fahmi AHZ.

Para wisudawan I’dadiyah yang tampil demonstrasi hafalan Nadzom dan Tartil Al-qur’an adalah santri yang ditunjuk dan dipilih oleh ustaz. Sebelum tampil mereka harus melewati beberapa kali latihan dan murajaah agar bisa tampil maksimal dan lancar. Alhasil, penampilan mereka berhasil memukau audiens yang hadir, bahkan mereka bisa menjawab semua pertanyaan yang diajukan oleh asatiz dan penonton.

Selain itu juga ada penampilan tartilul qur’an yang tidak kalah saing dengan penampilan demonstrasi Nadzom. Suaranya yang merdu dengan bacaan yang berpedoman dengan ilmu tajwid menambah kekhusyukan para pendengar yang menyimak dan menyasikan dari tempat penonton.

Satu lagi penampilan yang disajikan pada acara wisuda ini yaitu, paduan suara. Tim paduan suara mempersembahkan lagu yang sudah viral pada familiar di kalangan santri, yaitu  “Man ana Laulakum”.  Meski lirik lagu yang sangat sederhana, namun ternyata memiliki terjemah dan arti yang sangat menyejukkan hati. Dimana lagu tersebut penuh dengan arti dan makna tentang adab seorang santri terhadap gurunya.

Demosntrasi dan penampilan ini selain sebagai evaluasi juga ditujukan untuk melatih mental santri berani tampil di depan umum. Karena di pesantren tidak sekedar diajarkan ilmu agama dan umum melainkan juga keterampilan lainnya salah satunya adalah soft skill kepercayaan diri.

 

 

(Humas Infokom)

Kepala Biro Kepesantrenan KH. Fahmi AHZ Apresiasi Wisuda Terbaik dan Tauladan I’dadiyah dengan Beasiswa Pendidikan

nuruljadid.net – Pepatah lama berkata “Usaha tidak akan mengkhianati hasil.” Begitu kira-kira yang terbersit dalam benak dan perasaan santri peraih titel Wisudawan I’dadiyah terbaik dan Santri I’dadiyah Teladan tahun ini. Para wisudawan terbaik dan santri teladan memperoleh apresiasi berupa beasiswa Pendidikan atas pencapaiannya dalam setahun. Wisuda tersebut digelar pada Senin malam (06/06/22) ba’da isyak.

Pagelaran Wisuda Santri I’dadiyah SLTP dan SLTA Pondok Pesantren Nurul Jadid Tahun Ajaran 2021-2022 ini berlangsung meriah. Pasalnya, wisuda kali ini dilaksanakan di Aula I dan dihadiri langsung oleh Kepala Biro Kepesantrenan KH. Fahmi AHZ dan Kepala Biro Pendidikan KH. Moh. Imdad Rabbani.

Kemeriahan acara tersebut tampak dari respon peserta mulai awal acara hingga akhir pelaksanaan wisuda yang sangat antusias. Tak hanya itu, tamu undangan yang hadir pun berhasil dibuat terkesima dengan penampilan demonstrasi Al-qur’an, Kitab dan Furudul Ainiyah peserta wisuda.

Total santri i’dadiyah yang diwisuda sejumlah 155. Dari sekian banyak, terpilih wisudawan terbaik dan teladan dari masing-masing tingkatan dengan kriteria yang telah ditentukan. Kriteria penilaian peserta terbaik diambil dari kalkulasi nilai kognitif dan afektif catur wulan 1 sampai catur wulan 4 tertinggi. Sementara itu, indikator penilaian peserta teladan diambil dari kalkulasi nilai kognitif dan afektif, serta keistiqamahan terbaik selama catur wulan 1 sampai catur wulan 4.

Peraih titel wisudawan teladan dan terbaik mendapatkan apresiasi langsung dari Kepala Biro Kepesantrenan KH. Fahmi AHZ berupa beasiswa Pendidikan sebesar 1 juta rupiah. Hal ini merupakan salah satu bentuk apresiasi pihak pesantren kepada para santri berprestasi, sehingga harapannya santri yang lain dapat termotivasi untuk belajar Al-Quran dan Furudul Ainiyah lebih giat lagi.

Peserta terbaik tingkat SLTP berhasil didapatkan oleh santri yang berasal dari Pasuruan dan sedang menempuh pendidikannya di SMP Nurul Jadid. Ia bernama Muhammad Nur Ilham yang akrab dipanggil ilham. Ia memiliki motivasi tingga sehingga semangat belajarnya tidak mudah luntur.

Sementara itu, peserta teladan SLTP yang bernama M. Robaitil Hasan yang dikenal dengan panggilan Robet ini bertanah kelahiran dari kota tape Bondowoso pada tahun 2008. Ia bercita-cita membahagiakan dan membalas jasa orang tuanya selama ini dengan berprestasi yang bisa ia raih.

Muhammad Faisal Fatiqul Umam adalah Peserta terbaik SLTA asal Malang. Ia akrab dipanggil Faisal.  Saat ini sedang menempuh pendidikannya di MANJ. Ia juga selalu teringat dengan kata-kata orang tuanya yang berpesan agar Jangan pernah malas-malasan belajar di pesantren.

Terakhir, peserta teladan SLTA dianugerahkan kepada Muhammad Rizal Maulana Hakim asal Bondowoso yang biasa dipanggil Rizal. Sebagaimana temannya yang lain, Rizal juga selalu teringat dengan pesan orang tuanya ketika dia awal kali mondok agar rajin belajar dan tekun menuntut ilmu Allah SWT.

Tampak jelas dari wajah para wisudawan terbaik dan teladan rasa senang dan syukur atas capaian prestasi yang tidak mereka sangka saat diwawancarai oleh tim Infokom usai acara wisuda.

 

 

(Humas Infokom)

Kabid Tarbiyah Wa Ta’lim Motivasi Santri I’dadiyah Tidak Lulus Sekaligus Jelaskan Program FA Plus

nuruljadid.net – Biro Kepesantrenan Pondok Pesantren Nurul Jadid menggelar wisuda santri asrama I’dadiyah tingkat SLTP dan SLTA di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid. Kegiatan ini merupakan wisuda perdana bagi asrama I’dadiyah (06/06/2022).

Dalam sambutannya, Kepala Bidang Tarbiyah Watta’lim ustaz Misbahul Munir Ratib melaporkan jumlah peserta yang diwisuda pada malam itu, sebanyak 150 santri tingkat SLTP dan 79 santri tingkat SLTA.

“Tidak semuanya lulus, dari sekian santri yang diwisuda terdapat 69 santri tingkat SLTP dan 14 santri tingkat SLTA yang belum tuntas. Tapi yang tidak tuntas ini juga patut bersyukur karena Allah menyayangi anda untuk bersama lebih lama dengan muallimin, makanya terus semangat saja, insyaallah menjadi orang baik,” tutur beliau.

Lanjut, beliau memberikan motivasi bagi santri yang belum tuntas program I’dadiyah dengan menceritakan kisah inspiratif seorang Soichiro Honda pendiri perusahaan mobil Honda Motor Co., Inc.

“Dulu dia itu pelajaran matematikanya tidak telalu baik, selalu dapat nilai merah. Tapi di lain itu, dia senang mempelajari mesin hingga dia pergi ke kota Hirosima untuk belajar ilmu mesin, kemudian setelah itu dia membuat motor Honda, makanya motor pertama itu namanya motor Dream, yang berarti motor impian. Dan insyaallah kalau kalian yang belum lulus tabah menghadapi ini, maka akan melebihi Soichiro Honda,” ungkap beliau dalam sambutannya di depan ratusan santri I’dadiyah.

Kemudian, ustaz Misbah menjelaskan bahwa santri I’dadiyah yang belum lulus akan ditempatkan di asrama pembinaan yang sudah disiapkan. Asrama pembinaan ini akan berlangsung maksimal selama 3 bulan, dan bagi santri yang lulus dalam satu bulan, maka dia boleh pindah ke asrama peminatan.

“Namun bagi santri yang telah lulus dari Asrama I’dadiyah ini diharapkan tetap istiqomah menjaga hafalannya karena proses pembinaan I’dadiyah ini akan terus berjalan. Ada empat hal yang perlu dijaga, pertama Fiqh, Akhlak, Al-Quran, dan Tauhid,” jelas ustaz Misbah.

Ustaz Misbah kembali mengingatkan bahwa pelajaran yang telah dituntaskan di I’dadiyah itu bukan selesai semuanya, tapi itu adalah awal untuk menuju pada proses selanjutnya, yang disebut FA Plus.

“Untuk menjaga itu semua, salah satunya yang harus dilakukan adalah dengan menjaga pertemanan. Karena pendidikan itu ada tiga hal, pertama intellectual quotient, spiritual quotient, dan emotional quotient. Kalau tiga hal ini tidak sinergis, seseorang tidak akan mampu menjadi manusia seutuhnya” tutup beliau.

 

 

(Humas Infokom)

Wisuda Perdana I’dadiyah Luluskan Ratusan Santri dengan Standard Kompetensi FA

nuruljadid.net – Biro Kepesantrenan Pondok Pesantren Nurul Jadid dibawah pimpinan KH. Fahmi Abdul Haq Zaini menggelar acara Wisuda Perdana. Wisuda ini digelar setelah santri idadiyah tuntas mengikuti Ujian FA Triwulan ketiga. Kegiatan ini bertempat di Aula 1 pondok pesantren dan dihadiri oleh Kepala Biro Kepesantrenan, Kepala Biro Pendidikan mewakili pengasuh K. Moh. Imdad Robbani, Kabid Tarbiyah Wa Ta’lim Misbahul Munir Ratib, Sekretaris Biktren Rahmat Toyyib, Kabid Pedan semua murid Idadiyah.

Terdapat 229 santri idadiyah yang lulus, 150 tingkat SLTP dan 79 tingkat SLTA yang lulus dan berhasil diwisuda perdana tahun ini. “tidak semuanya lulus, dari 300-an santri idadiyah, hanya 150 santri tingkat SLTP dan 79 santri tingkat SLTA yang diwisuda, terdapat 69 santri tingkat SLTP dab 14 santri tingkat SLTA yang belum tuntas,” ungkap Kabid Tarbiyah wa Ta’lim ust. Misbahul Munir Ratib.

(Santri Wisudawan Asrama Idadiyah Biro Kepesantrenan Pondok Pesantren Nurul Jadid di Aula 1 Pesantren)

“Tapi yang tidak tuntas ini juga patut bersyukur karena Allah menyayangi anda untuk tetap bersama dengan muallimin, makanya terus bersemangat saja, insyaallah menjadi orang baik,”imbuhnya.

Kepala Biro Pendidikan K. Moh. Imdad Rabbani dalam sambutannya menyampaikan bahwa program Idadiyah ini merupakan program persiapan untuk santri dan sebagai fondasi penting dalam belajar (tholabul ilmi) mencari ilmu di pesantren.

“I’dadiyah itu artinya bersiap atau dikader untuk menghadapi sesuatu yaitu siap belajar dan mondok karena ini merupakan sunnah para kiai kita ketika di pesantren,” tutur kiai Imdad.

(Kepala Biro Kepesantrenan Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Fahmi AHZ tengah mengalungkan gordo kepada wisudawan di Aula 1 Pesantren)

Dalam kesempatan ini Kepala Biro Kepesantrenan KH. Fahmi AHZ berkenan mengalungkan Gordon kepada para wisudawan. Di samping itu, dalam sambutannya, Kiai Fahmi menyampaikan rasa syukurnya dan mengapresiasi kerja keras para wisudawan terbaik dengan beasiswa.

“sebagai apresiasi terhadap pencapaian santri idadiyah, kami Biro Kepesantrenan memberikan beasiswa kepada wisudawan terbaik dan teladan masing-masing 1 juta rupiah, 250 ribu dalam bentuk cash dan 750 ribu lagi beasiswa pendidikan,” ungkap kiai Fahmi dalam rangka memotivasi santri lainnya agar terus semangat belajar di pondok.

(Kepala Biro Kepesantrenan KH. Fahmi AHZ  didampingi Kepala Biro Pendidikan Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Moh. Imdad Rabbani setelah memberikan penghargaan kepada wisudawan terbaik)

Kiai Fahmi berharap agar upaya ini terus dijaga, dilestarikan dan terus ditingkatkan. “Tradisi baik ini perlu kita apreasiasi, kita jaga dan lestarikan serta ditingkatkan agar ke depan lebih baik lagi,” tambahnya dalam sambutan singkat ketika penobatan wisudawan terbaik.

 

(Humas Infokom)