Diklat Resmi Diakhiri, P3NJ Resmi Dibentuk

nuruljadid.net – Sejak tanggal 25 s/d 29 Juli 2017, Bagian Protokoler Pesantren yang dikomandoi oleh Bapak Miftahul Huda mengadakan kegiatan yang memiliki tujuan untuk membantu pesantren dalam memberikan pelayanan, kenyamanan dan keamanan yang maksimal. Kegiatan yang bertajuk “Diklat Protokoler dan Keamanan” dilaksanakan selama 5 hari dengan jumlah anggota 231 orang yang berjuluk Tim 231.

Malam ini (25/07) adalah akhir dari perjalanan Tim 231 untuk mempelajari dan mendalami beberapa materi yang telah disiapkan oleh Panitia Pelaksana. Kegiatan diklat ini mendapatkan respon positif dari jajaran pemerintahan seperti Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Probolinggo, Polisi Resort (Polres) Probolinggo dan Komado Rayon Militer (KORAMIL) 0820/16 Paiton.

“Kegiatan ini diikuti oleh 231 orang yang terdiri dari beberapa lembaga dibawah naungan Pondok Pesantren Nurul Jadid. Tim 200 adalah Tim Protokoler yang terdiri dari 200 orang dan Tim 31 adalah Tim Keamanan yang beranggotakan sebanyak 31 orang” Ujar Ust. Dimas Eko Cahyono selaku ketua Panitia Pelaksana..

Dalam sambutannya, Ketua Panitia juga menyampaikan beberapa harapan dari kegiatan yang telah dilaksanakan. Salah satunya adalah agar peserta dilkat dapat menerapkan ilmu yang telah didapatkan selama pelaksanan diklat hingga benar benar memberikan perubahan yang signifikan bagi PP. Nurul Jadid.

Kepala Pesantren, KH. Abd. Hamid Wahid juga turut hadir dalam kegiatan penutupan diklat ini. Pada kesempatan ini beliau memberikan sambutan dan tausiyah kepada Tim 231. Beliau menyampaikan bahwa Tim 231 merupakan tim perubahan yang terdiri dari orang orang pilihan. Selain mereka disebut sebagai pembawa perubahan, mereka juga mendapatkan kesempatan pengabdian kepada Allah melalui tugas tugas yang lainnya.

“Masuk dalam tim ini adalah masuk dalam dunia pengabdian. Dunia pengabdian selaras dengan tujuan hidup kita, yakni beribadah dan mengabdi kepada Allah SWT. Walaupun pengabdian kepada Allah itu juga terkait dengan salah satu tugas kita yang lain. Paling tidak ada 2 tugas yang kita miliki, tugas sebagai hamba Allah SWT dan Kholifatullah. Berkaitan dengan kholifah, bukan hanya hubungan vertical saja yang harus kita pikirkan, kita juga harus memikirkan hubungan horizontal (makhluk lainnya). Berkaitan dengan itu, Pengabdian juga diukur dan dikaitkan dengan hubungan kita. Ini merupakan salah satu ibadah kita, namun ibadah ini adalah ibadah yang berkaitan dengan tugas kita yang satunya lagi yakni sebagai Kholifatullah” dawuh beliau mengawali tausiyah.

“Karena itu, santri di Nurul Jadid dikenalkan dengan kewajiban kewajiban dalam agama yang tertuang dalam trilogi santri. Ini merupakan keseimbangan dari 2 status kita, vertical dan horizontal. Disebut sebagai pengabdian karena didalam tugas ini, kita belajar bagaimana kita bisa menempatkan diri untuk bermanfaat bagi orang lain, masyarakat luas pada akhirnya yang kita mulai dengan memberikan manfaat kepada masyarakat dalam lingkungan terdekat kita” tambah beliau.

Dalam tausiyahnya, beliau juga memberikan sedikit suntikan motivasi kepada anggota protokoler dan keamanan PP. Nurul Jadid. “Jangan merasa menyesal, mantapkan niat kita untuk selalu mengabdi dalam jalur ini. insya allah akan berkembang” dawuh beliau. Tak hanya itu, beliau juga menyampaikan keinginan pesantren dengan terbentuknya tim protokoler dan keamanan. Harapan beliau adalah dapat menjalankan kemampuan fardu kifayah dengan tetap berbenah diri menjadi perangai yang baik.

Diakhir tausiyah beliau, beliau mengusulkan sebuah nama untuk peserta diklat yang telah mengikuti pelatihan dan akan menjalankan tugasnya dengan nama PANJI PELOPOR NURUL JADID dengan harapan dapat menjadi kader – kader yang dapat menularkan semangat pengabdian, menuntut ilmu dan pengalaman kepada saudara kita yang tidak bertugas maupun kepada masyarakat nanti. (zaky/red)

“Niatkan untuk belajar dan manfaatnya untuk pesantren, masyarakat dan diri sendiri terutama ketika kita kelak berada di masyarakat. Insya Allah apa yang telah kita lakukan akan bermanfaat bagi diri kita sendiri untuk membentuk kepribadian dan karakter yang baik. Dan itu akan menjadi pelengkap dalam hidup kita. Niatkan untuk menimba ilmu, menimba pengalaman, menempa karakter dan kepribadian kita.”

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *