Penutupan OSABAR dibanjiri Air Mata, Ada apa?
nuruljadid.net – Saat acara Penutupan Kegiatan Orientasi Santri Baru (OSABAR) dan Panggung Kreasi tahun 2020 Sabtu (05/08/20) malam, ada hal mengejutkan dan mengharukan bagi peserta OSABAR 2020. Hal itu adalah sesi renungan tentang orang tua yang sontak membuat suasana menjadi haru dan dibanjiri air mata.
Dalam sesi tersebut Ustadzah Sulus selaku NJ Trainer memandu acara tersebut dengan menceritakan kisah perjuangan serta isi hati orang tua dalam memondokkan putra-putrinya selain itu diselipkan pula impan dan harapan mereka untuk sang buat hatinya.
Ditengah harunya suasana, Nafis salah satu peserta OSABAR 2020 dari wilayah Az-Zainiyah berdiri tepat di depan kamera. Tak disangka, sesaat kemudian layar panggung justru menunjukkan raut wajah ibunya dalam panggilan video yang telah disiapkan oleh panitia.

Suasana Haru saat Penutupan OSABAR tahun 2020
Saat panggilan video tersambung, Nafis mengungkapan kerinduannya kepada keluarga. “Adek nggak boleh nangis, harus semangat belajar, ngaji. Jangan sampai tidak sholat jama’ah. Suplemennya jangan lupa diminum, nanti kalau sudah boleh disambang, Ibu pasti kesana,” jawab sang Ibu. Sontak seisi ruangan pun semakin pecah dan air matapun tak dapat dibendung.
Panggilan video tersebut ditutup dengan impian dan do’a Ibu. Sang ibu mengungkapkan semoga putrinya menjadi anak sholihah serta berguna bagi agama dan bangsa. Tentu saja pesan dari Ibunda Nafis tersebut mewakili pesan dari para orang tua untuk anaknya yang sedang belajar di pesantren.
Kegiayan yang dikemas apik oleh Panitia OSABAR tersebut selain bertujuan untuk memotivasi santri baru untuk lebih semangat lagi dalam menuntut ilmu di Pesantren juga bertujuan untuk mengobati rasa rindu mereka (santri,red) kepada orang tua mereka masing-masing.
“Adanya sesi ini dalam penutupan osabar adalah untuk memotivasi para peserta osabar untuk semakin semangat menuntut ilmu di pesantren. Karena juga motivasi terbesar para santri salah satunya adalah orang tua. Ditambah saat ini mereka dalam keadaan tidak boleh dikunjungi oleh orang tua sesuai protocol Covid 19 di Nurul Jadid. Dapat dipastikan mereka (santri) menyimpan rindu yang dalam untuk keluarga,” ungkap Ustadzah Rafika, salah satu panitia Osabar 2020 dari wilayah Al-Mawaddah.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!