Posko Pengasramaan dan Wali Asuh Siap Dampingi Santri Baru dan Gantikan Peran Ortu Selama di Pesantren
nuruljadid.net – Dalam konteks pesantren, asrama adalah rumah kedua (second home) bagi santri dan wali asuh adalah orang tua selama di pesantren. Wali asuh merupakan pengurus kader dari santri mahasiswa yang bertanggung jawab atas pengasuhan dan pendampingan santri. Wali asuh ini bertindak sebagai pengganti peran orang tua santri yang mungkin tinggal jauh atau tidak dapat memberikan perhatian langsung.
Wali santri yang mendaftarkan putra-putrinya ke pesantren pada layanan PSB satu atap. Posko terakhir sebelum sowan adalah pengasramaan dan penyerahan santri baru kepada wali asuh. Sebagaimana disampiakn oleh sekretaris Biro Kepesantren ustaz Moh. Alief Hidayatullah bahwa peran wali asuh dalam pengasuhan di pesantren memiliki peran krusial. Tugas dan tanggung jawab yang dilakukan wali asuh setidaknya meliputi beberapa hal.
“peran wali asuh di pesantren ini memiliki peran yang sangat penting dalam pengasuhan dan pembinaan keseharian santri khususnya di asrama, karena mereka merupakan garda terdepan yang bersentuhan langsung dengan santri,” terang ustaz Alief.
(Kondisi posko pengasramaan bagi santri baru Pondok Pesantren Nurul Jadid pada layanan PSB Satu Atap)
Beberapa tugas dan peran wali asuh diantaranya 1) mengawasi kesejahteraan dan kebutuhan dasar santri, seperti makanan, kebersihan pribadi, dan kesehatan; 2) mendampingi santri dalam kegiatan keagamaan, seperti pembelajaran Al-Quran, shalat, dan pelajaran agama; 3) membantu dalam pengembangan akademik santri, seperti membantu dalam belajar; 4) menjadi sosok yang dapat diandalkan dan memberikan dukungan emosional kepada santri; dan 5) menjaga disiplin dan aturan pesantren, serta memberikan bimbingan moral kepada santri.
Penting untuk dicatat bahwa peran wali asuh tidak mudah dan semestinya melakukan pengawasan selama 24 jam, namun mayoritas wali asuh masih berstatus santri aktif yang juga tengah menjalan studi sebagai mahasiswa. Sehingga perlu pendampingan dan kerja kolektif antara pengurus pesantren, guru di sekolah, wali asuh lebih-lebih orang tua dengan aktif menanyakan dan mengawasi dari kejauhan kondisi putra-putrinya di pesantren demi layanan terbaik.
(Humas Infokom)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!