Hidupkan Maulid, Gus Achmad Dhofir Zuhry Ajak Santri Perkuat Cinta Kepada Nabi

nuruljadid.net – Gus Dhofir Zuhry, sosok penulis hebat, pengasuh pesantren dan juga merupakan alumni Nurul Jadid ini berhasil diundang menjadi penyaji dalam acara Seminar Maulid bertemakan “Kiprah Nabi, Daya Juang Santri” yang diadakan oleh panitia Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) 1444 H Pondok Pesantren Nurul Jadid meskipun dalam keadaan kurang sehat. Namun ketadzimannya kepada almamater yang membesarkannya menjadi penguat untuk hadir memenuhi permohonan panitia.

Sebelum membahas lebih jauh, Gus Dhofir mengajak para santri untuk memahami arti dari kata “Muhammad” terlebih dahulu. Dimana secara bahasa, arti nama muhammad itu adalah terpuji. Kemudian Gus Dhofir menyebutkan bahwa untuk bisa dikatakan perilaku terpuji, atau bisa disebut Muhammad, itu memiliki syarat.

“Syarat perilaku bisa disebut terpuji itu ada tiga. Pertama, perbuatan itu harus baik dan benar. Baik menurut budaya, benar menurut hukum agama dan negara. Kedua, proporsional atau tau tempat dan waktu. Ketiga, tidak terpaksa,” papar Gus Dhofir.

“Kalau perbuatan dengan berbagai syarat itu dilakukan satu kali dua kali, bahasa arabnya “Mahmudun”. Kalau agak sering dilakukan, disebut “Ahmad”. Sedangkan kalau senantiasa selalu dilakukan, maka disebut “Muhammad”, “ tambahnya.

Semua syarat itu dijabarkan dengan gamblang disertai dengan contoh dalam kehidupan nyata agar lebih mudah dipahami oleh para santri dan tamu undangan yang hadir ketika itu.

Di tengah-tengah penyampaian materi, Gus Dhofir mangajak para santriwan dan dan santriwati untuk membaca burdah bersama-sama, agar peserta lebih khidmat dan dekat dengan baginda Nabi Muhammad SAW serta kembali fokus menerima penyampaian materi selanjutnya.

Selanjutnya beliau melanjutkan dengan kisah mulai dari sebelum lahirnya Nabi, dimana nabi dilahirkan, dan alasan kenapa Nabi dilahirkan di kota Mekkah, serta tidak lupa kisah perjuangan Nabi yang perlu diteladani dengan mengambil dari ayat-ayat Al-Qur’an.

Pasca penyampaian materi, seminar dilanjutkan dengan sesi tanya jawab antara peserta dengan penyaji. Dua pertanyaan dari santri putra dan satu pertanyaan dari santri putri.

Setelah hampir dua jam seminar dilaksanakan dengan dipandu moderator Dimas Eko Cahyono, acara pun diakhiri dengan pemberian cinderamata kepada penyaji sekaligus sesi foto bersama.

 

 

(Humas Infokom)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *