Meski Sempat Pesimis, Mahasiswi UNUJA Berhasil Bawa Pulang Medali pada Olimpiade Sains Nasional

nuruljadid.net – Universitas Nurul Jadid (Unuja) kembali menorehkan prestasi yang membanggakan, kali ini datangnya dari Eka Wahyu Ningtias mahasiswi Fakultas Kesehatan Unuja Paiton Probolinggo. Keberhasilan ini tidak lepas dari kerja kerasnya yang tidak pernah berhenti.

Tias sapaan akrab Eka Wahyu Ningtias berhasil menyabet medali perunggu alias juara III, pada Olimpiade Sains tingkat Nasional yang digelar secara daring oleh Pusat Kejuaraan Sains Nasional (Puskanas) Sumatera Utara, pada 23 November 2022 lalu.

Event Puskanas itu, diikuti oleh 5.705 peserta mahasiswa dari berbagai kampus yang ada di Indonesia. Tentu bukan hal mudah bagi mahasiswi kelahiran Bondowoso, 08 Januari 2002 tersebut, untuk meraih medali perunggu pertama kalinya di tingkat nasional.

Pasalnya, Eka harus mampu mengerjakan soal di tengah perasaan kecewa karena sering tidak menang pada olimpiade sains sebelumnya, meski hanya di tingkat daerah.

Putri pertama dari pasangan Joko Santoso dan Hikmah Rosul itu menceritakan, kalau dirinya memang menyukai ilmu sains sejak masih duduk di bangku sekolah dasar.

Di masa-masa sekolah itu, mahasiswi yang karib disapa Tias tersebut, sering mengikuti olimpiade sains. Hanya saja belum ditakdirkan menjadi juara, baik di tingkat daerah maupun provinsi. Namun hal itu, tidak membuat Tias patah semangat. Kegagalan yang diterimanya, terus dijadikan bahan evaluasi agar bisa menang pada olimpiade selanjutnya.

(Mahasiswi fakultas kesehatan Unuja Eka Wahyu Ningtias sedang berfoto dengan piagam perhargaan pemenang Olimpiade Sains tingkat Nasional di kampus Unuja)

Singkat cerita, mahasiswi yang masih duduk di bangku semester 5 itu mendapat informasi tentang olimpiade sains tingkat nasional yang diadakan oleh Puskanas. Tak mau buang kesempatan, Tias langsung mendaftarkan diri melalui pendaftaran online.

“Saya merasa kesulitan saat mengerjakan soal yang berbahasa inggris, karena saya kurang paham bahasa inggris,” ucapnya sambil tersenyum

Akan tetapi kerja keras tidak akan mengkhianati hasil, alhasil Tias berhasil meraih medali perunggu untuk pertama kalinya, pada olimpiade tingkat nasional itu. Hal itu, merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi Tias.

Fakta menarik lainnya bahwa motivasi Tias ternyata lahir dari adik kandungnya Ahmad Fahmi yang kerap menjuari berbagai perlombaan. Selain itu, dukungan orang tua dan teman-temannya juga membuat Tias semakin bersemangat untuk terus mencoba.

“Intinya jangan menyerah, kalah menang itu hal biasa. Anggap saja mencari pengalaman, karena banyak pengalaman itu lebih baik,” pesannya.

Harapan Tias kedepan bisa mengikuti olimpiade sains kembali, baik ditingkat nasional mupun internasional dengan membawa pulang wawasan dan medali. Sehingga nantinya bisa berbagi pengalaman dan ilmu, kepada orang-orang di sekitarnya.

 

 

(Humas Infokom)

 

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *